You Are Mine SIOANA

By Anisnflh

1.5K 43 8

Hai ini dulunya judulnya Crazy my Senior dan sekarang di ganti You Are Mine Sioana, alurnya beda gerls di bac... More

Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12

Part 1

454 11 2
By Anisnflh

Sioana Xi gadis cantik,pintar,pekerja keras,yang membuat orang di sekitarnya jatuh cinta kepadanya, suatu hari tanpa ia ketahui ada yang mengikutinya setelah pulang dari kampus tengah malam.
Ia kuliah dengan hasil keringatnya sendiri karena tak mau memberatkan keuangan kedua orang tuanya.

"Hai Siona"

sapa salah satu teman kampusnya, Siona merupakan gadis yang berasal dari keluarga sederhana dia memiliki saudara kembar laki laki, biasanya ia di jemput.

"Hai Lubi, lo belum pulang"

Lubi gadis yang menjadi Bulian di kampus karena sikapnya yang pendiam dan sopan, Lubi menjadi akrab dengan Siona karena pernah di selamatkan saat di buli.

"Belum nih masih ada mata kuliah"

"Ya udah,gue duluan ya,bye bye Lubi"

Gadis itu pun melambaikan tangannya kepada temannya. Gadis itu menunggu taxi datang selang beberapa menit taxi pun datang dan langsung masuk ke dalam. Gadis itu memberikan sebuah kertas yang tertulis alamat rumahnya.

"Loh pak ini bukan jalan menuju rumah saya ya"

"Ini betul jalan yang anda maksud"

"Bukan,berhenti pak"

Tanpa mendengar perkataan Siona sopir taxi itu terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Siona yang mulai was - was terus berpikir agar dirinya bisa keluar dari taxi itu. Tanpa pikir panjang Siona meninju pria itu.mobil pun oleng.

"Hey itu terlalu membahayakan nona"

"Nona nona So lu manggilnya"

Setelah mengucapkan itu dengan terpaksa dia meloncat dari mobil itu. Pria itu pun kaget dengan apa yang gadis itu perbuat. Dengan kesadarannya yang masih ada Siona berlari dengan tertatih tatih, karena pergelangan kakinya sakit.

"Hey Nona,mau lari kemana kau"

Dengan perasaan gemuruh di dalam dirinya antara takut,khawatir,tercampur menjadi satu.
Tanpa mendengar teriakan pria itu Siona terus berjalan tanpa ia ketahui ada lagi seorang pria yang memakai jubah ternyata mereka bersekongkol.

"Hei nona"

"Siapa sebenarnya kalian,apa yang kalian mau"

"Tuan kami menyuruh kami untuk menjemput nona, ikutlah dengan kami"
Pria itu membukakan pintu mobil agar gadis itu menurut dan masuk kedalam.

"Lepaskan saya, Apa yang tuan Lo itu inginkan HAH"

"Menurutlah dengan kami maka kau akan aman"
Gadis itu tetap keukuh tak mau masuk ke dalam mobil, tanpa ia ketahui pria yang tadi mengerjainya tiba - tiba membekapnya.

"Hmm hmmm"
Sayup - sayup gadis itu mendengar suara orang - orang di sekitarnya. Lalu hanya gelap yang ia rasakan.

🍃🍃🍃

Sinar matahari memaksa menelusup masuk ke celah - celah gorden. Siona gadis itu mengerjab - ngerjabkan matanya karena silau. Perlahan kesadarannya terkumpul dan heran dengan suasana baru yang ia lihat.Dimana ini? Tangannya di dalam hati.satelah lama berpikir tiba - tiba kenop pintu terbuka dan masuklah seorang pelayan.
"Nona silahkan siap - siap tuan muda sudah menunggu di bawah, saya akan menyiapkan air hangat"

Tanpa persetujuan dari gadis itu,pelayan itu langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk menyiapkan air hangat. Sedangkan Siona gadis itu masih diam dan terus berpikir kenapa dia bisa di sini karena kebanyakan melamun dia tak mengetahui pelayan tadi sudah berada di sebelahnya.

"Nona air hangat sudah siap, mari saya antar"

Gadis itu pun turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi namun hendak di melepas piyama yang ia kenakan ia baru sadar masih ada orang di ruangan itu.

"Kok masih di sini"

Bukannya menjawab pertanyaan dari Siona pelayan itu malah menyunggingkan senyum Aneh satu kata yang Siona dapatkan.

