First Saga : Chaotic God

By Saias_

106K 6.2K 528

Kurosaka Rin adalah seorang murid SMA biasa yang sangat menyukai game. Karena pemanggilan pahlawan dia ditra... More

Prolog
Chap 1 : Awal Pertemuan Dengan Teman Masa Depan.
Chap 2 : Awal Dari Semuanya.
Chap 3 : Rencana Tersembunyi.
Chap 4 : Awal Pertemanan Kuro.
Chap 5 : Hari Yang Melelahkan.
Chap 6 : Titik Balik.
Chap 7 : Adaptasi.
Chap 8 : Pertarungan Pertama Dengan Monster.
Chap 9 : Kejadian Tak Terduga.
Chap 10 : Memperbaiki Hubungan.
Chap 11 : Penyesuaian, Selesai.
Chap 12 : Pemanggilan Ke Dunia Lain.
Chap 13 : Pemeriksaan Status.
Chap 14 : Takdir?
Chap 16 : Menjadi Petualang.
Chap 17 : Misi Pertama.
Chap 18 : Keberangkatan.
Chap 19 : Bandit.
Chap 20 : Desa Cron.
Chap 21 : Gua Goblin.
Chap 22 : Perubahan.
Chap 23 : Berpisah?
Chap 24 : Pertemuan.
Chap 25 : Teman Senegara?
Chap 26 : Anita.
Note
Chap 27 : Ibu Kota Wilayah Iblis.
Bab 28 : Nostalgia.

Chap 15 : Keputusan Kuro.

2.7K 213 20
By Saias_

Kuro POV

Aku terbangun dengan perasaan aneh.

"Apakah dia muncul lagi di mimpiku?"

Saat sedang memproses beberapa hal aku menyadari ada sebuah benda yang ada di tanganku.

Aku membawanya ke hadapanku dan mengamatinya seksama. Itu adalah sebuah bulu perak sepanjang 10 cm.

"Bukankah ini hal yang diberikan kepadaku dalam mimpi?"

Aku berpikir sebentar.

"Apakah ini benar-benar dapat membantu menemukan Kitsune?"

Bagaimana jika orang itu hanya menipuku? Apakah ini benar-benar barang yang berguna?

"Hah... Itu tidak penting sekarang. Yang terpenting adalah menemukan Kitsune dan bagaimana benda ini bisa digunakan"

Aku menggunakan observasi untuk memeriksanya dengan segera.

Feather(War God) : hayo... Nyari deskripsi yak. Sayang sekali kau kurang beruntung, skill observasimu terlalu burik.

"LAGI!!! Ini pasti keterangan darinya!! Bajingan sial!! Liat saja nanti!!"

Aku ingin sekali memukul wajahnya segera!! Agenda baru, pertemuan berikutnya akan kuhajar tepat di wajahnya!!

Grt!!

Aku menggertakan gigiku sambil menahan amarahku.

"Huh... Untuk sekarang, ada hal yang lebih penting dari itu"

Sekali lihat saja aku sangat yakin bahwa bulu ini sangat langka dan bahkan terlihat lebih baik dari pedang suci yang diberikan kepada Amagiri.

"Baiklah, katanya benda ini bisa membantu mencari Kitsune. Tapi, bagaimana cara kerjanya? Hm... Untuk sementara aku hanya akan membawanya di pinggangku seperti sebuah belati"

Aku mencari belati yang memiliki ukuran yang sama dengan bulu itu di storage.

Aku membuang belati itu dan memasukkan bulu itu ke sarungnya dan menggantungkannya di pinggang.

Aku bersiap untuk pergi dan mememui raja untuk mencoba cara termudah untuk pergi.

Hm? Bagaimana kalau tidak boleh? Yah, pikir nanti saja!

Saat aku membuka pintu, aku bertemu dengan seorang pelayan yang ingin mengetuk pintu kamarku.

Pelayan asli!! Ah! Tentu saja, inikan istana. Sial!! Sulit sekali untuk terbiasa.

"Oh.. Anda sudah bangun tuan?"

"Tentu saja. Memangnya ada apa?"

"Raja memanggil tuan dan nyonya sekalian untuk makan bersama"

"Oh... Kalau begitu bagaimana kalau kamu menunjukan jalannya?"

"Tentu saja tuan"

Dia membungkuk padaku dan berbalik.

"Ikuti saya!"

Di sepanjang lorong aku melihat berbagai lukisan dan armor full plate yang berkilau.

Mereka semua dibariskan di sisi jalan. Hm... Dekorasi yang sangat klasik untuk kastil jaman dulu.

"Kita sudah sampai tuan"

Di hadapanku saat ini adalah sebuah pintu besar dengan ukiran ukiran yang indah dan sebuah rune?

"Apa itu?"

Saat aku menunjuk rune dan bertanya padanya, dia menjawab dengan cepat seolah sudah menungguku bertanya.

