I Would [Complete]

By taetata17

90.6K 5.8K 1.3K

[09-09-2018 s/d 21-01-2019] Mature khusus Junghyo 18+ Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang... More

1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 - End
Jeon Jungsu
SEASON 2
2-1
2-2
2-3
2-4
2-5
2-6
2-7
2-8
2-9
2-10
2-11
2-12 (end)

3

5.2K 206 6
By taetata17


Author pov..

Mereka berempat, Jihyo, Jungkook, Yugyeom dan Eunha berkumpul di cafe.
Karena kelas yang tak sinkron maka mereka menyepakati untuk bertemu di cafe pada jam empat sore.

Mereka semua berdiskusi, membicarakan hasil pekerjaan yang dikerjakan Jungkook dan Jihyo kemarin.

"Tinggal di perbaiki kata-katanya saja juga saran aku tadi. Sepakatkan kuisionernya ini?" Tanya Yugyeom sekali lagi.

Semua mengangguk setuju

"Baiklah, besok tinggal aku dan Eunha yang menyebar kuisioner ini." Kata Yugyeom

"Lalu, perusahaan apa yang kalian kunjungi?" Tanya Jihyo

"Rencananya aku dan Yugyeom langsung membawa surat-surat beserta kuisionernya langsung ke perusahaan tempat dimana pamanku bekerja. Jabatannya lumayan, manajer, doakan saja semoga pamanku langsung bisa menghandlenya" Jelas Eunha.

"Asik, aku doakan semoga kuisioner kita diterima" ucap Jihyo.

Setelah membicarakan tentang tugas, mereka beralih ke obrolan yang lebih ringan sambil memakan snack yang dipesan.

.

"Aku dan Eunha langsung ya" pamit Yugyeom.

Jihyo dan Jungkook mengangguk.

"Kau tak bawa kendaraan Kook?" Tanya Yugyeom

"Tidak, mobilku di service."

"Kalau begitu, tak bisa mengantar Jihyo dong" kata Eunha

"Tak apa, aku bisa naik bus sendiri" balas Jihyo.

"Aku antar" jawab Jungkook.

Jihyo memandang Jungkook dg heran.

"Kalau gitu kami duluan ya" ucap Yugyeom berjalan bersama Eunha ke parkiran motor.

"Aku harap mereka berpacaran setelah ini" kata Eunha

"Setuju, aku bosan melihat keduanya tak punya pasangan" jawab Yugyeom sambil tertawa.

.

Jihyo berdiri menunggu bus di halte bersampingan dg Jungkook.

"Kau pulang saja, nanti kemaleman" kata Jihyo

"Diamlah nona cerewet" jawab Jungkook

Jihyo hanya bisa memperagakan ocehan Jungkook lalu menatapnya malas.

.

Setelah mereka turun di halte, hujan turun pula dg deras.

Jihyo kebingungan karena jarak dari halte kekosannya lumayan jauh, sedangkan mereka tak membawa payung.

"Tunggu saja, mungkin sebentar lagi akan reda" kata Jungkook dg tujuan menenangkan Jihyo.

Sudah 30menit berlalu, hujan tetap deras seperti pertama datang.

Jihyo sudah gelisah karena sudah terlalu lama menunggu di halte itu.

"Apa kita terobos saja?" Usul Jihyo

"Jangan, nanti sakit" tolak Jungkook

"Kita sudah terlalu lama disini, kakiku sudah pegal Jungkook"

"Tapi, bagaimana kalau......." Jungkook berhenti berbicara ketika ia menyadari kalau Jihyo sudah pergi berlari menerobos hujan yang deras.

"Yak Park Jihyo!!!!"

Jungkook berlari menyusul Jihyo yang berada didepannya.

Dg cepat ia membuka jaketnya dan segera melindungi kepalanya dan kepala Jihyo agar tidak terlalu kena hujan.

.

Saat ini tubuh keduanya sudah basah karena kehujanan.
Jihyo hanya bisa tersenyum tak enak pada Jungkook, sedangkan Jungkook sudah melihatnya dg tatapan ingin membunuh.

Jihyo agak terpana, karena kaus berwarna putih Jungkook yang basah memperlihatkan bagaimana badan lelaki itu berbentuk dan atletis. Jihyo menelan salivanya dg susah payah.
Segera ia menyadarkan dirinya dari fantasi liarnya.

