Politikus Kakus

By MardianaKappara

27.4K 2.6K 444

[Pemenang Wattys 2018 kategori The Change Makers] ๐Ÿ’› Antologi Cerpen Cover by @Delulu98 Gambar diambil dari... More

Berhala
Apakah Namamu Ibrahim?
Tidak
Mulut
Sarjana Pulang Kampung
Coblos
Curhatan ODGJ
Halo Bapak Bupati, Kiamat Sudah Dekat!
Marbot Uighur
Aku Telah Mengkloning Wakil Rakyat
PHK
Pengakuan

Operasi Plastik

1.2K 164 19
By MardianaKappara


Wanita itu mematut wajahnya di depan cermin. Pupur yang telah tebal kembali ditimpa dengan lapisan pupur baru. Dia memandangi wajahnya cukup lama. Lipstik merah cabai membungkus bibirnya yang tipis. Segaris senyum manis pun terbentuk. Sebentar lagi dia akan melakukan operasi plastik, merevisi kekurangan-kekurangan yang menggurat wajahnya. Beberapa bagian menurutnya perlu dikoreksi. Bibirnya tidak mempunyai lekuk menawan, matanya sipit, dan cuping hidungnya terkesan agak mekar. Walaupun tidak ada yang memungkiri, secara alamiah wajahnya memang terbilang cantik.

Ternyata keinginannya itu gayung bersambut dengan harapan pacar gelapnya. Lelaki itu telah mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya. Sebagai bupati dua periode, dia tahu cara yang tepat dan cepat menyediakan dana segar untuk keperluan si wanita.  Harapan si bupati, setelah operasi plastik si wanita juga bisa menjadi calon anggota dewan di kabupaten mereka. Ya, mungkin dipikir si lelaki, terlalu sayang membuang-buang uang banyak untuk operasi tetapi hanya untuk dinikmati sendiri. Kecantikan itu perlu dipublikasikan. Apalagi bila kecantikan itu mampu menarik hati para pemilih di bilik suara.

"Ayolah, sayang. Peluang perempuan itu besar. Tigapuluh persen loh dari semua calon yang harus dipenuhi partai. Kamu maju aja ya, sayang. Dari partaiku. Aku jamin kamu pasti jadi," bujuk pacar gelapnya itu waktu mereka sedang berdua-duaan di kamar hotel di luar negeri.

"Aku nggak mau jadi caleg. Aku mau jadi isteri kamu aja," sahut si wanita dengan suara manja.

Si lelaki tertawa lebar.

"Kamu rela kehilangan semua kemewahan ini dengan menjadi isteriku?"

"Maksud, abang?"

"Dasar kamu ini ya, cuma cantik doang tapi otaknya cuma seupil,"

"Ah, abang ini. Kasar tau," jawab si wanita cemberut.

"Jangan marah, sayang. Aku jelasin ya. Kalau kita menikah, maka akan jadi berita buruk di mana-mana. Sementara aku ini pejabat. Nama baik dan harum itu penting. Karena itu semua adalah modal terbesar aku untuk bertahan di bursa pencalonan. Dua tahun lagi aku akan mencalonkan diri jadi gubernur. Aku sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi jadi bupati. Sayang kan suara para pendukungku kusia-siakan. Mereka pasti sangat bahagia kalau aku mencalonkan diri menjadi gubernur. Nah selama aku jadi bupati, kamu kan puas menikmati kemewahan dariku? Apalagi kalau aku jadi gubernur! Kamu akan kuajak keliling Eropa!"

"Keliling Eropa! Abang serius?"mata si wanita langsung melebar kegirangan.

"Tentu serius. Tetapi kalau kamu mau memaksakan diri menjadi isteri resmiku, aku tidak yakin mampu membiayai perjalanan ke Eropa kita tanpa menjadi gubernur. Bagaimana?"

Si wanita terdiam.

"Memang kamu tidak merasa bahagia dengan keadaan kita sekarang?"

