01. My Hero ( Love By chance)...

By WinAshaa

279K 13.8K 2.5K

"Memangnya kenapa kalau kau Gay? Gay jg manusia bukan, dan itu bukan penyakit menular! Aku tidak ada masalah... More

PROLOG
Chapter 1 : KEBETULAN
Chapter 2 : Kebetulan ke Dua
Chapter 3 : Mungkinkah Kebetulan
Chapter 4 : Kebetulan Mungkin...???
Chapter 5 : Kebetulan.. Rindu
Chapter 6 : Kebetulan Pertama Kalinya Aku... (NC+)
Chapter 7 : First Kiss....
Chapter 8 : KEBETULAN CEMBURU.. (PETE)
Chapter 9 : KEBETULAN... CEMBURU (PETE Bag 2)
Chapter 10 : Kebetulan Cemburu ( Ae)
Chapter 11 : Kebetulan.. MUSUH (TinCan)
Chapter 12 : Kebetulan... Saling Cemburu (AePete)
Chapter 13 : Kebetulan... Tak Tahan (NC+)
Chapter : 14 Kebetulan...... Pasangan baru
Chapter 15 : Kebetulan.... RIVAL?
Chapter 16 : Kebetulan.... Musim Cinta
Chapter 18 : Kebetulan.. MENAHAN (NC-)
Bukan update just ask..???
Chapter 19 : Kebetulan... First Ha*dJ*b (NC-) part 1
CHAPTER 20: Kebetulan... first Ha*dJ*b (Nc+) part 2
Chapter 21 : Kebetulan....Peel the Srimp!! Part 1
Chapter 22 : Kebetulan....Peel the Srimp!! Part 2
Chapter 23 : Kebetulan... Miss u touch (NC+)
Chapter 24 : Kebetulan... Trust Tested
GMM SERIES IN 2019
LBC SEASON 2 ?
Chapter 25 : Kebetulan.. Home in laws visit (part 1)
Chapter 26 : Kebetulan.. home in law's visit Part 2 (NC)
Chapter 27 : PUNISHMENT NC - (part 1)
Chapter 28 : PUNISHMENT NC - (part 2)

Chapter 17 : Kebetulan... Terlalu Manis

7.2K 389 49
By WinAshaa

Sorry for typo, ga cek lagi

Happy reading... hope u enjoy it


Pete POV

"Ehm,, Pete.. kapan kau akan memindahkan barang-barangmu ke apartment?" tanya Ae padaku.

"Seharusnya minggu depan.. Kuliahku mulai lebih awal"

"Kalau bergitu ingat untuk menghubungiku yah, aku akan membantumu memindahkan barang-barangmu"

"Krap.... " aku tidak bisa menyembunyikan senyumku, aku bahagia akan perhatian yg Ae berikan, aku tidak tau apakah ibuku akan datang hari itu, tapi jika iya aku ingin mengenalkan Ae pada ibuku

(dan akhirnya mereka sampai di mall yg ternyata tidak begitu jauh dari Kampus).

"Ah, pete, apa kamu sudah makan?" tanya Ae lagi

"Belum...." Tidak mungkin aku cerita pada Ae kan, bahwa aku terlalu bersemangat dan takut terlambat untuk menjemputnya maka aku melewatkan sarapan.

"kalau begitu ayo makan,, biar aku mentraktirmu" ucap Ae

"Tidak Ae... " aku menggelengkan kepalaku

"Kenapa?, kau sudah mau menemaniku membeli sesuatu, biarkan aku mentraktirmu makan" ucap Ae lagi

"Tapi aku hanya menemanimu saja tidak melakukan apapun, lagupula Ae selalu mentraktirku makan sarapan di kampus, " jawabku canggung tapi ternyata Ae malah tertawa mendengarnya

Dengan tersenyum Ae berkata "Kau tidak hanya menemaniku pete, tp kau jg telah membantuku,,, anggap saja ini bayaran untukmu karena bantuanmu,. Atau kau pikir,,,, itu tidak sesuai untuk koon chai sepertimu?"