"Keluar aja ya"

Suruh Siona yang langsung di angguki oleh pelayan itu.selang 15 menit Tutorial mandi pun terselesaikan.saat membuka pintu kaget,karena ada orang di depan pintu.

"Astaga, ngagetin deh"

"Maaf Nona, apa bila sudah selesai mari saya antar ke bawah untuk menemani tuan sarapan"

"Tuan tuan dan tuan siapa sih tuan Lo"

"Maaf nona saya tak bisa memberi tahu, biar nona yang mengenal sendiri"

"Nggak usah panggil nona, panggil aja Siona"

"Maaf nona tidak bisa,nanti jika tuan tau maka tuan akan marah besar"

"Tuan lagi tuan lagi, cape gue dengernya"
Tanpa menjawab dumelan dari Siona Pelayan itu berjalan menuju meja makan. Yang di ikuti oleh Siona. Siona duduk di depan seorang wanita paruh baya."gila makanan banyak amat,kucing gua aja udah ngep kalo makan sebanyak ini"
Dumelnya di dalam hati.

"Hai Sioana"
Sapa wanita paruh baya itu dengan senyuman dan ukuran tangan. Sang di sambut dengan ramah oleh Sioana.

"Bagaimana tidurmu nyenyak"

"Emmm,yah"
Jawab Siona canggung.

"Oh ya, Panggil saja aku Mama seperti anak - anakku yang lain"
Suruh wanita paruh baya itu. Tak lama kemudia ada seorang gadis dan dua orang pria datang dan duduk di meja makan yang satu di sebelah Siona.

"Hai Baby"
Sapa Pria di sebelahnya. Dan tanpa aba - aba langsung mengecup pipi Siona. Prakk satu tamparan mengenai pipi mulus pria itu.

"BERANI KAU" Teriak Pria itu lalu berdiri dan mencekal pergelangan tangan Sioan Sakit yang Siona rasakan.

"Lo yang berani, seenaknya nyium gue tanpa seizin gue dan gue nggak kenal sama Lo" Prakk satu tamparan mendarat di pipi mulus Sioana.

"Li jie siapa yang menyuruhmu seperti itu kepada perempuan" Teriakan dari seorang wanita paruh baya.

"Biar ibu yang mengobatinya"
Jauh ibunya namun di bantah oleh Li, tanpa sepatah kata pun Li membawa Siona ke dalam kamarnya Brakk suara pintu tertutup keras. Di dalam kamar Li mendudukkan Siona dengan kasar.

"Apa sebenarnya maumu"
Siona memberanikan diri untuk bertanya.

"Bukan urusanmu"
Jawaban singkat kuaar seri bibir Li. Dengan perlahan Li menyembuhkan pipi Siona yang ia tampar dengan handuk basah.

"Masih sakit"

"Hmmm"

"Jangan sesekali kau membentukku lagi"
Hanya diam yang Siona berikan.

"Maafkan aku" sambung Li, masih tetap menyembuhkan pipi Siona yang lebam.

"Kenapa gue ada disini"

"Sudah ku bilang, itu bukan urusanmu"
Dengan marah Siona berjalan menuju pintu untuk pergi namun terkunci.

"Mau kemana, kakimu masih sakit kan sini biar ku urut"
Tarik Li dengan perlahan dan mendudukkannya di tepian ranjang. Li mengambil minyak urut dan berjongkok di depan Siona dengan perlahan mengurutnya. " Gila sakit banget Bro" dumel Siona di dalam hati.

"Gimana masih sakit"

"Udah nggak,Thanks sekarang buka pintunya gue mau keluar"

"Kamu bandel ya kalo di bilangin"

"Terserah gue, cepetan"
Dengan terpaksa Li membuka pintu kamarnya dan dengan cepat Siana melesat keluar dari sana dan menuju ke kamarnya.

"Mau apa sih sebenernya dia"
Siona terus berbicara tak jelas di kamarnya seperti orang gila, suara ketukan membuatnya berhenti berbicara dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"Siona kamu nggak papa kan"
Ternyata ibunya Li.

"Nggak kok Tante"

"Jangan panggil tante, tadi kan udah di bilangin panggilnya apa"

"Mama"

"Nah itu baru Mama suka, kamu belum makan kan ibu mau belanja kuliner kamu mau ikut"

"Boleh, tapi aku ganti baju dulu"

"Oke mama tunggu di bawah ya"
Setelah kepergian ibunya Li Siona langsung masuk ke dalam kamar dan mempersiapkan diri.

