01. My Hero ( Love By chance)...

By WinAshaa

279K 13.8K 2.5K

"Memangnya kenapa kalau kau Gay? Gay jg manusia bukan, dan itu bukan penyakit menular! Aku tidak ada masalah... More

PROLOG
Chapter 1 : KEBETULAN
Chapter 2 : Kebetulan ke Dua
Chapter 3 : Mungkinkah Kebetulan
Chapter 4 : Kebetulan Mungkin...???
Chapter 5 : Kebetulan.. Rindu
Chapter 6 : Kebetulan Pertama Kalinya Aku... (NC+)
Chapter 7 : First Kiss....
Chapter 8 : KEBETULAN CEMBURU.. (PETE)
Chapter 9 : KEBETULAN... CEMBURU (PETE Bag 2)
Chapter 10 : Kebetulan Cemburu ( Ae)
Chapter 11 : Kebetulan.. MUSUH (TinCan)
Chapter 12 : Kebetulan... Saling Cemburu (AePete)
Chapter 13 : Kebetulan... Tak Tahan (NC+)
Chapter : 14 Kebetulan...... Pasangan baru
Chapter 15 : Kebetulan.... RIVAL?
Chapter 16 : Kebetulan.... Musim Cinta
Chapter 17 : Kebetulan... Terlalu Manis
Chapter 18 : Kebetulan.. MENAHAN (NC-)
Bukan update just ask..???
Chapter 19 : Kebetulan... First Ha*dJ*b (NC-) part 1
CHAPTER 20: Kebetulan... first Ha*dJ*b (Nc+) part 2
Chapter 21 : Kebetulan....Peel the Srimp!! Part 1
Chapter 22 : Kebetulan....Peel the Srimp!! Part 2
Chapter 23 : Kebetulan... Miss u touch (NC+)
Chapter 24 : Kebetulan... Trust Tested
GMM SERIES IN 2019
LBC SEASON 2 ?
Chapter 25 : Kebetulan.. Home in laws visit (part 1)
Chapter 27 : PUNISHMENT NC - (part 1)
Chapter 28 : PUNISHMENT NC - (part 2)

Chapter 26 : Kebetulan.. home in law's visit Part 2 (NC)

8.2K 423 96
By WinAshaa

Sorry for typo.. happy reading...

.

.

AE POV

"Hari sudah malam Ae, menginaplah disini..."

Ucap mae Pete padaku,. aku terkejut dan aku menolaknya.. tapi Mae Pete memaksa dan aku tidak alasan untuk menolak lagi.. dan disinilah aku.. dikamar Koonchai –ku

"Apakah sesuai?" saat ini Pete meminjamkan ku piyama, sejujurnya aku lebih suka tidur memakai kaos saat tidur dari pada piyama,. Atau bahkan tidak memakai baju,, tapi aku tidak punya pilihan kan.

"Ya..." jawabku seadanya.. aku sedang todak fokus sekarang... berada disini.. bersama pete,, dirumahnya.. tidak.. dikamarnya tepatnya... kusadari pete jg terdiam,. Seperti ingin mengatakan sesuatu..

"Ini aneh..." ucapnya

"Ya.. benar-benar aneh.." balasku sambil menggaruk kepalaku yg tidak gatal, Siapa yg mengira bahwa aku akan berakhir disini,. Hm... tidak.. ini karena mae Pete yg meminta... jangan berpikir yg macam-macam Ae!

"Pete..."

"Krab..?"

"Apa... Ibu mu tahu?"

"Aku tidak tahu,. Ketika tadi aku kekamar untuk mandi, mae tidak mengatakan apapun, hanya berpesan agar jika kau membutuhkan sesuatu untuk mengatakan padanya atau padaku.. karena Mae sudah menganggap Ae sebagai anaknya sendiri... dan..... Jangan Sungkan.."

"Apa maksudmu jangan sungkan....?" Aku sedikit terkejut, dan sesaat kami saling bertatapan tp kemudian langsung mengalihkan pandangan,.. kecanggungan terjadi,.. aku merasakan sesuatu saat menatapnya... tapi......tidak Ae,, jangan lakukan!

"Apa Ae bosan..?" tanya pete padaku,, sepertinya ia bertanya karena melihat jam berkali-kali..

"Jika Ae butuh sesuatu, katakan saja padaku krab.... Aku akan mengambilkannya untukmu.."

