Devil Beside You | Kang Danie...

By porumtal

2.9K 620 206

Diadaptasi dari drama Taiwan yang berjudul sama. Cast dipilih berdasarkan imajinasi penulis. Umur cast juga d... More

Sinopsis Cerita
Devil Beside You | 1.1
Devil Beside You | 1.3
Devil Beside You | 1.4
Devil Beside You | 2.1
Devil Beside You | 2.2
Devil Beside You | 2.3
Devil Beside You | 3.1
Devil Beside You | 3.2
Devil Beside You | 3.3
Devil Beside You |4.1
Devil Beside You | 4.2
Devil Beside You | 4.3
Devil Beside You | 5.1
Devil Beside You | 5.2
Devil Beside You | 5.3
Devil Beside You | 5.4
Devil Beside You | 5.5

Devil Beside You | 1.2

158 41 9
By porumtal

"kenapa kau bisa sebodoh itu?" tukas Eunji pada Naeun

"padahal biasanya kau tak pernah salah orang seperti ini" tambah gadis itu lagi

Naeun mendengus pelan sambil meneguk air mineral yang dirampasnya dari tangan Bomi.

"aku terlalu gugup" jawab Naeun meminum nyaris setengah botol air milik Bomi.

Eunji hanya diam mendengar itu, begitupun dengan Bomi. Mereka jelas paham kegugupan Naeun, hingga gadis itu nyaris saja membuat masalah dengan seorang Kang Daniel.

"tapi kenapa dia tiba2 ada disana? aku bahkan tak melihatnya tadi" Bomi berujar sambil menatap kedua temannya

"benar...aku juga tak melihatnya. Pria itu seperti iblis yang tiba2 muncul dan membawa masalah" Eunji ikut menambahkan.

Kepala Naeun mengangguk pelan mendengar pernyataan Eunji, gadis itu setuju dengan kata2 yang baru saja temannya itu lontarkan.

"sudahlah...tak usah memikirkan pria itu. Sekarang, sebaiknya kita pikirkan bagaimana cara untuk memberikan suratku ini pada.....Eh?" wajah Naeun terlihat pias bersama tangannya yang meraba saku coat yang ia gunakan.

"ada apa?" tanya Eunji bingung

"suratku..." tukas Naeun lantas bangkit dari duduknya

Gadis itupun mondar mandir sambil mencari suratnya disekitar tempat mereka berada saat ini. Naeun bahkan sudah membongkar isi tasnya guna mendapatkan surat cinta yang akan diberikannya pada Jaehwan.

"bagaimana ini?" ujarnya dengan wajah panik

"suratku hilang" rengeknya sambil menatap sendu pada Eunji juga Bomi

"APA?" Eunji dan Bomi berseru kaget.

Keduanya ikut bangkit dari duduk mereka dan mulai mencari di tas mereka masing2.

"ya! jangan panik, cari pelan2" nasehat Bomi mencoba menenangkan kedua temannya.

Eunji mengangguk begitu juga Naeun, keduanya mulai memeriksa dengan teliti namun belum membuahkan hasil.

"ya! apa jangan2 terjatuh?" Eunji berujar sambil memukul pundak Naeun pelan

"apa? tidak mungkin...aku yakin tadi aku memegangnya dengan benar" sanggah Naeun

Sebenarnya Naeun tak benar2 yakin dengan apa yang dia ucapkan, tapi untuk memikirkan surat itu jatuh dan ditemukan oleh orang lain. Naeun benar2 tak sanggup memikirkannya.

"ayo berpencar untuk mencari surat itu" usul Bomi

"benar...kita telurusuri tempat yang tadi kita lewati dan jangan lewatkan satu tempat sedikitpun" timpal Eunji

"aku setuju...tapi, aku tak mau memeriksanya di dekat club basket" Naeun berujar dengan tatapan mengiba.

Eunji yang paham dengan hal itupun cepat mengangguk mengerti.

"baiklah...dekat club basket biar aku yang memeriksa. Kau dan Bomi cari saja di tempat lain" tukas gadis Jung itu kemudian

Naeun dan Bomi mengangguk, ketiganyapun lantas berpencar guna mencari surat cinta milik Naeun.

*

"aduh...sebenarnya surat itu terjatuh dimana?" Naeun berujar sambil menatap ke sekeliling taman kampus, tempatnya berada saat ini.

Hari bahkan sudah hampir sore, tapi Naeun belum juga menemukan suratnya. Eunji dan Bomi bahkan sudah menyerah dan memilih pulang. Bukan karena keduanya tak setia kawan, hanya saja sahabat2nya itu juga memiliki kesibukan mereka sendiri.

"astaga...habislah aku kalau benar2 ada yang mengambil surat itu" Naeun berujar sambil berjongkok di taman kampus tersebut.

Naeun sudah hampir menangis, ketika gadis itu merasakan seseorang ikut berjongkok disisinya. Cepat gadis Son itu menoleh pada sosok tersebut dan langsung terkejut saat mendapati kalau Jaehwanlah yang sudah berjongkok disisinya.