"Kau masuk saja kedalam, aku akan meminjam pakaian tetanggaku"
Kata Jihyo sambil menyerahkan kunci pintu kamarnya lalu ia dg cepat pergi ke kamar salah satu teman laki-laki untuk meminjam sweater beserta celana training untuk Jungkook.

Setelah Jihyo kembali terdengar suara shower kamar mandi Jihyo yang menyala, dg cepat Jihyo mengetuk pintu kamar mandinya.

"Jungkook-ah, ini bajunya"

Jungkook membuka pintunya sedikit lalu mengeluarkan tangannya
Dg cepat Jihyo memberikan baju pinjaman itu.

.

Jihyo pov

Setelah aku memberikan baju pinjaman dari Kak Jongin, aku pergi ke lemari.

Aku bingung, setelah mandi aku ingin memakai baju apa.

Astaga kenapa aku begini? Biasanya aku tidak terlalu memikirkan akan memakai baju apa kalau dirumah. Tetapi sekarang?

Tiba-tiba Jungkook keluar dari kamar mandi, membuat diriku terlonjak. Dg gerakan cepat aku mengambil asal baju yang akan aku pakai.

.

Aku merutuki diriku yang begitu bodoh karena mengambil baju yang salah.
Sekarang aku memakai pakaian yg bisa dibilang begitu menggoda. Bagaimana tidak?

Kaus tipis ketat berwarna putih dg bra hitam didalamnya dan juga hotpants pendek sekali yang memperlihatkan garis antara bokong dan pahaku.

Good job Park Jihyo!

Persetan dg semuanya, aku langsung membuka pintu kamar mandiku dan keluar.


.


Jungkook pov.

Saat dia membuka pintu kamar mandi, aku agak terkejut melihat penampilannya yang begitu menggoda.
Rambutnya yang masih setengah basah, dg baju putih ketat serta hotpants membuat lekukan tubuhnya dg indah tersampir disana.
Oh, jangan lupakan, aku bisa melihat bra-nya pula yang berwarna hitam.

Sungguh, dia adalah ciptaan Tuhan yang paling indah. Asataga, kapan hujan reda? Bisa-bisa khilaf aku kalau berada disini terus.


"Apa kau mau teh hangat?" Tanyanya yang berhasil membuyarkan lamunanku. Dg cepat aku mengangguk saja.


Kamar kosan dia lumayan besar dg dapur kecil yang langsung terhubung dg kamar, hanya saja, dapur itu dibedakan tinggi lantainya dg ruangan kamarnya.
Dapur dan kamar mandi yg bersebelahan lebih rendah dari kamar.

Sedangkan kamrnya hanya berisi single bed, meja belajar, lemari dan tv, taklupa meja kecil di tengahnya menjadi pelengkap untuk menaruh snack dan penyanggah aktivitas makan.

Aku duduk di belakang meja itu sambil menonton tv.
Fokusku teralihkan dgnya. Bagaimana tidak? Lihatlah, dia berdiri membelakangiku dg hotpants yang memperlihatkan kakinya yang indah.

Ketika ia berbalik dan berjalan kearahku, aku langsung pura-pura fokus pada tv.

.


Author pov

Mereka berdua hanya fokus menonton tv, sampai akhirnya Jungkook yang memcahkan keheningan.

"Kapan hujan ini akan reda"

Jihyo hanya menaikkan bahunya.

Jungkook terus memperhatikan tubuh Jihyo yang duduk disebelahnya.

"Jaga matamu!" Ucap Jihyo sambil menyilangkan tangannya didada.

Jungkook tersenyum miring sambil menjilat bibir bawahnya sendiri.

"Seharusnya kau yang menjaga cara berpakaianmu itu. Kau berharap aku akan tergoda? Tidak akan!" Ucap Jungkook berbohong.
Sengaja ia berkata seperti itu agar Jihyo segera mengganti pakaiannya yang lebih layak. Sungguh saat ini dia justru sedang menahan gairahnya, dia berkata seperti itu demi menjaga mereka berdua dari hal-hal yang diinginkan, eh yang tak diinginkan.


Jihyo yang mendengar perkataan Jungkook emosinya langsung naik. Dia tidak terima dg perkataan Jungkook. Apa katanya? Menjaga pakaian? Justru karena dia yang tiba-tiba membuka pintu kamar mandi, membuat Jihyo terlonjak dan salah memilih pakaian. Dan dia tidak tergoda? Oh! Dia meremehkan Jihyo maksudnya?
Jihyo benar-benar tak terima disalahkan atau direndahkan dg Jungkook.

