The cold boss is my future (R...

By minki0910

155K 11K 489

(Complete) Kim cheonsa adalah gadis cantik yang berbakat dan cerdas namun karna ia mengundurkan diri dari pek... More

#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21(pt.2)
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#29
#30
#31
#32
#33
#34
#35
#36
#37
#38
Bukan update
#39
#40
#41
#42
#43
#44
#45
#46
#47
#48
#49
#50
Aku mau curhat.
Gomawo MICHIN.

#28

2.1K 159 9
By minki0910

Setelah bebas dari tuduhan yang membuatnya hampir di penjara cheonsa kembali menjalani hidupnya sebagai penulis biasa tanpa ada yoongi.

"Cheonsa... Apa kau tidak jadi pulang?"ucap ji won.

"Wah... Apa kau mengusirku?"ucap cheonsa.

"Tidak aku hanya merasa kau begitu tenang setelah kau tidak bersama yoongi."ucap ji won.

"Benarkah...? Aku merasa aku masih cheonsa yang selalu merasa khawatir."ucap cheonsa.

"Apa kau benar tidak bertemu yoongi sejak persidanganmu selesai?"ucap ji won.

"Sudahlah aku sudah banyak menyusahkannya."ucap cheonsa yang mengambil sebuah camilan.

"Harusnya di khawatir padamu."ucap ji won.

"Untuk apa menurutnya aku hanya radar untuk mengembalikan ingatannya."ucap cheonsa.

"Ya... Kau benar dia tidak mengingatmu kalau kau adalah wanita yang sangat di cintainya."ucap ji won.

"Kau benar eoni sekarang mungkin aku tidak akan pernah jadi orang yang akan di cintainya."ucap cheonsa.

"Hya... Cheonsa... Saranghanda...."ucap ji won.

"Sudah sana lebih baik kau pergi bekerja."ucap cheonsa mengusir ji won.

Saat ji won sampai di depan butiknya ia melihat seokjin ada di sana.

"Permisi sedang apa kau di sini?"ucap ji won.

"O... Kau baru datang."ucap seokjin.

"Apa kau ingin mencari pakaian?"ucap ji won yang masuk ke dalam ruangannya bersama seokjin.

"Anniya... Aku ingin bertemu denganmu."ucap seokjin.

"Apakah ada urusan penting?"tanya ji won yang bingung.

"Berkencanlah denganku!"ucap seokjin tanpa basa basi.

"Apa kau mengajakku berkencan tanpa bicara hal lain?"ucap ji won yang terkejut.

"Aku... Tidak suka membuat pembicaraan jadi rumit jadi apakah kau ingin berkencan denganku?"ucap seokjin.

"Baiklah jemput aku setelah kau selesai dengan pekerjaanmu."ucap ji won.

"Aku akan selesai bekerja jam 5 sore aku akan menjemputmu."ucap seokjin.

"Baiklah... Aku akan bersiap sebelum jam 5"ucap ji won.

"Ne... Aku harus kembali ke kantor."ucap seokjin.

Ji won hanya tersenyum saat melihat seokjin pergi sedangkan jungkook bingung bagai mana caranya bicara dengan heejin setelah ia bertengkar dengan heejin kemarin.

"Ada apa mengapa kau terlihat bingung?"ucap taehyung.

"Hyung... Jika kau sedang bertengkar dengan wanita bagai mana caramu meminta maaf dan mengajaknya bicara?"ucap jungkook.

"Apa dia temanmu atau kekasihmu?"ucap taehyung.

"Anniya... Dia bukan kekasihku."ucap jungkook.

"Kau hanya perlu mengajaknya bicara dan seolah-olah melupakan pertengkaran kalian."ucap taehyung.

"Apa dia akan bicara padaku lagi?"ucap jungkook.

"Tentu saja dia akan langsung menghajarmu..."ucap taehyung yang tertawa sangat bahagia.

"Hyung... Aku serius...."ucap jungkook.

"Tentu saja kau harus meminta maaf lebih dulu..."ucap taehyung

"Kau tidak pernah serius jika aku menanyakan sesuatu."ucap jungkook yang pergi meninggalkan taehyung.

"Apa akau salah?"ucap taehyung.

"Baiklah aku akan mengirim pesan padanya dan meminta maaf."ucap jungkook.

Saat jungkook ingin mengirimkan pesannya ia menghapusnya dan memutuskan untuk menemui heejin saat makan siang nanti.

"Hya... Jeon jungkook..."ucap seokjin yang menghampiri jungkook.

