Notice : akan ada adegan N21+ nya di chapter2 selanjutnya , dan ini BL (boyslove) yah yg ga suka boleh mundur teratur,.
Seorang pemuda tinggi putih berjalan perlahan,sejak keluar kelas td keningnya berkerut tanda ia sedang memikirkan sesuatu, dan sepertinya serius, sambil memandang hpnya yg terus bergetar sejak td, tp ia abaikan ia tak ingin menerima telepon itu.
"Bagaimana ini, ia menghubungi kuterus.." ujarnya, tanpa ia sadari bahwa ia tengah menyebarang ingin berjalan menuju mobilnya yg terparkir di seberang,.
Tinnn..tinnn....!!!
Suara klakson mobil itu membuyarkan lamunan nya dan tersentak mundur, "Hey Awaaasss...!!" tp terlambat,.
BRAKKK...!!
Belum sadar sepenuhnya tiba-tiba ia sudah berada di bawah seseorang, tertegun dengan sosok pemuda di hadapan nya... ia tertabrak seorang pemuda bersepeda,. Sepertinya terkejut dengan suara klakson yg sama, ia masih tertegun memandang pemuda itu, yg ternyata lebih pendek itu, tp bukan itu yg membuatnya tertegun, tp mata hitam bulat itu seakan menghipnotisnya. Menahannya bergerak.
"Shia... " ujar pemuda itu sembari bangkit. " Hey kau, apa kau mau mati hah? Kenapa menyebrang tanpa melihat jalan? Kau tau ulahmu bs membunuh kita berdua!!" ujar pemuda itu marah.
" Maaf,.. aku sedikit melamun tadi.." Ujar pemuda putih tinggi dan manis itu,ia meminta maaf kepada pemuda yg menabraknya, ia sadar sepertinya ia jg ikut andil dalam penyebab kecelakaan kecil ini.
" Untung saja yg menabrakmu adalah sepeda, bagaimana jika mobil td yg menabrakmu, kurasa kau sudah di rumah sakit sekarang..!!" ujar pemuda yg menabraknya yg ternyata lebih pendek darinya itu tp ia sadari mata itu sangat......oh tidak apa pemuda manis itu baru saja memandangnya...lagi..
Pemuda pendek itupun bangkit sambil menarik sepedanya, tp tertahan saat dia melihat pemuda manis yg ia tabrak itu terduduk sambil memegangi siku nya,. "Hey apa kau ta apa-apa?" tanya nya,
"Ah..aku tidak apa-apa krab, hanya tergores sedikit..." jawab pemuda manis itu tersenyum, masih memegangi sikunya,. Ia lihat sebercak darah merembes ke kemeja putihnya,
" Aww, hanya tergores sedikit katamu? Lalu mengapa wajahmu seperti ingin menangis hah? " ujar pemuda pendek itu lagi seraya tertawa,
"Ayo ku bantu kau berdiri" ujar pemuda itu lagi seraya menyentuh pundak pemuda manis itu untuk membantunya berdiri, pemuda itu tertegun, tertegun akan sikap pemuda itu, ia tak pernah di perlakukanbegitu oleh teman-temanya ooh ia lupa ia tidak punya banyak teman... ia memang orang kaya tp tdk satupun teman-temannya yg perhatian padanya seperti pemuda ini, ia melihat ketulusan dari mata itu.
"terimakasih krab.." ucapnya.
"ayo kuantar kau ke Klik kampus, lukamu sebaiknya di obati" pemuda itu sdh di atas sepedanya dan menawarkan nya mengantar, lihat bahkan pemuda pendek itu ingin mengantarnya,
"tidak usah ,. Mobilku parkir di dekat sini.. " tolak nya halus,, ia merasa tak enak merepotkan pemuda itu.
"Hey berhenti menolak dan naiklah ke sepedaku " perintah pemuda pendek itu,
" setidaknya biarkan aku bertanggung jawab karena sdh menabrakmu td" tambahnya,
" aww ayo cepatlah, kenapa malah melamun?? Jangan bilang kalau kau belum pernah membonceng sepeda? " ucap pemuda pendek itu bercanda.
" aku memang blm pernah krap" jawab pemuda manis itu pelan. Yah jgnkan sepeda, motor pun blm pernah karena maenya melarangnya.
"hah, kau serius? Ehm... hampir sama dengan sepeda motor kok" kata pemuda pendek itu.
"aku blm pernah jg krap.."
"huh..!" pemuda pendek itu tak percaya.
"eh tidak apa-apa, lupakan saja... " ucap pemuda manis itu sambil berjalan ke arah belakang sepeda dan perlahan menaikinya, ia terlihat canggung, karena memang blm pernah naik sepeda, ia harus menerima pasrah saat ibunya yg kaya itu membelikannya mobil untuk ia gunakan ke kampus padahal jaraknya tdk terlalu jauh dr rumah, tapi ia tak membantah, ia pun menggunakan mobil hadiah ulangtahunnya itu.
" nah begitu, naiklah" kata pemuda pendek itu, "Hey pegangan yg kencang atau kau akan terjatuh, aku akan sedikit ngebut agar cepat sampai klinik" pemuda pendek mengucapkan itu sambil meraih tangan pemuda putih dan manis itu untuk lebih erat berpegangan.
Pemuda manis itu terkejut tapi tidak menolak saat tangannya di tarik oleh pemuda itu.
"te..terimakasih krap..." ucapnya terbata. Entahlah pemuda ini memberi rasa yg aneh di hatinya..