Tidak bukan itu pete... "Tidak, aku tidak bosan. Hanya saja aku makan terlalu banyak tadi dan aku merasa sangat kenyang..." sangkalku

"Benarkah?" dan Hening kembali...

"Tidur lah, aku mengantuk" ucapku memecah keheningan. Pete turun untuk mematikan lampu kemudian kembali lagi ke Kasur...

"Selamat malam Ae.." ucap Pete

"Hm.. Selamat malam Pete.." dan percakapan berakhir,. Tapi aku tau mata pete dan aku tidak bisa terpejam.. jantungku berdetak kencang... begitu banyak pertanyaan yg mengganjal,. Aku tidak bisa tidur.. Hening.... Kemudian aku....

"Apa kamu sudah tidur Pete..?" Pete menolehkan kepala dan menatapku,. Lalu ia menggelengkan kepalanya,. Dan aku pun bertanya..

"Apa...hm.. apa kau membenci ayahmu..?" Shia Ae,, pertanyaan apa itu,, dari sekian banyak hal yg bs kau tanyakan dan kau malah memilih pertanyaan itu?

"Tidak..... aku tidak membencinya,.... Tidak perduli apa yg dia lakukan pada Mae, dia tetap pho ku... Jika aku membencinya maka Mae akan sedih bukan.."

"Kamu bilang.... Rumah ini adalah rumah pernikahan mereka..."tanyaku lagi

"Ya benar.... Nenekku tidak mempercayai mae ku lagi, aku tidak pernah bertanya kenapa, tapi ku merasa begitu.. Tidak perduli seberapa banyak dukungan yg ia berikan, ia melakukannya untuk mengurangi sedikit rasa bersalahnya,. Itu saja..."

".................." aku tidak tau harus berkomentar apa...

"Meskipun begitu,.. aku tidak membenci pho ku, pada hari mereka bercerai, mae hanya terus menangis.. menangis dan terus mengucapkan maaf padaku karena merasa bersalah, hal itu membuatku merasa tidak ingin memiliki sosok Ayah lg. Tapi hanya hari itu saja.. karena hari-hari berikutnya aku tidak pernah melihat mae menangis untuk ayahku lagi.. Mae bilang hidup harus bergerak maju,."

Aku meraih dan menggenggam tangan koonchai-ku..

"Jangan menangis Pete..."

"Aku tidak menangis"

"Suaramu terdengar ingin menangis" kulihat pete tersenyum.

"Aku tidak menangis.,, bukankah sekarang aku memilikimu Ae,,, aku tidak akan selemah dulu" ucap Pete malu,. Dapat kulihat wajahnya memerah setelah mengatakannya, bahkan saat lampu sudah di matikan, rona itu masih terlihat jelas olehku... menggemaskan...

"Apa..... apa ada orang lain yg mengetahui ini?" tanyaku lagi

"Tidak banyak yg tau.. beberapa saudara dekat saja,. Dan DayLi... "

"DayLi..?!" ulangku saat ku dengar Pete menyebut nama gadis itu.

"benar..."

"Dia tau apa yg terjadi pada keluargamu?" tanya ku lagi,

"tahu... dia cukup tau keluargaku dengan baik,. Mengapa Ae ingin tau hal ini?" tanya Pete

"Aku tidak suka padanya" ucapku kesal

"huh?"

"Aku... tidak suka jika temanmu lebih tau tentangmu melebihi aku" jawabku akhirnya.

PETE POV

"..................." Aku tidak bodoh untuk mengetahui bahwa saat ini Ae sedang....

"Apa Ae cemburu....?"

"..............." ku lihat Ae hanya terdiam

"Ae,,,,?"

"............."

"Ae Krab...."

"Eerr benar!! Aku cemburu! Aku tidak suka saat dia lebih mengerti kau dari pada aku,. Aku tidak suka jika kau dekat dengannya, aku tidak suka dia dekat mae mu.. aku jg tidak suka jika kau menganggapnya dekat denganmu. Dan apa kau tau Pete?! Aku sangat kesal saat kau membantunya mengupas udang!!, Aku kesal hingga bs menjadi gila!"

"!!!!!" aku benar-benar tidak menyangka jika Ae cemburu pada DayLi

"Tapi.... Aku kan tidak menyukai perempuan Ae, apa Ae lupa..?"

