I Want Mom!! ✔

由 ciyaciyo

2.2M 291K 48.6K

[ C O M P L E T E ] a child who wants his mama's presence. he heard from his friends that mama is a very beau... 更多

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Three
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Seven (Extra Part)
Forty Eight (Extra Part Again)
HELLO!!

Forty Two

29.8K 3.7K 396
由 ciyaciyo









I Want Mom!!




❤❤❤








Sudah berapa abad aku gak up?


Apakah work ini sudah berjamur dan menjijikan -Iuwwh-


Ya semoga masih ada yang mau mampir di work yang kotor penuh debu ini..


Sudah hampir end tapi aku kebanyakan gaya emang 😂 yeu sok sibuk!!








I Want Mom!!




❤❤❤








Siang ini Jaehyun sudah diperbolehkan untuk pulang, ya hanya sebuah luka kecil bukan? Kenpa harus menunggu lama ditempat yang membosankan itu.


"Mark pasti senang melihatmu pulang hari ini, dia sudah sangat merindukan papa-nya"


Taeyong mulai memasukan satu persatu pakain Jaehyun kedalam tas.


"Mama-nya?"


Cepat-cepat Taeyong memalingkan wajahnya karena pipinya yang kini sudah merah merona. Jaehyun selalu bisa membuat Taeyong merasa seperti itu.




Cup




Dengan santainya Jaehyun mengecup pipi Taeyong didepan beberapa suster yang sedang membereskan peralatan medis.


"Jay!"


"Suster tidak melihat, tenang saja" bisik Jaehyun agak keras tepat ditelinga Taeyong.


"Benar Tuan, saya tidak melihatnya sedikitpun"


Sahutan dari suster yang diiringin dengan kekehan. Terdengar jelas bahwa mereka mengatakan yang sebaliknya.






...






"Papa pulang~"


Jaehyun membuka pintu rumahnya dengan semangat. Dia sudah sangat merindukan anak manjanya.


"Papaaaaa~"


Teriak Mark yang tidak kalah heboh, kaki kecilnya berlari dan langsung menerjang tubuh tegap Jaehyun.


"Aakkkkh"


"Yak! Pelan-pelan saja!"


Bentak Taeyong pada Jaehyun yang terlalu bersemangat membungkuk, bahkan tangannya sudah hampir mengangkat tubuh anaknya. Biarpun Mark ringan namun tetap saja lengannya belum sembuh sempurna.


"Papa kenapa?"


"Tidak! Tidak kenapa-kenapa"


Mark memincingkan matanya seolah tak percaya dengan jawaban papa-nya.


"Hey, sejak kapan anak papa menjadi pencuriga seperti ini? Apa paman Johnny dan paman Ten yang mengajarimu hal-hal buruk?"


"Yak! Yak! Aku mendengarmu Jay! Apa kau sudah bosan hidup dengan Taeyong?"


Semua orang yang ada disana terkekeh mendengar ucapan Ten kecuali Jaehyun.


Ya, otaknya terus berfikir tentang ucapan istri sepupunya itu. Apa katanya tadi? Bosan dengan Taeyong? Mana mungkin!! Yang ada Jaehyun bosan melihat dan mendengar ocehan dari mulutnya. Dan Johnny? Bisa-bisanya dia tahan hidup dengan makhluk Bangkok itu bertahun-tahun.


"Otakmu tidak usah berfikir kemana-mana!"


Jaehyun lagi-lagi terkaget dengan ucapan Ten. Bagaimana dia tahu apa yang dia pikirkan? Apakah Ten seorang cenayang?


"Bagaimana keadaanmu Jay?" Johnny menghampiri Jaehyun berusaha mengalihkan kemarahan Ten yang mulai nampak. Hormon hamil.


"Bagaimana jika kita bermain game? Bersama paman Ten juga?" Taeyong yang paham dengan arah obrolan Jaehyun dan Johnny pun berusaha membawa Mark pergi dan memberikan waktu bagi mereka berdua.


"Ayo lakukan!" Sahut Ten.


Kini Mereka bertiga pergi meninggalkan Jaehyun dan Johnny yang masih memasang wajah seriusnya dan naik kelantai dua lalu memasuki kamar Mark. Disana terdapat banyak permainan yang tentu bisa dimainkan bersama.


"Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu tentang dirimu yang ini pada Taeyong?"


"Tidak John! Ini bukan pekerjaanku. Ini hanya sebuah selingan? Atau lebih nyaman jika dikatakan dengan sebutan hobi?!"


Johnny terkekeh mendengar jawaban sepupunya. Begitulah Jaehyun, meski dia begitu peduli dan menjunjung tinggi dunia bawah tanahnya tapi dia tidak pernah mau jika harus menceritakannya pada orang lain.


Meski Taeyong bukan orang lain lagi baginya, tapi jujur Jaehyun belum siap. Segala kemungkinan bisa terjadi bukan? Apalagi mereka akan segera melangsungkan pernikahan, Jaehyun tak ingin bermimpi buruk dihari pernikahannya.


Sementara di dalam kamar, Taeyong dan Ten membicarakan tentang pernikahan Taeyong dan Jaehyun yang akan berlangsung beberapa minggu lagi.


"Kau gugup Tae?"


"Apa terlihat seperti itu?"


Ten menganggukan kepalanya tanda bahwa memang Taeyong terlihat sedikit gugup menjelang hari besar dalam hidupnya.


Tangan Ten melepas stik game dan meraih tangan Taeyong, lalu diusapnya.


"Kau pasti bahagia, dan harus bahagia" entahlah, Ten merasa bahagia dan sedih yang bercampur menjadi satu.