"Ini adalah rune sihir angin yang dapat menurunkan beban pintu itu agar lebih mudah dibuka"

"Oh"

Krit!!

Pintu besar itu terbuka dan menunjukan sebuah ruangan luas dengan meja panjang yang berisi berbagai macam makanan.

Di atas meja makan ada sebuah lampu gantung mewah terbuat dari kristal yang mengeluarkan cahaya.

Sepertinya semuanya sudah datang ke sini duluan. Apakah aku yang terakhir?

Aku berjalan ke kursi yang berada di antara Kaori dan Kenji. Apakah mereka sengaja menjaganya tetap kosong?

"Ayo duduk di sini Kuro-kun!!"

Kaori tersenyum sambil menepuk nepuk bangku kosong di sebelahnya. Melihat senyumnya, aku yakin bahwa bangku itu memang sengaja dikosongkan untukku.

Aku melihat Kenji yang melihatku dan duduk dengan segera, aku tersenyum pada mereka berdua.

"Terima kasih"

"Tidak masalah"

"Semuanya!! Mari kita buka saja acara makan bersama ini!!"

Sebuah suara menyita perhatian semua orang dan di sana ada sang raja yang mengangkat gelasnya dan membuka acaranya.

Setelah itu setiap orang mulai menikmati makanan yang telah disediakan di meja.

---------

Setelah selesai makan semuanya mulai meninggalkan ruang makan dan mulai berkeliling atau kembali ke kamarnya masing masing.

"Ayo!! Kita keliling Kuro-kun!!"

"Maaf, sepertinya aku akan menolak ajakanmu Kaori-chan. Aku masih ada beberapa urusan setelah ini"

"Oh.. Oke!"

Kaori melangkah pergi dengan diikuti oleh Kenji di belakangnya.

Oke!! Sepertinya sang raja belum pergi dan dia juga sepertinya sudah tahu niat awalku.

"Jadi, yang mulia aku akan mengajukan permintaan pada anda"

"Oh ya, apakah itu kalau aku boleh tahu?"

"Karena saya bukanlah sang pahlawan, saya merasa tidak memiliki kewajiban untuk tetap di sini. Jadi, bolehlah saya hanya menikmati waktu saya dengan berkeliling dunia ini saja?"

Aku melihat wajah raja berkedut sedikit dan memberikan wajah tersenyum tapi tidak dengan matanya.

"Hah.... Jika keputusanmu sudah bulat apa yang bisa aku lakukan?"

Hm... Semudah itu? Yah, itu bagus untukku.

"Saya sangat berterima kasih atas pengertian anda. Kalau begitu saya pamit undur diri yang mulia"

Aku segera pergi setelah mendapat persetujuannya.

Aku berjalan santai mengelilingi istana sambil mencari keberadaan dua orang itu.

Sepertinya hari ini aku akan menikmati dan mengamati seluk beluk istana ini saja.

Setelah berjalan beberapa saat aku bertemu party pahlawan di lorong.

"Oh... Apakah pahlawan juga ingin berkeliling?"

"Ya!! Aku ing..."

"Kami hanya melihat lihat"

"Ya, dan memangnya apa pedulimu?"

"Oke, oke, kalau begitu sampai jumpa"

Hei! Pahlawan, sepertinya kamu mengalami masa masa sulit ya?

Aku menatapnya dengan kasihan dan hanya dibalas tatapan percaya diri.

Tap! Tap!

Mereka dengan cepat pergi melewatiku sambil menyeret Amagiri dan orang yang diseret tampak bangga.

Aku tidak tau harus merasa kasihan atau merasa kesal dengan pahlawan yang satu ini.

"Hm... Terserahlah"

Aku hanya bisa mengangkat bahu atas sikap mereka.

Setelah berjalan sedikit lebih jauh lagi aku bertemu dengan Kaori dan Kenji yang sedang melihat lihat taman.

Aku langsung bergabung dengan mereka dan menghabiskan waktu bertiga.

-----------

Setelah makan malam, aku kembali ke kamar.

Tok! Tok!

Pada saat sedikit larut ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.

Dan saat aku buka di depan pintu berdiri seorang prajurit.

"Yang mulia menyuruhku untuk memberikan kantong ini padamu"

"Oke, terima kasih ya"

Setelah memberiku kantong kain itu dia lalu berbalik dan pergi.

Saat aku melihat kedalamnya. Kantong itu berisi uang yang lumayan.

"Dia lumayan baik mau memberi uang saku ya"

Yah... Aku hanya melemparnya ke storageku dan sepertinya uang itu hanya ditumpuk dengan yang lainnya.
Aku segera tidur untuk mengakhiri malam terakhirku di kerajaan.

--------

Continue Reading

You'll Also Like

476K 33.1K 43
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...
3.2M 312K 87
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
100K 6.2K 19
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
668K 45.9K 28
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."