Aku tau Ae hanya bercanda karena dia mengatakan nya dengan senyuman, tapi terpikir olehku Apakah Ae berkata seperti itu karena ucapan Tin waktu itu? Aku benar-benar tidak ingin Ae berpikir ada perbedaan status anatara aku dengannya Aku hanya ingin Ae melihatku sebagai Pete...

Aku tidak tau ekspresi seperti apa yg harus kutunjukkan saat ini, kusadari senyum Ae perlahan menghilang dan Ae meraih tanganku..

"Maaf... apa aku mengatakan sesuatu yg salah pete?"

"Tidak...tidak Krap Ae...." Dengan cepat ku gelengkan kepalaku aku takut Ae berpikir macam-macam. Setelah itu raut muka Ae menjadi lebih tegang.

"Aku juga berpikir tentang hal itu pete,. Aku adalah tipe orang yg mengatakan langsung apa yg kupikirkan, Jika ada sesuatu yg tidak membuatmu tidak senang, beritahu aku. Aku tidak ingin kau menganggapku sebagai pria yg buruk..."

Aku pernah mengatakan kan jika sejak kami merubah status kami, sikap Ae padaku lebih lembut, tidak bukannya aku keberatan, aku suka sangat suka tapi aku tidak ingin Ae melakukan nya untuk mencocokka dirinya denganku, aku ingin Ae menjadi diri nya sendiri seperti yg pernah ae katakana padaku, Ae jg ingin aku menjadi diriku sendiri. Aku meraih tangannya dan menggenggamnya.

"Kalau begitu..... ayo ke McDonald's" kataku akhirnya, kulihat Ae terdiam sejenak mungkin ae ingin aku berubah pikiran karena setelah itu Ae berkata

"Junk Food.... Tidak baik untuk tubuhmu pete..." tapi kemudian

"Ayo... Lantai berapa? " Ae bertanya dengan lembut padaku, entah kenapa aku merasa malu, Ae yg baru saja mengatakan junk food tidak baik tapi meraih tanganku dan menggenggam nya sampai kami tiba di sana.

AE POV

Aku sadar pete sangat tampan tidak maksudku sangat imut, itulah kenapa sejak kami menjejakkan kami di mall ini tidak henti-hentinya beberapa pasang mata memandang dan membicarakan pete, Pete mungkin tidak sadar, tapi aku bisa melihat dengan jelas,gadis bahkan pria berbisik saat pete melewati mereka, Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk meredam pesona imut yg pete keluarkan dengan sempurna. Aku hanya bisa memandang tajam pada mereka, yaaah.. tidak berpengaruh banyak, tp aku tidak bisa diam saja. Apa aku harus mengurung pete di rumah untukku saja. Hah, itu gila Ae.

Seperti saat ini, aku tidak tau kenapa pete memilih McDonald's sebagai tempat makan kami, maksudku tuan muda seperti pete pasti makan melebihi sekedar McDonald's kan, apa ia sengaja memilih ini karena pikir aku tak bisa membayarkannya makan di restoran mewah?? Tapi tidak, prasangka tak beralasan ku terjawab saat pete seakan mengerti apa yg kupikirkan, Pete mengatakan bahwa sejak kecil ia dan keluarganya sering makan disini karena pete yg mengingikannya, Tapi sudah tidak mereka lakukan sejak orang tuanya bercerai dan saat itu pete masih sangat muda untuk memahaminya,..

