Stranger, I love you!

By sekartiktik

31.2K 1.3K 380

You never know, how much you can love a stranger ? How you can believe he's never leaving you? And you never... More

Stranger, I love you!
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37 [The Last Chapter]

Chapter 28

607 45 22
By sekartiktik

hellaaw ketemu lagi di part ini ^^ btw I am sorry about my grammar hoho masih belajar soalnya. Just correct me if I'm wrong (;

happy reading xx

--------------------------------------------------------------------------------------------

Gue membuka mata dan mendapati diri gue udah di kamar. Ralat kamar seseorang tepatnya. Ini bukan kamar gue.

Gue membenarkan posisi duduk gue sambil memegangi kepala yang sedikit pusing.

gue dimana ini ?

Pintu kamar terbuka dan muncul Madeon dari balik pintu. Ia tersenyum sambil membawa susu hangat.

"hey, feel better now ?"

Gue mengangguk dan tersenyum "kok bisa disini ?" tanya gue heran

"tadi kamu pingsan di taman"

"hah ? duh maaf ya jadi ngerepotin"

"no problem, ini minum"

Gue langsung meraih segelas susu itu dari tangan Madeon dan meminumnya hingga habis.

"YN, besok aku ada acara dan kamu mau ga temenin"

"kemana ?"

"Zedd mengadakan party "

"okay :)"

Madeon tersenyum ke arah gue. Gue melirik jam dinding udah jam 11 malem ._.

"Mad, aku harus pulang"

"tapi ini sudah larut malam, kamu sebaiknya menginap disini"

"but--"

"don't worry, aku ga akan berbuat jahat ;)" ucapnya sambil ngewink ke gue

"bukan itu masalahnya ._."

"so ?"

"besok kan aku kuliah"

"kita kan satu kampus"

gue menepuk jidat "oh iya aku lupa"

"haha yasudah istirahat, good night yn"

"night Hugo" Madeon sempat kaget dengan panggilan itu tapi dengan cepat ia tersenyum.

 Gue merebahkan tubuh di bantal ini. Gue mencoba untuk tidur tapi pikiran gue menerawang kemana-kemana.

Gue kembali mengingat kejadian itu.

Ternyata itu bukan mimpi :(

Gue kembali menitikan air mata. Kenapa Greyson bisa kaya gitu :'(

Kalo emang dia ga bener-bener sayang sama gue ngapain dia harus deketin gue waktu kita di Jakarta.

Ini semua salah gue, gue terlalu berharap lebih ke Greyson. Gue yang terlalu kepedean dia bakalan jadi milik gue seutuhnya.

Gue memiringkan tubuh ke kanan sambil memeluk guling.

Austin :'(

ucap gue pelan.

Gue butuh Austin sekarang. Meskipun dia autis dan rada ngeselin tapi cuma dia saudara yang ngertiin gue.

Hati Greyson udah bener-bener berubah jadi batu.

Gue mengusap air mata gue

"meskipun aku sibuk, aku ga telpon atau sms kamu tapi sebisa mungkin aku sempatkan waktu untuk ketemu kamu. Meskipun aku banyak kerjaan ini itu tapi percaya everytime I always thinking of you and always missing you"

Kata-kata itu terngiang lagi.

Apa gue harus percayas sama kata-kata Greyson ? tapi ngeliat perlakuannya ini ke gue.....

Dan disaat gue tanya kita putus atau engga dia ga jawab. Dia cuma bilang gue harus ninggalin dia.

