TREAT YOU! (KookV / KookTae)

By fxxxktian

239K 18.6K 1.7K

WARNING : BOY X BOY RATE : BISA JADI M. Jeon Jungkook adalah preman sekolah yang sangat dihindari disekolahny... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2 - Part.1
CHAPTER 2 - Part.2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
Love
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
CHAPTER 9 - Part.1
CHAPTER 9 - Part.2
CHAPTER 10
CHAPTER 11 - Part.2
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15 - Part.1
CHAPTER 15 - Part.2
CHAPTER 16
CHAPTER 17 - Part.1
CHAPTER 17 - Part.2
CHAPTER 18
CHAPTER 18
CHAPTER 19

CHAPTER 11 - Part.1

6.5K 515 44
By fxxxktian

Warning!
Jungkook x Taehyung

.
.

Sudah lebih dari 10 hari Taehyung menghilang dari radar keluarga serta kenalannya di sekolah begitu pula dengan Jungkook, kelompok anak badung yang dulunya berjumlah 4 orang sekarang hanya tertinggal 3.

Namjoon dan teman-temannya mustahil tidak mengetahui dimana tuan muda Kim dan Jeon itu berada, namun rasa setia teman yang dimiliki membuat ketiganya memilih untuk mengunci rapat mulut mereka.

Satu persatu teman sekelas serta orang yang sengaja atau tidak sengaja pernah berhubungan dengan Taehyung di introgasi demi mendapatkan informasi atas permintaan Mr.Kim.

"Hm, Park Jimin sii. Bagaimana kabar kedua orang tuamu?"

Dalam ruangan konseling itu, dua orang berpakaian rapi yang merangkap sebagai kaki tangan Mr.Kim tersenyum ketika mendapati siswa yang akan diintrograsi kali ini adalah anak dari seseorang yang sangat mereka kenal.

"Ba.. baik." –Jimin tersenyum kaku.

Kedua orang tersebut beberapa kali pernah berpapasan dengan Jimin di ruang tamu keluarganya.

"Jimin sii, Apa kau pernah bertemu dengan Kim Taehyung?"

Tidak ada yang tak pernah bertemu dengan primadona sekolah itu, tentu saja dia juga.

"Apa yang kau ketahui tentang dia?" tanya salah seorang namja setelah mendapati anggukan dari Jimin.

"Aku hanya beberapa kali berbicara dengannya, aku tidak terlalu akrab dengan Taehyung sii"

Tatapan datar dilayangkan si pemberi pertanyaan, sudah sedari tadi ia harus mendengarkan jawaban-jawaban omong kosong seperti itu.

Keduanya menghela nafas panjang, mengetuk-ngetuk meja dengan ujung pena mahal yang menciptakan suara seperti dentuman jarum jam sebelum memasuki pertanyaan selanjutnya.

"Lalu, apa kau kenal dengan Jeon Jungkook?"

Kepala Jimin sontak mendongak ketika mendengar nama temannya disebut –seperti itulah Jimin menganggap sosok Jungkook. Apa hubungan antara hilangnya Taehyung dengan namja tampan tersebut?

"Ya, aku mengenalnya."

"Lalu bisakah kau menjelaskan seperti apa hubungan mereka?"

Ah, hampir lupa. Jungkook dan Taehyung adalah sepasang kekasih. Tentu saja semua ini berkaitan walau terlalu dini untuk memberi spekulasi.

"Setahuku Taehyung sii dan Jungkook berpa.."

Tenggorokan Jimin tercekat, menyadari kata-kata yang hampir saja keluar dari mulut kurang ajarnya.

Tidak semua orang menerima hubungan sejenis seperti yang Taehyung dan Jungkook jalani sekarang.

Jimin berdebat dengan pikirannya kala menangkap ekspresi yang ntah mengapa terlihat tidak cukup baik dari kedua orang dikursi sebrang sana. Terserah dengan Taehyung, tapi ia tidak ingin Jungkook terlibat masalah karena informasi fatal yang berasal dari mulutnya.