"Ada apa hyung..."ucap jungkook.

"Apa kau melihat namjoon?"tanya seokjin.

"Tidak... Ada apa memangnya?"tanya jungkook.

"Baiklah tolong kau berikan berkas ini pada namjoon nanti."ucap seokjin yang meletakan berkas di meja jungkook.

"Hyung kau ingin pergi kemana?"ucap jungkook.

"Aku akan pulang karna aku ada janji dengan seseorang."ucap seokjin yang pergi.

Saat istirahat makan siang jungkook pergi untuk menemui heejin dan meminta maaf pada heejin,jungkook membeli bunga sebagai tanda permintaan maafnya sebelum jungkook sampai di sana cheonsa, hyerin, dan jimin sudah berada di tempat heejin lebih dulu.

"Nona kim apa kau sungguh-sungguh akan kembali ke ilsan?"ucap jimin dengan ragu.

"Apa keputusanku salah? Lagipula daepyonim sudah memberikan berkas penguduran diriku dan aku harus kembali ke ilsan."ucap cheonsa dengan yakin.

"Apa kau tidak ingin menemuinya untuk bicara padanya?"ucap hyerin.

"Untuk apa dia menemuinya lagipula lebih baik dia tidak mengetahui keberadaan cheonsa."ucap heejin.

"Benar apa yang kau katakan lebih baik aku dan yoongi menjalani hidup kami di jalan kami masing-masing."ucap cheonsa.

"Benar untuk apa kau memikirkan terus pria yang tidak pernah memikirkanmu dan mementingkanmu."ucap heejin.

"Apa maksudmu hyung pasti memikirkannya, apa karna hyung kehilangan ingatannya dia tidak perduli dengan cheonsa? Kau salah..."ucap jimin.

"Jika dia peduli harusnya dia ada di persidangan kemarin kemana dia pergi."ucap heejin.

"Kita sudah membuat rencana agar dia tidak datang dan hoseok sudah mencegahnya datang dan berhasil."ucap jimin.

"Itu semua karna aku jika aku tidak memberitahu semuanya dan menyuruhnya pergi maka dia tidak akan pergi."ucap heejin tanpa sadar ia membongkar kaebohongannya sendiri.

"Apa kau menemui yoongi sunbaenim? Apa yang kau katakan padanya?."ucap hyerin yang terkejut.

"Aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan."ucap heejin dengan terbata.

"Aku tahu apa yang dia katakan..."ucap jungkook yang baru datang.

"O... Jungkook..."ucap jimin.

"Kau hanya memikirkan bagai mana dia keluar dari masalah tanpa memikirkan keadaan sekitar,kau tidak memikirkan bagai mana keadaan hyungku saat dia mengetahui alasan sebenarnya kasus itu terjadi adalah karnanya..."ucap jungkook.

"Jungkook tenanglah..."ucap jimin.

"Apa yang kau katakan padanya?"ucap cheonsa pada heejin.

"Eoni... Kau tau dia tidak membelamu sama sekali di persidangan kemarin tentu saja harusnya dia menyadari jika ini semua adalah salahnya."ucap heejin.

"Apa kau tahu dialah yang membuatku berani menghadapi persidangan kemarin, dialah yang paling penting dalam pembelaan kemarin jika bukan karnanya maka pengacara kemarin tidak akan membelaku... Pengacara itu dia yang mengirim dan dialah yang memberikan pembelaan sangat besar untukku..."ucap cheonsa yang kecewa dengan heejin.

Heejin yang mendengar ucapan cheonsa terkejut dan tidak bisa bicara apapun, sedangkan jungkook yang berniat meminta maaf pada heejin semakin marah jungkookpun membuang bunga yang ia bawa dan pergi.

"Jungkook ah... Hyung di kantor sekarang, tenanglah dia baik-baik saja..."ucap jimin yang mengejar jungkook.

Saat sampai di ruangan yoongi mereka bertemu hoseok yang ingin keluar dari ruangan yoongi.

"Ayo... Kita keluar... Jangan ganggu hyung dia baru tidur."ucap hoseok mengajak jungkook dan jimin agar keluar dari ruangan yoongi.

"Ada apa?"ucap yoongi yang masih memejamkan matanya.

"Hyung... Apa kau baik-baik saja?"tanya jungkook yanh khawatir.

"Aku baik-baik saja... Mengapa kau dan jimin khawatir?"ucap yoongi.

"Tidak ada."ucap jungkook yang mengontrol kepanikannya.

