Black Phoenix (Chanbaek Gs) ✅

By soo_yong

266K 24.1K 3.6K

Warning 21+ Tittle : Black Phoenix Weird thing, violence, ada adegan kekerasan, plis yang masih di bawah 18 t... More

Prolog
Black Phoenix 1
Black Phoenix 2
Black Phoenix 3
Black Phoenix 4
Black Phoenix 5
Black Phoenix 6
Black Phoenix 8
Black Phoenix 9
Black Phoenix 10
Black Phoenix 11
Black Phoenix 12
Black Phoenix 13
Black Phoenix 14
Black Phoenix 15
Black Phoenix 16
Black Phoenix 17
Black Phoenix 18
Black Phoenix
Black Phoenix 19
Black Phoenix 20 (Final Chapter)
Epilog
Tanks to
Cadenza
Open PO Black Phoenix Book
Info Pengiriman
Black Phoenix - Ext Part (Short Scene)

Black Phoenix 7

10K 1K 157
By soo_yong

Kedua anak beda usia itu masih berdiri di tempat nya

"Oppa Kau tampan sekali"

"Benarkah?, apa kau sudah puas melihat wajahku?" Anak laki-laki itu terlihat tidak nyaman dengan posisi berdirinya yang setengah jongkok dan tubuh di condongkan ke depan.

"Hehe" gadis kecil itu melepaskan tanganya dari wajah anak laki-laki itu.

"Kenapa kau tertawa?" Anak laki-laki itu menegakan kembali tubuhnya

"Ada lubang di pipimu Oppa" Gadis kecil itu tertawa dan menunjuk ke arah depanya.

"Itu yang membuatku semakin tampan" anak laki-laki itu menjawab asal, kemudian membawa gadis itu duduk di bawah pohon.

"Oppa membawakan Kimbab untukmu" anak laki-laki itu seperti membuka sebuah kotak makan yang dia katakan berisi kimbab.

"Benarkah?, Waah" gadis kecil itu terlihat tidak sabar.

"Buka mulutmu 'Aa'" anak laki-laki itu menyuapkan sepotong kimbab ke mulut kecil Baekie.

"Makanlah yang banyak biar kau cepat besar Baek" anak laki-laki itu mengelus kepala gadis kecil yang bersamanya.

"Hmm Chanie Oppa" Baekie hanya mengangguk

"Apa mereka tidak mau bermain denganmu?" tanya anak laki-laki itu di sela kegiatan makan mereka.

"Mereka tidak menyukaiku" jawab baekie datar, dia terlihat sedih jika mengingat  teman-teman panti yang seusianya tidak mau bermmain denganya.

"Sudahlah, kau bisa bermain dengan Oppa oke?" anak laki-laki itu berusaha menenangkan baekie.

Baekhee membuka matanya pagi ini, tidak seperti biasanya, dia tidak menemukan sosok laki-laki yang selalu memeluknya saat dirinya terbangun pagi hari.

Kehilangan?, mungkin seperti itu, karena dia sudah terbiasa dengan kehadiran laki-laki dengan emosi yang mudah sekali berubah itu di pagi hari, tapi entah kenapa laki-laki itu tidak juga menemuinya dua hari belakangan.

Baekhee tersenyum hambar, yang ada di pikiranya saat ini 'aku ditinggalkan lagi'.

Perlahan Baekhee turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Apa diluar dingin?"

Baekhee memakai pakaian nya sendiri, dia berusaha mengancing bagian atas dress nya, dia selalu menggunakan gaun midi untuk memudahkanya memakai pakaian.

"apa aku harus memakai kaus kaki??"

Baekhee meraba laci yang berada di dalam lemari yang dia ingat jika Phoenix mengatakan itu berisi kaus kaki yang harus dia gunakan jika di luar sedang dingin.

Gadis itu berhasil mengambil dua buah kaus kaki yang akan dia gunakan untuk mengunjungi toko roti milik Minseok.

Dia duduk di kursi dan mencari sebuah sisir untuk merapihkan rambutnya.

.

.

.

"Anginnya cukup besar"

Baekhee mengeratkan coat yang dia pakai untuk menghalau terpaan angin yang cukup dingin.

"Kau orang gila ya?" Langkahnya terhenti saat terdengar suara dua orang anak kecil.

Baekhee hanya diam, karena dia tidak tahu kata-kata itu di tujukan untuk siapa

"Haha iya, lihat bajunya terbalik" kedua anak itu lagi.

Baekhee terus berjalan dan menyebrang jalan dengan perlahan dengan bantuan tongkatnya.

"Waah ada orang gila, lihat saja kaus kakinya yang kanan berwarna ungu dan yang kiri berwarna putih" Baekhee merasakan suara mereka mengikutinya sambil tertawa.

"Ternyata dia orang gila yang buta, ayo lempari dia"

Baekhee merasakan kerikil mendarat di tubuhnya, ternyata anak-anak itu mengatainya orang gila dan melemparinya dengan kerikil.

Baekhee terus berjalan sambil menutupi telinganya, dia tidak mau menambah masalah dengan meladeni anak-anak kecil Itu.

Dia tidak mau kejadian itu terulang lagi.

'bruk'

"Haha dia jatuh"

Baekhee terjatuh saat berada di tepi jalan, dia berhasil menyebrang tapi kakinya menginjak tali sepatu nya sendiri hingga dia terjatuh.

Anak-anak kurang ajar itu terus saja melempari Baekhee sambil terus mengejeknya 'orang gila buta', tanpa sadar gadis itu menangis dan menutupi telinganya dengan kedua tanganya.

"Apa yang kalian lakukan!!?"

Suara berat itu tiba-tiba terdengar nyaring, Baekhee merasakan ada tubuh yang memeluknya.

'Phoenix?'

"Pergi jangan mengganggunya" suara berat itu mengusir anak-anak nakal itu yang akhirnya melarikan diri.

"Kau tidak apa-apa?" laki-laki itu membantu Baekhee berdiri dan melepaskan coatnya lalu memakaikanya lagi dengan benar.

"Aku tidak apa-apa" Baekhee hanya berdiri dan menundukan kepalanya, sambil menyeka air matanya.

"Kau bisa pulang sendiri?" tanya laki-laki itu lagi.

Baekhee hanya mengangguk untuk menjawabnya.

"Baiklah, aku permisi" laki-laki itu terdengar menjauh.

"Park Chanyeol-ssi" Baekhee berteriak memanggilnya, membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya.

"Ya" Jawabnya singkat.

"Phoenix?, kau Phoenix kan??" Baekhee memberanikan diri menanyakan hal yang dia pikirkan, dia mengenali aroma tubuh laki-laki itu, posturnya, bahkan hangat tubuhnya, Baekhee Yakin mereka adalah orang yang sama.

"Maaf nona, kau salah orang"  Suara Laki-laki itu terdengar rendah.

"Tidak mungkin aku salah, aku sangat mengenalnya" Baekhee bersikeras.

"Apa yang kau tahu darinya?" kali ini nadanya terdengar datar.

"Dia--"

"Kau membuang waktuku"

Laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkan Baekhee yang masih mematung di tempatnya.

"Baekh, kau kenapa?, kau menangis?"

Minseok tiba-tiba keluar dari tokonya dan menghampiri Baekhee yang tak sengaja dia lihat dari dalam.

"Ajumma~"

Baekhee menoleh ke arah suara Minseok berasal.

"Ya, ini aku" Minseok melihat wajah Baekhee yang basah dan memerah karena tangisnya

"...kau menangis?, siapa yang menyakitimu?" Minseok meraih tangan gadis itu.

"Ajumma" Baekhee memeluk Minseok dan kembali menangis.

Chanyeol hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan, dia tidak bisa tidak mengabaikan gadis itu, dia harus pura-pura tidak mengenal gadis itu, jika tidak, bisa saja gadis itu dalam bahaya.

"Maafkan aku Baek, maafkan aku, aku tidak ingin kau berada dalam Bahaya, aku akan menemanimu selama aku bisa, aku berjanji aku tidak akan meninggalkan mu lagi seperti dulu"

"Apa yang kau lakukan?" Sehun tiba-tiba berdiri di belakang Chanyeol dan mengikuti arah pandang laki-laki itu.

"Gadis itu? Siapa?" Sehun memasukan tanganya ke saku celana.

"Bahkan aku sudah menceritakan semuanya padamu"

"Baekie?" Sehun tepat sasaran

"...dia tumbuh menjadi gadis yang cantik rupanya, pantas saja kau mau menunggunya sampai dewasa" Sehun menepuk pundak Chanyeol.

"Jangan khawatir, aku bersamamu Yeol, kau bisa mengenalkannya padaku mungkin"

"Dalam mimpi" Chanyeol melirik tajam pada Sehun yang berdiri di sampingnya.

"Oh, ayolah... Aku tidak tertarik pada lubang wanita, asal kau tahu" Keduanya berjalan memasuki caffe saat Minseok membawa Baekhee pulang.

"Ya, aku tahu kau lebih tertarik dengan tangkai laki-laki China itu kan?" Chanyeol tertawa mengejek.

"Sebenarnya aku lebih tertarik dengan milikmu yang lebih besar Oppa" Sehun mendekat dan melirik selangkangan Chanyeol dengan tatapan lapar.

"Aish!!" Chanyeol mengumpat, dia merasa geli dan jijik dengan kata-kata laki-laki tampan itu.

Sehun hanya tertawa melihat reaksi Chanyeol yang hampir saja mendorong tubuhnya.

.

.

.

Chanyeol masuk ke kamar Baekhee dan mendapati gadis itu duduk di tepi tempat tidur.

Chanyeol tahu jika gadis itu menyadari kedatanyanya, tapi gadis itu hanya diam.

"Kau mengabaikanku?" Chanyeol berdiri tepat di hadapan Baekhee.

"Tidak, aku hanya lelah" Baekhee berkilah.

"Tidurlah" Chanyeol mengusap wajahnya kasar.

"Akan aku lakukan tanpa kau suruh" Baekhee melepas sandal rumahnya hendak membaringkan tubuhnya.

"Kau ini kenapa hah?" Chanyeol tiba-tiba mencekal kedua bahunya, Baekhee sempat terkejut tapi dia bisa mengatasinya.

"Aku tidak apa-apa" Jawab Baekhee datar

"Bodoh!!" Chanyeol melepaskan tanganya

'plak'

Tiba-tiba Chanyeol menampar pipi gadis cantik itu, Baekhee masih bertahan dengan diam nya, walaupun Tamparan laki-laki itu sangat menyakitkan.

'brett'

Chayeol lagi-lagi merobek gaun tidur Baekhee.

"Kenapa kau tidak berteriak?, bukankah kau kesal padaku eoh!?" Chanyeol mulai menciumi leher Baekhee dan meremas payudara gadis itu yang terlihat lebih berisi.

'grep'

Baekhee dengan beraninya menangkup wajah laki-laki yang menggummulinya.

"Aku tidak akan berteriak seperti gadis perawan yang hendak kau renggut mahkotanya"

Gadis itu mengecup bibir laki-laki di depanya, dia tidak pintar berciuman, tapi bersama laki-laki itu beberapa waktu membuatnya mampu menantang Chanyeol walaupun ciumanya masih tampak kaku dan amatir.

"Ayo lakukan apa yang akan kau lakukan, Park Chanyeol-ssi"

.

.

.

Tbc.

Bodo amat, gue up lagi

Baekhee nantang Chanyeol, bhahahaa...

Udahlah segini aja.

Ga ena dulu, ini bukan ff yadong, jadi biarkan diriku bernafas dulu, oke?




Continue Reading

You'll Also Like

20.4K 1.2K 11
CHANHUN BOYSLOVE MUTURE 🔞(bisa jadi, tergantung lirik lagu?) ___ 161019-080320
150K 8.6K 27
Byun Baekhyun adalah seorang wanita yang populer dikalangan kampusnya karena prestasinya dan kecantikannya.. Ia memiliki kekasih bernama Kris Wuu, na...
106K 4.7K 27
[COMPLETE] WARNING Mature Content 18+ Menyembunyikan perasaan, Luhan paling bisa bukan? [GS] AKAN DIREVISI SETELAH EXTRA CHAPTER SELESAI? Sehun dan...
131K 11.6K 71
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...