Death Parade adalah anime yang bercerita tentang kehidupan .. maksud saya ... kondisi setelah kematian. Cerita diambil dari sudut pandang para arbiter (atau penunggu alam setelah kematian) yang bertugas untuk menentukan masa depan dari jiwa-jiwa yang sudah mati; apakah mereka akan bereinkarnasi atau dibuang ke dalam kehampaan?
Harap diingat bahwa tujuan saya adalah untuk membahas anime ini dari sudut pandang struktur cerita dari sudut pandang seorang penulis atau pembuat cerita, bukan sebagai seorang otaku. Oleh karena itu...
WARNING SPOILER
Pada episode 1 dan 2 ini kasusnya adalah tentang sepasang suami istri yang meninggal bersamaan di bulan madu. Mereka disuruh bermain dart board, dan dihasut oleh arbiternya (Decim) seakan-akan yang menang masuk surga, yang kalah masuk neraka. Oleh karena itu suami istri ini melempar dartnya ke luar papan agar tidak menyakiti yang lain. Namun selama permainan berlangsung, satu persatu ingatan mereka semasa hidup kembali ke dalam kepala masing-masing. Perlahan mereka ingat kembali kenapa mereka mati, dan apa yang terjadi di antara mereka.
Ternyata suami ini marah karena cemburuan, mengira istrinya ada main orang lain. Baru setelah itu istrinya menjelaskan bahwa si suami hanya salah paham. Kabar baiknya, si istri tidak selingkuh seperti yang dia kira. Tapi kabar buruknya, suami jadi merasa bersalah karena gara-gara dia mereka mati, dan anak mereka juga mati. Karena ga tega melihat suaminya jadi stres, istri akhirnya berakting membenarkan semua ucapan suami. Istri ngaku kalau dia selingkuh dan bahkan menertawakan suaminya dan menghina dia. Karena hal inilah, Decim dengan praktisnya menentukan bahwa si suami pergi bereinkarnasi sementara si istri dibuang menuju kehampaan.
Pada ending episode 1 itu saya sampai harus menghentikan video dan mengulang lagi adegan elevator sebelum pembuangan jiwa itu untuk memastikan bahwa saya tidak salah lihat. Ternyata benar suami yang bereinkarnasi sementara istrinya dibuang. Karena bingung kok begini hasilnya? Yang bener nih? Gimana logikanya? Jelas-jelas si istri bohong kok kelihatan dari mukanya yang sedih dan flash back yang muncul semua tentang suaminya, ga ada orang lain. Kok dia dibuang ke kehampaan?
Setelah nonton episode 2 baru akhirnya saya paham. Karena kali ini episode dilihat dari sudut pandang seorang wanita yang namanya dirahasiakan (kita panggil Wanita Hitam saja mulai sekarang ya). Wanita Hitam ini menyuarakan apa yang saya (as an audience) pikir dan rasakan mengenai apa yang terjadi di episode 1. Dan Decim pun menyesal dan ingin menarik kembali kedua jiwa suami istri itu dan mengubah keputusannya. Namun Ms Nona bilang sudah terlanjur, kesalahan itu wajar. Ujungnya, Wanita Hitam itu dijadikan partner bagi Decim.
Setelah saya pikirkan kembali episode 1 dan 2 ini, rasa-rasanya kedua episode itu bukanlah kisah tentang suami istri yang berakhir tragis. Kedua episode itu adalah tentang Decim. Decim adalah seorang arbiter yang kompeten, praktis, dan dingin, itu sebabnya dia bisa menjadi hakim yang objektif tanpa baper dalam mengambil keputusan. Seperti logika. Namun kelemahan Decim adalah dia kurang bisa memahami hal-hal yang dibalik kata-kata. Dia kurang peka dalam membaca emosi, itu sebabnya dia tidak menyadari bahwa si Istri sedang berbohong demi menyelamatkan suaminya dari "neraka", meski dia tahu bahwa bila dia melakukan itu maka dia yang akan dibuang ke dalam kehampaan. Untuk itulah Decim butuh seorang partner yang bisa menutupi kekurangannya tersebut, seperti si Wanita berambut Hitam tadi.
Menurut saya upaya karakterisasi anime ini cukup berhasil karena hanya dalam 2 episode saja, para audience jadi dapat memahami karakter Decim dan partner barunya.