"Ta.. Taehyung sii dan Jungkook berpapasan sesekali di koridor sekolah. Taehyung sii sendiri terkenal sebagai murid paling berprestasi se sekolah sedangkan Jungkook .. dia ketua brandalan disini. Hmm hubungan mereka seperti langit dan bumi."

Sekuat tenaga namja manis tersebut menutupi getaran dalam suaranya agar terdengar meyakinkan.

"A.. apa yang sebenarnya sedang terjadi ahjushi?"

Salah satu namja berpakaian rapi itu berdehem lalu berjalan mendekati Jimin, menekan bahunya pelan sembari tersenyum.

"Tuan muda Kim sudah 13 hari tidak kembali kerumah, banyak kemungkinan menduga jika dia pergi bersama anak tunggal dari keluarga Jeon. Tapi dari keteranganmu barusan mereka terlihat tidak mungkin bersama kan?"

Jimin mengangguk meng-iya kan, sepertinya ia berhasil meyakinkan kedua ahjushii didepannya.

"Namun tugas kami sebenarnya bukan mendapatkan informasi seperti itu Jim."

"Ughh.."

Tekanan pada bahunya berubah menjadi sebuah rematan kuat, membuat Jimin mau tak mau harus meringis menahan rasa nyeri.

"Kami bertugas membawa orang-orang yang ada sangkut pautnya dengan tuan muda Kim ataupun Jeon Jungkook, tapi pengalihan menyebalkan ini benar-benar memakan waktu. Mengapa kita tidak langsung menculik bocah-bocah ini eoh?!" –namja lainnya menggerutu kesal.

Jimin berdiri setelah menepis kasar tangan yang bertengger di bahunya, melangkah besar untuk mencapai pintu.

"Jangan membuat situasi ini semakin rumit Mr.Park."

.

.

Dapur villa keluarga Jeon terlihat berantakan dengan bau gosong yang lumayan pekat akibat ulah Taehyung. Namja cantik tersebut bersikeras ingin membuat makan siang untuk semuanya.

Ia mengabaikan kenyataan bahwa tangannya tidak pernah menyentuh alat-alat memasak atau apapun yang berhubungan dengan itu. Mr.Ahn hanya mampu tersenyum sambil menghela nafas mendapati pekerjaannya akan bertambah.

"Astaga! Apa yang ingin kau lakukan sayang? membakar rumah kita?"

Manik Jungkook membola melihat dapur indah yang sekarang sudah berubah gosong dan berantakan, rambut basahnya dibiarkan begitu saja hanya untuk menarik Taehyung agar menjauh dari sana.

"Aku ingin membuatkanmu dan Mr.Ahn makan siang."

Jungkook tak menjawab, hanya mengusap rambut sang kekasih dengan lembut seperti biasa.

"Sudah menjadi tugas Mr.Ahn untuk menyiapkan makan siang sayang. Kau tidak per.."

"Tapi aku ingin memasak!"

Kali ini helaan nafas pelan berhembus kala mendapati wajah cantik kekasihnya merengut dengan manik merah menahan tangis, beberapa hari belakangan Taehyung menjadi sangat sensitive akan apapun ntah mengapa.

"Baiklah baiklah... kau boleh memasak asal ada Mr.Ahn yang mengawasimu, otte?"

Lagi-lagi Jungkook mengusap puncak kepala Taehyung merayu, namun tertampar karena tepisan kasar si submassive diikuti hentakan kaki yang terdengar kesal setelahnya.

"Maafkan saya Tuan Jungkook." –ucap Mr.Ahn pelan.

Jungkook tersenyum lalu menepuk bahu namja paruh baya di depannya—mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Tak ingin membuang waktu, kaki jenjang itu melangkah menuju kamar utama dilantai dua. Mengetuk beberapa kali menanti seruan dari dalam namun senyap.

"Sayang.."

Ia tau dibalik selimut yang menggembung diatas tempat tidur berukuran besar tersebut ada sosok terindah miliknya, bergerak sesekali tapi enggan bersuara—membuat Jungkook gemas.

"Apa kau marah?"

Masih tidak ada jawaban.

"Jadi, apa yang ingin kau masak untuk kami hm?"

Jungkook menarik pelan selimut yang menutupi badan Taehyung, menampakkan surai berwarna coklat yang terlihat berantakan.

