Terikat (END) SUDAH TERBIT

By leniputri_123

120K 6.6K 423

SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS Hidup vita tidak tenang setelah menyandang status sebagai kekasih seorang david g... More

bab 1 (tantangan)
bab 3 (kehadiran david)
bab 4 (sekamar)
bab 5 (rumah david)
bab 6 ( club malam)
bab 7 (pagi yang buruk)
bab 8 (pertunangan)
bab 9 ( tantangan untuk nino )
bab 10 (enjel dan vino)
bab 11 (masa lalu david)
bab 12 ( kecewa )
bab 13 (club malam)
bab 14 ( pembalassan )
bab 15 ( kenyataan yang pahit )
bab 16 ( Be Mine )
bab 17 ( Sorry )
bab 18 ( positif )
bab 19 (salah paham)
bab 20 ( penyerangan )
bab 21 ( takut )
bab 22 (mata hijau)
bab 23 ( penculikan )
bab 24 (bebas)
bab 25 (pencarian)
bab 26 (pembalassan)
bab 27 ( kencan )
bab 28 ( ngidam )
bab 29 (pengakuan cinta tika)
bab 30 (cekco lagi )
bab 31 (demi cinta)
bab 32 (rezeki nomplok)
end

bab 2 (hari pertama jadian)

7.5K 339 12
By leniputri_123


Vita mengumpat kesal saat laju mobilnya terhenti karna sebuah mobil yang menghadangnya tiba-tiba, vita membuka kaca jendela mobilnya dan menatap kesal kearah mobil hitam yang berhenti mendadak didepannya. Bahkan mobil lain juga menghalanginya dari belakang, saat ini vita seakan-akan dikepung agar tidak bisa kabur. Vita sendiri tidak tahu kenapa mereka melakukan itu dan apa penyebabnya.

Seorang pria berjas hitam keluar dari mobil depan yang menghadangnya lalu segera menghampiri vita.

"Eh! Lo gak ada kerjaan ya! Ngapain lo ngalangi mobil gue! Cepat awasi mobil lo!"ujar vita geram sambil menunjuk-nunjuk wajah pria tersebut dengan kaca mata hitam miliknya, yang tadi sempat dipakainya.

Pria tersebut menunduk meminta maaf."apa nona bernama vita?"tanya pria tersebut sopan.

"Iya! Emang kenapa?"jawab vita ketus sambil menatap pria tersebut was-was.

"Tuan david ingin menemui nona..."ujar pria tersebut.

"David! David siapa? Lo jangan mengada-ada ya! Gue gak kenal dia siapa!"maki vita.

Mendengar jawaban ketus vita membuat beberapa orang pria berpakaian serba hitam menghampiri mobil vita.

Vita menatap mereka was-was, vita merasa dirinya tengah terancam."kalian mau apa!"maki vita kembali saat mendapati empat orang tersebut berdiri didekat mobilnya.

"Maaf nona, kami terpaksa harus memaksa nona karna ini perintah tuan david..."seru pria berjas hitam tersebut.

Setelah mendapati anggukan kepala dari pria berjas hitam yang menghampiri vita pertama kali, ke-3 orang yang mengenakan jas hitam lainnya langsung membuka pintu mobil vita dengan paksa dan segera menyeret vita kedalam mobilnya.

Vita terus memberonta sambil teriak-teriak meminta tolong."Tolong! Papa vita diculik!!!"pekik vita sekuat-kuat.

Saat dirinya berada didalam mobil, vita langsung memberonta dan mencoba membuka pintu mobil tersebut yang ternyata kuncinya tidak bisa dibuka.

Dua orang yang satu mobil bersama vita terus mengabaikan makian dan teriakan vita. Mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah rumah mewah dan besar. Seorang pria membukan pintu mobil untuk vita dengan kesal vita keluar dari mobil tersebut lalu mengedarkan pandangannya kearah penjuru rumah.

