We Just Broke Up!!

By Fransiskamaria7

22K 3K 468

Waktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. ... More

Takdir #1
Tetangga #2
Ternyata, kita?? #3
Canggung #4
Alasan berpisah #9
Usaha Melupakan#10
Pria Lain #6
Kim ji won yang Polos #7
Malam Berkasih #8
Malam Berkasih #8
Hari-Hari Denganmu #16
Relantionship #11
Malam di Pantai#13
Gundah #12
Sedikit Celah #14
Ungkapan #15
Memulai Perang #17
Menangis Semalam#18
Kata Terakhir #19
Wedding Day #20

Perasaan Aneh #5

879 165 17
By Fransiskamaria7

"Jadi apa kau sudah mendapatkan penulisnya?

"Eoh?"Yong hwa menatap Ji won, sembari mengunyah makanannya, dan mengangguk.

"Siapa? Wanita ya? Cantik?"

Yong hwa kembali menganggukan kepala membenarkan pertanyaan Ji won dan itu tentu saja membuat Ji won cemberut karena cemburu.

"Ada apa?"Tanya Yong hwa santai tidak menyadari ekspresi Ji won.

"Penulismu wanita cantik?"

"Semua wanita itu cantik. Tidak ada yang membedakan antara mereka semua. Tergantung seseorang melihatnya seperti apa."

Ji won memajukan tubuhnya meyondongkan tubuh pada Yong hwa."Kalau dilihat dari pengelihatanmu, siapa yang lebih cantik, aku atau penulismu itu."Tanya Ji won penuh selidik. Dia takut kalau Yong hwa akan mengatakan kalau penulisnyalah yang lebih cantik.

"Cantik itu relatif. Aku kan sudah bilang semua wanita itu cantik."

"Ishhh kau menyebalkan. Aku mau pulang."Rengut Ji won sebal.

"Ck... Wanita memang sama saja." Kekeh Yong hwa memperhatikan Ji won dari belakang.

Sebelum memasuki mobil, Yong hwa memeriksa handphonenya. Dan selanjutnya dia memasukannya lagi setelah tidak ada satupun pesan atau panggilan masuk dari seseorang yang dia tunggu. Siapa?


***

"Hyun jin, laptopku rusak. Aku harus membelinya yang baru. Masalahnya kartu ATM ku tertelan saat aku mau ambil uang. Aku pinjam uangmu dulu yaa, nanti aku ganti. Eii... aku tidak pakai kartu kredit. Apa? Kapan kau kembali? Kenapa mendadak sekali. Baiklah, baiklah. Bersenang-senanglah disana, bye."Shin hye mendesah frustasi. Dia kembali membuka dompetnya dan memeriksa sela-sela dompet berharap dia menemukan uang yang terselip."Ya Tuhan."Resah Shin hye saat tidak menemukan sepeserpun uang.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Shin hye menoleh pada sumber suara yang berasal dari belakang. Lantas tersenyum canggung mengetahui ternyata Yong hwa juga ada disini.

"Mau ambil uang?"Tanya Shin hye menyingkir memberi ruang pada Yong hwa kalau pria itu ingin menggunakan mesin atm.

"Tidak."Jawab Yong hwa."Aku hanya melihat seseorang yang sepertinya butuh bantuan karena mungkin saja tidak mengerti cara menggunakan mesin atm, dan ternyata itu kau. Ada apa?"

Shin hye menjadi kikuk sendiri."Aku... Kartu debitku tertelan saat aku ingin mengambil uang. Jadi aku tidak mendapatkan uangnya."Kata Shin hye menjelaskan frustasi.

"Ckckckkck, tidak mendapatkan uangnya? Kau memilih kata-kata yang lucu."Yong hwa terkekeh renyah." Maaf, aku tidak bermaksud. Apa ada yang bisa aku bantu?"

Shin hye menggeleng."Tidak apa, aku akan kembali besok setelah aku mengurusnya."

"Kau yakin? Kalau kau mau, aku bisa meminjamkan uang untukmu." Mendengar penawaran Yong hwa membuat Shin hye tersenyum cerah. Tapi detik berikutnya dia langsung bersikap seperti biasa menyadari tingkah bodohnya.