"Ramen."

Lihat! Betapa menggemaskan pacarnya ini.

Siapa lagi yang bisa membuat dapur indah itu menjadi berantakan hanya untuk memasak ramen selain Taehyung.

"Pfttt..."

Selimut berwarna biru langit disana tersibak dengan sengaja, si pelaku menatap tajam Jungkook yang tengah tertawa renyah.

"Kau menyebalkan ..."

"Yak! Aw... sakit sayang .. oke .. oke .. aku minta maaf. . ahahah"

Akhirnya Jungkook menyerah, membiarkan Taehyung melampiaskan kekesalannya sesaat. Setelah mendapati tangan itu berhenti memberi pukulan-pukulan kecil, saatnya giliran Jungkook yang menarik tubuh ramping tersebut masuk kedalam pelukannya.

Tidak ada yang bersuara, hanya menikmati kehangatan tubuh pasangan masing-masing sambil bersitatap menyelami dalamnya manik didepannya. Kedua orang ini seolah tengah berbincang lewat telepati.

Ting tong ting tong

Taehyung yang lebih dulu mengalihkan eksistensinya pada benda persegi panjang yang tergeletak diatas meja, berkedip menandakan satu panggilan masuk dari Seo Joon.

"Seo Joon hyung."

"Kook, apa Taehyung sedang bersamamu sekarang?"

Jungkook menangkap intonasi yang cukup serius dari sebrang sana. Ia masih belum mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini, lagipula mengapa hyung-nya tersebut selalu saja menelepon disaat-saat tidak tepat.

"Ya, Taehyung disampingku. Ada apa?"

Sedikit lirikan dilayangkan pada sang kekasih.

"Kau sebaiknya kembali ke Seoul bersama Taehyung, Mr.Kim sedang mencari keberadaan kalian. Sudah pernah kuperingatkan untuk tidak bermasalah dengan keluarga Kim kan Kook"

Ya, sekelebat nasehat Seo Joon kembali mampir dalam ingatannya. Tapi tidak cukup menakuti Jungkook untuk membawa Taehyung kembali pada keluarga yang tak diinginkan oleh namja cantik kesayangannya itu.

"Tidak hyung, Taehyung akan tetap bersamaku." –jawab Jungkook mantap.

Disebelah sana, genggaman pada bajunya semakin mengerat. Ia tau jika Taehyung tengah gentar, perlakuan tak mengenakan yang pernah di layangkan oleh appa-nya tentu menyisakan bekas yang sangat sulit untuk sembuh. Jungkook mengetahui semua itu.

"Kook, kau tidak mengerti. Kedua orangtuamu mungkin saja akan ikut terlibat. Teman-temanmu dan... Berikan handphonemu pada Taehyung!"

"Dengar hyung, aku tidak tau apa hubunganmu dengan Mr.Kim namun berhenti ikut campur dalam ..."

Tak memperdulikan ucapan dari si dongsaeng, Seo Joon kini terdengar lebih merendahkan intonasi suaranya.

"Tae, eomma mu sedang dirawat. Kau pasti tau apa penyebabnya dan siapa yang melakukan itu semua."

Lalu suara piip mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak.

Suasana ruangan tersebut berubah sunyi, menyisakan detak jam yang terdengar cukup jelas.

Tertangkap oleh manik kelam milik Jungkook malaikat cantiknya tengah menggigit bibir bawah yang bergetar— menahan isak.

"Aku ingin pulang sekarang Kookie! Hiks.. eomma..."

Sedetik kemudian Taehyung ditarik dalam pelukan hangat sang kekasih, mendekap makhluk rapuh itu erat berharap mampu meredam kepedihan yang sengaja mengusik miliknya.

Tbc~
Thanks for reading..
Jangan lupa vote and comment ya.
Love :*

Continue Reading

You'll Also Like

79.9K 8.4K 25
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
763K 56.9K 52
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
79.8K 7.8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
170K 9.2K 48
Noa baru saja di pecat dari perusahaannya, karena kesulitan mencari pekerjaan ia terpaksa menerima pekerjaan merawat pria dewasa yang tengah berjuang...