Rumah ini tidak sepi namun ramai dengan pria yang berpakaian serba hitam, ada yang sedang bergelombongan sambil memegang senjata dan ada juga yang tengah menikmati kopinya sendirian. Semua orang tersebut langsung mengangguk sopan saat melihat kehadiran vita, vita hanya menatap mereka heran.

"Kenapa begitu banyak pria? Dan kenapa semua orang disini memegang senjata?" Batin vita.

Seorang pria berjas hitam yang membukakan pintu mobil untuk vita pun menggiring vita memasuki rumah david yang begitu besar dan memiliki begitu banyak kamar. Rumah ini tingkat dua namun sangat luas dan besar, bahkan vita sendiri agak tercengang melihat rumah david.

Para pelayan begitu sibuk mondar mandir dan ada juga yang tengah sibuk dengan kerjaanya masing-masing. Bahkan didalam rumah ini juga banyak pria yang berpakain serba hitam dari wajah garang dan juga wajah yang paling tampan.

"Sebenernya ini rumah apaan sih..."guman vita.

Namun mereka semua tak seseram penampilannya mereka semua pada menundukan kepalanya sopan kearah vita. Dan vita hanya menatap mereka dengan bingung, vita tengah berada diruang keluarga yang berada disamping tangga.

"Ini tempat apaan?"tanya vita kepada pria yang membawanya masuk kedalam rumah ini.

"Ini kediaman rumah tuan david..."jawab pria tersebut sopan.

"David siapa sih? Kok gue dari tadi gak ingin sih punya kenalan dia..."gerutu vita kesal.

"Tuan David galang maulana non..."jawab pria tersebuh yang masih sabar menghadapi sikap vita.

Vita mengerutkan keningnya bingung rasanya dia pernah mendengar nama tersebut."kok gue rasa kenal ya..."guman vita.

"Sayang, apa kamu lupa dengan kekasih kamu sendiri..."ujar david dengan suara bas dan agak terdengar menakutkan.

Vita menoleh kebelakang dan melihat david yang tengah menuruni anak tangga.

"Lo? Eh lo yang tadi malam itu kan?"seru vita saat mengingat wajah david.

David menatap vita tajam saat mendengar perkataan vita yang kurang pantas menurut david.

"Tolong cara bicara kamu agak dirubah sayang..."ujar david sambil menatap vita tajam.

"Eh?" Vita agak bingung namun dengan cepat berdehem."galang, kenapa aku dibawa kesini?"tanya vita.

David berdiri didepan vita dan agak mengerutkan keningnya saat mendengar namanya yang dipanggil vita dengan galang, jujur david belum pernah dipanggil dengan nama tengahnya. Dan biasanya david akan marah jika namanya dipanggil selain david, namun kali ini david membiarkan saja vita memanggilnya dengan nama galang. Hal itu agak membuat beberapa orang terdiam dan agak tercengan saat mendengar panggilan vita kepada tuannya.

"Aku ingin sarapan denganmu..."balas david sambil mengelus pipi vita.

Vita mencebik sambil menepis tangan david kasar."apaan sih, cuma mau sarapan bareng doang kamu sampai kayak gini..."geram vita."udahlah...aku mau pulang..."ujar vita kesal.

Dari semalam vita belum pulang, vita semalam tidur dirumah enjel. Bahkan vita meminjam baju enjel, rencananya vita ingin pulang namun malah dihadang oleh anak buah david.

David menggertakan rahangnya."kita sarapan dulu..."ujar david sambil menahan pergelangan tangan vita.

Vita menarik tangannya paksa namun baru saja terlepas dari genggaman david, david lebih dulu mengangkat badan vita seperti karung beras dan membawanya kemeja makan.

Vita memekik sambil memukuli punggung david kesal, namun david sama sekali tidak berpengaruh dengan pukulannya. Vita mengerjapkan matanya saat david mendudukan dirinya diatas meja makan, sedangkan david duduk dikursi didepan vita.

