Scarldo

Bởi kdk_pingetania

2.6M 178K 39.9K

CERITA TELAH DITERBITKAN Abstrax Series [2] : Reynald Geraldo Bertemu Rey adalah hal yang paling buruk yang p... Xem Thêm

SERIES
ATTENTION!
Visual
P R O L O G
01 •• Reynald Geraldo
02 •• Zeeana Scarleta
03 •• Pandangan Pertama
04 •• Rey Terlalu Normal
05 •• Magnet
06 •• Ketemu Pak Eko
07 •• Nganterin Pulang
08 •• Mahmud dan Macan
09 •• Deketin Zee
10 •• Tumbal
11 •• Rey Si Belang
12 •• Empuk
13 •• Mantan Rey
14 •• Rasa
15 •• Playboy
16 •• Berubah
17 •• Kebencian
18 •• Jadian?
19 •• Kebetulan
20 •• Mengejutkan
21 •• Pindah
22 •• Langkah Awal
23 •• Olahraga Pagi
24 •• Kecupan Singkat
25 •• Prioritas
26 •• Bangun Pagi
27 •• Calon Tunangan
29 •• Kapten Basket
30 •• Penting
31 •• Ada Rasa
32 •• Mulai Khawatir
33 •• Memalukan
34 •• Terjadi Begitu Saja
35 •• Membohongi Diri Sendiri
36 •• Bobo Bareng
37 •• Hancur Lagi
38 •• Zee Kenapa?
39 •• Palsu
40 •• Nembak Zee?
41 •• Rey Ngambek
42 •• Bobo Dimana?
43 •• Keseriusan
44 •• Apa Yang Aku Suka
45 •• Hari Pertama
46 •• Fano Jelek
47 •• Insiden
48 •• Susahnya Punya Pacar Cogan
49 •• Romantis
50 •• Sakit Perut
51 •• Egois
52 •• Orang Ketiga dan Kesekian
53 •• Penghianatan
54 •• Demi Seera
55 •• Jalan Bareng Seera
56 •• Kebahagiaanmu Bukanlah Kebahagiaanku
57 •• Taman Belakang
58 •• Kadal
59 •• Dia Prioritasmu
60 •• Rasa Sakit
61 •• Menyerah
62 •• Kenyataan Yang Menyesakkan
63 •• Tolong
64 •• Salahku
65 •• Selesai
66 •• Tak Terduga
67 •• Mantan Yang Menyebalkan
68 •• Perasaan Yang Kembali
E P I L O G
PENGUMUMAN!
Vote Cover
OPEN PO!
Pemberitahuan
Sequel Scarldo
CERITA MIKE
GIVEAWAY 3 NOVEL

28 •• Perintah

29.9K 2.1K 173
Bởi kdk_pingetania

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
28 •• Perintah

Gue nggak bakalan nerima penolakan apapun
***

KALI ini Rey tidak bisa melarikan diri lagi dari tugasnya sebagai ketua basket. Itu semua karena sebentar lagi tim basket mereka akan mengikuti perlombaan antar sekolah. Rey pun diseret paksa oleh Ertha dan Bonet.

"Eh gila lo pada, kalau Salsa mewek lagi karena liat muka gue gimana?" tanya Rey. Kalau kalian lupa Salsa adalah salah satu korban PHP Rey. Pasalnya Rey membuat Salsa baper, srtrlah itu dia malah memacari kakaknya Salsa yang jauh lebih cantik dari Salsa.

"Jangan banyak alasan deh lo," kata Ertha kesal. Lelaki itu sudah tidak bisa memaklumi alasan Rey tersebut. Sudah cukup ia mengorbankan dirinya sendiri berkali-kali, dan ia tidak mau lagi melakukan itu.

"Lo kan sahabat terbaik gue, lo pasti ngerti gue kan," bujuk Rey sambil memegang kedua tangan Ertha.

Ertha dengan cepat menarik tangannya, "gila lo ngapain pegang-pegang?" kata Ertha yang geli dengan tingkah Rey. "Udah deh lo, gue nggak mau tau lo harus masuk ke dalem," kata Ertha.

