Kasus Zootopia : Pentingnya POV

3.1K 382 47
                                    

POV? Apa tuh?

Kamu sudah sampai page ini tapi gak tau istilah paling umum dalam dunia storytelling media?

Ga masalah. POV maksudnya adalah "point of view", atau sudut pandang.

Tapi POV yang kita bahas bukan soal sudut pandang orang pertama atau ketiga, atau universal, atau dsb. Saya yakin sudah banyak sekali yang membahas POV yang itu. POV yang akan kita bahas adalah suatu topik yang menentukan keberhasilan ceritamu, tapi ironisnya nyaris tidak ada yang membahas soal ini.

Saya sudah beli banyak buku mengenai panduan menulis, tapi selalu saja yang dibahas adalah POV 1 seperti apa, POV 3 seperti apa, mana yang lebih baik antara POV 1 dan 3? 

Hey, dude!! Gue ga butuh itu! Gue ngerti ada sudut pandang aku kamu, ada sudut pandang God-knows-everything. Tapi yang gue butuhkan adalah bagaimana kita harus menceritakan kisah mengenai salah satu wajah dari seribu wajah si hero!

Sebelumnya mari kita menilik kasus Zootopia. Buat yang belum pernah nonton filmnya, Zootopia adalah kisah tentang seekor kelinci bernama Judy (namanya manis banget  yah) yang ingin menjadi seorang polisi, regardless dia terlahir sebagai seorang bunny. Pada akhirnya dia berhasil memaksa atasannya untuk mempercayakan sebuah kasus berat untuknya, bukan hanya sekadar polantas (tukang parkir) saja. Dalam menyelesaikan kasus itu, Judy berteman dengan seorang rubah bernama Nick yang wawasannya luas banget.

Tahukah kalian bahwa pada rancangan awalnya, Zootopia adalah cerita distopia dengan Nick sebagai tokoh utamanya? 

Rancangan awalnya juga gak buruk loh. (Ini khusus untuk yang belum tahu aja ya) Kalau kalian main ke Youtube, coba deh search Zootopia Wild Time, ada versi render yang sangat mengharukan dan kelam mengenai Mr Polar Bear yang memakaikan kalung ke putranya, Moris. Pesta ulang tahun berubah menjadi pesta yang menandai berakhirnya kebebasan berekspresi sang predator. 

Saya sendiri menganggap hal itu sangat brilian, cerita distopia yang mungkin gak kalah menarik dengan cerita yang canon sekarang. Tapi kenapa tim creator memutuskan untuk mengubahnya, sehingga menjadikan Judy tokoh utama dengan Nick sebagai sidekick?

Jawabannya adalah karena demografi. 

Demografi adalah siapa saja yang akan mau menikmati karya kamu dalam first sight. Istilahnya ... siapa saja yang bakal jatuh cinta padamu dalam pandangan pertama. Pasaran animasi adalah pasaran orang muda, atau mungkin demografi yang ingin mereka sasar tidak terlalu suka dengan cerita distopia.

Oleh karena itu, mereka tidak bisa membawakan kisah ini dari sudut pandang Nick. Judy pun menggeser peranan Nick dan menjadi tokoh utama. 

Semua itu  karena bila cerita ini dikisahkan dari sudut pandang Judy, cerita ini bisa lebih diterima oleh demografi yang ditarget oleh tim kreator

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua itu  karena bila cerita ini dikisahkan dari sudut pandang Judy, cerita ini bisa lebih diterima oleh demografi yang ditarget oleh tim kreator.  

Dari isu ini kita bisa mengerti bahwa sudut pandang berbeda dari tokoh satu dan lainnya dalam sebuah cerita bisa sangat memengaruhi keseluruhan kisah. Apabila Sherlock Holmes diceritakan dari sudut pandang Sherlock, maka kita mungkin akan dibanjiri dengan pola pikir Sherlock yang terlalu rumit dan ribet. Cerita jadi menjemukan dan beberapa orang mungkin tidak akan sanggup mengikuti dramanya. Namun bila cerita detektif tersebut dibawakan oleh sidekicknya, maka kita bisa melihat cerita itu dari sudut pandang orang biasa. Karakteristik Sherlock yang eksentrik itu bisa lebih greget.

Bila kita menceritakan Superman dari sudut pandang Lois, maka cerita itu bukan lagi kisah superhero action, tapi mungkin kisah seorang gadis yang punya pacar seorang alien. Genrenya berubah menjadi romance. 

Boleh coba untuk rajin menggonta-ganti POV antar karakter dalam cerita anda. Karena kadang kala mengubah POV dan menceritakan cerita dari awal mula melalui karakter lain bisa menghilangkan writer's block. Syukur-syukur ada hal baru yang bisa anda temukan untuk memperkaya cerita anda tersebut. 

Seperti kata orang zaman dulu, "banyak jalan menuju Roma."

Semoga artikel ini membantu. :)

Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang