Black Phoenix (Chanbaek Gs) ✅

By soo_yong

267K 24.1K 3.6K

Warning 21+ Tittle : Black Phoenix Weird thing, violence, ada adegan kekerasan, plis yang masih di bawah 18 t... More

Prolog
Black Phoenix 1
Black Phoenix 2
Black Phoenix 3
Black Phoenix 4
Black Phoenix 5
Black Phoenix 7
Black Phoenix 8
Black Phoenix 9
Black Phoenix 10
Black Phoenix 11
Black Phoenix 12
Black Phoenix 13
Black Phoenix 14
Black Phoenix 15
Black Phoenix 16
Black Phoenix 17
Black Phoenix 18
Black Phoenix
Black Phoenix 19
Black Phoenix 20 (Final Chapter)
Epilog
Tanks to
Cadenza
Open PO Black Phoenix Book
Info Pengiriman
Black Phoenix - Ext Part (Short Scene)

Black Phoenix 6

10.8K 1K 138
By soo_yong

"Apa kau sudah tidur?"

Chanyeol bersandar di pintu kamar Baekhee.

Sekarang Baekhee sudah terbiasa dengan kedatangan laki-laki itu yang tiba-tiba.

"Aku tidak bisa tidur" Baekhee berbaring di tempat tidurnya dan hanya menatap langit-langit kamar yang terlihat gelap.

Dia hanya berpikir, untuk apa dia hidup jika seperti ini?, tidak ada seseorang yang mendampinginya setiap saat, bahkan dia tidak bisa bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri.

Dia tidak tahu sampai kapan laki-laki itu akan datang padanya dan memberikan semua kebutuhan hidupnya, bisa saja suatu saat laki-laki itu menghilang seperti 'Oppa' nya dulu.

"Apa kau merindukan 'Oppa' mu itu?" Chanyeol kembali bertanya.

Laki-laki itu mendekat dan duduk di tepi tempat tidur. Baekhee bisa merasakanya jika laki-laki itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sebatas dada.

"Aku tidak tahu, itu sudah lama sekali, bahkan dia tidak menepati janjinya untuk melindungiku" Baekhee memiringkan tubuhnya menghadap laki-laki itu.

"Lupakan dia" Chanyeol mengusap rambut gadis itu.

"Aku sudah melupakan dia" Baekhee dengan nada datar.

'ya, menuruti apapun yang dia katakan, dan jangan melawan, begitu lebih baik'

"Tidurlah, aku akan pergi setelah kau tidur" Kali ini laki-laki itu mengecup pelipis gadis itu.

"Kau akan pergi?, kemana??" Baekhee bertanya sekedar basa-basi.

"Bukan urusanmu" Chanyeol menjawab dengan nada datar, dan tanganya membelai lembut pipi Baekhee.

Gadis itu hanya diam mendengar jawaban Chanyeol yang terkesan dingin, Baekhee tidak ambil pusing, itu sudah biasa baginya, dia hanya berusaha memejamkan matanya, karena saat ini dia sudah mengantuk matanya terasa sangat berat.

"Apa kau masih membenciku??" Lirih Chanyeol

Baekhee kembali membuka matanya, saat mendengar pertanyaan Chanyeol.

"Aku--"

"Lupakan, cepatlah tidur aku harus segera pergi"

Baekhee hanya menuruti perkataan laki-laki itu, karena memang matanya sudah mengantuk dan terasa sangat berat.

.

.

.

Seorang laki-laki tua duduk berhadapan dengan Phoenix dengan selang oksigen di hidungnya.

"Sesungguhnya Aku membenci pekerjaan ini, kenapa dengan mudahnya orang ingin mati?"

Phoenix mengungkapkan kekesalanya pada setiap klien nya.

"Kau masih muda Tuan Phoenix, kau tidak akan mengerti penderitaan orang tua yang sakit-sakitan sepertiku" laki-laki tua itu tampak terengah dengan nafas mengi.

"Apa kau putus asa dengan hidupmu?"

"Tidak mungkin aku ingin mati jika tidak seputus asa ini" Laki-laki tua itu menggedikan bahu dengan santainya.

"Lalu, bagaimana dengan keluargamu?" Phoenix berpangku kaki dan melipat kedua tanganya di dada.

"Meka meninggalkanku begitu saja, aku memang laki-laki tidak tahu diri" laki-laki tua itu terkekeh menertawakan kehidupanya "...apa kau punya keluarga?"

Phoenix hanya menggeleng, menjawab pertanyaan laki-laki tua itu.

"Lalu, apa kau punya kekasih atau orang yang ingin kau lindungi??" laki-kaki itu belum menyerah.

"Aku rasa semua orang ingin melindungi seseorang yang dia sayangi" Phoenix mengatakanya dengan tenang.

"Jika kau memilikinya, jangan pernah menunjukan keburukanmu padanya, manusia itu egois dan serakah mereka akan meninggalkanmu saat tahu wujud asli di balik topeng kita" laki-kaki tua itu kembali terkekeh.

Phoenix terlihat mengepalkan tanganya, entah kenapa dia merasa tersindir dengan kata-kata laki-laki tua itu.

"Jangan banyak bicara, ucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu, sampai jumpa di neraka tuan"

Phoenix mengeluarkan pistol yang di sembunyikan di balik jaket hitam yang dia kenakan.

'bang!!'

Phoenix menembak kepala laki-laki tua itu. Dan seperti pesan laki-laki tua itu, Phoenix harus membakar seluruh rumah yang letaknya sedikit jauh dari pemukiman lain itu, agar tampak seperti kebakaran biasa.

Api sudah menjalar di seisi rumah, Phoenix hanya menatap rumah yang terbakar itu dari kejauhan, setelah sebagian rumah hangus terbakar warga mulai berdatangan dan menghubungi pemadam kebakaran.

"Terlambat, sebentar lagi rumah itu akan rata dengan tanah"

Setelah tugasnya malam ini selesai dia tidak kembali ke flat nya, melainkan pergi ke rumah lamanya yang di tinggali oleh gadis yang dia pungut sebulan yang lalu.

Chanyeol hanya menatap Baekhee yang masih tidur lelap, wajahnya begitu damai.

Laki-laki itu hanya tersenyum menatap pemandangan indah di hadapanya.

"Maafkan aku tidak pernah kembali menemuimu, dan kembali dengan sosok berbeda"

Chanyeol mengecup kening Baekhee yang tidak terusik sama sekali dengan kehadiranya, tubuhnya dia baringkan di samping Baekhee, dengan pelan dia mengangkat kepala gadis itu dan menjadikan lenganya sebagai bantal, kemudian Chanyeol mendekap tubuh Baekhee dan ikut terlelap bersama gadis itu.

.

.

.

Baekhee merasakan tubuhnya sulit di gerakan, dia merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya, dia hanya diam dan mengerjapkan matanya berkali-kali.

Ingin sekali gadis itu melihat pemandangan di depanya, ya... Dia tahu Chanyeol sedang mendekapnya entah sejak kapan.

Aroma khas dari tubuh laki-laki itu sudah terekam baik di otaknya, Baekhee menghirup dalam-dalam aroma maskulin dari tubuh Chanyeol.

'Ini membuatku nyaman'

Tanpa sadar Baekhee tersipu, sepagi ini pipinya sudah memerah, Baekhee memajukan wajahnya demi menghirup aroma Chanyeol lebih, tanpa dia tahu jika laki-laki itu sudah membuka matanya lebar-lebar dan melihat apa yang gadis itu lakukan sejak tadi.

"Kenapa aku berdebar seperti ini?, ini nyaman"

Baekhee mengeratkan pelukan pada tubuh Chanyeol dan mendusal di leher laki-laki bertubuh besar itu, membuat Chanyeol memejamkan matanya saat merasakan Baekhee menghidu lehernya.

"Apa yang kau lakukan?, kau menginginkanya?" Chanyeol tiba-tiba bersuara, membuat Baekhee terkejut bukan main

"Oh!!, maaf aku tidak sengaja" Baekhee menjauhkan wajahnya dari leher Chanyeol.

