The Same Past >>JTKxREADER<<

By Mikalawread

28.3K 4.2K 2.3K

pokoknya ini cerita tentang kalian(reader) dan si mulut koyak(Jeff) - - - - jadi sorry kalau gaje:v - - - - ... More

*prolog*
*tentang CreepyPasta*
*pembullyan*
*bye Alex*
*jeff*
*what?!*
*new member?*
*shit*
*kehidupan baru?*
*Gaje:v*
*Ben*
*tujuan?*
*ngga taulah-_-*
*nutella:v*
bukan update*-*
*horee:v*
*banci:v*
author ngefans sm Cryoatic:v
*bruh...*
*hayu main yu:v*
ngga jelas:v
*malu malu kucing:v*
...
*FERGUSO:v*
*Penguntit sialan :'v*
*beraksi!*
*sayur kol :v*
*lah :<*
*g pntng!*
*Ahsiyaapp*
*tertypo :v*
*hah?*
*eh?*
Attention!!
*Lanjut~*

*kill*

873 146 28
By Mikalawread

Dahulukan ★ sebelum 📖
.
.
.
.
.
▶◀▶◀▶◀◀▶◀▶▶◀▶◀▶◀▶◀

[Y/N] P.O.V

>>masih flashback<<

"Hei hei, (y/n) kita ketemu lagi"

Aku tahu itu suara siapa, Rini... Si manusia si*lan yang genit, alay, bau, hidup lagi:v

Lalu aku membalikan tubuhku dan menatap mereka ber3 sinis, Rini, Karin, Sophie.

Aku melihat Rini menggenggam pistol di tangannya dan mengarahkan pistolnya padaku. Aku hanya diam dan menatapnya datar.

"Dasar br*ngsek! Karena elu! Gw harus di rawat di rumah sakit dan di oprasi 1 tahun 1 minggu 1 hari 1 malam 1 jam! Itu semua gara-gara elu!" teriak Rini dengan muka yang merah, bukan blushing tapi marah (-.-)

'Emang ada yh oprasi selama itu? Perasaan baru kemaren dia terluka, masa udah sembuh secepat ini...' batinku heran.

'Biarkan aku mengendalikan tubuhmu'

Aku sedikit terkejut saat mendengar suara 'sisi kegelapanku', Setelah aku mendengar suara 'sisi kegelapanku' pandanganku menjadi gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"AAAAAAAKH!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"AHAHAHAHAH!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku membuka mataku perlahan, aku merasa bahwa tubuhku sedang terbaring di ranjang yang bukan milikku, aku melihat-lihat pemandangan di sekitarku... Putih.

Lalu aku berusaha untuk mendudukan tubuhku, tapi aku merasa nyeri pada tangan kiriku, lalu aku melihat tangan kiriku... Di infus?

Aku berada di rumah sakit?...ya... Aku berada di rumah sakit.

Ceklek

Suara pintu terbuka dan aku menoleh ke arah pintu itu, lalu aku melihat keluargaku yang berjalan mendekatiku... Ada Alex...

"(y/n) kamu gpp? Apa masih sakit?" tanya ibuku cemas.

"Aku ingin pulang" ucapku datar dan tidak menjawab pertanyaan ibu.

"Tapi... Kau masih belum sembuh" ucap ibuku lagi.

"Pulang" ucapku dengan nada sedikit kesal.

Lalu aku mendengar ayahku menghela napasnya.

"Hah... Baiklah, ayah akan meminta izin pada dokter agar kau bisa pulang sekarang dan meminta obat-obatmu" ucap ayahku lalu keluar dari ruanganku.

Aku hanya menatap kosong kepergian ayahku, lalu kepalaku terasa sakit...

.
.
.
Dor!!!
.
.
.
"Ba-bagaimana bisa..."
.
.
.
"Want to play with me... Ahaha"
.
.
.
"AAAAAAAKH!!!"
.
.
.
"AHAHAHAHAH!!!"
.
.
.

Aku... Aku mengingatnya... Aku... Membunuh mereka... Aku... MEMBUNUHNYA!

Aku hanya diam dan tidak percaya karena aku telah membunuh mereka... Rini, Karin, Sophie. Tapi... Rasanya sangaat...

Menyenangkan...

Aku melihat wajah mereka yang kepanikan dan ketakutan... Itu... Keren.

"Akh" ringisku.

