I Would [Complete]

By taetata17

91.1K 5.8K 1.3K

[09-09-2018 s/d 21-01-2019] Mature khusus Junghyo 18+ Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20 - End
Jeon Jungsu
SEASON 2
2-1
2-2
2-3
2-4
2-5
2-6
2-7
2-8
2-9
2-10
2-11
2-12 (end)

11

2.4K 175 54
By taetata17

"Jungkook tak mau makan, nak?" Tanya ibu Jihyo begitu melihat Jihyo kembali kedapur dengan membawa makanan yang sama sekali belum tersentuh.

"Jungkook tertidur, bu" jawab Jihyo menyimpan nampannya di meja makan.

"Syukurlah.. dia memang tidak tidur semalaman"

Ibu Jungkook menggenggam kedua tangan Jihyo tiba-tiba, Jihyo yang terkejut pun menatap mata ibu dari kekasihnya itu.

"Aku tak tahu harus bilang apa yang jelas aku ingin berterima kasih banyak, karena dirimu Jungkook bisa terkendali emosinya, aku tidak tahu kalau tidak ada kau, mungkin Jungkook sudah mengamuk seperti orang gila karena kakeknya."

"Ibuu..." Jihyo juga tak bisa berkata apa-apa selain menggenggam erat tangan yang tadinya memegangnya sambil menatap lembut wanita paruh baya yang hampir mirip dengan kekasihnya itu

"Aku bersyukur karna anakku memilihmu sebagai wanitanya" sebelah tangan Ibu Jungkook membelai pipi mulus Jihyo lalu beralih ke puncak kepalanya
"Kau cantik"

Ibu Jungkook merengkuh Jihyo kedalam pelukannya, Jihyo hanya bisa membalasnya.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidup anakku, aku harap hubungan kalian sampai kejenjang yang lebih serius"

.

Jungkook bangun, yang dilihat saat pertama kali ia membuka mata adalah Jihyo yang tengah tertidur dengan duduk dilantai dan kepalanya yang menumpu diranjang Jungkook.

Jungkook dengan cepat mengangkat tubuh itu kedalam pelukannya, membaringkannya disamping dirinya.

Jihyo terbangun karena merasakan dirinya yang dipindahkan.

Jihyo menatap Jungkook yang tengah menatapnya dalam diam.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jihyo

"Baju siapa?" Tanya Jungkook tanpa menjawab pertanyaan dari Jihyo.

"Ah, ini baju ibumu. Beliau meminjamkannya padaku" jawab Jihyo.

Jungkook tiba-tiba hendak membuka baju yang Jihyo pakai.

"Mau apaa kamuu??" Tanya Jihyo yang berusaha menahan tangan Jungkook

"Kuno, kau terlihat jelek memakainya" jawab Jungkook dg ekspresi datar.

Jihyo tidak mengerti kenapa wajah Jungkook terlihat serius tidak seperti bercandaan, saat ia ingin membuka baju Jihyo.

Jungkook sudah memegang baju Jihyo dan hendak dibuka, tetapi Jihyo menahan tangan itu. Tangan Jungkook akhirnya berhenti dan memegang lekukan perut Jihyo yang berada disamping, tangan itu menyentuh kulit Jihyo.

"Kamu belum makan, ayo makan dulu" elak Jihyo.

"Aku ngga lapar" kedua tangan Jungkook malah menuju belakang pengait bra-nya.

Posisi mereka masih dengan tiduran menyamping sambil berhadapan

"Aku suapi" Jihyo berusaha untuk menahan tangan itu.

"Sudah aku bilang kan aku tidak lapar"
Jungkook berhasil melepas pengait bra Jihyo.

"Jungkook!" Jihyo menegur kelakuan Jungkook

"Ah wae? Aku hanya ingin mengelus punggungmu yang halus"

Jihyo benar-benar tidak mengerti, Jungkook seketika berubah jadi aneh, menjadi anak kecil yang nakal dan tidak menurut.

