[✓] nadir | jichen

Autorstwa jaeminuman

96K 15.6K 4.4K

ーᴋᴀᴛᴀ orang nadir itu luar biasa. kata chenle nadir itu jisung. ©jaeminuman yang terinspirasi oleh fiersa bes... Więcej

🌑Garis Terdepan
🌓Velleitie
🌔Wishing Star
🌕Tentang
🌖The Best Word(s) Jisung Ever Said
🌗Chenle is Not Afraid
🌘Around You
🌚Dance to Your Heartbeat
🌚DTYH : If
🌚DTYH : Eternal Blue Sky
🌚DTYH : First Love
🌚DTYH : Long Way Down
🌛Bukan Lagu Valentine
🌚DTYH : Dear God

🌒Nadir

12.5K 2K 1K
Autorstwa jaeminuman

"Waktu kau sedih ku di sini, waktu kau senang kau di mana?"

Aku ingat manik legam yang menenangkanku di saat hati sedang kalut. Aku ingat rangkaian kata-kata yang membentuk sebuah janji.

Dan aku ingat Nadir.






Namanya Nadir Jose Prasetya.

Dengan tubuh jangkung, mata sipit, dan kulit putihnya orang-orang pasti menganggapnya keturunan Korea. Tetapi ia selalu menjawab dengan kalimat yang sama ;

"Saya mah dari Blitar."

Padahal ia orang hokkien Riau.

Orang-orang sering memanggilnya Jisung. Ini juga yang menjadi faktor mengapa ia disangka keturunan Korea. Awalnya aku tidak tahu mengapa panggilan itu disematkan untuknya tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya aku mengetahui alasannya.

Misteri itu terkuak saat kami sedang berduaan di rooftop sekolah. Saat itu aku dan dia masih berada di tingkat pertama sekolah menengah atas. Kami tidak sengaja bertemu di sana karena kesukaan yang sama -duduk-duduk menikmati angin di rooftop saat sedang bosan dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau geografi.








Aku merasa terkejut saat seseorang menduduki kursi di sebelahku. Awalnya aku tidak ingin menoleh karena aku terlalu malas untuk sekedar menggerakkan kepala tetapi entah magnet dari mana yang membuatku menolehkan kepala secara otomatis.

Netra kami bertabrakkan. Pemuda itu tersenyum miring sebelum mengalihkan pandangannya ke depan. Ia duduk dengan satu kaki terangkat seperti sedang di warung kopi. Aku yang tidak nyaman karena harus berbagi kursi dengannya hendak berdiri dan pergi dari sana tetapi kata-katanya menahanku.

"Fabieno Chenle Cong."

Aku tidak tahu mengapa aku kembali terduduk saat ia menyebut namaku. Mungkin aku kesal karena ia menyebutnya dengan tidak benar.

"Fabieno Chenle Zhong." Ralatku.

Pemuda yang kuketahui bernama Nadir itu tersenyum, "Orang Cina ya?"

"Kenapa emangnya?"

"Pantes pelit. Pelit senyum."

Aku otomatis tersenyum mendengarnya.

"Jeh acong, digituin aja baru senyum."

"Apaan sih? Zhong itu bacanya Chung bukan Cong, Nadir."

"Eh tau?" Ia menegakkan posisi duduknya.

Aku mengerutkan dahiku bingung, "Tau apa?"

"Nama saya."

"Nadir Jose Prasetya kan?" Tanyaku memastikan.

"Iya. Panggil aja Jisung."

"Kok bisa Jisung? Ada keturunan Korea?"

Nadir atau Jisung atau apapun namanya tertawa kecil, "Keturunan poseidon kali."

Aku memutar bola mataku, "Ga mungkin. Itu kan cuma di fiksi."

"Dari Blitar saya mah."

Aku mengangguk saja walaupun tidak percaya.

"Terus nama Jisungnya gimana bisa?"

Ia mengubah posisi duduknya menjadi lebih tegak, "Dulu pas kecil gigi saya gingsul. Ada temen saya. Anaknya ga pintar, ga bisa nyebut gingsul. Dia nyebutnya Jisung. Ya udah deh jadi melekat nama itu."

"Ih lucu." Aku otomatis tersenyum.

"Dia nyebut doyan aja dewan. Emang dikira Dewan Permusyawaratan Daerah."

"Dewan Perwakilan Daerah!" Aku tertawa.

Nadir menjentikkan darinya, "Oh iya. Itu."

Obrolan tidak bermakna namun dapat menjadi pelipur lara. Sampai akhirnya bel berbunyi pertanda pelajaran telah berakhir. Tetapi aku dan Nadir tetap setia bertengger di atap menikmati dinginnya senja.











Nadir itu baik. Nadir itu luar biasa. Begitulah yang kutahu tentang arti dari kata Nadir, namanya. Dan itu semua benar.

Nadir itu Jisung.












Aku ingat saat itu kami sudah berada di tingkat kedua sekolah menengah atas. Saat itu penilaian drama. Jisung berperan sebagai drakula penghisap darah dan otomatis aku tertawa melihatnya.

"Jangan ketawa."

Aku segera menghentikan tawaku, "Emangnya kenapa?"

Nadir Jose Prasetya atau yang lebih dikenal dengan nama Jisung itu tersenyum lembut, "Manis soalnya. Nanti diambil orang."

"Kalo gamau diambil orang akunya dijagain."

"Iya, acong. Janji."









Tapi janji itu hilang arti.










"Gue lagi naksir cewe."

Aku tertegun mendengar kalimat itu. Ada dua hal yang membuatku terkejut. Yang pertama adalah karena perasaanku tak terbalas dan yang kedua adalah sudah tidak ada lagi ucapan "saya-kamu" yang hanya ia gunakan saat bercakap-cakap denganku. Sekarang yang Ada hanyalah "gue-lo" seperti yang ia gunakan saat bercakap dengan orang lain.

"Siapa?" Aku berusaha agar suaraku tidak bergetar.

"Namanya Nana. Cantik banget gila."

Dan saat itu aku tahu bahwa "saya-kamu" yang keluar dari mulut Jisung nantinya akan ditujukan untuk wanita beruntung itu.

"Dia udah punya cowo tapi." Jisung mendadak murung. Aku tidak pernah melihatnya semenyedihkan itu.

"Siapa cowonya?"

"Jeno. Kakak kelas kita. Coba gue seganteng dia."

Aku rasanya ingin mengguncang-guncang tubuhnya. Menyadarkannya bahwa ia tampan dan ia tidak boleh cengeng.

"Cong lo di sini aja. Temenin gue." Jisung merengkuh pinggangku dan menarikku ke dalam pelukannya. Ia meletakkan kepalanya di bahuku dan aku mengelusnya sayang.

Saat itu seolah semua kebahagiaan yang ada di dunia ini adalah milikku.














Aku tersenyum sementara air mata mengalir deras di pipiku. Mimpi itu datang lagi tanpa berkompromi bahwa Nadir sudah jauh. Entah apa kabarnya sekarang, aku tak tahu. Yang kutahu hanyalah ia sudah tidak lagi dalam dekapku.























"Biarku berharap dengan hati yang keras kepala."

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

106K 9.3K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
280K 23.9K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
55.8K 6.9K 31
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
82.2K 10.7K 116
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