Kami memilih duduk di salah satu bangku yg berada dekat kaca, itu tempat favorit pete katanya, aku tidak masalah, saat aku ingin menikmati pesanan kami terlihat ada beberapa gadis mengambil foto kami ah tidak maksudku pasti foto pete,. Kurasa selera makan ku sedikit berkurang tapi itu tidak berlaku pada pete, pete dengan imutnya tersenyum sejak tadi, dia bahkan tidak sadar bahwa senyumnya membuat hal ini makin parah. Aku memutuskan tidak memperdulikan nya, aku tidak ingin merusak senyum pete,. Aku berjanji akan menjaga senyum itu selama yg kubisa..

Setelah sekitar satu jam kami habiskan untuk makan dan mengobrol kami memutuskan ke toko Hadiah, Aku tidak bs berhenti tersenyum saat pete dengan bersemangat memilih hadiah untuk N'Yim. Sudah beberapa barang yg pete tanyakan padaku, meminta pendapatku akan hadiah yg akan kami beli,. Pete tampak sangat imut, aku hanya bs menikmatinya, hanya seperti ini saja sudah membuatku senang.

"Ae Krap... bagaimana dengan yg ini? " tanya pemuda manis yg ternyata adalah pete.

"Ehm.. kurasa tidak,... N'Yim terlalu muda untuk memainkannya" jawab Ae

"Begitukah.. aah.. bagaimana dengan yang ini? " tanya Pete lagi.

"Ingin beli untuk anak umur berapa" seorang karyawan menghampiri kami, bertanya dengan senyum yg aku tau gadis itu tujukan untuk pete,.

"Ah,, itu umurnya 2tahun, gadis yg sangat imut, Namanya Yim dan ini untuk hadiah ulang tahunnya" jawab pete, aku tidak bisa menahan tawa karena saat ini bolehkan ku anggap pete sedang memamerkan keponakanku??

"apakah itu adikmu??" tanya karyawan itu lagi, sepertinya ia hanya fokus pada pete dan mengabaikan aku.

"Err,,,  Keponakan... " aku memperhatikan semua jawaban yg pete berikan, dan itu membuatku benar-benar ingin tertawa, sial mengapa Pete terlihat sangat imut seperti itu. sepertinya akhirnya pete sadar bahwa itu keponakanku bukan keponakannya karena setelahnya ia pun memandangku seakan merasa bersalah. Pete terlihat menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Aku rasa keponakan mu pasti imut sekali, dan sangat beruntung jika tidak mana mungkn 2 pamannya datang untuk memberikannya hadiah.." ucap karyawan toko  tadi yg mengira N'Yim adalah keponakan Pete karena pete terlihat lebih bersemangan dibanding aku pamannya sendiri.

"Benar,, dia adalah keponakan kami berdua" jawabku pada karyawan toko saat kulihat Pete ingin meluruskan hal itu, untukku tidak masalah,  aku sangat senang karena pete jg terlihat menyayangi keponakanku.

"Pete.. sebenarnya aku kesini karena ingin membeli sepeda roda tiga, kurasa saat ini, itu lebih berguna untuk N'Yim... aku ingin memberitahumu sejak kita masuk toko tadi, tp kulihat kau sangat bersemangat saat memilih mainan aku jadi tidak tega...  " dan ucapanku membuat wajah pete memerah, aku pun tersenyum menatapnya,,pete semakin menundukkan wajahnya.. membuatku ingin... ah tidak,.. jgn gila Ae, aku harus segera menjauh darinya sebentar,, ini tak baik untuk jantungku.

Aku pun pamit pada pete sebentar dan mendekati karyawan toko dan menanyakan dimana letak sepeda roda tiga, dan mengikuti penjaga toko menunjukkannya, sementara Pete masih asik melihat lihat mainan, setelah aku mendapatkan yg aku inginkan, aku pun menghampiri pete,.

PETE POV

"Ehmmm.. Ae krap.. bolehkah aku membelikan sesuatu untuk N'Yim? "

"Tidak perlu, aku tak ingin kau membuang uangmu" jawab Ae langsung

"Tapii.... aku ingin memberikan sesuatu untuknya.... boleh ya.. na..na..naaa.. " ucap ku memohon.