Sepertinya keputusan Ertha sudah benar-benar bulat, Rey pun menatap kea rah Bonet berharap temannya yang satu itu mau membantunya. Bonet mendengus kesal karena ditatap seperti itu oleh Rey, "gue nggak mau bantu kali ini," kata Bonet. Lelaki itu membuka ruangan basket dan mendorong Rey agar masuk ke dalam.

"Anjing kalian," umpat Rey kesal. Lelaki itu pun terpaksa berjalan menuju tempat anak-anak yang lainnya berkumpul.

"Akhirnya ketua kita dateng," sambut seorang laki-laki.

"Sori ya, gue sibuk kemarin-kemarin," kata Rey.

"Orang kayak lo sibuk? Perlu dicurigai," komentar Bonet.

Rey memukul kepala Bonet, "diem ae lo," kata Rey. Lelaki itu berjalan ke depan dan menatap sekeliling. Sepertinya kali ini ia akan aman, karena Salsa tidak ada di sini. Akhirnya Rey bisa menghembuskan napasnya lega. "Oh iya, untuk lombanya, gue nggak bakalan milih orang-orang yang udah biasa ikut lomba, gue bakalan milih yang lainnya juga, kalau emang pantes buat ikut lomba. Pokoknya gue bakalan nyeleksi kalian semua," jelas Rey.

"Siap," ujar semuanya.

"Oke gue ganti baju dulu, kalian mulai aja mainnya," kata Rey. Lelaki itu kemudian berjalan menuju ruang ganti, tetapi tiba-tiba pintu ruang ganti wanita terbuka, menampakkan beberapa gadis di sana. Hal yang membuat langkah Rey berhenti adalah ketika matanya bertemu dengan mata Salsa.

Seketika wajah gadis itu menjadi tegang. Matanya mulai berkaca-kaca dan akhirnya ia meneteskan air mata. Gadis itu pun menangis sangat histeris.

Sial, mati ni gue, batin Rey.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia pun segera merogoh saku celananya dan menatap layar ponselnya. Itu dari nomor yang tidak dikenal. Sebenarnya Rey malas mengangkat nomor tanpa nama seperti ini, tetapi karena situasi yang sedang gawat, sepertinya Rey bisa membuat panggilan ini sebagai alasan.

"Gue angkat telpon dulu ya beb," kata Rey kemudian pergi secepat kilat.

Setelah berada cukup jauh dari Salsa, Rey pun mengangkat panggilan tersebut, "hallo."

"Rey, lo kemana? Kenapa nggak nungguin gue dulu? Lo ninggalin gue ya? Lo kenapa jahat banget sih?" cerocos Zee panjang lebar.

Untuk beberapa saat Rey menjauhkan ponselnya. "Lo santai dulu dong. Lagian lo dapet nomor gue darimana?" tanya Rey.

"Nggak penting itu! Yang penting sekarang lo kasi alamat lo, biar gue pulang naik grab aja," kata Zee.

"Lo ke lapangan basket aja sekarang," kata Rey.

"Hah?! Ngapain?" tanya Zee bingung.

"Sini aja cepet. Kalau dalam semenit lo nggak sampai sini, gue nggak bakalan nurutin apapun yang lo suruh." Rey kemudian mematikan sambungan telponnya.

"Woi Rey, lo ngapain masih di sana? Tanggung jawab noh anak orang nangis!" teriak Bonet.

Rey mendengus mendengar ucapan Bonet. Lelaki itu pun melirik ke arah Salsa yang masih ditenangkan oleh teman-temannya. Melihat hal itu membuat Rey menjadi bingung harus apa. Apakah dia harus menangkan Salsa atau membiarkan saja gadis itu seperti itu. Kalau mengikuti sifat kebuayaan Rey, Rey pasti akan lebih memilih menenangkan gadis itu, tetapi Rey malas kalau gadis itu malah tambah baper dengannya.