"Kita sarapan dulu ya..."ujar david lalu memindahkan badan vita menjadi duduk dipangkuannya.

Vita agak tercengang saat menatap meja makan yang panjang ini, sudah terisi penuh oleh seluruh pria. Semua pria tersebut menatap kearah vita sambil tersenyum dan menundukan kepalanya ramah. Sedangkan para pelayan lainnya tengah berdiri berjejer disamping meja makan.

"Mereka siapa?"tanya vita kearah david yang tengah sibuk mengambil nasi dan lauk pauk kepiringnya.

"Mereka anak buahku dan juga orang-orang kepercayaanku..."balas david.

"Kalian tinggal satu rumah?"tanya vita kembali.

"Hhmm..."balas david singkat.

David memulai sarapannya sedangkan vita hanya duduk diam dipangkuan david dengan kesal. David mengarahkan satu suap nasi kearah mulut vita, vita menolaknya saat mihat isi sendoknya yang penuh dengan sayur. Vita tidak suka sayur dan dia benci makan itu.

"Makan..."ujar david yang mencoba sabar.

Vita menggeleng kuat."aku tidak suka sayur..."

"Sayur ini sehat untukmu..."balas david.

"Aku tidak mau! Dan aku tidak suka dipaksa galang!"balas vita kesal lalu dirinya berdiri dari pangkuan david."aku mau pulang saja..."

David menarik pinggang vita hingga vita duduk dipangkuan david kembali dan david menahan kedua kaki vita dengan kakinya."kamu tidak akan pergi kemana-mana tanpa seizinku!"

Vita memberonta dan tak terima dengan perkataan david."galang lepaskan aku!"pekik vita dengan keras dan membuat seluruh orang yang berada diatas meja makan langsung menatap kearah mereka berdua."aku mau putus!"ujar vita emosi.

Mungkin perkataan teman-temannya benar, bahwa david bukan sembarangan orang dan dirinya sudah terjebak dengan david. Bahkan ini baru hari pertama mereka pacaran namun david sudah berani menculiknya hanya untuk sarapan bersama, ini gila dan ini tidak masuk akal.

David membanting sendoknya dengan keras kepiringnya hingga menimbulkan bunyi nyaring.

"Apa kamu lupa dengan perjanjian kita, tidak ada kata putus diantara kita...kecuali aku yang menginginkannya..."geram david sambil menatap vita marah.

Mata vita langsung berkaca-kaca saat mendengar perkataan david."aku mau menarik perkataan aku tadi malam! Aku sama sekali tidak menyukaimu! Aku melakukan itu karna aku tengah melakukan taruhan dengan teman-temanku! Dan kau, aku jadikan bahan taruhannya! Sekarang kau mengerti!"balas vita dengan dada naik turun menahan emosinya.

"Kau salah jika bermain denganku sayang..."balas david sambil tersenyum mengerikan.

"Galang, aku hanya mempermainkanmu! Aku sedang taruhan dengan temanku! Kau tidak lebih dari sekedar bahan taruhan galang!"balas vita dengan jantung yang berdetak dua kali lipat, sungguh saat ini vita takut dengan david. Ditambah lagi vita tidak mengenal seorang pun yang berada diruangan ini.

PRANG...!!!

Semuanya terkejut saat david melemparkan gelasnya kelantai dengan penuh amarah, bahkan mereka semua menghentikan acara makan mereka. Vita memekik terkejut sambil menutup kedua telingannya.

"Aku sudah cukup sabar dengan sikapmu! Tapi kau sama sekali tidak mengerti! Sudah aku katakan tidak ada kata putus diantara kita, jika aku tidak menginginkannya! Apa kau tidak mengerti juga!"ujar david dengan suara agak tinggi dan itu membuat vita terkejut.

"Hiks..."satu isakan lolos dari mulut vita, air mata vita pun jatuh secara perlahan. Vita menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan mulai terisak dengan kencang.

