I'm Sorry ; Kim Taehyung βœ“

By jnbyolaa

64.8K 7.2K 1.8K

Bagaimana rasanya ketika kau kehilangan orang yang sangat kau cintai? Hilang dalam definisi pergi untuk selam... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28 ・
28
29
30
31
32
❲ BOOK 2 ❳ sequel :: Thank you

12

1.6K 175 19
By jnbyolaa

Pagi yang tidak secerah pagi kemarin.
Pagi yang masih ditutupi awan mendung disertai rintikan hujan. Taehyung bangun dari tidurnya, ditatapnya kembali foto yang masih dalam pelukannya itu.

/tok.. tok..

Taehyung berjalan dengan malasnya, ia membukakan pintu kamarnya.

Pintu terbuka menampakkan Sinb dengan tangan yang tidak kosong, Sinb membawa sebuah rantang yang berisikan sesuatu tentunya. Taehyung menatapnya datar.

Sinb memberikan rantang yang ia bawa pada Taehyung.

"Apa?" ucap Taehyung datar.

"Ini untukmu, aku tadi memasaknya." Sinb memberikan rantang itu.

"Aku tidak lapar, sebaiknya kau pulang." usir Taehyung ingin menutup kembali pintu kamarnya.

"Taehyung! ambil itu. Tidak baik menolaknya. Hargai Sinb yang sudah memasaknya untukmu dan datang jauh-jauh kesini." ucap ny.Kim yang sedang mengganti bunga di dalam vas.

Dengan penuh keterpaksaan Taehyung mengambilnya. Ia sedang malas jika harus berdebat pagi-pagi begini, ia masih cukup lelah.

"Apa lagi? Kau tidak pergi?" ucap Taehyung melihat Sinb yang masih berdiri didepannya.

"Iㅡini sudah mau pulang"

"Tunggu apa lagi, sana!" usir Taehyung sebelum ia masuk dan menutup pintu kamarnya.

Setelah Taehyung kembali masuk kekamarnya Sinb hanya bisa memandangi pintu itu dengan senyum kecilnya.

"Aku akan terus menunggu dan bersabar.
Aku yakin, seiring nya waktu berjalan sikapmu perlahan pasti akan berubah kepadaku."

19:00 pm KST.

"Appa tau kau masih berduka. Tapi ingat, Pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan." ucap tn.Kim memecahkan keheningan diruang makan itu, membuat Taehyung yang sedang meminum minumannya tersedak.

"Undangan sudah diedarkan." ucap tn.Kim lagi.

"Aku tidak ingin menikah dengannya, aku tidak mencintainya!" ucap Taehyung tidak santai.

"Kau harus menikah."

"Iya, tapi bukan bersama orang itu. Tapi bersama Irene!"

"Sana nikahi orang yang sudah mati!"

"Sudah! Mau sampai kapan kalian terus berdebat seperti ini." ucap ny.Kim menghela nafasnya pelan.

"Taehyung, turuti saja sayang. Perlahan kau pasti akan bisa membuka hatimu untuk mencintainya, Sinb." ucap ny.Kim lagi.

"Mendengar namanya saja aku muak! Nafsu makan ku langsung hilang!"

"Kalian tidak punya hak menjodohkanku!" lanjut Taehyung.

"Kami orangtuamu!"

"Tapi aku yang menjalaninya. Bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak kalian cintai?" ucap Taehyung membuat keduanya bungkam seketika.

Taehyung bangkit berdiri dari duduknya, ia menggambil jaket serta kunci mobilnya dan segera pergi entah kemana.

Tn.Kim menahan ny.Kim, membiarkan saja Taehyung pergi.

****

Setelah perdebatan singkat itu Taehyung memutuskan pergi, ia harus menenangkan otaknya yang banyak pikiran itu.

Sampailah Taehyung ditempat yang ia tuju. Ketika memasuki tempat itu disambut suara musik yang nyaring serta tercium bau alkohol dan asap rokok yang tercampur jadi satu.

Kalian sudah tau bukan ini tempat apa?
Ya, ini sebuah bar. Taehyung pergi ke bar untuk menghilangkan stress nya.

"Hei! Taehyung!" panggil seorang pria yang sedang duduk dipojokan sendirian.

Mendengar namanya dipanggil Taehyung pun mendekat ke sumber suara.

"Ya, Park Jimin! Sedang apa kau disini? lama tidak bertemu. Kau masih mengenaliku juga rupanya." ucap Taehyung menepuk dan memeluk sahabatnya itu sebagai tanda rindu karna semejak mereka lulus sekolah mereka tidak pernah bertemu lagi.

"Apakah ini benar kau, Park Jimin?" ucap Taehyung sedikit tertawa kecil.