Bertepatan dengan kebimbangan Rey, pintu ruangan tersebut tiba-tiba terbuka, menampakkan seorang gadis yang terlihat sangat ngos-ngosan. Gadis itu tidak lain tidak bukan adalah Zee. Saat mata Zee bertemu dengan mata Rey, wajah gadis itu seakan ingin memakan Rey karena lelaki itu dengan seenaknya memerintahnya ini itu.

Melihat Zee sampai di sana membuat Rey menjadi sedikit bersyukur, setidaknya Salsa akan sedikit malu kalau menangis di depan calon tunangan Rey. Lelaki itu pun berjalan mendekati Zee dan merangkul pinggang gadis itu. "Gue tungguin daritadi kenapa baru dateng?" tanya Rey. Lelaki itu sengaja mengeraskan suaranya dan membuat orang-orang yang ada di sana menoleh ke arahnya termasuk Salsa.

"Lo apaan sih?" tanya Zee kesal.

Rey memelototi Zee seolah-olah berkata 'ikutin aja apa yang gue perintah'. "Gue kan kangen sama lo," kata Rey. Lelaki itu secara tiba-tiba mengecup puncak kepala Zee.

Hal itu membuat jantung Zee kembali berdetak tak karuan. Yang lain pun terkaget dengan apa yang dilakukan ketuanya. Ada yang menyoraki Rey dan ada juga yang iri dengan Zee. Karena hal itu pula membuat Salsa semakin terisak. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berlari keluar dari ruangan tersebut.

Zee menatap bingung ke arah Salsa yang berpapasan dengannya. "Kok dia ngeliatin gue kayak gitu?" gumam Zee karena Salsa menatapnya sinis.

"Udah abaiin aja," kata Rey.

Zee kembali menatap Rey, "terus gue ngapain di sini?" tanya Zee.

"Temenin gue basket bentar," kata Rey. Baru saja Zee ingin menolak, Rey sudah terlebih dahulu berkata, "gue nggak nerima penolakan."

Alhasil Zee hanya menuruti keinginan Rey.

"Nah gitu kan pinter. Udah gue mau ganti baju dulu," kata Rey.

Zee pun berjalan menuju tribun penonton dan duduk di salah satu kursi yang jaraknya tak jauh dari para pemain basket perempuan. Hal itu juga membuat para gadis itu selalu memberikan tatapan sinis kepada Zee. Gadis itu pun berusaha mengabaikan tatapan dari mereka dan lebih memilih untuk mengeluarkan laptopnya. Sudah sangat lama ia tidak menyentuh laptop itu, semuanya karena dirinya ingin fokus belajar.

Tiba-tiba Salsa kembali masuk ke dalam ruangan basket tersebut. Ia berjalan mendekati Zee dan menatap gadis itu sinis. "Inget ya, lo cuma calon dia, lo belum tentu bakalan tunangan sama Rey. Jadi jangan songong deh lo," ujar gadis itu.

Zee tak memperdulikan ucapan Salsa itu. Ia juga tak peduli kalau Rey tidak menjadi tunangannya. Karena sejak awal Zee memang tidak ingin hal itu. Tapi bagaimana kalau semuanya berubah? Akankah gadis itu masih tidak peduli?

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

***

Sori baru sempat next. Aku bakalan next banyak hari ini, jadi jangan lupa vomment. Karena kalau vommentnya belum banyak aku nggak bakalan next.

20-10-2018

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

19.3M 896K 73
SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE @natasyayulia dan @Reneturosgroup SEBAGIAN CHAPTER TELAH DI-UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN Ini kisah Rea. Seorang ga...
1.4K 84 15
Novel berjudul "Zombiota: Kisah Kengerian Pasca-Konser JKT48 di Bandung" adalah kisah yang menggambarkan kengerian yang terjadi setelah konser meriah...
5.4K 1.2K 22
Kisah klasik bagi Tarachandra laki-laki penuh talenta yang terkubur akan kejamnya tuntutan keluarga dan realita penyakit mental yang mencekiknya. Pri...
380K 38.9K 38
"Yang ku tau mereka membenciku dan tak pernah menganggapku sebagai saudara mereka.. Bukan kah menjadi keluarga tidak harus dengan darah yang sama? Ak...