"Kemarilah" Chanyeol menarik tubuh Baekhee yang mulai menjauh.

"Seharusnya kau mengatakanya padaku jika kau menginginkanya Baek, dengan senang hati aku melakukanya" Chanyeol mengecup leher mulus Baekhee.

"Ti-tidak, bukan seperti itu" Baekhee menggerakan tanganya random.

"Arghh... Kau menyentuhnya, kau memancingku" Chanyeol menggeram saat tangan Baekhee tak sengaja mengenai selangkanganya.

"Tidak, aku tidak hmmpp" Chanyeol membungkam bibir gadis itu, dia melumat dan menyesapnya dengan rakus, dia menyukai bibir gadis itu hingga gadis itu terbawa suasana dan membalas ciuman Chanyeol.

'gadisku sudah pintar sekarang'

'drrtt...drrtt'

"Sial!!" Chanyeol mengumpat saat ponselnya bergetar karena panggilan masuk.

"Wae?" Chanyeol menerima panggilan itu, dan mendudukan badanya.

"..."

"Baiklah aku akan kesana" Chanyeol melirik jam di dinding dan menatap wajah gadis di sampingnya secara bergantian "...dua jam lagi, ada hal yang harus aku selesaikan"

"..."

"Bukan urusanmu" Chanyeol melempar ponselnya ke meja di samping tempat tidur.

"Kemarilah, dan turuti saja apa yang aku lakukan"

Chanyeol mengangkat tubuh Baekhee dan mendudukannya di pangkuannya, dia memposisikan tubuh Baekhee menghadapnya.

Chanyeol membuka gaun yang gadis itu kenakan dan melempar nya kebawah, dan hanya menyisakan celana dalam berwarna hitam karena memang Chanyeol sudah melepaskan bra gadis itu semalam.

"Bergeraklah seperti ini" Chanyeol mengajarkan gadis itu untuk memutar pinggulnya di atas kejantananya yg masih tertutup celana.

"Nghh~aahh~" Baekhee mendesah saat Chanyeol mulai mengecup pucuk payudaranya dan mengulum putingnya, ini terasa berbeda, kali ini dia melakukanya tanpa paksaan.

"Ya, mendesahlah"

Chanyeol mengangkat tubuh Baekhee dan membaringkanya di tempat tidur, dia meloloskan celana dalam gadis itu.

Chanyeol mengeluarkan kejantananya yang sudah menegang sejak gadis itu mengenghidu lehernya, laki-laki itu membuka lebar-lebar kaki Baekhee dan melesakan kejantananya kedalam sana.

"Aahh~akhh~" Baekhee merasakan kenikmatan luar biasa kali ini, ini bukan kali pertama dia melakukanya, hanya saja ini adalah pertama kali dia melakukanya tanpa paksaan dan siksaan.

"Apa sakit?" Chanyeol melakukanya dengan lembut "...hmm... Mianhae" Chanyeol mengecup kening Baekhee dalam.

"Akhh~nggh...Oppa~"

"Bagushhh... Panggil aku seperti ituhhh... Aaahhh~"

.

.

.

Tbc.

Maaf enaena nya gue cut, yang penting ada desahan, oke?

Gue masih gumoh, pliss...

Napa ini ff gini amat ya??

Continue Reading

You'll Also Like

172K 13.5K 26
Bagaimana bisa Chanyeol jatuh hati kepada Antifan nya sendiri? Rating : T
81.8K 6.3K 18
[ COMPLETED! ] Bukan suatu kesalahan jika cinta mengalahkan apa pun. Luhan yang tahu jika dirinya tetap akan berada didalam genggaman kuasa sang cint...
350K 43.8K 49
"Gimana mau Move On coba kalo mantan masih suka ngebaperin"-Baekhyun WARNING!!! ✔CHANBAEK ✔NONBAKU ✔GENDERSWITCH ✔SINETRON Since 31 January 2017
459K 34.7K 40
#1 Chanbaek - 2020 Si primadona cantik, Byun Baekhyun berpacaran dengan Oh Sehun, siswa populer yang juga merupakan seorang bintang di tim sepak bola...