"Aku tau! Tapi aku tidak bisa menahan rasa cemburuku, lagipula aku jarang melihatmu bersama dengan gadis" aku ingin menjawab tapi Ae sudah menyela ku

"Benar-benar menyebalkan melihat kau bersamanya"

"Tapi aku tidak pernah memikirkan dia seperti itu... apa jangan-jangan Ae yg malah menyukainya" tebakku mem-pout-kan bibirku

"Huh? Aku? Menyukai DayLi??"

"Bukankah tadi Ae berbicara akrab dengannya,. Dan juga.. Ae kan dulu tidak menyukai pria... DayLi gadis baik, cantik, ramah,, dan mirip dengan chompoo,. Aku pikir...."

"Jangan berpikir yg tidak-tidak Pete..!"

"Tunggu..! jadi saat aku cemburu padamu, kau jg tengah cemburu padaku?" tanya Ae

"Apa aku salah jika aku merasa cemburu pada pacarku..?" tanya ku tersenyum, saat Ae mengusap kepalaku lembut..

"Aku senang jika Ae jg cemburu kepadaku..."

"Jangan katakan apa-apa lagi.. itu membuatku malu" ucapnya seraya menarik tangannya dari kepalaku

"Itu karena aku bahagia..." jawabanku membuat Ae kembali menatapku,. Tp yg lebih membuatku tersenyum adalah karena aku melihat wajah Ae yg sedikit merona..

"Kamu ingin menggodaku huh Pete?" ucap Ae seraya meraih pinggangku dan memelukku, tapi kemudian menggelitiki aku sebagai hukuman kerena ia pikir aku sudah mengolok-oloknya,.. Tanpa sadar aku mengerang saat Ae menggigit pelan telingaku,. Tubuhku mulai bergetar... Ae berada di atasku dan itu bukan posisi yg bagus,. Aku merasa dalam bahaya....

"Aww... Ae.... Jangannn...."

"Ini karena kau suka sekali menggodaku" Ae menjawab tanpa mengurangi serangannya.

"Tidak..."

"Tapi kau tertawa seperti itu Pete.." aku tidak bisa menahan tawaku di sela serangannya di pinggang dan telingaku,. Dan itu membuat Ae terlihat makin kesal...

"Kau senang hah?"

"Tid...hmmm!!" Belum selesai aku menjawab Ae menciumku.

"Jangan bicara lagi,. Aku ingin menciummu" Ucap Ae seduktif di telingaku, membuat tubuhku membeku sesaat.

Selesai bicara Ae mendekatkan lagi bibirnya padaku dan menciumku lembut nsmun perlahan makin menuntut.. Ujung lidahnya mendesak masuk dan tangannya yg satu meraih leherku membuatku tidak bisa melarikan diri,. Ae semakin merapatkan tubuhnya padaku..

.

.

NORMAL POV

"Ahh... " pagutan mereka terlepas.. kedua pria itu tampak malu.. tapi masih saling mengelus punggung masing-masing.. ciuman itu yg tiba-tiba itu telah membuat suhu tubuh mereka meningkat.. Pete dengan lembut masih mengalungkan tangannya di leher kekasihnya..Ae terkejut dan sedikit memundurkan wajahnya menatap wajah koon-chai nya..

Walau hanya sedikit penerangan di kamar itu, tapi itu sudah cukup bagi Ae untuk melihat wajah kekasihnya dengan jelas, Nafas kekasihnya yg terengah-engah, bibirnya yg masih terlihat basah karena ciuman tadi dan mata nya yg tengah menatapnya sayu membuatnya tak tahan, dan berbisik...

"Aku ingin melakukannya pete,... tapi... tidak seharusnya aku melakukannya disini"

Benar... bagaimanapun ini rumah kekasihnya... bahkan ibunya berada di ruangan lain di rumah ini.. tidak sepantasnya ia memikirkan hal kotor ini. Tapi tiba-tiba ia dikejutkan oleh kata-kata kekasih imutnya..

"Lakukan Ae... Lakukan saja....."ucapnya seraya memeluk leher nya dengan erat.

"Tunggu dulu, tapi.. aku takut menyakitimu pete.... Aku tidak punya..."

"Tak apa Ae... Aku punya Lotion"

"!!!" Ae benar-benar terkejut tak menyangka kekasihnya bisa mengundangnya.