Gue di gantungin :"""""(

~~~~~~~~~~~~~~~~

Suara kicauan burung langsung membangunkan gue.

Gue ketiduran sambil nangis ._.

Gue berjalan gontay menuju kamar mandi untuk membasuh muka. Setelah selesai gue meraih tas gue dan keluar kamar.

Rumah Madeon bagus. Meskipun ga terlalu besar tapi semua tertata rapi. Ada beberapa penghargaan yang terpajang dilemari kaca ini.

Mata gue melongo ngeliat Madeon yang baru aja keluar dari kamarnya. Dia cuma pake celana tidur hitam sama kaos abu.

Ko ganteng ya *eh ._.

dia mirip Greyson kalo ke gini </3

Madeon belum sadar kalo gue lagi berdiri ngeliatin dia. Dia mengucek matanya dan akhirnya sadar ada gue disini.

"Morning YN" ucapnya sambil tersenyum

"mor--morning" kok gue gugup si -_-

"breakfast ?"

"sure"

Gue mengikuti Madeon ke meja makan. Dia membuka tudung saji dan udah tersaji beberapa roti yang gue gatau jenisnya

"this is croissant. Roti khas Perancis" Gue cuma mengangguk-anggukan kepala. 

Gue menarik kursi dan duduk di deretan kursi ke 2. Madeon berlalu kedapur

"do you want a coffee or milk ?"

"one glass milk please" sahut gue

Ga lama Madeon kembali lagi ke meja makan dengan dua gelas susu coklat di tangannya.

"Thank you" ucap gue ketika meraih salah satu susu ini. Gue langsung meminumnya dan mengambil satu roti dari meja makan.

"Madeon, nanti anterin pulang ya" pinta gue malu-malu

"sure, tapi habiskan dulu sarapan mu"

"okay"

Gue masih mengunyah roti croissant ini tapi Madeon udah lebih dulu abis. Madeon pamit masuk ke kamarnya. Katanya mau mandi. Gue cuma mengangguk pelan sambil makan.

Gue mengambil satu roti lagi. Fix nih gue kelaperan ”(ᴗ_ ᴗ。)

20 menit kemudian Madeon keluar kamar. Dia udah rapi sekarang.

Dia nyamperin gue sambil nenteng tas.

"yuk" ajaknya

Gue tersenyum dan langsung ngintilin dia dibelakang. Madeon memberikan satu helmnya dan gue langsung nangkring di atas motornya.

Kita langsung melesat menuju rumah Austin.

Motor Madeon berhenti ketika lampu lalu lintas berubah merah. Gue masih menikmati udara segar pagi ini.

Lagi-lagi gue dapet sarapan ga ngenakin. Gue liat moses di sebelah motor Madeon. Didalem sana ada Maura yang lagi make up didalem mobil.

Greyson sendiri lag serius ngeliatin jalanan.

Tiba-tiba gue inget kata-kata dia semalem. Rasanya emosi gue meledak seketika, gue bener-bener marah dan sedih atas kata-kata Greyson itu.

Madeon menoleh ke arah kiri dan dia langsung paham mood gue saat ini.

Entah di sengaja atau bukan tiba-tiba aja tangan Madeon menarik tangan gue untuk memeluk pinggangnya. Tanpa ragu-ragu gue langsung memeluk Madeon dan menyandarkan kepala gue di pundak sebelah kirinya.

Greyson menoleh ke arah motor Madeon. Gue langsung gugup tetapi Madeon mengusap lembut punggung tangan gue membuat gue lebih tenang.

Nasib baik gue pake helm yang kacanya gelap jd Greyson ga begitu ngenalin gue tapi entah dengan tas gue. Karena gue pake tas batik kesayangan gue.

Lampu lalu lintas udah berubag menjadi hijau. Gue mempererat pelukan gue dan Madeon langsung ngegas motornya dengan cepat.

Gue masih merasakan tatapan mata Greyson masih terarah ke gue.

@Austin's House

"Austin kemana yn ?" tanya Madeon ketika kita baru sampai dirumah Austin

"tour, keberangkatannya dipercepat. Bulan depan si dia udah pulang lagi" Madeon cuma manggut-manggut "ayo masuk"

Gue membuka pintu dan berjalan kedalam disusul Madeon yang jalan di belakang gue

"Aku mandi dlu ya"

Gue tinggalin Madeon diruang tamu selanjutnya gue naik ke atas buat mandi dan siap-siap kuliah.

30 menit kemudian

Gue turun tangga sambil menenteng tas gue

"maaf ya lama hehe" ucap gue ke Madeon sambil nyengir kuda

"no problem, ayo berangkat" gue mangangguk semangat dan langsung caw ke kampus.

Setibanya di kampus gue langsung ketemu Mikaela yang juga baru sampe.

"Mikaela" panggil gue

Mikaela tersenyum dan langsung nyamperin gue. Madeon melepas helmnya sambil merapikan rambutnya

"YN, aku ke kelas dulu ya, bye"

"bye"

Mikaela nyamperin gue sambil nyengir gajelas "kenapa lo?" tanya gue heran

"Gapapa, cuma akhir-akhir ini gue perhatiin lo sering sama Madeon ya"

"ya gitu hehe"

"udah sama dia aja wkwk"

"lo kira gampang ngelupain Greyson -_- lagian gue nganggep dia cuma temen kok"

"hahaha yaudah"

"eh Mik gue mau cerita" Gue sama Mikaela jalan beriringan menuju kelas. Gue ceritain kejadian semalem ditaman. Semua gue ceritain sedetail mungkin sampe Mikaela sendiri gapercaya sama ucapan gue

"Lo serius yn ?"

"ngapain gue bohong Mik :( lo tau ga saking gue depresinya sama ucapan Greyson gue ampe pingsan di taman"

"HAH PINGSAN ??!"

"ish gausah triak-triak -_-"