"Tidak apa-apa."Ujar Shin hye menunduk."Tapi, bolehkah... Sekali saja mungkin?"

"Apa?"Tanya Yong hwa tidak mengerti.

Shin hye mengangkat kepalanya dan menatap Yong hwa lekat."Sekali saja, ya sekali saja. Besok aku pasti akan mengganti uangmu. Aku harus membeli laptop yang baru karena yang lama sudah rusak parah. Aku pinjam uangmu yah, please."Shin hye menjelaskan panjang lebar tanpa henti dengan gerakan tangan yang beterbangan kemana-mana seolah-olah dia juga menjelaskannya lewat bahasa tubuh dan mengakhirinya dengan menyatukan kedua telapak tangannya seperti orang yang sedang memohon pertolongan. Tapi tunggu, kenapa Shin hye begitu? Kan dari tadi juga dia yang menawarkan diri untuk menolongnya?

"Baiklah."Kata Yong hwa setuju dan menarik Shin hye menjauh dari mesin atm karena sudah banyak orang yang mengantri dibelakang mereka untuk menggunakan mesin atm.

Yong hwa dan Shin hye pergi untuk membeli laptop baru Shin hye. Yong hwa membawa Shin hye ke pusat elektronik yang sering dia kunjungi. Beruntung karena Shin hye tidak membawa mobil jadi mereka bisa pergi bersama.

Yong hwa membuntuti Shin hye dari belakang, lorong kelorong, berhenti saat Shin hye behenti dan berbicara saat Shin hye menanyakan pendapatnya. Diam-diam dari belakang Yong hwa tersenyum, entah apa yang membuatnya merasa senang. Apa berjalan-jalan dengan Shin hye membuatnya terhibur?

"Aku rasa ini lebih bagus dari punyaku yang sebelumnya. Ok, aku ambil yang ini. Agak sedikit mahal sih, tapi yasudah lah. Harga menentukan kualitas."Shin hye berceloteh sendiri dan tersenyum senang dengan ocehan-ocehannya.

"Biar aku bawa."Yong hwa mengambil laptop setelah membawanya."Shin hye semakin melebarkan senyum melihat Yong hwa.

Setelah selesai membeli laptop Yong hwa dan Shin hye makan malam bersama. Yong hwa menawarkan Shin hye untuk makan malam di restoran seafood favoritenya, tapi justru Shin hye menolaknya. Shin hye justru mengundang Yong hwa untuk makan malam bersama dirumah sebagai ucapan terima kasih. Tapi sebelum itu, Shin hye mengajak Yong hwa untuk berebalanja membeli bahan-bahan makanan.

"Ahhh, biar aku yang bawa ini."Shin hye mengambil kantong plastik kecil yang dibawa Yong hwa. Agar Yong hwa tidak terlalu kesusahan membawa semua belanjaannya.

Terakhir Yong hwa meletakan laptop diruang tamu dan menghampiri Shin hye yang sedang membereskan belanjaan didapur.

"Sepertinya aku harus pulang dulu untuk mandi. Aku akan kembali setelah selesai. Kau tidak apa-apa aku tinggalkan?"Tanya Yong hwa dan Shin hye mengangguk.

Saat Yong hwa pulang untuk mandi. Shin hye bergegas menyiapkan bahan-bahan yang dia perlukan. Dia membuat terlur gulung, sup kimchi lobak asam manis, acar dan bulgogi juga ada japcahe. Shin hye mengerjakannya satu persatu dengan tenang seperti seorang chef. Dalam hal memasak, kemampuan Shin hye berada diatas rata-rata.

Sedangkan dirumah Yong hwa. Yong hwa baru saja selesai mandi dan sudah berpakaian lebih santai dari sebelumnya. Yong hwa baru saja akan kembali kerumah Shin hye, tapi seseorang menghubunginya. Dan itu dari Ji won.

"Halo."Jawab Yong hwa.

"Apa kau sudah makan malam? Kalau belum, bagaimana kalau kita makan malam bersama, kau mau?"Tawar Ji won diujung telpon.

"Aku baru saja makan malam."Jawab Yong hwa berbohong, bukan sudah tapi akan makan malam.

"Benarkah?"

