ADARA

By DesfikaArdera

2.1M 41.3K 1.1K

๐๐ฎ๐›๐ฅ๐ข๐ฌ๐ก๐ž๐: ๐Ÿ๐Ÿ– ๐ƒ๐ž๐ฌ๐ž๐ฆ๐›๐ž๐ซ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ– -๐’Ÿ๐‘’๐“ˆ๐’ป๐’พ๐“€๐’ถ ๐’œ๐“‡๐’น๐‘’๐“‡๐’ถ - ๐“๐ž๐ซ๐›๐ข๐ญ: ๐Ÿ๐ŸŽ ๐€๐ฉ๐ซ๐ข... More

Prolog
1 - Sahabat Terbaik
2 - Pekerjaan Menyakitkan
3 - Pekerjaan Baru
4 - Ternyata Lo?
5 - Berangkat Bersama
7 - Terbongkar
8 - Terimakasih
9 - Terbang Dan Jatuh
10 - Pacaran
11 - Adara Bahagia
12 - Menunggu
27 - Amarah Seorang Kenan
37 - Jalan Masing-Masing
38 - Kantor Polisi
45 - Kacau
48 - Happy Birthday
New Story
59 - Goodbye Meyra
Extra Part
hayu baca dulu
VOTE COVER
OPEN PO

21 - Rumah Kenan

30.9K 1.5K 5
By DesfikaArdera

"LO?!"

"Ngapain Lo disini?"Ucap gadis itu ketus.

"Meyra? Mobil Lo kenapa?"Tanya Adara.

"Bukan urusan Lo! Lagian Gue juga nggak butuh bantuan Lo."Balas Meyra ketus.

"Ken. Gue nggak tau gimana bisa mogok. Lo bisa kan tolongin Gue?"Tanya Meyra pada Kenan.

Kenan hanya menatapnya datar lalu melihat mesin mobil depan Meyra. Tentu saja itu membuat Meyra tersenyum puas.

"HEH?! Lo balik sana ke mobil. Ngapain Lo gangguin Gue sama Kenan. Oh ya jangan lupa, Lo duduk di kursi penumpang ya. Biar Gue yang duduk disebelah Kenan."Ucap Meyra.

Adara menoleh pada Kenan yang hanya fokus pada mesin mobil itu. Apakah Kenan tak menyadari bahwa tadi Meyra mengucapkan hal panjang lebar padanya?

"HEH!!! Lo denger Gue nggak sih!"Bentak Meyra lalu mendorong tubuh Adara hingga Adara terhuyung kebelakang.

Kenan yang mendengar keributan itu pun menutup atasan mesin mobil Meyra dan mendekati mereka.

"BANGSAT!!!"Umpat Kenan lalu menarik pergelangan tangan Adara.

"Urusan Lo sama cewek Gue apa? Lo nggak ada hak buat atur apa kemauan Gue. Dan sekali lagi Gur peringatin sama Lo! Jangan pernah sentuh Adara!"Ucap Kenan datar dan dingin lalu menarik Adara masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Meyra yang menatapnya tajam.

"Ken tunggu!"Panggil Meyra.

"Ken. Gue ikut Lo pulang ya. Nanti biar sopir Gue yang ambil mobil nya."Ucapnya lembut.

"Gue nggak peduli."Jawab Kenan acuh sembari menutup pintu mobil.

"Gue bayar deh."Setelah itu Meyra menutup mulutnya tak percaya. Apa yang sudah ia katakan?

"Pikirin dulu sebelum Lo ngomong hal itu ke Gue!"Ucap Kenan dingin lalu tanpa belas kasihan menyalakan mesin mobil dan meninggalkan Meyra sendirian.

"Awas Lo!"Umpat Meyra kesal.

*****

"Ken. Kasian itu Meyra."Ucap Adara saat ditengah perjalanan.

"Hm."

"Ken. Dia itu perempuan. Apalagi di hutan gitu."

"Biarin."

"Ken! Kamu boleh marah sama dia. Tapi inget Ken! Dia itu perempuan. Dan kamu harus inget kalo kamu itu lahir dari rahim perempuan. Seharusnya kamu mikir kalo perempuan itu dijaga."

Kenan termenung. Bagaimana bisa Adara mengatakan hal yang membuat hatinya berdesir cepat. Adara benar-benar telah merubahnya.

"Oke kita muter."Setelah mengucapkan hal itu, Kenan memutar kemudi mobil menuju tempat tadi.

Sesampainya disana, masih terlihat jelas Meyra sedang mencoba menelepon seseorang yang kemungkinan besar tidak akan tersambung.

TIN TIN

Kenan membunyikan klakson mobil nya dan membuka kaca jendela agar dapat bicara pada Meyra.

"Naik."Ucap Kenan datar dan dingin.

"M..maksud Lo? Lo ngajak Gue?"Tanya Meyra sumringah.

"Bacot."Balas Kenan tajam.

Meyra segera membuka pintu depan dan matanya membulat mendapati masih ada Adara di dalamnya.

"Eh cupu! Minggir Lo! Kenan nyuruh Gue naik. Kok Lo malah masih ada disini. Turun dan pindah kebelakang! CEPET!!!"Meyra menarik tangan Adara hingga kepala Adara terbentur pada pintu mobil.

"ANJING!"

Kenan membuka pintu mobil dan segera mendorong tubuh Meyra hingga gadis itu terpental kebelakang.