"Ya apakah aku berubah?"

"Kau lebih kurusan." ucap Taehyung asal, membuat Jimin mempoutkan bibirnya.

"Ya! Aku memang kurus dari dulu!" ucap Jimin tidak terima.

"Kau dulu bantet." canda Taehyung.

"Terserah kau saja!" ucap Jimin kesal.

"Haha, kau ini tidak pernah berubah, selalu menanggapi sesuatu dengan serius." ucap Taehyung dengan tawa kecilnya.

"Ngomong-ngomong sedang apa kau disini? Kau selama ini kemana saja? Sama seperti Jungkook tidak memberitahuku kabar kalian ada di Seoul!" tanya Taehyung.

"Hanya bersantai dan membuang beban pikiran karna pekerjaan yang banyak. Selama ini aku menyelesaikan pendidikan ku di AS, maaf aku kehilangan kontak kalian karna ponsel ku hilang. Emm bagaimana kabar si bungsu itu? Seketika aku jadi rindu masa-masa sekolah kita yang tidak pernah absen dari ruang BP dan BK." ucap Jimin mengingat masa-masa mereka dulu.

"Kau sendiri sedang apa disini?" tanya Jimin.

"Pantas saja dihubungi tidak bisa! Jungkook sekarang satu perusahaan denganku. Kapan-kapan mampir atau kumpul-kumpul untuk mengenang masa-masa kita dulu."

"Tujuanku kesini sama sepertimu, tapi bedanya aku membuang beban pikiran, aku akan dinikahkan minggu depan" ucap Taehyung, tawanya seketika memudar.

"Whaa.. Kita bertiga harus segera berkumpul! Kau akan menikah? Wahh selamat.. Aku pasti akan datang nanti."

"Ya! kenapa kau memberiku selamat, aku tidak perlu ucapan selamat!"

"Terus kau perlu apa?" tanya Jimin bingung.

"Perlu cara agar pernikahan ini batal."

"Kau sudah gila? Apa alasanmu ingin pernikahanmu batal?" Tanya Jimin sedikit terkejut.

"Aku tidak mencintainya."

"Cinta? Orangtuaku dulu menikah atas dasar perjodohan dan tidak ada rasa cinta diantara mereka. Namun perlahan seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh." Ucap Jimin menceritakan kisah cinta orangtuanya.

"Bolehkah aku bercerita padamu?"

"Silahkan, aku siap jadi pendengar yang baik disini." ucap Jimin dengan senang hati, Taehyung mulai menceritakan semuanya dari mulai ia dijodohkan secara mendadak dengan orang yang bernama Sinb dan Irene kekasihnya meninggal karna bunuh diri.

"Oh jadi begitu, aku turut prihatin dan berduka.. kau yang sabar." Jimin menepuk punggung Taehyung.

"Iya" balas Taehyung singkat dengan raut wajah sedih.

"Apa mungkin sebaiknya kau mulai mencoba, mencoba belajar mencintainya dan mengiklaskan kekasihmu pergi"

"Begitu sulit, aku tidak akan bisa"

"Kau belum mencoba, aku yakin kau pasti bisa."

"Aku begitu sangat mencintai Irene. Sangat sulit mengiklaskannya pergi, apalagi membuka hati untuk orang yang menyebabkan kekasihku pergi untuk selamanya, aku tidak bisa!"

"Tidak bisa? Kau saja belum mencoba! Mantan kekasihmu pasti akan sedih diatas sana jika melihatmu seperti ini. Ayolah Taehyung, buka lembaran baru, semuanya telah terjadi, apa dengan caramu seperti ini mantan kekasihmu akan kembali?"

"Kau benar Jimin-ssi, semuanya telah terjadi, nasi telah menjadi bubur." bisik kecil seseorang ditelinga Jimin, membuat Jimin sedikit merinding karna saat ia menoleh tidak ada orang disampingnya.

"Hei! Jangan bilang dia mantan kekasihku! dia adalah kekasihku, aku tidak akan pernah menganggapnya mantan!"

"Taehyung sadarlah!"

"Aku kesini untuk mengurangi beban pikiranku, bukan untuk menambahnya. Dengan kau berkata seperti itu apa beban ku tidak bertambah? Seperti nya aku salah menceritakan semuanya padamu" Taehyung mulai meneguk minumannya.

"Aku tidak bermaksud ikut campur, tapi tidak ada salahnya mencoba dan membuka lembaran baru, kau harus bangkit kembali"

"Sudahlah, jangan membahas itu lagi! Kepalaku makin pusing. Terima kasih sudah mau mendengar ceritaku." ucap Taehyung, Jimin hanya bisa menghela nafas.

