We Just Broke Up!!

By Fransiskamaria7

22K 3K 468

Waktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. ... More

Takdir #1
Tetangga #2
Ternyata, kita?? #3
Canggung #4
Perasaan Aneh #5
Alasan berpisah #9
Pria Lain #6
Kim ji won yang Polos #7
Malam Berkasih #8
Malam Berkasih #8
Hari-Hari Denganmu #16
Relantionship #11
Malam di Pantai#13
Gundah #12
Sedikit Celah #14
Ungkapan #15
Memulai Perang #17
Menangis Semalam#18
Kata Terakhir #19
Wedding Day #20

Usaha Melupakan#10

911 152 15
By Fransiskamaria7


Jika cinta datang kembali pada hati yang tertutup, akankah bisa untuk membuka pintunya?Jika hanya kau, kunci itu... bisakah kau datang mendekat?

Biarpun mulut berkata tidak, hati dan pikiran berbohong, tapi tubuh ini selalu mengarah padamu.

Like? Vomment yaa...

Happy reading ...


"Aku tidak tidur dengan wanita itu!!

"HAH!!" Yong hwa terbangun paksa dari tidurnya. Dia memijat pelipis sembari memejamkan mata. Kenapa tiba-tiba bermimpi seperti itu. Setelah merasa lebih baik Yong hwa melihat Ji won yang masih terlelap diranjangnya. Karena semalam Ji won meminta untuk menginap, sehingga Yong hwa harus tidur di sofa.

Yong hwa berjalan membuka gorden jendela, sehingga pancaran sinar metari mengganggu ketenangan tidur Ji won. Wanita itu menggeliat disela tidur nyenyaknya, membuka kelopak matanya sedikit demi sedikit dan mendapati Yong hwa yang sedang menatap ke luar jendela.

"Kau sudah bangun?" ujar Ji won dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Yong hwa langsung menoleh." Eummm... tidurmu nyenyak? maaf mengganggu." Yong hwa tersenyum hangat dan dibalas juga oleh Ji won. 

Ji wonpun bangun dan menegakan tubuhnya, menguap panjang. Sepertinya dia masih mengantuk." Ahhh... nyenyak sekali. Apa kau baik-baik saja? kenapa tidak tidur disini bersamaku?

"Ck... cepat turun, aku buatkan sarapan." Yong hwa berdecak sembari mengusap rambut Ji won dan keluar kamar lebih dulu.

Ji won mendesis." Kenapa susah sekali merayumu." ujarnya kecewa lalu turun mengikuti Yong hwa.


***

"Jadi apa yang aku dapat dari kalian, setelah kepulangan bulan madu?" Shin hye melipat kedua tangannya diatas perut sembari tersenyum menggoda Hyun jin.

"Ckckck... Kau mengingin keponakan?" jawabnya sembari mengelus perut.

"Jinjja?" Shin hye mulai histeris.

"Doakan saja, semoga membuahkan hasil, hihihi..."Hyun jin terkekeh dengan ucapannya sendiri dan dia juga merasa sangat malu pada Shin hye.

"Tentu saja, aku akan mendoakanmu semoga saja kamu mendapatkan anak kembar." Shin hye mengelus perut Hyun jin.

"Amin..."Mereka berduapun tertawa bersama.

"Oh iya, bagaimana kalau kita kerumahmu saja? Setelah bertemu dengan direktur Han nanti. Aku dengar dia mau memperkenalkan keponakannya.

"Keponakannya yang akan menjadi manager editor itu?" Shin hye memastikan dan Hyun jin mengangguk membenarkan.

"Aku dengar keponakannya itu pria tampan loh .."bisik Hyun jin ditelinga Shin hye. Sengaja untuk menggoda sang sahabat tercinta.

"Aku tidak akan tertarik." sanggah Shin hye langsung menolak.

"Baiklah-baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun. Tapi... bagaimana dengan Yong hwa? sudah memutuskan untuk kembali padanya?

Mendengar Hyun jin menyebut tentang Yong hwa, Shin hye langsung menoleh canggung.

"Ada apa? jangan bilang kalau terjadi sesuatu diantara kalian?" tuding Hyun jin yang melihat gelagat aneh Shin hye.

"Kau sudah tidak waras yaa. Kenapa harus membahas Yong hwa? aku tidak ada sangkutannya dengannya selain hubungan pekerjaan.

"Are you sure?

"i've never been sure like this." Selain menyakinkan Hyun jin, Shin hye juga mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Dia bahkan berharap kalau itu semua tidak akan terjadi.

Hyun jin masih menatap Shin hye." Baiklah, untuk saat ini aku percaya." katanya sembari berlalu lebih dulu.

"Yyaakk, apa maksudmu saat ini?" tanya Shin hye sembari menyusul Hyun jin. Tapi Hyun jin hanya geleng-gelang saja enggan bicara lebih lanjut.

Hari ini setelah makan siang, presedir Han akan memperkenalkan manager editor baru yang tidak lain adalah keponakannya. Menurut gosip-gosip yang terdengar, bahwa keponakan direktur Han adalah pria yang tampan. Mungkin itulah alasannya kenapa para penulis wanita yang biasanya tidak aktif dikantor, tiba-tiba saja pada berdatangan sekedar untuk berkenalan.

Tapi tidak bagi Shin hye, dia disini karena sejak kemarin Hyun jin sudah mengingatkannya untuk datang. Mau tidak mau Shin hye mengikutinya dari pada harus diteror oleh sahabatnya itu.

"Apa kau harus tersenyum seperti itu? Ingat kau sudah menikah dan pikirkan kalian akan segera memiliki anak." kata Shin hye mengingatkan kalau-kalau Hyun jin khilaf.

"Sssttt... akan Shin hye, anaknya baru saja dibikin.

Shin hye langsung melongo mendengar ucapan Hyun jin." Sulit dipercaya." gumam Shin hye.

Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu tiba, seorang pria tampan berjalan bersama pria yang sudah mereka kenal, direktur Han. Sungguh kenapa ini bisa terjadi? apa ini sebuah kebetulan? Pria itu tersenyum menyambut senyuman hangat semua orang tak terkecuali seorang wanita yang tidak luput dari pandangan matanya.

"Ada apa dengan wajah kalian semua? Ohh... lihatlah kenapa semua meja terisi penuh? biasanya hanya ada beberapa orang saja." ujar direktur Han yang membuat semua orang tertawa. Direktur Han hanya bisa terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Direktur Han, apa dia manager editor yang baru?" tanya salah seorang wanita yang berdiri disamping Shin hye.

"Hahhahaha, kau benar. Jong suk ah, perkenalkan dirimu.

Pria yang dipanggil Jong suk langsung tersenyum ramah. Dia memberi hormat sebelum memperkenalkan dirinya." Perkenalkan, saya manager editor Lee jong suk. Senang bertemu dengan kalian." ujar Jong suk memperkenalkan dirinya.

"Selamat datang manager Lee, semoga kau sering-sering datang kekantor yaa." ujar salah seorang karyawan wanita lagi. Mendadak mendapat sorakan dari yang lain dan membuat sang wanita tersipu malu sembari tertawa.

Semuanyapun menyambut kedatangan Jong suk dengan senang. Setelah sesi perkenalan, Jong suk mencoba untuk berkeliling tempat. Mungkin dia mencari seseorang yang menjadi pusat perhatiannya.

Dan.. Bingo!! Tepat setelah wanita itu keluar dari lift bersama seorang temannya, mungkin saja. Jong suk langsung menuruni tangga dengan sedikit berlari kecil menyusul Shin hye sebelum wanita itu pergi.

"Shin hye ..." panggil Jong suk yang sudah berada dibelakang wanita itu.

Shin hye menoleh begitu pula dengan Hyun jin." Eoh... manager Lee?" kata Shin hye bingung, kenapa Jong suk menghampirinya?

Jong suk mengumbar senyum sembari mengatus napas perlahan." Kau mau pulang?" tanya Jong suk.

"Ne... " jawab Shin hye.

"Manager Lee apa kau mengenal Shin hye?" Hyun jin bertanya, Shin hye hanya diam saja.

"Kami sudah berteman." jawab Jong suk masih dengan senyuman diwajah tampannya.

"Oooo... Park shin hye, kau tidak cerita padaku yaa." Hyun jin langsung melotot pada Shin hye, sebenarnya dia sedang menggoda sahabatnya itu.

"Ishhh, bicara apa kau ini." Shin hye menatap Jong suk dengan gugup." Maaf manager Lee, sepertinya kita harus pergi sekarang. Ayo cepat masuk..." ujar SHin hye sembari mendorong Hyun jin masuk ke dalam mobil. Tapi justru Hyun jin menahan tubuhnya sebentar.

"Manager Lee, mau ikut bersama kami?" alih-alih masuk ke dalam, justru Hyun jin malah mengundang Jong suk untuk ikut dengan mereka.

Shin hye langsung melotot."Yyaak... oopss, hehhehe. Dia memang seperti ini manager Lee, padahal dia sudah menikah tapi masih saja suka melirik pria lain.

"Eii... bukan untukku tapi untukmu. Lagi pula kaliannya berteman, yasudah undang mananger Lee kerumahmu. Kita makan malam bersama, bagaimana anda mau gabung bersama kami?" Sekali lagi Hyun jin mencoba peruntungannya.

"Ckckckck... baiklah, tapi berhenti memanggilku manager diluar kantor. Panggil Jong suk saja.