Akhirnya Jihyo menyerah, membiarkan Jungkool mengelus punggungnya. Tangan Jungkook benar-benar menyelinap bajunya.

Jihyo menatap Jungkook yang tidak menatapnya, yang Jihyo lihat pandangan Jungkook kosong, sesekali mata lelaki itu terpejam menikmati kulit punggung wanitanya.

Jihyo menarik rahang Jungkook dengan kedua tangannya, memaksa Jungkook untuk menatapnya.
"Kook, aku tahu kamu sedih atas kepergian kakekmu. Tapi kamu harus move on, kalau kamu seperti ini terus.. aku yakin kakek akan sedih melihat kamu seperti ini"

Jungkook menatap datar Jihyo, mendengarkan setiap kata yang terucap dari bibir ranum itu sambil terus mengelus punggungnya.

"Maka dari itu, kamu harus makan sayang. Kamu belum makan dari kemarin sore. Ya?" Jihyo mencoba membujuk Jungkook sambil mengelus kedua pipi Jungkook yang ada di genggamannya.

Jungkook mengangguk saja, lalu ia melepaskan tangannya pada punggung Jihyo.

Jihyo hendak mengait branya kembali. Tetapi ditahan oleh Jungkook.

"Kalau kamu kaitkan, aku tak mau makan" ucap Jungkook tiba-tiba membuat Jihyo membelalakan matanya.

Jelas saja, ia harus kembali ke dapur tanpa mengaitkan pengamannya, sedangkan ke dapur butuh perjalanan panjang. Turun dari tangga, melewati ruang keluarga baru ke dapur, dan Jungkook menyuruhnya untuk tidak dikaitkan?

"Jungkook-ah, kalau tidak dikaitkan aku~" perkataan Jihyo terpotong

"Makan atau dikaitkan!"

Jihyo menghembuskan nafasnya berat
"Tapi, diruang keluarga aku melihat ada Wonwoo oppa. Nggapapa?"

Jungkook dengan cepat mengaitkan kembali bra Jihyo. Jihyo yang melihat hal itu tersenyum, lalu ia pun beranjak dari ranjang Jungkook.

.


Jihyo menyuapi Jungkook dengan telaten didalam kamarnya, setelah selesai Jungkook menarik Jihyo ke balkon.

Lalu ia berdiri dibalik tiang pembatas balkon itu, membawa Jihyo kedalam pelukannya.

Saat ini Jungkook tengah memeluk Jihyo dari belakang sambil menyandarkan dagunya dibahu Jihyo.

"Aku dulu saat kecil sering bermain bersama dengan kakekku di ayunan itu" Jungkook menunjuk pada ayunan yang ada dibawah. Ia mulai bercerita pada Jihyo tentang dirinya dulu.

"Aku juga bisa berenang karena kakek. Aku pernah tenggelam di kolam itu. Tapi kakek menyelamatkanku" Jungkook tersenyum geli, teringat moment bersama kakeknya.

Jihyo hanya bisa terdiam mendengarkan Jungkook yang tengah bercerita.

Jungkook akhirnya membalikkan Jihyo untuk menghadapnya. Jungkook menatap Jihyo dalam.

"Kalau aku ceritakan tentang kakek, mungkin tidak akan ada habisnya."

Jihyo terus saja menatap Jungkook.

Jungkook mulai memegang kedua pipi Jihyo dengan kedua tangannya.
Lalu mencium kening Jihyo, dilanjutkan ke kedua pipi gembil sang wanita lalu ke bibir ranumnya.

Jungkook menatap wajah cantik wanitaanya itu.

"Jangan pernah tinggalin aku ya" setelah berkata seperti itu Jungkook mulai memeluk Jihyo, menyelinapkan wajahnya diceruk leher Jihyo.

Jihyopun membalas pelukan Jungkook dg memeluk pinggangnya erat.