Jihyo dg cepat merubah posisi duduknya di pangkuan Jungkook, dan memasang ekspresi menggoda.

"Apa yang kau l-lakukan?" Jungkook terkejut karena pergerakan Jihyo yang tiba-tiba

"Katamu tadi tidak tergoda dgku? Aku hanya ingin duduk dipangkuanmu? Apa salah?" Ucap Jihyo dg suara tak kalah menggoda dg sedikit mendesah membuat Jungkook menelan salivanya dg susah payah.

Dalam hati Jihyo, sungguh dirinya terlihat seperti jalang yang siap melayani tuannya. Persetan dg itu, dia akan membuktikan perkataan Jungkook bahwa dia bisa mengodanya


Jihyo mengambil sebelah tangan Jungkook lalu diarahkan ke pahanya. Dan yang satunya kearah dadanya.

"Bagaimana? Hm? Jungkook-ssi? Oh, aku lupa kalau kau kan tidak akan tergoda, jadi aku bisa enjoy saja" Jihyo menuntun tangan Jungkook untuk meremas miliknya.

Tiba-tiba ada rasa geli yang menjalar dari bawah sana ketika tangan Jungkook meremas miliknya. Jihyo sedikit terkejut, padahal Jungkook melakukannya atas bimbingannya.

Jihyo kini mengambil sebelah tangan Jungkook yang ada dipahanya lalu dia memilih telunjuk Jungkook untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

Jihyo melakukan itu dg perlahan memaju mundurkan telunjuk Jungkook.

"Park Jihyo, kau adalah jalang tersukses saat ini. Congrats!" Batin Jihyo, bukan memuji, tapi merendahkan dirinya.

Tanpa diduga Jihyo, Jungkook melepaskan telunjuknya yang ada dimulut Jihyo lalu dg cepat menarik tengkuk Jihyo melakukan ritual awal yang biasa dilakukan orang-orang sebelun making love. Mencium bibirnya

Jihyo yang terkejut dg kelakuan Jungkook yang berani itu pun membelakakan matanya dan berusaha menjauhkan dirinya dari ciuman ganas lelaki itu.

Jihyo memukul dada Jungkook agar ia berhenti melakukan aktivitas itu, tetapi sia-sia saja karena Jungkook berhasil menahan tangan Jihyo dan memeluk Jihyo dg erat agar tak terlepas ciumannya.

Jungkook benar-benar tidak memberi kesempatan Jihyo untuk melawannya. Ia terus menyerang Jihyo dg melumat bibirnya yang menggoda, sesekali digigitnya bibir Jihyo membuatnya sedikit terbuka dan bergeliriyalah lidah Jungkook didalam sana.

Jihyo yang tadinya diam saja kini sedikit membalas perlakuan Jungkook dg membalas lumatan dari pria itu.

Merasa diberi lampu hijau, Jungkook dg cepat merobek baju Jihyo yang tipis itu.

Jihyo mndorong kedua pundak Jungkook. Membuat ciuman mereka terlepas tetapi masih dg posisi yang sama

"Yak!!" Jihyo tak terima, dia menatap Jungkook dg tatapan membunuh.

Jungkook tersenyum gemas karena melihat milik Jihyo yang hanya dibungkus bra hitam. Menurut Jungkook hal itu membuatnya semakin menggemaskan, ingin sekali ia lahap.

Jungkook dg cepat menggendong Jihyo dan membawanya ke single bed si gadis bermarga Park itu.

"Jungkook~" baru saja Jihyo hendak protes.

Tetapi gerakan cepat Jungkook kembali membuat Jihyo terdiam. Karena Jungkook menindih tubuhnya, lalu kedua tangan Jihyo ditahan Jungkook yang berada diatas kepala gadis itu sendiri danq kembali mencium bibirnya.

Jungkook akui, membutuhkan waktu agak lama untuk menjinakkan Jihyo.
Walaupun lama, tetap saja Jungkook menyukainya, karena ia bisa lama berciuman dg Jihyo.

Sampai Jihyo kembali membalas ciuman Jungkook, yang menurut Jungkook si Jihyo sudah mulai menikmati permainannya.