"Kamu!!" kaget dan mendekati kekasihnya namun Koon-Chai nya telah menutup wajahnya karena malu.

"Kumohon jangan katakan apa-apa Ae, aku tahu aku benar-benar tidak tahu malu" ucapnya masih dengan wajah yg tertutup tangannya

"Kalau begitu.. aku lebih tidak tahu malu lagi Pete.. karena hanya mendengar mu mengatakan itu saja aku sudah mengeras..." bisik Ae pada kekasihnya lalu ia berbegas bangun dan pergi ke kamar mandi.

"Lotion yg mana Pete??" teriak Ae dari dalam kamar mandi,. Tuan muda itu menjawab dengan malu, memberitahu dimana ia menyimpannya,. Beberapa detik kemudian Ae muncul bersama dengan Lotion itu... hmm... sepertinya lotion pelembut kulit itu akan berubah fungsi malam ini....

Mereka berdua terbaring, Ae membungkuk perlahan dan mencium bibir kekasihnya berkali-kali. Telapak tangan nya perlahan turun dan menyentuh junior tuan mudanya yg sudah mengeras seperti dirinya. Ujung jarinya berada di atas pakaian dalamnya dan menyentuh pelan kepala junior kekasihnya.. Ae tersenyum dan berkata

"Sudah basah..."

"!!!!"

"Ae... jangan katakan itu,.." jawab Pete malu.. bagaimana bisa kekasihnya mengatakan itu dengan tertawa. Itu memalukan untuknya... namun seakan tidak mendengar protes dari kekasihnya Ae mengelus pelan menggoda milik kekasihnya itu.

"Ehmmm..!!." Pete mengerang terkejut,..

"Ae...ahh, jangan... jangan memainkannya"

"Aku tidak" walau berkata tidak tapi Ae justru terus menggoda junior kekasihnya yang hangat dan basah itu. Pete merasakan gelombang hasrat yg datang padanya. Ia mengangkat tangannya dan meletakkan dibahu kekasihnya.

Tiba-tiba....

Celana yg ia kenakan sudah terlepas,. Piyama nya bahkan sudah terkangat ke dadanya, semua begitu cepat hingga ia tidak bisa berpikir,.. Ketika jari-jari kekasihnya dengan lembut menyentuh dadanya,. menuju putingnya,. Menekannya dan meremasnya pelan,.. membuat tubuhnya bergetar menerima sentuhan itu hingga rasanya ia sulit bernafas, ia benar-benar membiarkan kekasihnya berbuat apa saja padanya.

"Pete.... Buka kakimu"

Selalu saja!! Bagaimana bisa Ae selalu mengatakan hal yg memalukan itu dengan mudah.. membuat kekasihnya yg mendengarnya makin merona.

Ae memisahkan kaki kekasihnya sedangkan Pete hanya bisa memejamkan matanya. Ae menatapnya... membuat Tuan muda ini dengan jelas menunjukkan wajahnya yg memerah, mata mereka saling memandang, sedangkan tangan besar kekasihnya mulai kembali ke bawah tubuhnya.

"Aaaa!!" Saat sebuah jari mencoba masuk ke bagian belakang tubuhnya.. Tuan muda mulai panik.

"Ae..! Emmm..Ae..Ahh.." Pete berbisik dengan pelan.. tangannya meraih sprei dan tangan satunya meraih rambut hitam pria diatasnya. Ia membuka mulutnya seakan ingin menghirup udara sebanyak-banyak nya,. Serangan tiba-tiba tadi seakan merenggut udara di sekitarnya. Lidah nya yg basah menjilat bibirnya sendiri saat merasakan sensasi yg di berikan kekasihnya.

Melihat itu membuat Ae tidak bisa berpikir, kekasihnya begitu menggemaskan membuatnya ingin segera menyerangnya. Ae meremas lotion ditangannya kemudian mengoleskan nya pada lubang belakang kekasihnya, dan perlahan memasukkan jarinya kembali.

Tindakan ini membuat pete mengatupkan giginya, walaupun bukan yg pertama kali mengalami ini,. Tapi tidak bisa di katakan ini tidak sakit, Ketika jari kekasihnya itu memasukinya, satu jari.. dua jari kemudian tiga jari... tubuh putih dan lembut nya itu mulai menjadi kaku dan gemetar, nafasnya kembali terengah-engah, tangannya mencengkram rambut tebal kekasihnya dengan erat.