David mengerjab saat mlihat vita yang menangis tiba-tiba, tatapan marah david berubah menjadi lembut. David menarik kedua tanganan vita yang menutupi wajanya, lalu menata wajah memerah vita.

"Jangan membuatku marah lagi..."ujar david lembut sambil menghapus air mata vita.

Vita hanya mengangguk."aku mau pulang..."ujar vita sambil terisak.

"Nanti aku akan mengantarmu pulang..."jawab david lembut.

Vita hanya diam dan tidak membalas perkataan david, namun air mata vita tetap berjatuhan.

"Ini minum dulu..."ujar david sambil menyodorkan jus jeruk kemulut vita, Vita meminum jus jeruk yang david berikan.

David kembali melanjutkan sarapannya."ingin makan?"tawar david kearah vita.

Vita segera menggeleng lalu menjatuhkan kepalanya didada david, vita memainkan dasi david dan juga kancing baju david. Vita menyukai bau parfum david yang begitu lembut dan enak.

Semuanya pun ikut melanjutkan makannya saat melihat david yang kembali menyantap sarapannya.

*****

Sesuai janjinya david benar-benar mengantar vita pulang, vita merasa kesal karna david memaksa mengantar pulang dirinya dengan mobil david. Sedangkan mobilnya dibawa oleh anak buah david.

Vita segera turun dari mobil david saat mobil david berhenti tepat didepan pagar rumahnya.

"Cukup antar aku sampai disini saja..."ujar vita saat melihat david yang hendak keluar dari mobilnya."hati-hati dijalan ya..."seru vita sambil melambai kan tangannya kearah david.

David hanya menatap wajah vita datar karna vita melarangnya keluar dari mobil, david menutup jendela mobilnya dan sopir pun segera melajukan mobilnya setelah dapat perintah dari david.

Vita menatap mobilnya yang baru sampai dan segera menyuruh orang suruhan david untuk segera pergi. Setelah dirinya merasa aman karna tidak ada lagi david atau pun orang suruhan david disekitarnya. Vita pun segera memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

***

Vita keluar dari mobilnya setelah berada tepat didepan cafe milik nino temannya,vita pun segera memasuki cafe tersebut. Vita segera melangkahkan kakinya menuju teman-teman yang tengah berbincang.

"Bisa gila gue lama-lama kalo kayak gini..."gerutu vita sambil duduk disamping tika.

Enjel, tika, nino dan kelvin langsung menatap vita heran.

"Lo kenapa?"tanya kelvin heran.

"Gue mau kabur, gue mau pergi jauh-jauh dari yang namanya david! Gue benci banget sama tu orang!"ujar vita kesal."gue mau nyerah aja! Gue gak mau ngikuti taruhan dari lo..."ujar vita kearah tika.

Tika pun tertawa mendengar perkataan vita."baru juga sehari lo udah nyerah aja..."balas tika.

"Karna baru sehari! Gue gak sanggup kalo lebih dari itu lagi!"balas vita tidak terima.

"Tunggu, kalian lagi ngomongi siapa sih? David siapa?"tanya kelvil bingung.

"David? Maksud lo david yang diclub malam itu bukan..."timpal nino.

Kelvin pun menatap kearah nino."si manusia kasar itu?"balas kelvin.

"Iya, si keparat itu..."timpal enjel sambil meletakan jus jeruknya diatas meja."jadi gini, kemarin malam tika nantang vita untuk pacaran sama si david selama seminggu dan vita setuju...trus hari ini tiba-tiba ni anak udah nyerah aja..."jelas enjel yang menjawab kebingungan nino dan kelvin.

"Anjay...jadi lo jadian sama si david?"seru kelvin heboh.

"Vita sebaiknya lo hati2 deh sama sidavid, gue sering dengar berita buruk tentang dia..."ujar nino memperingati.

"Gue tahu! Karna itu sekarang gue mau sembunyi dulu dari sidavid itu..."ujar vita frustasi.

