Conspirare | Menyingkap Tabir...

By andrianchun

41.2K 3.5K 1.6K

Hanya ada dua pilihan yang topeng tawarkan: Melihat, atau membukanya. . . . Pertama rilis tanggal 25 Juni 20... More

Conspirare
Flat Earth | Sejarah
Flat Earth | Elite Global
Flat Earth | Big Bang
Flat Earth | Peta Bumi
Flat Earth | Gravitasi
Darwinisme
NWO | Musik & K-pop
Nikola Tesla
Kan Cuma Teori?
NWO | HAARP yang Bikin Lombok Gempa?
NWO | Idola
Perjalanan Mencari Tuhan (part 1)
Perjalanan Mencari Tuhan (part 2)
Perjalanan Mencari Tuhan (part 3)
Logical Fallacy | Debat Jangan Sesat
Perjalanan Mencari Tuhan (part 4)

Feminisme atau Seksisme?

2K 164 106
By andrianchun

You, you love it how I move you
You love it how I touch you
My one, when all is said and done
You'll believe God is a woman  

Sudah dengar lagu itu, 'kan? Single barunya dari Ariana. Oh dear, wanita mampu menaklukkan pria dengan pesonanya. Jadi, jika kau tunduk kepada Tuhan, maka Dia seharusnya adalah seorang wanita. Kamu percaya?

Well, sebelum ke situ, beberapa bulan lalu sempat viral gerakan melawan dogma masyarakat, bahwa ketika terjadi pemerkosaan, siapa yang seharusnya disalahkan? Laki-laki yang nafsunya kebanyakan, atau perempuan yang bajunya kekurangan? Ya, kalo disuruh cari kambing hitam, dua-duanya jelas salah, toh? Kalau disuruh mikir bagaimana sebaiknya, ya kembali saja ke norma yang beradab. Jaga nafsu dan/atau jaga badan, tergantung dalam kondisi seperti apa kamu butuh.

Sebenarnya, feminisme sendiri bukan hal baru. Feminisme adalah paham yang muncul ketika wanita menuntut untuk mendapat kesetaraan hak dengan pria. Istilah ini pertama kali digunakan dalam debat politik di Perancis akhir abad ke-19. Sementara gerakan feminisme sendiri sudah muncul satu abad sebelumnya. Waktu itu, banyak sekali negara yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan tidak mendapat posisi yang diakui masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Nggak usah jauh-jauh, tokoh kita mengalaminya sendiri, RA Kartini. 

Kemudian, setelah revolusi Perancis, zaman Renaisans, para wanita mulai ngide. Mereka bercita-cita ingin menghentikan dominasi pria dan menolak anggapan umum bahwa perempuan adalah makhluk nomor dua. Ingat, nggak ada manusia di muka bumi yang mau berada di bawah. Karena waktu itu isu liberalism and equality sangat gencar diangkat.

Sekitar pertengahan abad ke-18, para perempuan di Eropa, Amerika Utara, Kanada, Selandia Baru, dan Australia bersatu di dalam kelompok yang bertujuan mencapai emansipasi, atau penyetaraan gender. Organisasi-organisasi ini menjadi pusat gerakan feminisme. Mereka terus mendidik dan membuat para wanita menuangkan isi pikirannya dalam bentuk biografi, tulisan-tulisan, ataupun karya lain, agar ideologi mereka dikenal terus di masa depan.

Orang-orang yang menganut paham ini disebut feminis. Siapa pun bisa menjadi feminis, nggak peduli cewek, cowok, di antaranya, atau tidak keduanya. Nah, hingga saat ini setidaknya ada delapan (8) macam jenis feminis, yakni:

1. Feminis Liberal

Memandang diskriminasi wanita yang diperlakukan tidak adil. Wanita seharusnya memiliki kesempatan yang sama dengan pria untuk sukses dalam masyarakat. Pertama, peraturan untuk permainannya harus adil. Kedua, pastikan tidak ada pihak yang ingin memanfaatkan sekelompok masyarakat lain, dan sistem yang dipakai harus sistematis, serta tidak ada yang dirugikan.

2. Feminis Radikal

Menganggap sistem patriarki (politik kepemimpinan pria) tidak bisa direformasi dan pemikiran dasarnya harus diubah. Feminis radikal fokus kepada jenis kelamin, gender, dan reproduksi sebagai tempat untuk mengembangkan pemikiran mereka.

3. Feminis Marxis dan Sosialis 

Menyatakan bahwa mustahil bagi siapa pun, terutama wanita untuk mencapai kebebasan yang sesungguhnya di tengah masyarakat yang menganut sistem yang berdasarkan kelas. Di mana kekayaan diproduksi oleh orang yang tak punya kekuatan yang dikendalikan oleh sedikit orang yang mempunyai kekuatan. Intinya mereka menolak kapitalisme.

4. Feminis Psikoanalitis

Fokus kepada karya-karya Sigmund Freud untuk lebih mengerti peran jenis kelamin di dalam kasus penindasan terhadap wanita. Perlu digarisbawahi bahwa Sigmund Freud sendiri sebenarnya seksis. Kalau kamu sudah baca Et Medicina bab teori kepribadian pasti tahu soal fase falik. Freud pernah menganggap perempuan itu iri kepada phalus (alat kelamin pria), karena mereka tidak punya. Sementara si laki-laki akan cenderung memberikan phalus mereka. Makanya di fase perkembangan saat masa kanak tersebut akan terjadi suatu kedekatan si anak terhadap orang tua yang berlainan jenis, yang ternyata gara-gara iri sama phalus. It's kinda hilarious.

5. Feminis Care-focused 

Membahas mengapa wanita dihubungkan dengan ketergantungan, komunitas, dan hubungan. Sedangkan pria dikaitkan dengan kekuatan, kemandirian, dan otonomi. Para pemikir ini menganggap bahwa di dalam masyarakat ada perbedaan kenyataan antara "feminis" dan "maskulin".

6. Feminis Multicultural/Global/Postcolonial 

Berpatokan pada penyebab dan penjelasan terhadap kedudukan wanita yang berada di bawah pria di seluruh dunia. Feminis aliran ini terkenal memiliki komitmen kuat untuk menekankan perbedaan di antara wanita dan menidentifikasi berbagai macam wanita agar dapat bekerjasama dengan baik.

7. Feminis Ecofeminists 

Menitikberatkan pada kenyataan bahwa kita tidak hanya terhubung terhadap sesama manusia, tetapi kepada makhluk lain seperti hewan, bahkan tumbuhan.

8. Feminis Postmodern 

Atau feminis gelombang ketiga (abad ke-20), berpikir bahwa untuk menghapus perbedaan antara maskulin dan feminim, mereka harus menghancurkan konsepnya kaum pria. Mereka menganggap pria selalu mencegah wanita agar tidak mengikuti pemikiran pria. Sehingga, feminis ini jatuhnya ikut-ikutan pria. Landasan pemikirannya kok jadi mirip seperti punya Freud? Mereka nggak terima kalau dunia tidak punya presiden perempuan, tidak punya kuli bangunan perempuan, dan bidang lain yang dulunya tidak boleh, atau barangkali tidak mungkin dikerjakan oleh wanita. 

<<<>>>

Omongin sex (jenis kelamin) sekarang ini sudah menjadi semacam isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan), barangkali emang kudu dikasih S lagi ya di belakang, jadilah ... SARAS 008!!!
*iykwim*

Sekarang, mari bedakan antara feminisme dengan seksisme. Seksisme adalah masalah serius yang berjalan paralel dengan feminisme. Orang seksis (bukan seksi, maaf) adalah kambing hitam dari terjadinya timpang gaji antara perempuan dan laki-laki; kasus pelecehan seksual yang tidak pernah tuntas; sulitnya profesor perempuan di Harvard mengambil gelar; munculnya stereotipe gay harus ngondek dan yang ngondek pasti homo; atau fenomena pink price tags, alias produk mandi wanita jauh lebih mahal. 

Hakikatnya, gerakan feminisme adalah lawan telak dari seksisme. Namun, kenyataannya bagaimana? Saya lihat para feminis (atau saya sebut seksis berkedok feminis) sekarang banyak yang kebablasan. Mereka bukan lagi berniat menyetarakan gender, tetapi ingin menendang para pria kembali ke Mars. Kebencian telah bercokol di hati mereka, sampai-sampai sebuah slogan di kaos oblong yang bahkan cuma menyebut "boys will be boys" dianggap sangat ofensif. Lalu mereka harus bikin rival kaos warna pink blink-blink yang tulisannya "girls are smarter". Beda banget lho nuansanya. Kenapa untuk jadi lebih baik harus merendahkan yang lain, sih? Kenapa tidak menjadi yang lebih daripada yang lebih?


Ada lagi oknum yang dulu saya idolakan (coret, sukai idenya) yang sekarang mungkin masih meringkuk di tahanan gara-gara ketahuan bikin sekte (bukan ubur-ubur, pls moving on). Penulis Turki, Adnan Oktar, atau yang akrab dipanggil dengan nama pena Harun Yahya, bikin geger dunia dengan aksi feminisme nyentrik yang justru terlihat sangat jauh dari ajaran Islam. Oktar menyebut pengikutnya The Kittens dan menampilkan mereka di acara televisi swasta dengan pakaian dan tata rias seksi serta tari-tarian mengundang hasrat, di sela pembicaraan mengenai agama, politik, dan feminisme. Praktisnya, wanita itu diciptakan dengan membawa segala keindahan. Maka dari itu berikan ia kebebasan untuk berekspresi, dan mereka akan berakhir jadi pemandu sorak Oktar. Kalau penasaran sila ikuti perjalanan reporter Broadly di bagian kaki ya.

Islam sebenarnya adalah agama yang sangat feminis, sebab tahu apa yang dibutuhkan (bukan apa yang diinginkan) oleh perempuan. Akan tetapi banyak yang bilang Islam itu terlalu strict, cewe harus pakai cadar lah, niqab lah, burka lah, udah kaya assassins creed aja tuh ibu-ibu arisan.