Tak lama dari itu Jungkook beralih keleher Jihyo. Membuat tanda disana bahwa ia pernah menjelajahi tempat itu. Tangannya tak lupa meremas milik Jihyo.

Jihyo agak tersentak begitu tangan Jungkook memeremas miliknya. Dia merasa kenapa begitu nikmat. Padahal ia pernah diremas oleh kakaknya sendiri, Park Sooyoung, atau sering dipanggil dirinya kak Joy, karena kakaknya sering menggodanya dg "ey, punya adik lebih besar. Sini kakak tes dulu, asli gak"
Dan sahabatnya pun, Eunha pernah meremasnya ketika mereka tidur bersama karena tidak sengaja.
Kenapa tak senikmat ini? Pikirnya.

Lalu Jungkook mnarik dirinya. Dia melihat wajah Jihyo yang sedang menikmati permainan tangannya.
Tangan Jungkook beralih mencari pengait bra itu untuk dilepaskan.

Ketika lepas Jihyo tersadar,

"Kenapa? Malu?" Tanya Jungkook

Jihyo mengangguk sambil menutupi miliknya yang sudah tidak tertutupi sehelai benangpun, dibagian atas.

"Kenapa harus malu, kau yang menggodaku duluan" ucap Jungkook sambil memegang tangan Jihyo yang menutupi miliknya.

"Katanya kau tak akan tergoda!" Sela Jihyo berusahaa menutupi miliknya yang sudah mulai ditarik paksa oleh Jungkook.

Jungkook tak menanggapi Jihyo, dg sekali hentakan, ia berhasil membuka pertahanan Jihyo. Langsung saja ia menyerang.

Jihyo melenguh.... nikmat
Dia begitu menikmati permainan yang Jungkook berikan.
Pikirnya, kenapa tidak dari dulu saja aku mencari pacar dan melakukan ini. Benar-benar membuatnya nikmat sampai keatas langit.

Setelah puas, Jungkook menurunkan ciumannya keperut rata Jihyo sambil menurunkan hotpants dan dalamannya.

Jihyo lagi-lagi tersadar dan langsung mendorong Jungkook.

"Kau sudah membuka bagian atasku, dan sekarang mau membuka yang dibawah?" Tanya Jihyo tak terima

"Trus maumu bagaimana?" Jungkook balik bertanya, agak kesal karena membuat pekerjaannya tertunda.

"Udahan!" Jihyo

"Astaga Park Jihyo, tanggung" Jungkook inisiatif membuka pakaiannya didepan Jihyo.

Jihyo langsung menutup matanya ketika Jungkook sudah tak memakai sweater lagi.

"Sekarang kita sama!" Ucap Jungkook.

"Ayo sekarang kita sama-sama buka yang bawahnya" lanjutnya.

"Andwe!"

Jungkook yang sudah menahan gairahnya langsung saja membuka bagian bawahnya membuat Jihyo menutup matanya dg kedua tangan..hal itu tidak disia-siakan Jungkook. Langsung saja ia menurunkan bawahan yang dipakai Jihyo.

"Apa yang kau lakukan!" Jihyo berteriak sambil menutup matanya.

Jihyo merasa bawah kedua pahanya dipegang Jungkook dan merasakan nafas seseorang berada dibawahnya.

Lagi, dan lagi Jihyo menjauhkan miliknya dari kepala Jungkook.

"Kau mau apa?! Apa kau tidak Jijik? Itukan tempat pi~"

Belum sempat Jihyo melanjutkan perkataannya. Jungkook dg cepat melaksanakan tugasnya yang tertunda.

Jihyo benar-benar merasakan betapa indahnya kenikmatan dunia. Tak bisa berkata apa-apa. Yang mampu ia ucapkan hanyalah menyebut nama Jungkook beserta lenguhannya. Mungkin maksud Jihyo ingin menyampaikan pada Jungkook bahwa betapa nikmatnya hasil pekerjaannya itu.

Tiba-tiba Jihyo merasa ia hendak ke kamar mandi, ingin buang air

"Jungkook-ah, ahkuu i-inginh khe khamarh mandhi" begitulah ucapannya. Seperti judul lagu india kabhi kushi kabhi ghem yang ada h nya.

"Disini saja palli!"

"Taphi??"

"Cepat!"

Dan yah, bisa dibayangkan sendiri.



