Theressa [COMPLETED]

By madebygigie

4K 562 76

[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikeliling... More

Prolog
Theressa Savina Aurellia
Osvaldo Kevin Gustova
1 | Gebetan baru
3 | Pdkt
4 | Kepo
5 | Jatuh cinta?
6 | Jadian?
7 | Rumah Theressa
[BUKAN UPDATE]
8 | Batu nisan, Beling, dan Sakit
9 | Kepingan Kenangan Theo.
10 | Liburan dan Duri Mawar
11 | Officially, IreNico & RayAmanda
12 | Cangkemanz's Party & Info
13 | Karamnya Kapal TheressAldo
14 | Positive Vibes Queens
15 | Aubrey Adara
16 | Tamparan bagi Theressa
17 | Kenyataan pahit
18 | Keyna vs Theressa
19 | Poor Theressa
20 | Rindu Theo
21 | Theressa Hilang.
22 | Twins power
23 | He's back
24 | Basecamp Cangkemanz
25 | Comeback.
26 | Jawaban dari Semua Pertanyaan.
27 | Hidden Gems.
28 | Surprise
29 | Tragedy
30 | Akhir Segalanya

2 | Sakit

268 34 1
By madebygigie

Sebelumnya mohon maap karna re-publish cerita ini hehehe. Aku re-publish karna biar aku lebih dapet feel nya buat ngetiknya.

🎄Merry Christmast to everyone who celebrate it! May jessus bless u🎄

🌼🌼🌼

"Selamat pagi, tuan puteri" sapa Rian pada Theressa. Theressa hanya diam, ia masih kesal dengan Rian karna semalam Rian berkata bahwa ia akan pindah rumah dan rumahnya tak searah lagi dengan Theressa.

"Re, kakak bercanda yaelah gitu aja ngambek. Beli ice cream deh dulu yuk?" rayu Rian. Bukannya luluh, Theressa malah semakin ngambek.

"Gak mau nih ditraktir ice creaaaammm?" rayunya sekali lagi. Tetapi Theressa tetap pada egonya, ia tetap ngambek. Rian pun bingung, tak biasanya Theressa menolak ice cream seperti ini, apalagi ice cream gratis.

"Ya sudah terserah" pasrah Rian.

Kok gue jadi kecewa ya karna Kak Rian ga rayu gue lagi? ah labil amat lu hati. pusing pala gue. Batin Theressa. Ia langsung melipat tangannya di atas meja dan langsung menenggelamkan kepalanya disana. Kepala gue kenapa jadi pusing beneran ya?

Tak terasa, Theressa pun tidur sudah hampir dua jam pelajaran, yang artinya hampir satu setengah jam ia tertidur, untung saja para guru sedang rapat kali ini.

"Re, bangun" kata Nayla dengan lembut. Theressa tak merespon, membuat Nayla kebingungan.

"Re.." baru saja Carollina akan mencoba membangunkannya lagi, Theressa sudah bangun.

"Aih, muka lu kok pucet?" Nayla terkejut, pasalnya sebelum Theressa tertidur radi, gadis itu baik baik saja. Theressa pun kaget, "masa sih nay?" tanyanya. Nayla hanya mengangguk mengiyakan.

"Uks aja ya?" tanya Carollina. Theressa menggeleng, Carollina dan Nayla semakin panik ia harus bagaimana.

"Re, jangan gini. Lo sakit jangan dipaksain" Nayla terus mengusap dahi Theressa yang sejak tadi mengeluarkan keringat.

"Gue cuman kecapekan aja nay" yakin Theressa. Tepat 5 menit setelah Theressa mengatakan itu, ia langsung pingsan. Nayla dan Carollina terkejut dan langsung menelfon Rian dan Nicko.

"Ressa kenapa nay?" Tanya Nicko. Rian tak mau ambil pusing, ia langsung menggendong Theressa dan membawanya ke uks.

"Re bangunnn" panggil Rian. Sudah hampir satu jam Theressa pingsan namun tidak ada tanda tanda bahwa ia akan sadar.