"Eeugh baiklah.... jgn memasang wajah seperti itu koon chai,.." jawab Ae gemas...

"begini saja.. bagaimana kalau aku akan membiarkanmu memilih satu barang dan kita bayar berdua.."

"Ehh.. kenapaaa" jawabku bingung.

Ae perlahan mengikis jaraknya denganku, Ae mendekat dan membelai rambutku dan berkata " karena kita adalah pasangan, maka satu kado saja sudah cukup"

BLUSSHHHH..

AKu tak bisa berkata apa-apa, jawaban sederhana Ae sukses membuatku berdebar dengan rona merah pada pipi putihku semakin parah...

Ae pernah mengatakan bahwa ae sangat senang melihatku merona, tapi aku tak tau bahwa dia selalu berhasil melakukannya. Senyum Ae semakin lebar saat aku hanya bisa menunduk malu dan berusaha meyembunyikan wajahku,...

"Pete,,, bagaimana dengan ini,, kurasa ini bagus.." tiba ae bertanya padaku sambil membawa sebuah mainan sepertinya, Aku pun mendongak untuk melihat nya tiba-tiba saja

CUPP!!

Aku melebarkan mataku terkejut,, apa Ae baru saja menciumku,,, mencium bibirku!!!! Tidak, kurasa aku akan mati saat kulihat Ae tersenyum menatapku yg masih kaku dengan wajah yg  memanas terutama bibirku, ku yakin merahnya telah sampai telingaku.. kurasa,.. bahkan jantungku rasanya ingin ikut melompat keluar, belum sadar sepenuhnya Ae mendekat wajahnya ke telingaku dan berbisik..

"Melihatmu begitu peduli pada keponakanku, itu sangat imut, membuatku jadi tak tahan" ucap Ae sambil menyerahkan manian tadi,,seraya mengusap lembut rambutku.

Aku? Apa yg bs kulakukan selain semakin merona, aku bahkan tidak tau aku terpaku barapa lama... aku sibuk menetralkan detakan jantungku karena ulah Ae.

"Pete, maaf,,, sebaiknya kita segera pulang, jika aku lebih lama lagi disini dengan keadaanmu yg seperti ini, maka aku tidak tau apa aku bisa menahan diriku lebih lama lagi" bisik Ae lagi.. OKE,,, AKu sudah mati!!!! Aee~~~~~~


AE POV

Setelah selesai membayar kami pun keluar dari toko itu, kami masih di dpn toko dan aku pun mengajak pete untuk ikut denganku.

"Pete ikutlah, N'Yim pasti senang"

"Ah,. Aku boleh ikut??" ucap pete tak percaya

"Auh, tentu, kenapa tidak"

"Aku mau!" Jawab pete cepat seraya menganggukan kepalanya

"Auh pete, kau bahkan seperti N'Yim" ujarku tertawa,

"eeerrr.. maaf Ae kerena harus menjaga pria kekanakan sepertiku.." cicit pete yg masih bs kudengar. Pete menundukkan kepalanya menhindari tatapanku.

"Hei itu tak apa pete,, itu bagus,aku suka.. , aku senang kau menunjukkan dirimu yg seperti itu padaku.." jawabku lembut.

"Krap.."


"Kau tau pete.., kau jg adalah orang yg pertama kali membuatku cemburu.." ujar ku

"Aku... orang yg pertama?" pete tampak tak percaya

"Benar, kau adalah pertama dari banyak hal untukku pete,,"

"Kau orang pertama yg aku khawatirkan... " ucapku seraya mendekat padanya

"Kau orang pertama yg ku belai lembut rambutnya... kau jg adalah ciuman pertamaku,.. " lanjutku seraya menyentuh rambutnya dan mengusap bibir itu dengan jariku, aku bahkan tidak perduli jika ini di tempat umum,.