"Nah itu dia Siona udah datang,ayo sini"
Semuanya menyapa dengan ramah kehadiran Siona, terutama adiknya Li sangat girang.

"Ayo kak kita pergi, namaku Nami"

Ajak gadis itu berkenalan sambil menjulurkan tangannya dan di terima dengan baik oleh Siona.

"Sioana"

"Ya udah ayo pergi"
Ajak pria paruh baya, namun belum mereka pergi Li datang.

"Siona tetap disini"

"Lo..."
Belum selesai Siona berkata namun di cegah oleh ibu Li.

"Li biarkan Siona ikut bersama kami dia belum makan, kita cuma mau cari makanan dia butuh rifres nggak kaya kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan besok kan Mama,Papa,Nami bilang ke New York"

"Tapi Ma"

"Udah lah kak nggak usah nyela terus, lagian kalo kak Siona disini terus bosan"

"Yaudah aku ikut"
Tanpa ada persetujuan dari mereka Li langsung melesat masuk ke kamar untuk ganti baju. Mereka langsung masuk ke dalam mobil dan menunggu Li selesai. Selang beberapa menit Li datang mengenakan setelan celana pendek,kaos oblong,topi dan sepatu kets. Keren satu penilaian yang di peroleh dari Siona.

"Ayo jalan"
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, di perjalanan dari tadi Li memperhatikan Siona yang sedang tidur di sebelah jendela.

"Dek kamu sini"

"Nggak mau nanti kaka ganggu orang lagi tidur lagi"

"Nggak dek cepetan nurut"

"Ih ngeselin"
Nami dengar terpaksa bertukar tempat duduk dengan Kaka nya.

"Sett tidur yang yenyak ya"
Ucap Li dengan pelang di dekat telingan Siona saat menaruh kepala Siona di pundaknya dan itu membuat kedua orang tuannya menatap dengan heran.

"Huhh kalo kak Siona bangun, udah pasti kena tinju tuh"
Sindir Nami.

"Diem jangan ganggu"
Sela Li kepada adiknya yang cerewet dan bandelnya 11/12 dengan Siona. 20 menit mereka melakukan perjalanan untuk mencari makanan.

"Ayo keluar, bangunin itu Siona nya"
Suruh Ibu nya Li.

"Kalian duluan aja biar aku yang bangunin"
Mereka langsung melesat masuk untuk memesan makanan yang sekiranya enak. Sedangkan Li sedang membangun kan Siona.

"Siona baby bangun"
Seru Li sampul menepuk nepik pipi Siona dengan sangat pelang. Selang beberapa menit mata hitam pekat dan bulat itu mulai mengerjap saat sudah terbuka semua, kaget kenapa ada Li di depan mukanya.

"Ngapain Lo disini, pake Deket - Deket lagi"
Sarkas Siona, sebenarnya yang membuat Li tersulut emosi ialah gadisnya Siona tak mau menuruti dan menerima dirinya. Li menghembuskan nafasnya untuk menyetabilkan emosinya.

"Ayo keluar kamu laper kan"
Ajak Li dengan lembut. Tanpa bantahan dan perdebatan lagi Siona langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam Restoran.Siona diam di dalam restoran dan berpikir tempat ini tak asing baginya dia pernah berkunjung ke sini.

"Siona"
Teriak seseorang dari kejauhan dengan melambaikan tangannya. Dia baru ingat bahwa tempat ini adalah milik tantenya dan yang memanggilnya tadi adalah anak nya.

"Hai ternyata kau disini, Tante Areka nyariin ayo pulang"

"Siapa kau berani memegang Siona"
Tanya Li dan langsung menepis tangan gadis itu yang memegang tangan Siona. Kebingungan melanda Siona dia ingin pulang bertemu keluarganya tempat ini asing ini bukan negaranya dan bukan keluarga yang sesungguhnya.

"Ma aku ingin bicara dengannya dulu"

"Boleh"
Jawab ibunya Li namun Li tak mengizinkannya.

"Li biarkan Siona menemui teman lamanya"

🍃🍃🍃

See you next time

Continue Reading

You'll Also Like

6.2M 483K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
13.4M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
1.2M 4.9K 15
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.3M 64K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...