"Baiklah Oppa..."Hyun jin berujar senang dan masuk ke dalam mobil sembari menjulurkan lidah pada Shin hye. Shin hye juga Jong suk hanya bisa tersenyum dengan kelakuan Hyun jin.

"Jadi, apa aku boleh ikut?" Jong suk memastikan kembali. Kalau Shin hye tidak mengijinkannya dia tidak akan memaksa.

".... kalau tidak, Hyun jin akan menterorku." Shin hye tersenyum pertanda kalau dia mengijinkan Jong suk ikut bersamanya. 


***

"Yong... kau yakin mau buat shabu-shabu? kita kan bisa makan diluar saja.

"Makan diluar lebih banyak menghabiskan uang." sahut Yong hwa.

"Kau yang masak yaa.

"Iya.

Ji won menyerahkan trolly dorong pada Yong hwa dan berjalan mendahuluinya. Setelah menjemput Ji won dikantornya, tiba-tiba saja Yong hwa ingin membuat shabu-shabu. Jadi dia mengajak Ji won mampir ke supermarket untuk belanja bahan-bahan.

Yong hwa mengikuti Ji won dari belakanng dan berhenti ditempat sayur-sayuran. Ji won membatu Yong hwa mengambil sayuran yang dia inginkan, setelahnya berjalan untuk mengambil beberapa tofu segar.

"Oh... kalian juga disini?

Yong hwa dan Ji won menoleh." Oh, Jong suk ssi." sapa Yong hwa.

"Hai..." sapa Ji won juga sembari menaruh tofu yang dia ambil." Apa yang kau lakukan disini?

"Aku menemani temanku berbelanja, kami akan makan malam dirumahnya.

"Wahh, kebetulan sekali kita bertemu disini ya. Lalu dimana temanmu?" tanya Ji won lagi.

"Aku rasa mereka sedang membeli daging. Aku mencari ini untuk penutupnya." Jong suk menunjukan buah semangka yang dia bawa.

"Jong suk ah... semangkanya sudah dapat?" Hyun jin menghampiri Jong suk dan terpaku saat melihat Yong hwa bersama dengan seorang wanita yang tidak dia kenal.

"Shin hye mana?"tanya Jong suk.

"Shin hye?" kata Ji won." Kau juga bersama Shin hye? Oh hai... perkenalkan aku Ji won, aku juga mengenal Jong suk." Ji won memperkenalkan diri dengan ramah.

Hyun jin pun membalas uluran tangannya." Shin hye sudah dikasir, aku diminta untuk menyusulmu atau katanya dia tidak akan membayar semangkanya.

"Ckckckck... " Jong suk terkekeh." Baiklah, ayo. Aku pergi duluan yaa... Yong hwa ssi, Ji won ssi.

Yong hwa dan Ji won menganggukan kepala." Siapa wanita itu? kenapa melihatku seperti itu? Ada yang salah dengan wajahku, yaa?" Ji won langsung memegangi wajahnya dengan wajah cemberut.

"Ck... sudah jangan dipikirkan, ayo." ajak Yong hwa menarik tangan Ji won.


***

"Sehabis makan malam memang lebih enak menyantai seperti ini. Shin hye mana semangkanya?

"Ini nyonya ..." Shin hye meletakan sepiring semangka yang sudah dia potong-potong dan Jong suk membawa minuman kaleng.

"Wahhh ... terima kasih kalian yang terbaik." puji Hyun jin.

"Apa wanita yang bersama Yong hwa itu kekasihnya? kau mengenalkan?"tanya Hyun jin pada Shin hye.

"Eh? kau sudah bertemu dengannya?

"Yaa, tadi disupermarket saat mencari Jong suk. Cukup cantik..." Hyun jin berkomentar lagi.

"Boleh aku bertanya? Apa kalian mengenal Yong hwa? karena yang aku tahu, Shin hye adalah penulis buku Yong hwa, dan kau berteman dengan Shin hye. Kalau begitu kau juga berteman dengan Yong hwa?

Shin hye dan Hyun jin menatap Jong suk. Kenapa pria itu ingin sekali tahu tentang hubungan mereka dengan Yong hwa.

"Aku rasa begitu." ujar Hyun jin biasa saja. Tapi tidak dengan Shin hye.

Jong suk menyadari itu." Apa kau dan Yong hwa dekat?" kali ini Jong suk bertanya pada Shin hye.

Shin hye ragu untuk menjawab sebelum akhirnya dia mengatakan kalau mereka dekat karena bekerja bersama. Shin hye tidak mau orang lain mengetahui bagaimana hubungan mereka dulu. Tidak seorangpun boleh mengetahuinya, tidak Jong suk dan juga Kim ji won.Dan mengenai Ji won? Yaa Tahun, bagaimana aku bisa meminta maaf padanya?