Padahal setahu saya yang diwajibkan hanyalah yang paling simpel, hijab/jilbab, sementara tiga sisanya tidak. Sekarang, coba kita berhitung. Lebih murah pilih jilbab yang tinggal seeet, atau sibuk cari model gaya rambut + dikasi minyak + parfum + pelembut + pewarna? Lebih susah pakai hijab, atau menanggung rasa malu + marah + berdosa ketika ada cowok godain cewek pakai baju mini?

Seperti kata Dedy Corbuzier di salah satu video, kita tidak bisa mencegah pikiran pria ketika melihat cewek cantik jalan pake baju seksi (kecuali Anda jalannya di gay club). Itu sudah seperti hukum alam yang ketika coba dilanggar akan terjadi kesalahan sistem, seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Banyak tuh eksperimen sosial yang membandingkan respons preman ketika melihat, atau dimintai bantuan oleh dua macam cewek. Dan hasilnya, mayoritas cewek terlindungi dengan hijab, karena preman yang goda juga sungkan lah. Ibarat ada dua permen lolipop, yang satu masih dibungkus wadah, yang satu udah dikupas, bakalan banyak didatengin semut yang mana? Maaf banget ya kalau ada yang terluka dengan statement saya di atas, but I shall say the truth. Barangkali ada pembaca muslimah yang berhijab setelah baca ini, saya akan merasa sangat bersyukur :)

<<<>>>

Kembali ke lagu God is a woman. Asal usul saya mendahulukan kasus ini adalah gara-gara nonton reaksi lucu seorang pendeta muda mengenai isi lagu dan video klip Ariana di channel Jolly. Ikut ketawa juga sih saya, apalagi waktu pendeta itu sempat putar otak ketika harus menjelaskan kontradiksi. "Tidak ada gender dalam trinitas ...," kemudian dia ketawa, karena sadar dengan sendirinya, jelas-jelas ada kata "bapa" di sana. 

Kristen tidak mengajarkan bahwa Tuhan adalah pria atau pun wanita (begitu juga dengan Islam). Menurut Kristen, pada diri Tuhan terdapat dua sifat sekaligus, maskulin dan feminin. Tuhan tidak hanya punya sifat kuat dan perkasa, tetapi penyayang dan mengayomi. Cukup senada dengan Islam, tetapi tauhid lebih berat ke arah karakteristik Tuhan yang tidak bisa selalu disamakan dengan makhluk, gender salah satunya.

Namun, kenapa seluruh teks terjemahan Al-kitab selalu menggunakan kata ganti "he", bahkan terjadi pula di terjemahan Al-Quran? Bahkan Tuhan lebih memilih menjelma jadi Yesus daripada Maria? Dan kenapa Adam diciptakan lebih dulu daripada Hawa yang hanya cuwilan tulang rusuk? Kenapa semua nabi tidak ada yang perempuan? Nah, lhoh. Buktinya, Tuhan lebih prefer ke cowok daripada cewek. Pemikiran seperti ini yang membuat para feminis tidak senang dengan agama yang ternyata sangat seksis. Lantas mereka memilih kepercayaan yang genderless, manless, dan less-less yang lain.

Nah, kalau sintesis dari saya, tidak mungkin semua manusia itu setara. Walaupun kesannya terdengar buruk ya, tetapi memang begitulah hukum alam. Nggak ada pemangsa kalau tidak ada mangsa, nggak mungkin disebut kaya kalau tidak ada status miskin, nggak bisa jadi dokter juga kalau nggak ada pasien, termasuk nggak ada makhluk kalau nggak ada penciptanya. Coba pikir pakai dualisme dalam teologi daoisme deh, yin dan yang. Mau itu lebih rendah derajat gendernya, atau lebih tinggi status sosialnya, bukan itu kok tolak ukur baik buruknya manusia.

"Hai manusia, sesungguhya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujuraat: 13)  

Tuh, jangan grogi, jangan keki. Dengerin Al-Quran saja. Masih satu ayat pula.

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian." (HR Muslim) 

<<<>>>


Yodah yuk, daripada stres mikirin ini itu, mending nikmatin MV single terbarunya Ariana Grande. Wajib tonton yak, nggak mau tahu


https://www.britannica.com/topic/feminism

https://magdalene.co/news-381-10-pemahaman-keliru-tentang-feminisme-.html

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-feminisme-feminisme/4465/3

https://medium.com/merah-muda-memudar/sekedar-terlihat-atau-substansi-tentang-vulgarnya-kita-terhadap-konsep-seksisme-af268af8f643

https://www.everystudent.com/forum/woman.html

https://sepdhani.wordpress.com/2014/07/16/mutiara-hadits-sesungguhnya-allah-tidak-melihat-kepada-rupa-melainkan-kepada-hati-manusia/

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 76 8
Now you gotta ask yourself. What would it be like to find out that the people you love and would die for, turn out to be self centered assholes who w...
163K 6.8K 83
A girl whom I thought as my best friend standing before me with a knife to kill me. She stabbed the knife onto my chest and told me "He will not like...
109K 2.6K 12
حسابي الوحيد واتباد 🩶 - حسابي انستا : renad2315