"Ae... Emmm.. Aaaaaaah" Erangan itu terdengar bergetar, Ketika ia merasakan jari itu keluar dan masuk lagi beberapa kali, hingga rasa sakit yg awalnya ia rasakan berganti menjadi rasa yg nikmat. Setiap kali Ae memasukkan nya lagi, mendorongnya, ia tak dapat menahan desahannya.

"Ahh.. Ae... sudah cukup... sudah bisa.... Aku.. tidak masalah,, hhh..hh" ucap pete terbata dan terengah dan bibir merah.

"Kamu ini!!" Ucapan Pete itu membuat Ae menelan liurnya, menatap kekasih yg berada di bawahnya yg tampak sangat menggoda, ia mendekatkan jarak diantara mereka hingga kulit mereka bersentuhan, rasa panas seakan ada percikan api mereka rasakan.. lalu Ae mendekatkan mulutnya ditelinga tuan mudanya itu dan berbisik lembut..

"Katakan lagi....."Ae tahu Tuan mudanya sedang malu,tp justru karena itu ia makin ingin menggodanya.

Pete tidak bisa menahan godaan itu lebih lama... seakan rasa malu nya hilang entah kemana..

"Ae.... Cepat,.. masukanlah..."

Juniornya yg mengeras itu telah berada di depan hole kekasihnya.. perlahan-lahan Ae mendorongnya masuk kedalam lubang yg sempit itu, dan ketika tubuh mereka telah menyatu, Pete tidak bisa tidak mengerang. Nafasnya terengah tiap kali junior kekasihnya mendorong masuk. Yang terjadi selanjutnya adalah suara gesekan kulit yg basah oleh keringat.

"Kamu... benar-benar menarik..." Ucap Ae membuat orang yg mendengar itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban penyangkalan saat ia tidak bisa bersuara karena pinggangnya terus bergerak karena dorongan junior kekasinya.

"Ahh... tidak... darimana Ae hmmh.. melihatku menariiik ahh..."

"Ahhhhh..." suara erangan keluar makin keras saat sesuatu di bawah sana semakin menyerang memasuki makin dalam seakan menemukan dimana targetnya, menghantam berkali-kali dan ia hanya bisa merespon dengan erangan yg bergetar, dan itu membuat Ae makin tak terkendali. Ae mengatupkan giginya..

"Ah.. Jangan menekanku seperti ini Pete... tunggu aku... bersama..emm.." selesai bicara ia langsung mencium bibir merah kekasihnya kasar. Serangan pada bibirnya dan bagian bawahnya bersamaan membuat tuan muda itu tak sanggup lg menahannya. Gerakan masuk dan keluar yg semakin lama semakin memanas.

"Apakah boleh aku lebih cepat?" tanya Ae, tidak menunggu jawaban kekasihnya Ae makin kuat menggerakkan tubuhnya, tangan besarnya mendorong kaki tuan muda itu semakin lebar, mempercepat gerakan pinggangnya membuat pria dibawahnya hanya bisa menutup mulutnya dengan tangannya menahan erangannya yg terus keluar dari setiap hentakan yg ia terima.

"Emm.. Ae, Ahhh... Ae... Aaaah.." mendengar erangan yg bagi Ae sangat sexy itu membuatnya makin intens menyerang kekasihnya.. semakin ganas hingga membuat pria di bawahnya itu bergetar hebat tanpa bisa menahan erangan nya lagi.

"Kau... sangat menggemaskan sekali... Pete,..Ashh..." bisikan itu keluar dari mulut Ae dengan nada berat seakan ia menahan hasratnya yg membuncah..

Ae mengganti posisinya, ia mengangkat kaki tuan muda itu lebih tinggi membuat tidak ada jarak di antara keduanya...

"Ae..!! Ahh"

Bunyi tubuh bertabrakan bergema di kamar itu makin meningkatkan hasrat keduanya. Tubuh mereka seakan tarik menarik seperti magnet dengan bibir yg saling bertaut. Tempat tidur berguncang sprei bahkan telah terlepas, tetapi mereka bergerak tidak perduli.