"K...K...Kim Jaehwan" tukasnya gugup

Jaehwan menatap heran Naeun yang tergagap menyebut namanya.

"sedang apa kau disini?" tanya Naeun kemudian

"aku baru akan pulang, tapi...saat melewati tempat ini aku melihatmu" jawab Jaehwan.

Demi apapun, Naeun merasa meleleh saat mendengar suara Jaehwan. Ia bahkan merasa ingin pingsan hanya karena mendengar suara pujaan hatinya tersebut.

"kau sendiri? apa yang kau lakukan disini? apa kau kehilangan sesuatu?" Jaehwan balas bertanya

"ne....eh, anni" jawab Naeun sambil menarik senyum kaku di wajahnya.

Wajah Jaehwan kembali terlihat heran melihat sikap yang Naeun tunjukan padanya.

"kalau kau tidak kehilangan sesuatu, lantas...apa yang kau lakukan disini?" Jaehwan kembali bertanya karena rasa penasaran yang dirasakannya.

"aku...uhm, aku..." mata Naeun menatap sekitar mencoba mencari alasan yang terdengar masuk akal

"aku sedang mencari daun clover" jawabnya kemudian

Hening menjeda kalimat yang baru saja Naeun lontarkan.

"daun clover?" ulang Jaehwan

"ne" merasa jawabannya terdengar begitu bodoh, Naeun hanya bisa menjawab sambil mengangguk lemah.

"kau tak akan bisa menemukan daun clover jika mencarinya disini" tukas Jaehwan

Mata Naeun membulat, dia tak menyangka kalau Jaehwan akan mempercayai ucapan yang Naeun lontarkan.

"lalu...aku harus mencarinya dimana?" tanya Naeun bingung

"kurasa di taman belakang kampus ada beberapa daun clover yang tumbuh. Kalau kau mencarinya disana mungkin kau akan menemukannya"

"ah..begitu" Naeun berpura2 terlihat antusias.

Jaehwan yang melihat itu mengangguk sambil mengukir senyum di wajahnya.

"baiklah...kalau begitu aku akan mencarinya disana saja" Naeun bangkit lantas berdiri

Ikut melakukan hal yang sama, tangan Jaehwan menahan langkah Naeun yang akan beranjak.

"a...ada apa?" tanya Naeun sedikit terkejut

"ini sudah sore, sebaiknya kau mencarinya besok saja" nasehat Jaehwan

Mata Naeun mengerjap beberapa kali mendengar penuturan Jaehwan tersebut.

"belakang kampus sangat sepi, kalau ada yang menjahatimu...maka kau tak akan bisa minta tolong. Sebaiknya kau cari besok saja dan ajak Bomi atau Eunji bersamamu" tukas Jaehwan lagi

"ah...baiklah" Naeun berujar sambil menatap Jaehwan dengan pandangan kagum

"sekarang sebaiknya kau pulang, hari sudah mulai gelap" lagi Jaehwan menasehati Naeun.

Kepala Naeun kembali mengangguk lantas tersenyum pada Jaehwan yang pamit untuk beranjak lebih dulu.

"astaga...aku yakin Jaehwan itu adalah malaikat yang turun dari surga" gumam Naeun sambil menangkup tangannya di kedua pipi tembamnya.

*

Malam itu Naeun merasa hatinya dipenuhi dengan bunga2. Bagaimana tidak? setelah sekian lama akhirnya gadis itu memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Jaehwan, walau hanya sebentar.

Gadis itu bahkan melupakan perihal surat cintanya yang menghilang dari tangannya. Naeun juga mengabaikan sang ibu yang juga tengah memasang ekspresi serupa dengan dirinya. Kedua ibu dan anak itu sama2 bertopang dagu di ruang keluarga, sambil merekahkan senyum lebar dan mata yang berbinar.

"Naeun/omma" Seah -ibu Naeun- dan Naeun berujar bersamaan

"omma duluan" Naeun mempersilahkan sang ibu untuk bicara lebih dulu

"tidak...tidak, kau saja dulu" balas sang ibu sambil menunjuk Naeun

"tidak omma saja lebih dulu" tolak Naeun

Seah menggeleng "kau saja"

Naeunpun mempoutkan bibirnya sambil melipat tangannya di dada.

"baiklah...bagaimana kalau kita mengakatakannya bersama?" usul Naeun kemudian

Sesaat Seah diam untuk berpikir, namun akhirnya sebuah senyum terukir di wajahnya.

"setuju...kita akan mulai mengatakannya saat hitungan ketiga" imbuh Seah yang dibalas anggukan Neun.

"baik...biar omma yang menghitung" pinta Seah

Naeun lagi2 mengangguk dan membiarkan ibunya menghitung.

"aku sedang jatuh cinta/omma sedang jatuh cinta" keduanya kembali berujar bersamaan setelah hitungan ketiga.