"Aku baik-baik saja lebih baik kalian kembali bekerja..."ucap yoongi.

"Hyung... Mengapa kau tidur di kursi kau memiliki ruangan istirahat sendiri."ucap jimin.

"Tidak aku tidak tidur!."ucap yoongi.

"Sudah-sudah ayo kita keluar."ucap hoseok yang mengajak kedua temannya itu keluar.

"Ada apa hyung...?"ucap jungkook.

"Apa kau tahu yoongi hyung tidak tidur saat dia pergi bersamaku."ucap hoseok.

"Tidak tidur apa dia hantu?"ucap jimin.

"Ya... Kau! Hyung tidur tapi hanya 5 menit setelah itu dia bangun lagi terus seperti itu apa itu namanya tidur?"ucap hoseok.

"Apa kita harus mengajak hyung ke dokter karna sekarang dia insomia."ucap jungkook.

"Aku sudah mengajaknya tapi dia tidak mau."ucap hoseok.

"Hyung... Aku harus kembali ke kantor waktu makan siangku sudah habis."ucap jungkook.

"Apa yang mengganggu hyung hingga ia tidak tidur?"ucap jimin.

"Jika dia memberitahu padaku maka dia bukanlah yoongi hyung."ucap hoseok.

"Hari ini semua orang membuatku bingung."ucap jimin.

17:00 KST

Seokjin sudah menunggu ji won di depan tempatnya bekerja dan saat ji won keluar seokjin langsung memberikan bunga kepada ji won.

"Untukmu."ucap seokjin yang memberikan bunga pada ji won.

"Apa kau sedang menjadi pria dingin seperti yoongi?"ucap ji won.

"Anniya... Aku hanya ingin kau melihatku sebagai pria yang paling keren karna aku sudah tampan sejak lahir."ucap seokjin penuh percaya diri.

"Kajja..."ucap ji won yang langsung masuk ke dalam mobil seokjin.

"Wah... Dia wanita yang tidak suka basa-basi aku menyukainya."gumam seokjin yang langsung masuk ke dalam mobil.

"Kau mau ke mana?"ucap seokjin.

"Apa kau supirku hingga kau bertanya padaku tujuanku kemana? Kau yang harus memutuskan di mana kita akan berkencan."ucap ji won.

"Baiklah..."ucap seokjin.

"Apa kau tau kau aku menyukai tingkah konyolmu itu."ucap ji won.

"Apa maksudmu?"ucap seokjin yang bingung.

"Kau.... Selalu bertingkah seperti anak kecil saat sedang berkumpul bersama temanmu, Biasanya aku tidak menyukai pria yang bertingkah konyol tapi aku menyukai tingkah konyolmu."ucap ji won.

"Aigo... Jangan merusak kencan kita aku ingin kita kencan lebih dulu baru kita berpacaran."ucap seokjin.

"Araseo..."ucap ji won.

"Ji won sshi bagai mana kalau kita pergi ke sungai han?"ucap seokjin.

"Sungai han?"ucap ji won.

"Ne... Apa kau tidak suka?"tanya seokjin.

"Bukan begitu tapi ini musim dingin bukan pasti di sana sangat dingin,tapi jika kau ingin ke sana ayo kita ke sungai han."ucap ji won.

Saat sampai di sungai han ji won terlihat seperti orang yang tidak pernah ke sungai han.

"Wah... Daebak...."ucap ji won yang turun dari mobil dan berlari ke arah sungai han.

"Apa kau tidak pernah ke sini?"tanya seokjin.

"Aku hanya ke sini jika matahari masih bersinar."ucap ji won.

"Benarkah?"ucap seokjin yang terkejut.

"Ne... Aku tidak mengetahui jika mahari sudah terbenam di sini begitu Indah."ucap ji won.

"Mengapa kau tidak pernah ke sini saat malam hari?"tanya seokjin.

"Dulu saat kuliah aku memiliki teman yang bisa melihat hantu."ucap ji won.

"Benarkah... Lalu?"tanya seokjin yang penasaran.

"Dia pernah berkata jika saat malam di sungai han maka hantu air akan meloncat keluar masuk dari air seperti ikan lumba-lumba..."ucap ji won dengan serius.

"Hya... Hya... Apakah itu benar?"ucap seokjin yang mendekati ji won karna takut.

"Apa kau takut?"ucap ji won yang tertawa.

"Anniya..."ucap seokjin dengan cepat.

"Apa kau percaya yang aku ceritakan? Aku saja tidak percaya saat temanku cerita seperti itu karna aku tidak melihatnya jadi aku tidak takut."ucap ji won.