Jihyo merasa kalau rambutnya disingkirkan oleh Jungkook, lalu Jungkook mulai melumat leher Jihyo sambil memeluknya.

Jihyo hanya bisa memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya merasakan lidah Jungkook yang sedang memainkan kulitnya.

Lalu Jihyo merasakan kalau tangan Jungkook meremas kedua bongkahan yang ada dibelakangnya.

Merasa tak cukup puas, Jungkook mulai mengangkat Jihyo ke gendongannya, lalu menciumi kembali leher Jihyo.

"Hmmm"

Jihyo mencoba untuk menahanp suaranya.

Jungkook memberhentikan kegiatannya, lalu menatap Jihyo yang dg perlahan membuka matanya.
Dg cepat Jungkook menyerang bibir ranum Jihyo, Jihyo mulai mengeratkan pelukannya yang ada di leher Jungkook lalu membalas lumatannya.

Lama mereka berkutat dg kegiatan itu, sampai akhirnya Jungkook yang mengakhirinya.

Setelah itu ia kembali melumat leher Jihyo.

Disaat Jihyo sedang menahan nikmat yang diberikan Jungkook, tak sengaja matanya melihat Ibu Jungkook yang baru saja membuka pintu kamar Jungkook.
Pintu balkon terbuka, memperlihatkan posisi anaknya dan kekasihnya yang ambigu.

Jihyo terkejut, segera menyadarkan Jungkook dengan menepuk bahunya beberapa kali.

Jungkook pun berhenti, lalu ia membalikkan dirinya disaat itu juga Jihyo minta untuk diturunkan.

Ibu Jungkook hanya bisa tersenyum melihat semua itu.

"Maaf ibu mengganggu kalian, ibu hanya ingin memberitahu kalau Wonwoo ingin pamit padamu Jungkook"

Jihyo hanya bisa menunduk malu, sedangkan Jungkook mengangguk pada ibunya

"Iya, nanti aku turun bu" balas Jungkook

"Ibu tunggu ya, Jihyo, kau juga" ibu Jungkook tersenyum dengan keduanya sebelum menutup pintunya.

"Aku mau mandi dulu" kata Jungkook pada Jihyo. "Kau ingin menunggu atau langsung turun?" Tanyanya

"Aku tunggu saja disini, aku malu kalau turun sendirian"

Jungkook tersenyum
"Daripada menunggu, lebih baik ikut mandi bersamaku. Mau?" Usil Jungkook

"Cepat mandi tuan Jeon, aku menunggu disini saja" kata Jihyo sambil mendorong pelan Jungkook.


Jungkook tersenyum jahil sambil berlalu ke kamar mandi.

Jihyo bersyukur, karena sifat Jungkook perlahan kembali. Tidak diam saja seperti tadi.



.

Continue Reading

You'll Also Like

160K 11.4K 61
BOOK #2 They say love heals scars, but Seokmin's scars were lessons-bitter reminders that twisted him into a creature of darkness. His life was a ser...
1M 33.3K 79
"π™Ύπš‘, πš•πš˜πš˜πš” 𝚊𝚝 πšπš‘πšŽπš–! πšƒπš πš˜ πš•πš’πšπšπš•πšŽ πš—πšžπš–πš‹πšŽπš› πšπš’πšŸπšŽπšœ! π™Έπš'𝚜 πš•πš’πš”πšŽ πšπš‘πšŽπš’'πš›πšŽ...πšπš˜πš™πš™πšŽπš•πšΓ€πš—πšπšŽπš›πšœ 𝚘𝚏 πšŽπšŠπšŒπš‘...
210K 9.5K 59
Orm Kornnaphat's feelings for Lingling Sirilak have undergone a transformation over time. Initially, at the age of 11, Orm held an unromantic, platon...
372K 32.3K 92
Sequel to my MHA fanfiction: β€’.Β°NORMALΒ°.β€’ (So go read that one first)