"Gue sebenernya masih kasian sama Lo karena Adara! Adara masih punya hati buat ngajak Lo pulang bareng! Tapi kelakuan Lo yang buat Gue jijik!"Ucap Kenan tajam lalu beralih melihat Adara yang memegangi pelipisnya.

"Kita pulang."Ucap Kenan sembari menggiring Adara masuk kedalam mobil.

"Kalo sampe terjadi apa-apa sama Adara, Gue pastiin hidup Lo nggak akan tenang!"Ucap Kenan tajam lalu meninggalkan Meyra yang meringis melihat tatapan membunuh itu.

*****

Adara merebahkan tubuhnya diatas kasur Kenan dan Kenan duduk ditepi ranjang. Ya saat ini mereka berada di rumah Kenan. Semua Kenan yang memutuskan. Ia tidak ingin terjadi apa-apa pada Adara.

"Masih pusing?"Tanya Kenan lembut.

"Sedikit. Tapi nggak separah tadi."

Kenan hanya menganggukkan kepalanya. Ini adalah kasus kedua yang dilakukan Meyra dan itu membuat Adara terluka.

Geram? Tentu.

Marah? Pasti.

Dendam? Itu akan terjadi.

Tiga hal tersebut bergelanyut dalam pikiran Kenan. Pria itu masih meringis melihat Adara yang terus memijat pelipisnya.

"Aku panggil dokter ya?"

"Nggak Ken. Ini Gapapa kok."

"Tapi..."

"Udah ya! Ini nggak kenapa-kenapa. Aku bukan sakit parah Ken."Ucap Adara meyakinkan dan membuat Kenan hanya menganggukkan kepalanya.

"Heleno mana Ken?"

"Didepan."

"Ajak sini aja."

"Hm."

Kenan beranjak keluar kamar lalu mencari Heleno yang ternyata sedang bermain sendiri diatas karpet.

Kenan menggendong tubuh mungil Heleno yang berjingkrak-jingkrak karena terlalu senang. Membawanya ke kamar dan langsung menyerahkannya pada Adara.

"Sayang."Ucap Adara lembut.

Adara mengubah posisinya menjadi duduk hingga ia dapat melihat pipi Gembul milik Heleno.

"Dia udah makan Ken?"

"Udah."

"Minum susu?"

"Udah."

"Kapan?"

"Nggak tau."

"Yaampun Ken. Gimana sih jadi kakak nggak tau apa-apa tentang adiknya."

Kenan hanya mengangkat bahunya acuh lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah aplikasi.

"Sayang. Udah makan?"Tanya Adara lembut pada Heleno. Heleno diam namun tak lama dari itu ia menggeleng.

"Udah minum susu?"

Heleno diam tak mengerti.

"Kakak kamu jahat ya."Ucap Adara santai. Heleno malah tertawa riang sembari memukul-mukul ranjang.

"Iya sayang. Kakak kamu tu jahat banget. Masa kamu nggak makan dari tadi."

Kenan menutup ponselnya lalu mendelik tajam kearah Adara.

"Gosip."

"Kenyataannya emang gitu. Kamu aja nggak tau Heleno udah makan apa belom."Adara menggendong Heleno untuk keluar dari kamar itu.

"Dasar cewek."Gumam Kenan pelan.

*****

Adara meletakkan Heleno diatas karpet yang dipenuhi mainan Heleno. Kenan bilang, Ny.Tera sedang ada urusan diluar. Maka dari itu dengan senang hati Adara mau mengurus bocah kecil ini.

"Makan dulu ya."Ucap Adara lembut sembari menyodorkan sendok kecil.

Heleno menerimanya. Namun saat Adara ingin menyuapi lagi, Heleno malah tertawa sembari bertepuk tangan.

"Kenapa?"

"Kakakakakaka."

Adara menoleh, ternyata benar ada seorang kakak yang sedang menuruni anak tangga dengan wajah datarnya.

"Iya itu kakak. Sekarang Heleno makan dulu ya."

Heleno merentangkan tangannya pada Kenan agar Pria itu mau menggendongnya.

"Ken kamu sini dong. Ini Helen mau sama kamu."Ucap Adara dan Kenan pun menghampiri mereka.

Kenan mengambil alih Heleno untuk duduk dipangkuannya. Dan Adara? Mulai menyuapkan nasi pada Heleno.

Kenan hanya menatap Adara tanpa ekspresi. Dapat ia akui bahwa Adara adalah seorang perempuan lemah lembut dan menyayangi anak kecil. Dengan sabar ia menyuapkan nasi pada Heleno yang berjingkrak-jingkrak. Bersyukurlah Kenan dapat mengenal gadis didepannya ini.

"Selesai."Ucap Adara lalu membersihkan mulut Heleno.

"Calon istri yang baik."Gumam Kenan.

"Hah? Kamu bilang apa?"

"Nggak."

"Aneh."

"Yaudah sekarang Heleno tidur ya sayang."Ucapnya lembut.

Adara dan Kenan pun naik ke ruangan atas untuk menidurkan Heleno.



























































*****



























SELAMAT MEMPERINGATI HARI G30S/PKI🎉

Votekomen jan lupa oks?

Continue Reading

You'll Also Like

934K 85.8K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
283K 19.9K 49
~Warning!~ โ€ขDILARANG PLAGIAT!! โ€ขup dua hari sekali โ€ขMengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasanโš ๏ธ โ€ขHarap bijak dalam memilih bacaan! Rac...
2.1M 98K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
247K 5.1K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...