"Eummm."Gumam Yong hwa.

"Baiklah, jangan tidur malam-malam yaa. Besok kan kau ada jadwal pertunjukan."Ji won mengingatkan.

"Pertunjukannya kan besok malam."

"Iyaa, tapi tetap saja kau juga harus menjaga staminamu. Aku tidak mau kau kelelahan."

"Ck... baiklah aku mengerti. Kau juga, jangan bekerja terlalu keras. Cepat tidur saat kau sudah mangantuk, ok."

"Ok."

Setelah panggilannya selesai, Yong hwa bergegas kerumah Shin hye. Dia langsung menuju dapur untuk membantu Shin hye, walaupun dia tahu mungkin saja Shin hye sudah selesai memasak.

Tapi ternyata, Yong hwa mengulas senyum. Shin hye masih belum selesai memasak makan malamnya walaupun sudah ada beberapa makanan yang tersaji diatas meja makan.

"Apa yang kau buat?"Yanya Yong hwa yang sudah berdiri dibelakang Shin hye.

"Omo!!"Pekik Shin hye sedikit terkejut."Kau mengagetkanku."Ujar nya pada Yong hwa dan memberikan sesendok kuah sup yang sedang dia masak."Bagaimana, sudah pas belum?"

Yong hwa terdiam merasakan rasanya. Dia bergumam beberapa detik."Aku rasa ada yang kurang." Kata Yong hwa memberitahu sembari menyecap-nyecapkan lidahnya.

"Tuhkan, aku juga merasakannya. Apa lagi yang aku lupa masukan?"Shin hye berusaha berpikir. Bumbu apa yang lupa dia masukan sampai masakannya ada yang kurang rasa.

Tiba-tiba Yong hwa berbalik dan mengambil gula."Aku rasa kau lupa menambahkan gula, benarkan?" tanpa menunggu Shin hye menjawab, Yong hwa sudah mencamurkan gula ke dalam sup buatan Shin hye. Mengaduknya sebentar dan mencicipinya sendiri."Eummmm... Coba ini."Yong hwa memberikan sisa kuah pada sendok yang dia pegang.

"Astaga, kau benar. Aku lupa menambahkan gula."Rutuk Shin hye pada dirinya sendiri."Jangan menertawakanku Yong."Shin hye matap tajam Yong hwa yang diam-diam menertawaknnya.

"Ah tidak."Yong hwa langsung saat Shin hye memanggilnya lebih santai.

"Tolong bawa supnya kemeja makan yaa. Aku bereskan ini dulu, setelahnya baru kita makan malam.

Setelah pekerjaan dapur selesai, Shin hye menghampiri Yong hwa yang sudah duduk manis. Shin hye mengikat ulang rambunya sebelum dia duduk. Dan tersenyum pada Yong hwa sembari memperhatikan hidangan makan malam yang dia buat.

"Semoga kau masih menyukainya." Kata Shin hye tersenyum senang.

"Apa kau sengaja membuat makanan kesukaanku?"

"Yaa tentu saja."Tanpa sadar Shin hye mengakuinya dan langsung bungkam seribu bahasa."Ma... maksudku, sebagai ucapan terima kasih jadinya aku memabuatkan makanan kesukaanmu."

"Jadi kau masih mengingatnya?"Yong hwa menatap Shin hye lekat."Kalau kau masih ingat makanan kesukaanku, kenapa kau tidak memasak nasi goreng kimchi? Aku merindukannya."

Shin hye terdiam sembari menatap Yong hwa yang juga sedang menatapnya. Mereka berdua beradu pandang tanpa berkedip sama sekali. Mencoba menelusuk lebih dalam ke dalam bola mata mereka. Terdiam dan saling memandang. Ada getar yang tercipta tapi mereka mencoba untuk tidak merasakannya. Kilatan percikan cinta itu masih ada dikedua mata mereka.




TBC ...

Continue Reading

You'll Also Like

281 58 31
Banyak cara untuk mendeskripsikan Dia, Dia yang ku temui ditahun 2018. Menjalin cerita indah nan panjang tentang kita, Membentuk memori indah untuk...
2.8M 28.2K 28
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.6M 38K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.2M 33.4K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...