"Daaaan.... Denganmu pertama kalinya jg aku melakukan...." Ucapku seraya berbisik padanya, detik berikutnya rona itu datang lg di wajah pete, mungkin jg di wajahku,

(locker scene kan AE?? Hohooh.. Mimin tau pikiranmu!!! oke maaf abaikan mimin,, lanjutkan Ae)

"eeuh baiklah, sebaiknya kita berangkat sekarang, mereka pasti sudah menunggu" ajakku dan kami pun berlalu,

..

..

"Sudah kubilang jangan khawatir koon chai,. Turunlah,, " ucapku setelah kulihat pete blm turun dari mobil padahal kami sudah sampai,

"Tak apa pete, ada aku disampingmu..."

"Krap.. Ae.. aku hanya gugup saja... " jawabnya tersenyum... kurasa kalau keluargaku melihat senyumnya maka tidak akan ada masalah apa-apa, kau tau senyumnya bahkan bs mencairkan es sekalipun.

NORMAL POV

Perkenalan berjalan dengan lancar, keluarga Ae sangat ramah.. pete pun sangat nyaman, setelah membantu sedikit akhirnya  pete beristirahat di kamar Ae, setelah beberapa saat pete masuk dan duduk di ranjang Ae maka ia sibuk meneliti kamar Ae, bkn karena ruangan itu yg tampak biasa-biasa saja, tapi karena itu kamar Ae membuat jantung Pete berdebar, tidak ada yg aneh dengan kamar kekasihnya itu, dengan ranjang cukup besar, bedcover bernuansa navy, beberapa poster bola idola kekasihnya di beberapa tempat, yah seperti kamar pada umumnya.

Tak lama Ae masuk membawakan senampan es batu.. "Maaf pete kamarku tidak mempunyai AC, aku hanya punya ini" ucap Ae seraya meletakkan nampan es di depan kipas angin yg berada tepat di depan ranjang dengan pete yg masih duduk disana..

"Krap.. tidak apa-apa kok ae,,," jawab pete sopan. Ae pun duduk di sampingnya menatap sebentar pete kemudian "maaf pete, kau jadi harus bantu bantu tadi"

"Krap... aku senang kok Ae, lagipula aku tidak membantu apapun, orang tua juga Ae sangat baik"  jawab pete tersenyum mengingat beberapa kejadian tadi.

Ae meraih tangan pete, mengelusnya lembut, "Lihat tangan mu begitu halus, tak cocok mengerjakan pekerjaan berat" ucap ae masih mengelus tangan pete.

"itu karena.. aku tidak pernah mengerjakan apapun" ujar pete jujur, karena memang benar kan,, dirumah semua sudah ada yg melayani.

"Benar,,, kurasa semakin lama justru kulitmu semakin halus dan lembut, berbeda sekali denganku yg kasar" ucap Ae

Pete balik meraih tangan Ae, "Tapi aku suka tangan Ae, Karena Tangan Ae adalah tangan yg bekerja keras membantu siapapun, membantu keluarga..." ucap pete lembut masih mengenggam tangan Ae, pete ingat apa yg dia lihat tadi, Ae yg membantu ibunya menyiapkan sayuran, mengangkat barang dan jangan lupa mengantar pesanan jg, Pete merasa Ae bisa melakukan segalanya, Keren sekali.

"auh kau berlebihan pete" sanggah ae malu dan menarik tangannya, keduanya canggung untuk beberapa saat, terlihat rona di kedua pemuda itu.

"Pete...." Panggil Ae, pete pun menoleh mengangkat kepalanya dan terpaku karena saat ini Ae tengan menatapnya intens, tatapan Ae membuatnya tubuhnya terkunci, Ae bergerak mendekat, sangat dekat hingga nafasnya terasa di pipi putih pete,. Pete tau apa yg akan terjadi tapi saat ini dia tak bisa berpikir jernih, ia menginginkannya jg tapi...