"Yan, gimana Ressa?" tanya Nicko cemas. "Ressa belum sadar daritadi ko, apa bawa ke rs aja ya?" tanya Rian cemas. Rian dan Nicko mengangguk lalu ia membawa adiknya ke mobil untuk dibawa kerumah sakit, sedangkan Nicko menuju ruang guru untuk mengurus surat izin untuk keempat temannya. Setelah mengurus surat izin, ia kembali ke kelas mengambil tasnya dan tas Theressa, setelah itu ia menyusul Rian dan Theressa bersama kedua teman Theressa.

"Gimana kata dokter kak yan?" tanya Nayla saat baru sampai dirumah sakit.

"Dokter bilang dia kecapekan, btw dia udah sadar tuh pengen ketemu sama kalian, samperin gih" sahut Rian. Carollina dan Nayla segera masuk ke dalam ruang inap Theressa.

"Ko, gue mau ngomong sama lo" Rian berjalan menuju taman rumah sakit dan duduk di kursi yang ada di tengah taman tersebut.

"Gejala yang Ressa alami kumat, kita harus super extra jagain dia" Rian menatap hamparan rerumputan dihadapannya ini.

"Terus sekarang? Opname?" Tanya Nicko, Rian hanya mengangguk. Nicko hanya menghela nafas panjang.

✨✨✨

Seminggu setelah kepulangan Theressa dari rumah sakit, ia kembali bersekolah. Sedangkan Rian, ia tak pindah sekolah, karna ia hanya bercanda pada Theressa. Theressa senang karna kakaknya yang satu ini tidak akan pergi jauh darinya.

"Re, udah sekolah aja nih akhirnya" sapa salah satu temannya. Theressa hanya senyum saja. Hingga akhirnya bel masuk kelaspun berbunyi.

LINE

Osvaldo: Re

Theressa: hmm?

Osvaldo: bolos yuk

Theressa: gak, semua matpel gurunya galak semua sekarang

Osvaldo: ah ga asik lo
*read*

"Chat sama siapa sih? serius amat" goda Carollina. Theressa hanya senyum saja enggan untuk menjawab.

Saat bel pulang sekolah tiba, Theressa langsung menuju parkiran untuk menunggu Rian.

"Kak ayo cepet aku laper" Rian yang melihat tingkah Theressa pun tertawa dan langsung masuk ke mobil. "Mau makan dimana dek?" tanya Rian sambil tetap fokus pada jalanan di depannya.

"Rumah, tapi dimasakin sama kak Rian" pinta Theressa.

"Lah? Kok aku yang masak dek? Kan mama selalu masak sayang" sahut Rian. Theressa hanya cemberut. Masalahnya, ia ingin sekali memakan masakan Rian tapi Rian menolak untuk memasaknya.

Setelah sampai dirumah Theressa , Rian dan Theressa memasuki rumah bersama. Rian sering berkunjung kesini semenjak Theressa SMP, jadi tak heran jika ia begitu akrab dengan kedua orang tua Theressa. Theressa menaiki tangga dan menuju kamarnya. Mood nya sedang rusak karna Rian yang tak mau masak untuknya. Ia mengganti bajunya dan segera beristirahat di kamarnya. Saat matanya akan terpejam, ponselnya berdering menandakan ada notifikasi yang masuk.

Osvaldo: Re gue mau ngomong

Theressa: ngantuk, mau tdr

Setelah itu, Theressa mengaktifkan airplane mode diponselnya dan langsung tertidur.

Sedangkan dibawah sana, Rian yang sudah berganti baju dan sedang sibuk bermain bersama alat alat memasaknya. Nadia -mama Ressa- mengizinkan Rian memasak untuk putri sulungnya.

"Kakak, selin boleh bantuin macak ndak?" Tanya Sherina dengan khas cadelnya.Rian hanya tersenyum sambil berkata "Sherin tunggu disana aja ya? Biar kak yan aja yang masak biar sherin ga kena pisau, nanti berdarah mau sherin?" Sherina yang mendengar penuturan dari Rian hanya menggeleng takut, ia langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

Setela selesai memasak, Rian melepas celemeknya dan menyajikan semuanya diatas meja makan, ia berjalan menghampiri Nadia untuk membangunkan Theressa.