"Ya... Kau wanita yang sangat berani."ucap seokjin.

Saat mereka sedang bicara berdua tiba-tiba saja banyak kembang api di langit yang sangat Indah.

"Wah... Daebak...."ucap ji won yang terkejut melihat kembang api.

"Apa kau menyukainya?"ucap seokjin.

"Ne..."ucap ji won.

"Yepo..."ucap seokjin yang melihat ji won.

"Apa yang cantik?"ucap ji won.

"Kembang apinya sangat cantik."ucap seokjin mengalihkan pembicaraan.

"Ne... Yeputa..."ucap ji won.

"Yeputa... Jinjja...jinjja yeputa."ucap seokjin yang memandangi ji won.

Tiba-tiba saja ponsel ji won berdering.

"O... Yoongdo ada apa?"ucap ji won.

'Nunaku pingsan di restorannya bisakah nuna ke sini...'ucap yoongdo.

"Tapi aku jauh saat ini dari sana coba kau minta tolong dengan orang lain dan bawa dia ke rumah sakit aku akan menyusulmu."ucap ji won.

'Tapi nunaku tidak sadar dari tadi.'ucap yoongdo yang panik.

"Yoongdo jangan panik hubungi seseorang yang menerutmu bisa membantu nunamu sekarang,arasaeo...!."ucap ji won yang langsung mematikan ponselnya dan memasukan ke dalam tas.

"Ada apa?"ucap seokjin pada ji won.

"Heejin pingsan di tempatnya bekerja aku sudah meminta yoongdo mencari bantuan jadi kita menyusul mereka ke rumah sakit..."ucap ji won.

"Ayo..."ucap seokjin.

Yoongdo yang sedang panik bingung harus menghubungi siapa dan tiba-tiba saja dia teringat  oleh jungkook yang beberapa hari ini sering mengantar nunanya pulang.

"Hyung... Bisakah kau membantuku."ucap yoongdo yang panik.

"Ada apa?"ucap jungkook.

"Nuna pingsan di restorannya aku bingung harus bagaimana."ucap yoongdo.

"Tunggulah aku akan ke sana."ucap jungkook yang langsung mengambil kunci mobil dan pergi.

Saat sampai di sana jungkook langsung membawa heejin ke dalam mobilnya untuk kerumah sakit.

"Kenapa dia bisa seperti ini?."tanya jungkook pada yoongdo.

"Aku juga tidak tahu tadi aku ingin menjemputnya dan aku sudah melihatnya di lantai."ucap yoongdo.

"Apa nunamu memiliki riwayat penyakit?"ucap jungkook.

"Ne... Nuna memiliki penyakit anemia."ucap yoongdo.

"Mungkin karna anemia dia pingsan."ucap jungkook.

"Nuna il-eona..." ucap yoongdo yang khawatir.

"Tenanglah kita sudah sampai di rumah sakit."ucap jungkook yang langsung membawa heejin di atas brankar.

Setelah beberapa menit mereka sampai di rumah sakit ji won dan seokjin datang.

"Yoongdo...bagaimana keadaanya?" ucap heejin yang baru datang.

"Nuna...ini semua salahku..." ucao yoongdo yang memeluk ji won.

"Kenapa menjadi salahmu?"ucap ji won yang menenangkan yoongdo.

"Aku membiarkannya bekerja sendiri mengurus restoran seharusnya dia tidak boleh sampai begini."ucap yoongdo.

"Sudahlah dokter sedang memeriksanya..." ucap jungkook.

Dokter yang memeriksa heejinpun keluar dan semua langsung berdiri untuk menanyakan keadaan heejin.

"Bagaimana keadaan nunaku?"ucap yoongdo.

"Tekanan darahnya begitu rendah dia butuh transfusi darah sekarang..." ucap dokter yang menangani heejin.

Yoongdo yang mendengar ucapan dokter hanya diam karna tipe darahnya dan heejin tidak sama.

"Mengapa kau diam?" ucap seokjin.

"Darah mereka tidak sama tipe darah yoongdo sama seperti ibunya dan heejin seperti ayahnya."ucap ji won.

"Apa tipe darahnya?"ucap jungkook.

"A... Tipe darah nunaku a..." ucap yoongdo.

"Darahku a... Dokter ayo kita lakukan transfusinya." ucap jungkook.

"Kita membutuhkan sekitar 6 kantung satu orang hanya bisa memberi 2 katung darah."ucap dokter.