Bahagia karena akhirnya Taeyong bisa menikah dan menemukan cintanya. Dan sedih karena Ten merasa tidak rela jika Taeyong menikah, seolah Jaehyun telah merebut sahabatnya.


Sekali lagi. Hormon hamil.


Sementara ditengah-tengah aktivitas Ten dan Taeyong terlihat Mark disebelahnya telah melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah yang cemberut.


Untunh saja Taeyong melihatnya dan cepat-cepat memghampiri Mark.


"Why baby? Kenapa wajah Mark cemberut?"


Mark masih diam, bahkan dia kini memalingkan wajahnya.


"Apa mama berbuat salah?" Tidak ada sahutan.


"Apa yang terjadi Tae?" Tanya Ten yang ikut panik setelah melihat respon daim Mark pada Taeyong.


Taeyong menggelengkan kepalanya, tapi matanya terus tertuju pada anak manis itu.


"Mama akan sedih jika Mark diam begini dan tidak menjawab pertanyaan mama, hiks"


Taeyong berpura-pura hendak menangis.


"Mama, jangan menangis"


Taeyong merasa lega setelah mendengar suara kecil anaknya "Lalu?"


"Mark tidak suka saat paman Ten meletakan stik game dan meninggalkan permainan. Kan kita sedang bertanding"


Matanya menatap tajam paman yang sedari tadi menjadi tersangka utama.


"Huwaaa, daddy!! Markue jahat sekali memarahi Tennie"


Ten yang memang sedang aneh sedari tadi tiba-tiba saja langsung menangis saat Mark menjatuhkan kesalahan padanya.


"Husst Ten, diamlah. Mark hanya anak kecil dan tidak seharusnya kau menangis seperti ini"


"Huwaaaaa!!! Daddy, Taeyong juga jahat sekali"


"Paman Ten jahat, huwaa mama. Aku tidak suka paman Ten huwaaaa. Mark itu kan baik tidak jahat hikss hiks"


Taeyong merasakan kepalanya akan pecah mendengar tangisan dan rengekan Ten karena merasa disalah-salahkan oleh Mark dan Taeyong. Belum lagi tangisan Mark yang juga pecah karena Ten memgatakan Mark jahat.


Johnny dan Jaehyun yang sedang mengobrol pun langsung buru-buru menghampiri sumber suara yang tidak asing.


"Apa yang terjadi?"


Jaehyun dan Johnny buru-buru masuk kedalam kamar untuk mengecek keadaan.


Terlihat Taeyonh yang tengah kesusahan menenangkan dua makhluk beda usia itu.


"Huwaaa daddy!!"


Ten berlari berhambur kepelukan Johnny dan menangis lagi dengan kencangnya.


"Apa yang terjadi baby?"


"Markue jahat pada Tennie daddy hiks"


Johnny menepuk-nepuk punggung kecil Ten dan membawanya masuk ke kamar mereka. Jika terus berada disini maka Ten akan terus menangis dan penuh drama.


Setelah kepergian pasangan JohnTen, Jaehyun segerah mendekat kearah Mark yang masih menangis dipelukan Taeyong.


"Apa Mark yang membuat paman Ten menangis?" Tanya Jaehyun pelan.


"Huwaaa mama, suruh papa keluar saja. Papa juga jahat huwaa"




Plak




"Aawww! Apa yang salah denganku sayang?"


Taeyong memukul lengan kekar Jaehyun, dirinya sangat gemas mendengar pertanyaan bodoh calon suaminya itu.


"Keluarlah, kita bicara setelah Mark tenang"


Dengan berat hati dan rasa sedikit sakit dilengannya Jaehyun melangkahkan kakinya keluar. Taeyong memerintahnya dengan mata yang membulat dan tajam. Indah si, tapi menakutkan.


"Jay?"


"Hmm?"


"Kopi?"


Jaehyun mengangguk setuju melihat nampan berisi dua cangkir minuman yang dibawa Taeyong.


"Sakit?"


Jemari Taeyong mengusap lembut lengan Jaehyun yang tadi terkena pukulannya. Dengan senang hati Jaehyun semakin menyodorkan tangannya.


Ena diusap-usap Taeyong. Nagih. Jadi pengen.


Pengen cepet-cepet nikah. Yeu jangan mikir yang iya-iya.


"Pukul aku lagi"


"Huh?"


"Pukul aku lagi, setelah itu aku akan mendapat usapan tanganmu lagi" Jaehyun terkekeh sendiri dengan ucapannya.


Cepat-cepat Taeyong menghempaskan tangan Jaehyun. Memyebalkan Jaehyun memang tu. Sudah baik Taeyong mau perhatian.







I Want Mom!!




❤❤❤








Maafkan typoku..







❤Just Enjoying❤

繼續閱讀

You'll Also Like

73.3K 5.3K 27
Taeyong yang seorang mafia mengincar Jaehyun agar mau menghamilinya. Jaehyun yang seorang polisi selalu mengejar Taeyong karena telah menjadi burona...
130K 13K 25
who would have thought that someone who was always the victim of bullying was the destiny of my life. Jaeyong area! Mature content! Abovers! Terdapat...
47.2K 3.9K 36
❝ pak, perlakukan saya seperti karyawan biasa ❞ ❝ tidak, saya tertarik dengan kamu ❞ Mungkin benar kata pepatah, bersakit sakit dahulu bersenang sena...
5.6K 461 6
"who is win?" Ty "You win" Jh • BXB || GAY || HOMO • MPREG • Jaehyun x Taeyong • Bahasa kasar • Mature