"Kamu aja yan yang bangunin Rere, kayak sama siapa aja loh kamu sama mama" sahut Nadia.

"Yaudah ma, rian naik dulu mau bangunin Rere" Rian memang memanggil Nadia dengan sebutan mama sama seperti Theressa dan adik adiknya.

Saat Rian menghampiri Theressa ke kamar, ia tidak tega membangunkannya. Alhasil, makanan yang sudah ia buat tadi, ia simpan dulu dan akan dihangatkan nanti jika Theressa akan memakannya. Rian mengelus rambut Theressa sayang, ia sedih karena adiknya saat ini hampir terkena penyakit yang bisa berakibat fatal. Memang baru gejala, tetapi ia harus tetap waspada. Karna yang namanya gejala, kita tidak akan tahu. Bisa saja hal yang kita inginkan bakalan terjadi tanpa kita minta.

"Kakkkk, Resa mau makan, temeninnn" pinta Theressa saat sudah bangun tidur. Rian pun mengajak Theressa ke bawah untuk makan.

"Dek dek, Nicko minta vc sama lu nih" Rian menyodorkan ponselnya pada Theressa. Theressa terkejut melihat wajah Nicko disebrang sana.

"Lu napa dah kak?" Tanya Theressa bingung. Nicko hanya diam. Pasti galau nih bocah batin Theressa.

"Gue diputusin dekkkk" sahutnya di sebrang sana.
"Idih terus hubungannya sama gue apa?" Tanya Theressa sambil menyuapkan makanan ke mulutnya. Rian yang melihatnya hanya menggeleng kepala.

Theressa makan bersama Rian sambil memperhatikan curhatan galau dari Nicko. Sedangkan Nadia, mama Theressa dan Sherin sedang berada di rumah nenek Theressa.

"Udah dek? minum obat dulu gih" Rian langsung menyodorkan obat Theressa. Theressa langsung meminumnya. Ia sudah bosan bersahabat dengan obat itu, karna setiap habis makan ia harus meminumnya.

"Sampai kapan kak?" tanya Theressa. Rian hanya menghela nafas. Theressa yang tidak mendapat jawaban pun akhirnya kembali ke kamarnya.

Kakak juga gak mau liat kamu terus terusan nelen benda itu dek, tapi mau gimana lagi? itu harus masuk ke tubuh kamu. Batin Rian sambil membereskan piring piring bekas makanan dan langsung mencucinya.

Di sisi lain, Nicko yang sedang dikamarnya menatap langit langit kamarnya terlihat kacau. Ia kacau bukan hanya karna ia diputusin beberapa jam yang lalu, tapi karna memikirkan adik kelas yang sudah dianggapnya adik sendiri yang sedang sakit itu.

"Semoga kamu sembuh dek, aku ga tega liat kamu kayak gini terus. Kita emang ga sedarah, tapi aku sayang kamu sebagai adikku" Nicko langsung memejamkan matanya dan terbang ke alam mimpi.

"Dek, kakak pamit ya mau futsal bareng temen temen. Kalo ada apa apa bilang sama mama papa jangan dipendem" Rian yang tak mendengar ada sahutan dari dalam pun, membuka pintu dan menemukan Theressa tertidur lelap. Rian masuk menghampiri Theressa yang tertidur dan mecium kening Theressa.

🎄🎄🎄

Unchh, jadi pengen punya kakak kandung akutu...
BTW NIH
Cerita gue kali ini sedikit menceritakan kisahque, jadi maap maap aja nih kalo misalnya alurnya sedikit berantakan dan susah dimengerti, karna hidup gue juga sedikit berantakan, hehehe.
DANNN
Aku sangat perlu kritik dan saran dari kalian tentang ceritaku ini hehehe.

xoxo, gekski❣️

Continue Reading

You'll Also Like

989K 14.9K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
1.3M 35.4K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...