"Darahku o orang yang memiliki tipe darah o bisa menyumbangkan darahnya ke mana saja." ucap seokjin.

"Baiklah kita akan memeriksa apakah pasien ada penolakan darah o atau tidak." ucap dokter yang pergi.

"Beritahu yang lain agar mereka bisa memberikan darah mereka." ucap jungkook.

"Ne..." ucap ji won

Ji won pun menghubungi teman-temannya setelah mereka sampai di sana yoongi,hoseok,namjoon,jimin,dan cheonsa ikut ke ruangan dokter untuk memeriksakan keadan mereka sebelum mendonorkan darah untuk heejin setelah mereka di periksa yang bisa mendonorkan darahnya adalah jimin.

"Siapa yang mendonorkan darah?" ucap ji won.

"Jimin... Karna tekanan darahku dan hoseok juga sedang rendah." ucap namjoon.

"Cheonasa sshi apa kau juga sedang sakit?." ucap taehyung.

"Anniya...mungkin karna aku sedang sibuk jadi tekanan darahku juga sedang turun." ucap cheonsa.

"Hyung... Dia insomia jadi dia tidak bisa mendonorkan darahnya." ucap hoseok.

Saat heejin sudah di pindahkan di ruangan rawat cheonsa mata cheonsa tidak sengaja bertemu dengan mata yoongi yang berdiri di depannya.

"Daepyonim..." ucap cheonsa menyapa yoongi dengan ramah.

"Apa semua sudah baik-baik saja?" ucap yoongi.

"Ne... Khamsahamida daepyonim..." ucap cheonsa.

"Ne... Aku pulang karna semua sudah baik-baik saja" ucap yoongi.

"Hyung...aku ikut pulang denganmu." ucap jungkook.

"Kenapa kau bawa mobil bukan?" ucap yoongi.

"Hyung aku baru saja mendonorkan darahku aku lemas." ucap jungkoom yang menjatuhkan tubuhnya ke pundak yoongi.

"Hya...hentikan ayo kita pulang..." ucap yoongi yang keluar dari ruangan itu.

Saat sampai di apartamant yoongi jungkook ingin memasuki kamar di mana dulu cheonsa tinggal.

"Tidurlah di kamarku jangan masuk ke rungangan itu." ucap yoongi.

"Kau akan tidur di mana?" ucap jungkook yang bingung.

"Aku akan tidur di sofa..." ucap yoongi menunjuk ke arah ruang tv.

"Tapi hyung kenapa aku tidak boleh tidur di kamar itu bukankah itu kosong." ucap jungkook.

"Aku ingin mati di ruangan itu." ucap yoongi yang berjalan ke arah sofa.

"Hya...hyung kau mengerikan..." ucap jungkook yang berlari mendekati yoongi.

"Karna udara di kamar itu bagus." ucap yoongi.

"Hyung...kau seperti orang yang sekarat bicara seperti itu." ucap jungkook yang pergi ke kamar yoongi.

Di tengah malam jungkook terbangun karna merasa haus jungkook keluar untuk mengambil minum di dapur.

"Apa hyung...tidur seperti itu?" ucap jungkook yang bingunh melihat yoongi tidur.

Saat jungkook ingin kembali ke kamar ia berhenti dan melihat kamar yang dulu di tempati cheonsa jungkookpun melihat yoongi dan masuk ke dalam kamar itu.

"Dulu nuna tidur di sini... Apa hyung membiarkannya tidak berubah dan wangi ini... Ini wangi nuna..." ucap jungkook yang tersenyum dan keluar.

Saat jungkook baru keluar dia terkejut saat yoongi bicara.

"Apa kau masuk ke kamar itu?" ucap yoongi yang membuka matanya.

"Hya... Hyung...kau membuatku terkejut... Apa kau tidak tidur hyung?" ucap jungkook yang mengalihkan pembicaraan.

"Aku tadi tidur tapi terganggu saat mendengar kau membuka pintu dan menuangkan air." ucap yoongi.

"Wah... Jinjja kau mendengar semuanya." ucap jungkook terkejut.

"Lebih baik kau tidur lagi jangan ganggu aku." ucap yoongi.

"Hyung... Mengapa kau tidak meminta nuna bekerja lagi." ucap jungkook.

"Ku bilang kembalilah tidur." ucap yoongi.

"Hyung... Jawablah kenapa?" ucap jungkook yang memaksa.

"Sudahlah aku yakin dia akan menjadi lebih hebat dari sekedar sekretaris." ucap yoongi.