"Aku... Aku... Tidak Ae.... Ahh..Eehmmm..." Tekanan kuat yg memasuki tubuhnya hampir mencapai puncak, Pete mengatupkan bibirnya menahan suara erangannya... dan detik berikutnya cairannya pun keluar mengotori perut satu sama lain. Tapi Ae masih terus menyerang, menggerakkan pinggulnya tanpa henti, ketika Pete menembakkan sperma nya, menyebabkan bagian belakangnya ikut bereaksi, membuat Ae makin menggila.

"Arrhhh pete,,,, kau menekanku..!!" Dengan cepat saat Ae menyadari ia akan keluar, ia segera menarik miliknya, Ia mengocoknya dengan tangannya sendiri hingga ia menyemburkan cairan milikya tepat dibagian balakang kekasihnya. Ia memejamkan mata merasakan kenikmatan.

Ia menghempaskan tubuhnya ke atas tubuh putih mulus kekasihnya lalu berguling kesamping tempat tidur.

"Maaf... aku tidak punya kondom.." Ae berkata dengan nafas yg terengah-engah, memeluk erat pacarnya yg penuh keringat,. Dan sadar bahwa bagian belakang kekasihnya itu benar-benar basah oleh cairan miliknya.

"Tidak... Tidak masalah.." Pete menjawab hampir bergumam karena sedang mencoba menstabilkan nafasnya jg.

"Kamu.. Kamu membuatku seperti orang jahat Pete,, hahaha.. aku merasa seperti baru menculik anak gadis yg baik dan polos dan melakukan sex dengannya"

Pete tidak berani berbicara, karena saat ini ia bertingkah seperti gadis baik nan polos seperti yg kekasihnya katakan tadi..

"Tapi... jika kamu ingin seperti itu.. aku akan menurutinya" ucapan Ae membuat pria imut itu kemudian berbisik...

"Ae.. sekarang sudah berubah jadi nakal"

"Jika bukan karena bersamamu, aku tidak mungkin seperti ini koonchai..." ucap lembut Ae, dan menahan kepala kekasihnya tidak mengizinkan pete pergi dari ceruk lehernya,, ia lalu menghela nafas dan berpikir hal itu jg, karena ia sendiri jg sejujurnya tidak menyangka ia bisa berubah menjadi seperti ini.

"Tapi.... Aku juga suka dengan Ae yg nakal..." Ae terkejut dan membuat pete mendongakkan kepalanya menatap kekasihnya.

"Sekarang kamu benar-benar tahu bagaimana menggodaku huh?" setelah selesai bicara ia segera bangkit. Dan kembali dengan tissue untuk membantu koonchai nya membersihkan sisa-sisa cairan miliknya, kemudian membuang tissue tersebut.

"tidurlah pete,,, tunggu sampai kau mengeras lagi agar aku bisa membuatmu berhenti menggodaku" ucap Ae

"Mau mengeras atau tidak... aku tidak masalah" Balasan dari koonchainya membuat dia melebarkan matanya menatap tak percaya pada kekasih imutnya.

"kau ini benar-benar...!!" ucap Ae tak percaya, sedetik kemudian ia mendorong tubuh kekasihnya lagi, sepertinya menambah 1 ronde lagi tidak masalah pikirnya, dan Pete hanya tersenyum malu-malu,. Senyum yg beberapa menit kemudian berubah menjadi erangan lagi... semakin larut, semakin panas untuk mereka,,, hanya ada suara desahan, erangan dan teriakan kenikmatan di kamar itu.. kegiatan yg bahkan membuat AC diruangan itu sama sekali tidak berguna.

.

.

.

.
Oke biarkan pasangan itu enaena sepuasnya yah... jangan  ganggu lagi,... mimin udah mimisan atas bawah ini..  hikz.. kalian berdua membuat mimin teriak teriak... huft meleleh deh... sex aja kok bs sweet bgt si kalian...
.
.
.
.
.

TBC?? Or NOT?

Gimana-gimana??? Berasa sesuatu  ga? Ada yg mau langsung praktekin... hahahahah... malem2 update NC rasanya sesuatu...

Sorry for typo.. langsung Publish tanpa review lagi,

Please vote n Comment Na...

Sedih banget ternyata silent readernya banyak banget... jadi mimin ga tau mereka itu suka apa ga ama ceritanya,.. karena Cuma baca dan closed.. Sooo..

Don't be silent reader please... 1 vote from each of you so precious to me.

Happy reading.... 

Picture Bonus....

Continue Reading

You'll Also Like

319K 24.2K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
1.8M 18.6K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
294K 30.2K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...