"Shin hye?" Jong suk memanggil Shin hye sembari menyentuh pundak wanita itu. Dia melihat Shin hye khawatir." Kau baik-baik saja?" tanyanya lagi.

Shin hye menoleh." Aku baik-baik saja. Tapi sepertinya aku sudah mengantuk.

"Sepertinya Ji won mau pulang." ujar Hyun jin memberitahu. Dia melihat Yong hwa mengantar Ji won kemobilnya.

Shin hye dan Jong suk melihat sekilas." Sepertinya aku juga harus pulang." ujar Jong suk.

"Kau benar. Shin hye aku juga mau pulang.

"Aku temani kau mencari taksi." tawar Shin hye.

"Biar aku mengantarmu Hyun jin ssi. Tapi suamimu tidak akan marah padaku kan?" tawar Jong suk.

"Eh? kau tahu kalau aku sudah menikah?

"Eummm... Shin hye memberitahuku." jawabnya menunjuk Shin hye. Dan Shin hye langsung dilirik oleh Hyun jin.

"Kenapa? Kau kan sudah menikah." kata Shin hye risih dengan tatapan Hyun jin.

"Ok.. ok aku mengerti. Kau kan belum menikah, jadi aku kasih peluang untukmu. Ckckckck...

"....?" Shin hye tidak mengatakan apapun. Tapi lain hal dengan Jong suk, pria itu tersenyum penuh arti.

"Ayo, Jong suk ssi." ajak Hyun jin berjalan lebih dulu menuju mobil Jong suk.

"Eoh. Aku pergi dulu.

"Eumm... hati-hati dijalan.

Jong suk kembali memutar badannya menghadap Shin hye." Eumm, aku akan menghubungi.

"Ckckck... baiklah." Shin hye terkekeh lucu dengan sikap Jong suk. Ada apa dengan pria itu, pikirnya.

"Shin hye, aku pulang dulu yaa. Cepat tidur." ujar Hyun jin sembari melambaikan tangan.

"Eoh... hati-hati dijalan, salam untuk suamimu yaa. Selamat malam." Shin hye melambaikan tangan mengantar kepergian Jong suk dan Hyun jin. Dia tersenyum sembari memeluk dirinya sendiri, mungkin kedinginan. 

Lalu Shin hye berbalik memutuskan untuk masuk ke alam mencari kehangatan dibawah selimut tebal. Sepertinya dia juga sudah mengantuk, dia akan langsung terlelap setelah merebakan tubuhnya di atas kasur.

Tapi keinginannya itu hanya keinginan saja. Nyatanya, sepertinya dia harus menunda tidurnya malam ini. Pria itu, sejak kapan ada dibelakangnya? Bukankah dia sudah masuk ke dalam rumahnya dari tadi?

"Jangan menghindariku Shin hye." Cegah Yong hwa mengehentikan langkah Shin hye. Walaupun Yong hwa tidak menahan tubuhnya, tapi Shin hye tetap berhenti.

Shin hye terdiam ditempatnya. Dia juga tidak berbalik untuk melihat Yong hwa. Dia sudah memantapkan hati untuk tidak memikirkan Yong hwa, dia tidak ingin terlalu dekat dengan pria itu, dia tidak ingin kesalahan malam itu terulang lagi. Dia sungguh tidak ingin, atau dia hanya berbohong agar hatinya tidak terluka. 

Apakah aku masih menyukai Yong hwa?

Yong hwa berjalan dan berhenti di depan Shin hye. Dia termenggu melihat wajah sendu wanita itu. Shin hye menunduk tidak ingin melihatnya. Sebenci itukah Shin hye padanya, bahkan untuk melihat saja dia tidak ingin. 

Yong hwa memberanikan diri untuk menyentuh wajah Shin hye. Dia mengangkat dagu Shin hye, sehingga Shin hye terpaksa melihatnya. Tapi Shin hye justru menutup matanya. Shin hye tidak ingin mengunci Yong hwa dalam ingatannya, dia tidak ingin mengingat Yong hwa.

Lalu tanpa Shin hye tahu, Yong hwa mendekatkan wajahnya. Dengan pelan dan lembut Yong hwa menciumnya, menempelkan bibirnya dengan bibir lembab Shin hye. Merasakan itu, Shin hye tidak menghindar. Dia tidak menolak sentuhan Yong hwa pada bibirnya. Apa dirinya menyukainya?

"Maafkan aku, tapi aku masih mencintaimu. Bahkan hingga saat ini." gumam Yong hwa setelah melepaskan ciumannya dan berlalu meninggalkan Shin hye.

Mungkin ini sebagai tanda perpisahan??






TBC ...

Continue Reading

You'll Also Like

947K 87.9K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
7.7K 345 11
IM YOONA CHOI SIWON "You're a strong woman. control your emotions, or they will control you"
2.1M 10K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...