****

📞

"Apakah benar ini nomor Sinb?"

"Iya benar, ini siapa? Bukankah ini nomor Taehyung?"

"Iya benar ini nomor Taehyung, aku sedang meminjam ponselnya sebentar"

"Ah iya, ada apa menelponku?"

"Aku ingin meminta tolong, kau bisa datang kesini? Jika bisa akan kukirim alamatnya"

"Aku minta tolong, tolong antarkan Taehyung pulang, dia sedang mabuk berat disini" ucap Jimin lagi.

"Mwo? Baiklah, kirimkan alamatnya, aku akan segera kesana!"

"Kau kesini naik taxi saja bisa? Soalnya Taehyung membawa mobilnya"

"Iya!"

Sambungan itu berakhir, Sinb bergegas menggambil jaketnya dan pergi ke alamat yang baru saja dikirim Jimin.

Tak perlu waktu yang cukup lama akhirnya Sinb sudah sampai ke alamat yang ia tuju, bar. Di depan bar itu sudah ada Jimin dan Taehyung.

"Taehyung! kenapa dia bisa seperti ini?" tanya Sinb panik.

"Dia mabuk karna meminum 4 botol bir" ucap Jimin.

"Hei Jimin! Siapa wanita ini" Taehyung yang sudah mabuk berat itu.

"Jimin! Aku merindukan Irene. Bisa kau antar aku?"

"Aku harus membawanya sejauh mungkin, aku akan tinggal bersamanya"

"Jimin! apa yang kau tunggu, cepat antar aku bertemu belahan jiwaku!"

"Jimin! Andai aku mempunyai kekuatan, andai aku bisa memutar dan menghentikan waktu"

"Jimin! Kenapa ini terjadi padaku! Kenapa!"

"Bisa antarkan Taehyung sekarang juga? Dia sangat mabuk" ucap Jimin pada Sinb.

"Ah iya" Sinb dengan cepat membuka pintu mobil Taehyung agar Jimin bisa segera memasukan Taehyung kedalam.

"Terima kasih Sinb-ssi. Abaikan saja ucapan Taehyung, dia sedang mabuk."

"Terima kasih kembali, karna sudah menghubungi ku. Iya aku mengerti"

"Sama-sama. Kau bisa memanggilku Jimin. Maaf telah merepotkanmu larut malam begini"

"Tidak masalah. Jimin-ssi, aku pergi dulu." pamit Sinb.

"Hati-hati dijalan, jangan terlalu ngebut" ucap Jimin dibalas anggukan oleh Sinb.

****
Selama diperjalanan mengantarkan Taehyung pulang Sinb tidak tenang melihat Taehyung yang tengah mabuk itu, Sinb sangat khawatir.
"Irene, jangan tinggalkan aku sayang, Irene aku sangat mencintaimu, Irene, Irene!" ucap Taehyung berkali-kali dengan pelan dalam keadaan mabuk, Taehyung meneteskan cairan bening dari pelupuk matanya namun Sinb tidak menyadarinya.

Sinb merasa hatinya seperti ditusuk dengan ribuan jarum, sedikit sakit mendengar ucapan Taehyung barusan, ruang hati Taehyung untuk nya sangat sempit.

"Hei! Apa kau akan mengantarku pada Irene" ucap Taehyung masih dalam keadaannya yang mabuk tentunya.

"Lihat foto ini, ini fotoku bersama kekasihku. Dia sangat cantik dan juga baik" ucap Taehyung memperlihatkan foto yang ada didompetnya.

"Tapi dia sudah pergi meninggalkanku. Irene jangan tinggalkan aku!"

Sinb melihat foto yang di perlihatkan Taehyung.

"Mereka sangat serasi" guman Sinb pelan.

"Tapi, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?"

"Ah iya, aku melihatnya berjalan keluar dari apartement itㅡ, tuㅡtunggu dulu? Bukankah Itu saatㅡ"

TBC

Saat apa hayoo?

Mohon maaf jika ada typo. :"

See you.😗

Continue Reading

You'll Also Like

894 171 31
Jungkook, lelaki 24 tahun itu berjuang agar perempuan yang dijodohkan dengannya mencintai nya, sekaligus berjuang agar perjodohan mereka tetap berlan...
207K 10.5K 21
Namja yang aneh, Yoeja gila, Cast: Kim taehyung Bae irene Joen jungkook Min yoongi Wendi red velvet Yeri red velvet Kim soekjin Park joy
1M 83.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.9K 165 16
Jungkook adalah musuh Heejin, namun bagi Jungkook, Heejin adalah kesenangan dirinya. Namun bagaimana dengan kesenangan Heejin? Sepertinya tidak akan...