Setelah melakukan pemanasan. Jungkook akhirnya menyiapkan dirinya untuk memasuki ketahap yang lebih dalam.

Jihyo hanya bisa menutup matanya dg kdua tangannya. Selain malu karna Jungkook melihat seluruh tubuhnya, ia juga takut, takut akan sosok Jungkook yang lainnya yang menurutnya begitu besar.

"Ini akan sakit, tahan yah" ucap Jungkook pada Jihyo.

Jihyo hanya menganggukkan kepalanya, masih dg mata yang tertutup

"Apa kau siap?"

Jihyo menggeleng, sedetik kemudian ia mengangguk.

Jungkook menahan tawanya, karena Jihyo benar-benar menggemaskan.

Taklama Jihyo merasakan dirinya tengah dimasuki, perlahan tapi sakit.
Sungguh, sampai ia menggigit bantalnya dan meremas spreinya.

Berbanding terbalik dg yang dirasakan Jungkook.
Semua yang ia kerjakan terhadap Jihyo benar-benar terbalas saat ini, saat dimana ia memasuki Jihyo. Benar-benar nikmat.

Jihyo menangis karena rasa sakit yang ditahannya. Jungkook yang melihat hal itu langsung menyeka air mata Jihyo.
Hati ingin menyudahinya, tetapi logika berbanding terbalik karena sudah kepalang basah.

Jihyo membuka matanya melihat Jungkook yang menatapnya dg penuh kehangatan. Lalu ia melihat kebawah sana. Terdapat bercak merah, membuat dirinya terkejut.

"Apa dia sakit?" Tanya Jihyo sambil terisak.

Jungkook tak mengerti Jihyo menanyakan siapa? Miliknya atau milik gadis itu.

Jungkook mulai menjalankan tugasnya yang lain.

Ia mulai memaju mundurkan dirinya. Jihyo yang merasakan hal itu kembali merasakan sakit.

Jihyo meringis, Jungkook yang mendengar hal itu segera menenangkan Jihyoo dan bilang padanya sebentar lagi sakitnya akan hilang.

Benar yang Jungkook bilang, setelah menunggu agak lama rasa sakit itu berubah 180derajat menjadi rasa nikmat.

Mereka akhirnya menikmati kegiatan itu dg Jungkook yang memimpin untuk berganti posisi, kadang dia yang diatas, kadang dibawah, kadang dia yang dibelakang Jihyo.

Jihyo hanya bisa pasrah dan menikmatinya saja.

Sampai pada akhirnya mereka lelah dan tumbang dg sendirinya karena sudah mencapai puncaknya.

Mereka tertidur berhadapan. Dg masih Jihyo yang merasakan penuh pada dirinya.

Jihyo melihat Jungkook yang terpejam karena lelah. Bahkan didahinya masih ada sisa keringat yang segera dihapus oleh Jihyo.

Jihyo yang merasakan kepenuhan dalam dirinya mencoba untuk melepaskannya. Karena selain penuh, ia merasakan geli didalam sana.
Tetapi pergerakan Jihyo ketahuan oleh Jungkook, dan akhirnya Jungkook menahan Jihyo agar tidak melepaskannya.

"Sesak Jungkook-ah" ucap Jihyo.

Jungkook menggeleng
"Biarkan dia disana, didalam sangkarnya. Kau tahu? Dia bilang padaku kalau dia sedang merindukan rumahnya"

"Benarkah?" Jihyo dg bodohnya mempercayai perkataan Jungkook.

Jungkook mengangguk,
"Ayo tidur, aku benar-benar lelah"


Dan akhirnya mereka tertidur karena kelelahan.






.










First time buat nc woooooh gilelu ndorrrrr. Degdegan😆

Continue Reading

You'll Also Like

65.9K 3K 21
KAYLOR AU Taylor Swift finaly graduates from high school in NYC. She happens to be the rich daughter of Scott and Andrea and the sister of Austin...
76.9K 7.3K 27
Sepeninggal kedua orang tuanya dari dunia ini, hak asuh Hwang Sinbi jatuh ke tangan Samchon dan Imo-nya. Kehidupan Sinbi bisa dibilang tidak bahagia...
4.7K 275 9
Henry and Walter had been best friends for many years but now there might be more. They have to find out about their feelings for each other and try...
5K 145 11
A sequel to the F1 2023 Groupchat. The drivers are all in the house celebrating their Christmas.