Si wanita mengangguk, "tentu aku sangat bahagia,"

"Nah, tentu, sayang. Aku juga sangat bahagia. Kita harus bangga dengan kesuksesan kita meyakinkan orang-orang selama ini. Kita berhasil menutup rapat-rapat hubungan ini. Tapi, kalau sedikit saja kamu berani mengumbar ke orang lain tentang hubungan gelap ini hingga jadi terang benderang bukan cuma karier politikku saja yang hancur tapi sumber kekayaanmu juga akan hilang. Mengerti kan, sayang?"

Si wanita mengangguk ragu-ragu, "begitu ya, bang?"

"Tentulah, sayang. Mending hubungan kita seperti ini saja. Ini lebih menyenangkan dan menantang bukan? Kebutuhan lahir dan batinmu juga terpenuhi. Aku tidak bisa menjamin mampu memenuhi kebutuhanmu apabila sebagai suami sah."

Si wanita mulai nampak paham, "Iya, ya bang. Abang kan idola ibu-ibu. Abang kan dikenal sebagai suami idaman. Setia dan sayang pada isteri. Padahal, aslinya," si wanita terkikik, "bajingan kelas kakap!"

"Hus, jaga bicaramu. Nanti ada yang dengar!"

"Kan cuma kita berdua di kamar ini, bang."

"Dinding saja bisa punya telinga zaman sekarang, sayang,"

"Ups, maaf, bang. Aku pasti selalu menjaga rahasia kita baik-baik. Bahkan pada dinding hotel ini," sahut si wanita setengah berbisik dengan gaya genit.

"Kau memang wanita paling hebat yang kupunya!"

Si wanita tersenyum malu-malu, si lelaki mulai nampak terpancing nafsunya. Dia sudah hendak menerkam si wanita.

"Tapi, aku minta satu hal kalau memang nggak boleh jadi isterimu,"

"Apa sih permintaanmu yang ndak kuturuti, sayang?" sahut si lelaki tertunda maunya.

"Aku mau operasi plastik!"

Si lelaki tertawa lebar, "mau operasi di mana sih, sayang?"

"Luar negeri!"

"Ok. Nanti dananya aku transfer. Tapi, ingat. Kecantikanmu itu jangan disia-siakan. Wajah luar biasa itu juga harus kamu pampang di baleho ya!"

"Ah, abang. Aku takut ndak bisa,"

"Ndak bisa apa? Udah. Tenang saja. Aku yang ngurusi semua."

"Iya deh kalau mau abang begitu yang penting aku bisa oplas," katanya girang.

"Gitu dong, sayang," si lelaki mengecup pipi si wanita. Sambil cekikikan si wanita menarik selimut hotel yang terlipat rapi di kasur. Selimut itu kini membungkus tubuh mereka berdua dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Mereka bergumul dengan begitu liar di bawah selimut.

***

Si wanita sudah menemui dokter luar negeri yang dia percayai. Dia berkonsultasi dengan dokter asing tersebut. Hidung ala Krisdayanti yang lama ini dia idam-idamkan. Mata belo milik Luna Maya dan bibir sensual Angelina Jolie. Tiga perpaduan yang fantastik. Dia sudah melukiskan itu semua di kepalanya dengan begitu jelas. Sudah puluhan kali imajinasi itu dia bangun. Dulu, semua itu hanya impian yang rasa-rasanya tidak mungkin dia wujudkan. Tetapi sekarang, semua itu tidak lagi sekedar khayalan. Dia tidak lupa menelpon kekasih gelapnya untuk mengucapkan jutaan terima kasih.

Pagi ini operasi tersebut akan dilangsungkan. Jam sudah menunjukkan pukul 05:00 waktu setempat. Masih 2 jam lagi! Pikirnya. Sejak tadi malam, tak sedikitpun matanya mampu ia pejamkan. Semua begitu mendebarkan. Begitu diharapkan. Telah begitu lama dia idam-idamkan.