"eh?" Naeun memandang sang ibu dengan tatapan terkejut, begitupun dengan Seah.

"omma...jatuh cinta?" ulang Naeun dengan mata yang memicing tajam.

Seah seketika gugup mendapati hal itu, terlebih saat melihat raut wajah Naeun yang nampak tak baik.

"siapa pria itu? sudah berapa lama omma mengenalnya? apa dia sudah memiliki istri? Apa dia pria yang baik?" cecar Naeun kemudian

"Naeun-a" Seah menatap sendu pada Naeun.

Melihat hal itu Naeun menarik nafasnya dalam2, gadis itu sadar kalau reaksinya sedikit berlebihan.

"maaf omma, aku...hanya sedikit terkejut" sesal Naeun.

Seah mengangguk, dia sendiri paham kalau Naeun bersikap seperti itu karena menyanyanginya.

"jadi...siapa pria itu?" tanya Naeun setelah perasaannya sedikit tenang.

"hmm...dia salah satu pelanggan yang sering datang ke cafe ibu" jawab Seah

Naeun mendengarkan dengan cermat tanpa mau menyela cerita sang ibu.

"awalnya...kami berkenalan karena omma tak sengaja memukul kepalanya dengan nampan yang omma pegang. Awalnya omma hanya berusaha mengusir seorang pemabuk yang ingin masuk, omma tak tahu kalau pria itu ada dibelakang omma dan akhirnya memukul keningnya dengan sangat kuat" jelas Seah

Nyaris saja tawa Naeun pecah mendengar hal itu. Memang bukan hal baru bagi Naeun mendengar ommanya berbuat ceroboh, tapi Naeun tak menyangka kalau sang omma bisa melukai seseorang karena kecerobohannya tersebut.

"apa dia marah pada omma? apa dia menuntut omma karena hal itu?" tanya Naeun penasaran

"tidak...dia tidak marah, dia juga tidak menuntut omma" jawab Seah

"dia bahkan membantu omma mengusir pemabuk itu, membuat omma merasa tertolong" papar Seah lagi

Naeun kembali fokus mendengar cerita ibunya, sambil melipat kedua tangannya di atas meja.

"sejak hari itu, pria itu sering muncul di cafe omma. Kami sering bercerita banyak hal, sampai akhirnya dia menyatakan cintanya pada omma beberapa waktu lalu" Seah kembali berujar sambil menatap ke kedua mata Naeun.

Bisa Naeun lihat binar indah di mata sang ibu, hal yang tak pernah ia lihat sejak appanya meninggal beberapa tahun yang lalu. Hati Naeun seketika menghangat melihat hal tersebut, dia...merasa sudah saatnya sang ibu menemukan pendamping hidup untuk mengantikan posisi ayahnya.

"siapa pria itu?" tanya Naeun kemudian

"ne?"

"pria yang membuat omma jatuh cinta, siapa namanya" Naeun memperjelas maksud pertanyaannya

"Kang Sooro, namanya Kang sooro" jawab Seah

Naeun diam sesaat mendengar nama tersebut dengan dahi yang sedikit berkerut.

"namanya terdengar tak asing" komentar Naeun

"mungkin karena namanya pasaran" jawab Seah membuat Naeun tertawa pelan

Seah melakukan hal yang sama, membuat suasana yang semula terasa dingin kembali terasa hangat.

"sekarang giliranmu" Seah berujar setelah tawa mereka terhenti

Naeun menatap Seah dengan pandangan bingung.

"katakan siapa pria yang membuat putri omma ini jatuh cinta?" jelas Seah

"dia salah satu mahasiswa di kampusku" jawab Naeun

"benarkah? Apa dia tampan?"

"tentu...kalau tidak mana mungkin aku menyukainya" jawab Naeun sambil tersenyum cerah.

Seah ikut tersenyum sambil meraih kedua tangan Naeun guna mengenggamnya.

"siapa namanya?" tanya Seah penasaran.

Kali ini Naeun diam sambil melayangkan tatapan penuh arti pada sang ibu.

"lain kali saja kukatakan" jawabnya sambil menarik tangannya dan bangkit dari duduknya.

"ya! itu tidak adil Naeun-a" protes Seah

Mengabaikan protes dari Seah, Naeunpun terus berlalu meninggalkan ommanya dan memasuki kamar tidur miliknya.

TBC_

Maaf lama banget baru update, eon nya lagi sibuk nge-babu soalnya hehehehe.

Kalo ada yang gak ngerti dengan ceritanya, silahkan nanya aja ya. Jangan malu2 apalagi takut, soalnya eon gak gigit.

Gomawo udah mampir ya
See you next part
-porumtal-


Langsa, 25 Oktober 2018
12:42

Continue Reading

You'll Also Like

898K 54.4K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
50.7K 4.7K 30
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
371K 27.5K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi berbeda yang menguras tenaga- seorang AKP dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan yang membuat...
255K 3.1K 75
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...