"Aku lelah bicara denganmu hyung." ucap jungkook yang meninggalkan yoongi.

"Ya...pergilah sana." ucap yoongi.

07:00 KST

Jungkook sudah melihat yoongi rapih dan siap pergi ke kantornya.

"Hyung kau bangun pagi sepertinya." ucap jungkook.

"Aku berangkat,nanti ada yang akan mengantar mobilmu ke sini." ucap yoongi yang pergi.

"Ne...hyung..." jungkookpun langsung menuju ruang makan untuk melihat apakah ada sarapan.

Saat sedang memakan roti jungkook teringat pada heejin yang tadi malam ada di rumah sakit dengan kondisi yang sedikit buruk.

"Nuna... Sudah berulangkali aku memberitahumu agar kau tidak perlu setiap hari datang ke restoran,kau pemilik restoran itu harusnya kau istirahat!." ucap yoongdo yang sangat marah.

"Mengapa kau sangat marah? Aku sudah baik-baik saja!." ucap heejin.

"Jika ayah dan ibu tahu kondisimu tadi malam maka aku akan di suruh bekerja mengelola restoran bersamamu!." ucap yoongdo.

"Baiklah aku akan menuruti apa yang kau ucapkan mulai sekarang!." ucap heejin dengan senyuman.

"Baguslah tadi malam jungkook hyung datang dan membantu!." ucao yoongdo.

"Jeon jungkook?." ucap heejin yang terkejut.

"Ne... Dia juga memberikan darahnya padamu,jungkook,seokjin,dan jimin hyung yang nendonorkan darah untukmu!." ucap yoongdo.

"Apa kondisiku sangat buruk?" ucap heejin.

"Apa kau masih bertanya kau hampir kehilangan nyawamu kau sudah tau kau memiliki riwayat anemia tapi kau selalu saja bekerja keras..." ucap yoongdo.

"Mianheyo... Kemarilah peluk nunamu ini!." ucap heejin yang membuka tangannya.

Yoongdopun mendekati nunanya itu dan memeluknya.

"Jika aku melihatmu masih bekerja hingga malam maka aku akan menjual restoran itu dan akan ku jadikan perusahaanku sendiri."ucap yoongdo yang ada dalam pelukan heejin.

"Kau..." ucap heejin yang memukul kepala yoongdo.

"Annyeong hasimnika..." ucap cheonsa yang datang masuk ke ruangan heejin di rawat.

"O... eoni..." ucap heejin terkejut.

"Yoongdo cepatlah kau sudah terlambat." ucao cheonsa yang menyuruh yoongdo pergi.

Yoongdopun berangkat bekerja karna hari sudah mulai siang heejin hanya bingung melihat adiknya pergi.

"Kau tau yoongdo adalah pekerja yang hebat di perusahan min daepyonim." ucap cheonsa pada heejin.

"Eoni... Miane..."ucap heejin.

"Untuk apa?"ucap cheonsa yang bingung.

"Karna aku sudah berkata buruk pada yoongi sshi,aku sungguh tidak mengetahui jika dialah yang mengirim pengacara untukmu..." ucap heejin menjelaskan semuanya.

"Sudahlah sekarang aku sudah baik-baik saja." ucap cheonsa dengan senyuman.

"Aku malu karna membuat jungkook marah dan dia masih membantuku." ucap heejin.

"Sudahlah yang penting sekarang kau harus sehat lebih dulu." ucap cheonsa dengan senyuman.

"Kyopta.... Senyumanmu... Aku yakin karna itu yoongi mencintaimu." ucap heejin yang tertawa.

"Jika dia mengingatku." ucap cheonsa sambil tersenyum

Continue Reading

You'll Also Like

29.3K 2.7K 53
"aneh sekali, jaman sekarang ada ya wanita yang seperti itu"-Min Yoongi-
71K 5.4K 38
Lelaki dingin itu suamiku ---Min Yoongi. Kami menikah karena sebuah perjodohan, namun pernikahan ini lebih tepat disebut sebuah tragedi karena Ia ya...
58.9K 3K 48
SUDAH END [COMPLETE] #1 euphoria #2 euphoria #1 Andara [Mengandung 🔞 di beberapa part ⚠️] Kim Taehyung dengan segala kejujurannya. Biarkan aku berj...
284K 11.7K 31
Hal baru terjadi dalam hidupku setelah kami menikah. Menjadikan seorang Kim Yoorin sebagai istriku. Mengubah marganya menjadi seperti margaku. Park Y...