"Gimana kalo kita liburan kevilla gue aja..."usul nino.

Semuanya pun langsung mengangguk setuju.

"Tapi kita berlima aja...gue gak mau ada orang lain, termasuk pacar kalian..."lanjut nino.

"Oke!"seru vita bersemangat, Yang lain pun langsung mengangguk setuju.

"Kita berangkat sekarang aja!"seru vita sambil berdiri dan menyampirkan tasnya dibahu.

"Kita gak bawa baju atau apa yang lainnya dulu?"tanya enjel.

"Kita beli dijalan aja..."usul vita tak sabaran."ayo lah...baju cuma dua pasang doang kok...buruan gue gak sabar ni mau liburan..."seru vita.

Semuanya pun berdiri dan mengikuti vita keluar dari cafe tersebut.

"Kita naik mobil gue aja..."usul kelvin.

"Trus mobil kita-kita gimana?"seru tika sambil menatap kelvin tidak setuju.

"Gak mungkin kan kita pergi naik mobil sendiri-sendiri..."ujar kelvin sambil memutar bola matanya jengah.

"Kalian tenang aja...mobil kalian aman kok disini..."seru nino.

Setelah mendengar jawaban dari nino semuanya pun langsung masuk kedalam mobil kelvin.

***

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, akhirnya mereka pun sampai divilla nino menjelang sore. Mereka semua pun langsung berhambur kedalam villa nino dan langsung berenang dikolam renang nino.

Mereka tertawa bersama dan saling bercanda, tak lupa mereka mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. Setelah berenang dan membersihkan diri masing-masing.

Mereka pun makan malam bersama, setelah selesai makan. Nino membuatkan teh hangat untuk teman-temannya, mereka berlima pun duduk dihalaman villa yang disediakan tempat duduk dan meja kecil disana untuk bersantai.

"Gue gay..."seru nino tiba-tiba.

Semuanya pun terdiam saat mendengar perkataan nino, tidak ada yang berkomentar selain saling melempar tatapan tak peecaya kearah nino.

"Becanda lo gak lucu nyet..."ujar kelvin tiba-tiba sambil tertawa hambar.

Nino menatap kelvin yang duduk disebelahnya dengan serius."gue lagi gak bercanda, yang gue katakan benar adanya..."balas nino.

Kelvin terdiam lalu menatap nino tajam, tanpa disangka kelvin melayangkan satu pukulan dipipi nino dengan kuat hingga nino terjengkal kebelakang.

BUGHT...!

Semuanya pun langsung terpekik terkejut, kecuali tika yang masih duduk dengan santai sambil menikmati tehnya.

"Kelvin! Apa yang lo lakuin!"maki enjel sambil menahan lengan kelvin yang hendak menghampiri nino.

Vita membantu nino kembali duduk sambil menatap pipi nino yanh memar dan sudud bibirnya yang nerdarah.

"Dia gay! Dia ngaku homo! Lo taukan gay itu menjijikan!"maki kelvin dengan penuh amarah kearah nino.

Untung saja villa nino jauh dari pemukiman desa jadi seribut apa pun mereka disini, tidak ada yang akan mendengarkannya.

"Lo apaan sih! Nino tetap teman kita..."ujar enjel.

"Itu Dulu, sebelum dia ngaku homo! Tapi sekarang gak lagi!"balas kelvin tajam.

"Kelvin! Lo itu juga menjijikan tahu gak!"pekik vita dan semuanya pun langsung menatap kearah vita."lo bahkan pernah meniduri pacar nino! Dan lo mengambil keperawanannya!"perkataan vita sukses membuat kelvin bungkam.

Kelvin menyambar kunci mobilnya yang berada diatas meja."gue mau balik!"ujar kelvin dan hendak pergi.

"Kalo lo balik! Trus kita semua mau pulang pakek apa?"seru tika tiba-tiba dan kelvin pun mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Tika, lo kok keliatan santai banget? Apa lo udah tahu kalo nino itu gay?"ujar enjel kearah tika sambil bersidekap dada.