Akhirnya tiba juga waktu yang ditunggu-tunggu itu. Tubuhnya digiring menuju ke ruang bedah yang dipenuhi alat-alat canggih kedokteran. Betapa hatinya berdebar hebat. Dia membayangkan wajah barunya nanti akan dipampang lebar-lebar di baleho pertamanya. Betapa banyak pasang mata akan memuji fotonya tersebut. Mereka pasti akan bertanya-tanya tentang siapa gerangan pemilik foto tersebut. Mereka pasti tidak menyangka gadis dari dusun terpelosok kabupaten itulah yang mereka kagumi. Si wanita kembali tersenyum-senyum sendiri. Beberapa kali dia berusaha menahan agar bibirnya berhenti mengukir lengkungan. Tetapi dia malah tidak tahan sendiri untuk tertawa. Wajahnya memerah karena terlalu bahagia.

"Sudah siap, bu?" Tanya si dokter bedah berusaha ramah. Wanita itu mengangguk penuh semangat. Biuspun menghilangkan alam sadarnya untuk beberapa lama.

***

Keesokan harinya di ruang rawat, si wanita terbangun setengah berteriak. Dia memanggil-manggil seisi penghuni klinik operasi bedah plastik itu. perawat datang dengan ekspresi bingung. Si wanita masih terus berteriak-teriak dengan bahasa yang jelas tidak dimengerti perawat. Si perawat pun berusaha menenangkan dengan bahasa yang bisa dia lontarkan tanpa tahu apakah si pasien memahami atau sebaliknya. Perawat lain yang membaca situasi riuh bergegas menelpon si dokter bedah. Lima menit kemudian dokter bedah itu pun datang.

Dia melihat pasiennya menangis sejadi-jadinya. Tidak ada perban di wajah. Wajah si wanita malah tidak mengalami perubahan apapun. Masih tetap seperti sediakala. Si dokter kebingungan. Si wanita pun menyingkap bagian bawah pakaiannya. Si dokter memukul jidatnya sendiri menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. Dia telah membedah bagian kemaluan wanita tersebut menjadi perpaduan muka Luna Maya, Krisdayanti, dan Angelina Jolie. Wajah dokter itu berubah menjadi merah padam. Dia meminta maaf berkali-kali atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. 

Entah apa yang merasukinya, kenapa ketika di ruang bedah, seperti dihipnotis, dia lebih tertarik melihat kemaluan si wanita dan merasa kemaluan itu begitu eksotis dan membuatnya tidak mampu mengalihkan pandangan ke tempat lain kecuali ke tempat itu. Tangannya pun hanya mau menyentuh bagian itu. Bagian itu seolah-olah mempunyai kekuatan magis yang menuntunnya bekerja. Bekerja melakukan operasi bedah plastik di bagian itu.

Tetapi si wanita tidak bisa terima. Menurutnya si dokter hanya mengada-ada. Si dokter hanya berusaha mencari alasan pembenaran atas kecerobohannya bekerja. Si wanita murka. Impiannya harus dia kubur dalam-dalam. Dia tidak mau pulang dengan kondisi seperti itu. Walaupun sekarang dia telah bermuka dua. Muka atas dan bawah yang sangat mempesona.

(End)


Draft cerita ini ditulis di Muara Sabak tanggal 4 Mei 2010. Kemudian direvisi hari ini untuk disesuaikan dengan tema kumpulan cerpen Politikus Kakus.


Continue Reading

You'll Also Like

412K 4.7K 25
Hanya cerita hayalan๐Ÿ™
85.8K 646 13
one-shot gay โš ๏ธโš ๏ธโš ๏ธ peringatan mungkin ada banyak adegan ๐Ÿ”ž anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca
1.8M 83.2K 44
Di satukan oleh keponakan crush Kisah seorang gadis sederhana, yang telah lama menyukai salah satu cowo seangkatannya waktu sekolah dulu, hingga samp...
1.1M 23.4K 24
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...