"Ae krap.... Ibu ada di bawah...." Ucap pete seraya menahan Ae dengan tangannya menyentuh dada Ae, sejenak ia dapat merasakan detak jantung Ae sama kencang dengannya.

"Aku tau!! Tapi aku tak bisa menahannya pete, aku ingin memelukmu, aku tak tau harus bagaimana " jawab Ae tegas tp itu justru membuat pete makin tak bisa berpikir, Pete memalingkan wajah tak berani menatap Ae, kata kata Ae benar-benar membuatnya malu.

Ae menyentuh bahu pete dan mendorongnya perlahan, Pete terkejut tapi tubuhnya merespon dengan sempurna, tanpa sadar pete sudah berbaring, Ae perlahan mendekati pete, merangkak naik mendekatkan wajahnya memandang intens kekasihnya. 

"aku minta maaf pete, jika aku tidak bisa mengontrol diriku,  pikiran tentangmu  tak bs pergi, aku sangat ingin memelukmu" bisik Ae,.

"Aahh Ae... " erang pete saat Ae menyentuh bibir pete dengan ibu jarinya, mengelus pelan membuat si empunya bibir pun tanpa sadar mengerang terkejut dan membuka nya, tanpa menunggu lama, Ae melekatkan bibirnya pada bibir manis yg tengah terbuka itu

"eeuuhmmm" erangan pete makin menjadi saat Ae makin memperdalam ciumannya"

"Kamu benar-benar imut pete...." Ujar Ae seduktif, setelah beberapa lama berciuman, ae melepaskan tautan bibirnya dan mengelap saliva di bibir pete membuat bibir pete basah dan bengkak.. sexy sekali... tp pete tidak bs bepikir, ia hanya bisa menikmati tiap sentuhan kekasih nya.

Bahkan tanpa Ae sadari tangannya pun sudah di atas tubuh pete, perlahan menyusup menyentuh kulit Koon chai-nya yg lembut, Ae semakin tak terkendali, niat hanya mencium tp apa yg saat ini dia lakukan diluar kuasanya, Pete membuatnya lupa diri.

"Ahhhhh... Ae~~" pete tidak bisa melakukan yg lain selain mengerang dan memejamkan mata saat jemari Ae meremas puttng nya dengan lembut, Pete sadar bahwa sebenernya tubuhnya pun menginginkan sentuhan pria-nya, tubuhnya memanas.

"Ae.. bagaimana,,, kalau ada yg datang dan.. melihat kita" ujar pete gemetar,,

"Aeee,,, ahhh" Ae tak menggubrisnya, Ae malah makin memperdalam ciumannya kembali dan menyentuh tubuh halus kekasihnya dengan bernafsu, Ae tidak bisa lagi berpikir, di otaknya hanya ada Pete, desahannya, suaranya, wajahnya yg merona memanggil namanya. Ae sudah tak terkendali...

Tiba-tiba.....

"Paman Ae.. paman Ae.. apa kau di dalam?"

....

....

....

TBC?? Or not???


Iya..iya.. mimin ga akan bilang siapa2 kok kalo kamu mau kupas udang lagi  jumat depan di dorm kamu kan Ae,., tapi mimin ikut ya, taruh mimin di pojokan jg gpp....

persiapan MV Na na na from Saint... kami tunggu ya saint,,, u look so cute with that pink sweater... Narakkkkk

Perth or Ae???

Gagal fokus sama urat di tangannya 😍😍😍😍 manly yah,. seme already!!!

no caption!!! Your smile, Your hansome already kill me.. Fu*k!!!!

...

...

...

Yes update lagi,. hah? kenapa? beda sama series? gpp laah,,,kan sudah info dari awal kalo cerita ini gak 100% sm dengan series.... jgn kecewa yah.... 

Continue Reading

You'll Also Like

525K 5.7K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
102K 17.5K 26
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
58.7K 497 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
57.2K 7.4K 47
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...