Tika tersenyum."gue yang membantunya untuk menemukan jati dirinya..."ujar tika sambil bersandar dikurisnya."dulu nino merasa bingung dengan dirinya karna dia tidak merasa horny saat berhubungan dengan wanita, yang ada dia malah agak geli...dan gue menyarakan dia untuk tidur bersama teman gue yang juga gay...ternyata dia ngaceng..."seru tika sambil tertawa sendiri, sedangkan yang lainnya menatap tika dengan pandangan tak terbaca.

Vita menggeram lalu segera menjambak rambut tika dengan penuh amarah."tika! Lo itu kenapa sih selalu menjerumusin orang-orang ke hal yang tidak baik!"ujar vita kesal.

Tika melepaskan tangan vita yang menarik rambutnya dengan kesal, lalu segera merapikan rambutnya yang kusud.

"Lo ini apaan sih! Harusnya lo bersyukur karna gue, nino jadi tahu tentang jati dirinya!"seru tika tak terima kearah vita.

Enjel bertepuk tangan sambil menggeleng tak percaya, semuanya pun langsung menatap enjel tak mengerti.

"Gila...gue gak tahu kenapa gue masih tetap betah berteman sama kalian yang biadab gini..."ujar enjel sambil mendecik tak suka, sungguh temannya saat ini tidak ada yang bisa dipatut dicontoh."kalian penghianat semua! Saling menjatuhkan dan suka merebut pacar milik teman kalian...sungguh teman kampret semua..."ujar enjel sambil mengerang frustasi, enjel pun mendudukan dirinya dikursi tempat kelvin duduki tadi.

"Gue udah bilang dari awal, perteman itu tidak ada yang abadi! Tidak ada teman yang selalu baik dan mengalah demi temannya! Semua itu bullshit!"ujar tika sambil meminum tehnya.

Vita terduduk ditanah yang ditumbuhi rumput."Kenapa gue tidak pernah dipertemukan dengan orang baik ya tuhan!"pekik vita sambil menengadahkan tangannya keatas dan wajahnya menatap kelangit. Posisi vita saat ini seperti seorang yang tengah berdoa"kenapa! Apa salah gue! Kenapa teman gue ada yang gay! Penghiyanat! Dan Kenapa gue harus berteman dengan tika yang memiliki mulut berbisa seperti ular ya tuhan! Kenapa ya tuhan!"pekik vita frustasi.

Tika pun berdiri dihadapan vita lalu menuangkan segelas teh kewajah vita hingga membuat vita menjerit tak terima.

"Banyak bacot lo!"ujar tidak sambil tersenyum mengejek.

"TIKA!!! SIALAN LO!!! DASAR TEMAN BIADAP!!!"pekik vita yang tak terima atas perlakuan tika kearahnya.

*****

Vote dan komen jangan lupa ya...!!!

Maaf jika terdapat typo...

Thanks...

Continue Reading

You'll Also Like

211K 5.6K 33
Kamu itu hidup dan matiku. Akan ku lakukan apapun agar kamu tetap menjadi milikku, cintaku, sayangku, kasihku. -Noval Alexander
90.1K 3.2K 30
⚠️Follow dulu sebelum membaca ⚠️ WARNING!!! ⚠️⚠️ Cerita ini terdapat beberapa kata kata kasar dan beberapa umpatan umpatan lainnya. Jika ada kesamaa...
6.3K 553 43
WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, KARENA ADA SEBAGIAN PART YANG AKU PRIVAT. JADI FOLLOW DULU BIAR BISA BACA FULL YAA... WARNING!!!! CERITA INI KHUSUS UNTUK...
3.8K 477 24
Fanfiction. Choi Soo Bin Kim Sae Ron ______________________________________________ Cho Eun Ra, gadis pendiam dan ceria yang tak sengaja bertemu seor...