"Kak, kakak gpp?" tanya Alex cemas.

Aku menatap Alex heran... Bukankah Alex di penjara?

"(y/n), Alex sudah bebas, itu karena memang merekalah yang memulainya" ucap ibuku ramah.

Aku diam lalu aku merasa perutku sedikit sakit dan ada sesuatu yang membalut perutku, aku membuka sedit baju kaus putihku dan ternyata perutku di balut dengan lakban kain putih.

"Oh... Perutmu bisa seperti itu karena... Ada... Luka tembakan di perutmu" ucap ibuku ragu.

Oh yh aku ingat, perutku tertembak Oleh Rini dan aku... Masih bisa bertahan.

Ceklek

Suara pintu ruanganku terbuka lagi dan menampakan ayahku dan suster yang berdiri di belakang pintu.

"Dokter bilang (y/n) sudah boleh pulang... Jadi, ayo kita pulang" ucap ayahku.

Sebelum pulang suster mencabut selang infus yang menempel di tangan kiriku, tapi balutan di perutku tidak boleh di lepaskan. Lalu aku dan kelaurgaku pulang menaiki mobil.

>>skip di rumah<<

Aku sudah berada di kamarku, aku duduk di pinggir kasurku menatap lantai kamarku kosong... Aku masih membayangkanya...

Caraku membunuh mereka ber3 itu... Sangat keren... Bagaimana tidak? Aku menembak kepala Karin tepat di jidatnya dengan Pistol Rini, lalu aku membelah isi perut Sophie dengan Pisau lipat Karin yang ku ambil, lalu...

Rini...

Aku... Menyiksanya terlebih dahulu, aku menonjok mukanya hingga darahnya keluar dari hidung dan mulutnya... Lalu memutilasi tangan dan kakinya... Lalu, aku mencongkel ke2 matanya... Dan... Menembak jantungnya.

Itu...sangat...menyenangkan!

Aku ingin melakukanya lagi!

LAGI!!!

Lalu aku berdiri dari tempatku dan mengenakan hoodie (f/c), setelah itu aku berjalan ke dapur, saat aku menuruni tangga aku melihat ibuku yang sedang tertidur di sofa. Aku berjalan mendekati dapur dan membawa pisau dapur itu.

Sepertinya, pisau itu telah di cuci, pisaunya benar-benar bersih, lalu aku menyeringai dan berjalan mendekati ibuku.

Saat aku berjalan mendekati ibuku dari belakang, ibuku menoleh ke arahku.

"(y/n) ada apa nak?" tanya ibuku.

Aku hanya diam, lalu menunjukan pisau dapur yang di sembunyikan di belakang tubuhku, lalu ibuku membulatkan matanya dan menatapku takut.

"(y-y/n)... A-ada apa nak... Kenapa... Kau membawa pisau?" tanya ibuku terbata-bata.

Aku hanya diam, lalu menyeringai sinis pada ibu.

"Die" ucapku lalu mendekati ibu.

Aku sudah membunuh ibuku... Sangat... Menyenangkan...

Lalu aku berjalan lagi menaiki tangga dan mendekati kamar Alex, tenang... Pisaunya masih bersamaku kok:)

Aku membuka pintu kamar Alex pelan dan langsung menerjangnya, aku mendekap mulutnya dan Alex berusaha melapas tanganku dari mulutnya.

"Hpm!!! Hppmmmm!!!" teriak Alex.

"Die..." ucapku.

5 korban dalam sehari... Mantaf :v--- eh maksudnya hebat.

Aku keluar dari kamar Alex dan memutuskan untuk keluar dari rumah ini, aku yakin rumahku ini akan menjadi angker.

'Oh yh, dimana ayah?' batinku.

Tapi aku tidak mempedulikannya, saat aku membuka pintu dan melihat ada seorang bapak tua bangka sedang berjalan sempoyongan, kurasa ia sedang mabuk.

Kenapa tidak bunuh dia saja?

Aku mendekati bapak itu dan langsung saja aku menusuk lehernya, aku sangat ingin mencokel ke2 matanya itu, tapi terhenti karena aku mendengar suara teriakan.

"Kyaaaa!!!"

▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

Thanks For 📖 ^_^

Continue Reading

You'll Also Like

193K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
432K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
71.2K 7.3K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
44.3K 6.9K 38
Rahasia dibalik semuanya