" btw aku Ae,. Namamu siapa??" Tanya Ae.
" aku Pete krap.." jawab Pete.
" eh baiklah,,, salam kenal Pete" dan Ae pun melajukan sepedanya.
Pete POV
"Huft segarnya.." Pete berjalan keluar kamar mandi dengan rambut basah yg sedang ia keringkan, sekelebat bayangan kejadian td siang tiba-tiba memenuhi pikirannya, ia terduduk di sofa kamarnya.
"Ai Ae.... " tanpa sadar ia menyebut nama pemuda yg menolongnya tadi sambil tersenyum.
Ia pandangi notes berwarna kuning yg ia dapat kan dr petugas klinik td, yah... notes itu untuknya dr Ae, ia mencari Ae setelah selesai pengobatan tapi tak menemukan Ae di manapun, tiba-tiba ia merasa kecewa, entah kenapa ia masih ingin bertemu dengan Ae, tp kekecewaan nya sedikit terobati,saat petugas klinik menyerahkan Notes yg ternyata dr Ae,
"Hati – Hati saat menyebrang, semoga cepat sembuh, Koon Chai " ia pun tersenyum membacanya, sudah yg kesekian kalinya ia baca notes itu dan senyum itu selalu muncul,
"kenapa denganku...??" ucap Pete sambil memegangi dadanya yg mendadak berdebar saat ia mengingat wajah Ae, pemudah pendek, ah tidak kurasa ia tidak pendek hanya berbeda sedikit denganku, alisnya yg tebal, wajahnya yg maskulin, dan jangan lupa tatapannya yg tajam tp terdapat ketulusan di dalamnya, bahkan saat Ae memarahinya td, yang terdengar justru nada ke khawatiran, dan ia mengantarnya ke klinik. Ia pandangi sikunya yg di perban seraya tersenyum,
"Aku harap aku dapat bertemu denganmu lagi Ai Ae...."
Ae POV
"ah... Ah... yey sedikit lagi beby... faster please,,,, yeeey... come baby..." seorang pemuda tengah asik memainkan jarinya pada Adiknya terdengar hingga keluar kamar, membuat Ae menggeleng malas. Tanpa permisi ia pun masuk.
CEKLEKK..
"Shiaaaa... Ai Ae, apakah kau tak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu hah???!!" ucap pemuda itu yg adalahPond, teman sekamar Ae yg Mesum tingkat dewa, ia terburu-buru membetulkan celana boxernya, acaranya surganya terganggu karena Ae, Ae pun menjawab tanpa menatap pond.
"Hey ini jg kamarku jg kalau kau lupa Ai Pond!!!" jawab Ae Ketus
" eeeh iya jg" jawab pond sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal itu.
"kenapa tidak kau tempelkan saja sekalian di depan kamar kalau kau sedang "main" agar semua orang tau kau dan tidak mengganggumu, eeh tp kurasa tdk perlu suaramu saja sudah cukup mewakili agar semua kamar di lantai ini tau." jawab Ae sarka sembari melepas sepatu dan celana hitamnya menyisakan Boxernya dan berjalan perlahan ke nakas mengambil sebuah kotak dan ia pun duduk di lantai bersender di kasurnya,
Pond tdk menggubris perkataan Ae tadi, dia sudah biasa di ketusi Ae ia mendekat dan bertanya " Hey Ae, kau kenapa ? apakah habis dikejar anjing dan terjatuh? "
Ae membentuk jarinya menyuruh Pond Mendekat dan,,,, PLAKK..!!
"auuu Hey Ae kenapa kau selalu memukulku hah? Kalau aku bodoh bagaimana hah? "
"Berhentilah Kepo Pond !!"
"ish kau ini, aku kan hanya khawatir pada sahabatku ini, sini aku bantu" ucap pond sambil tangannya ia julukan ke Ae ingin mengambil alih kapas yg Ae pegang
"tidak perlu!! sebaiknya kau selesaikan urusanmu itu" ucap Ae sambil melihat tangan Pond yg satunya yg dr td sibuk menutupi Adik kecilnya yg masih "tegang" karena acaranya td yg tidak tuntas,
" Hehe... baiklah,,baiklah,, aku akan melanjutkan di kamar mandi saja, agar nanti saat keluar kamar mandi aku sdh freshhhhh" tanpa tau malu Pond pun berlalu ke kamar mandi,
" dasar, kenapa otaknya itu tidak pernah ia gunakan untuk hal yg berguna sih" ucap Ae sambil geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan teman sekamarnya yg ajaib itu.
" ehm... apakah Pete baik-baik saja yah? " tiba-tiba Ae memikirkan Pete, pemuda manis yg ia tabrak tadi siang dan ia antarkan ke klinik, tp karena ia ada latihan sepakbola maka ia tak bisa menunggu Pete selesai, ia hanya meninggalkan notes kepada petugas klinik, tanpa sadar ia tersenyum mengingat kejadian tadi, entah kenapa Ae ingin ketemu lagi dengan Pete,.. entahlah pete itu....
TBC,...
Hai,,, gimana? Kira2 suka ga? Please koment kritik dan sarannya yah, supaya tau cerita ini layak lanjut apa ga. Gunakan Bahasa yg enak di baca klo mau kritik dan saran yah,.
aku publish Capter 1 nih, kira2 gimana? lanjut ga nih,.
Ini cerita BL, yg ga suka silakan Leave aja,. Tdk memaksakan,.
Sorry for typo,
===============================================================================