"ya maap-maap, ih terus siapa yang nolongin lo ?"

"Madeon"

"kurang ajar banget deh Greyson, apaan coba tiba-tiba dia bilang kaya gitu ke lo. Ini sih ada yang ga beres"

"gue juga mikir kaya gitu Mik, pokoknya gue harus selidikin ini semua"

"bener, kalo perlu gue bantuin deh"

"thanks banget ya"

obrolan kita berhenti ketika tiba didalem kelas.

********

"YN hari ini lo kemana ?"

"nemenin Madeon ke partynya Zedd"

"oh"

"kalo lo ?"

"nonton konser Austin di tv wkwk"

"dasar ahaha"

Gue segera membereskan buku lalu keluar kelas. Gue bergegas jalan menuju parkiran motor karena Madeon udah nungguin disana.

"Kita mau kemana ?" tanya gue sambil pakai helm

"mall, cari dress untuk nanti malam"

"tapi--"

"what ?"

"I dont have enough money"

"don't worry ;) Karena aku yang mengajak kamu jadi aku yang tanggung semuanya"

Gue langsung tersenyum lebar dan naik ke atas motornya.

Kita langsung melesat ke Mall terdekat.

Madeon narik gue ke deretan dress Forever 21.

Dressnya lucu-lucu (๑>ᴗ<๑)

"Kamu pilih salah satu dan coba disana" Madeon nunjuk kamar pas yang terletak ga jauh dari deretan dress ini. Gue mengangguk dan mulai meraih satu dress putih.

Gue mulai mencoba dress ini dan bercermin.

Gue keluar dan Madeon lagi duduk sambil mainin hapenya. Gue jalan mendekatinya dan dia langsung berhenti main hape.

Kedua alisnya bertautan

dia menggeleng "Next"

gue kembali masuk ke kamar pas dan mencoba dress selanjutnya , gue mencoba dress berwarna abu-abu ini.

"lucu" ucap gue ketika bercermin.

Gue keluar kamar pas dan Madeon cuma menggeleng. Gue memutar bola mata dan masuk lagi kedalam kamar pas.

Gue mencoba dress pink tua dengan corak bunga mawar ini

Gue nyengir liat pantulan gue sendiri di cermin. Dress ini bikin boobs gue jadi naik .____.

Gue keluar dan Madeon langsung melotot kaget "no no, terlalu sexy next"

syukurlah dia ga setuju wkwk

gue meraih dress selanjutnya. Yang satu ini simple pake banget. Cuma crop tee tanpa lengan berwarna abu dan rok hitam selutut. Gue menarik zipper yang ada dibagian depan dan merapikan rambut gue sedikit lalu bergegas keluar.

Madeon tersenyum lalu mengangguk. Pertanda dia setuju sama dress yang ini.

Gue kembali ke kamar pas buat ganti baju gue yang sebelumnya. Gue melirik jam tangan gue ternyata udah jam 6 sore. Madeon langsung narik gue masuk ke salah satu salon di mall ini. Dia memerintahkan karyawan ini untuk me-make over gue.

"Aku tinggal sebentar ya, nanti aku jemput lagi" ucap Madeon sambil ngewink ke gue. Gue cuma mengangguk pasrah dan mba mba salon ini langsung menarik gue ke meja rias.

Dia mulai memoles wajah gue dengan foundation lalu concealer untuk menutupi kantung mata gue. Selanjutnya bedak tabur dan dia mulai dengan alis gue dulu.

selanjutnya bagian mata. Dia mulai mengoleskan eye shadow berwarna coklat dan beberapa gradasi warna lalu eyeliner dan bulu mata

HAH BULU MATA .___.

"umm sorry but I dont want wearing--"

"ssst this is can make you perfect. Believe me"

Gue akhirnya pasrah dengan kata-kata mba ini.

gue cuma bisa memejamkan mata selama bulu mata ini menempel. Setelah tertempel gue mulai membuka mata. Pertama kali ngebuka mata itu rasanya mata gue ketiban lem fox -______-

Gue mengerjap beberapa kali dan tertawa geli ngeliat bulu mata gue yang seketika panjang dan lentik. Untung ga pake bulu mata anti badainya syahrini (?)

setelah selesai bagian mata dia mulai memoles bibir gue dengan warna red peach. Dan yang terakhir blush on untuk kedua pipi gue ini.

"FINISH, now your hair"

Dia mulai merombak habis rambut gue. Gatau ini diapain, rambut gue di sasak dan dicurly sedikit ujungnya.

Ternyata dia cuma mempony tail setengah rambut gue .

"last step change your clothes" perintahnya ke gue. Gue langsung meraih tas belanjaan tadi dan mengganti pakaian gue.

Gue bercermin dan ngeliat pantulan diri gue di cermin. Gue jadi inget waktu di ajak Greyson ke sundance :(

Gue keluar kamar ganti dan mendapati Madeon udah dateng. Dia lagi duduk sambil nerima telepon. Pakaian dia udah rapi sekarang. Dia pakai tuxedo hitam dan kaos polo didalamnya

Mulutnya menganga ketika ngeliat gue keluar. Gue cuma bisa tersipu malu >,<

Madeon segera mengakhiri teleponnya dan tersenyum ke arah gue.

"you look so beautiful" ucapnya

"thank you hehe"

Madeon langsung menarik tangan gue keluar dari Mall ini.

"Kita berangkat sekarang ?"

"yap"

Madeon membukakan gue pintu dan kita langsung otw tempat tujuan.

Kita udah sampai di salah satu hotel mewah. Gue gatau ini dimana ._.

Party di adain di taman hotel ini. Orang-orang banyak berlalu lalang. Madeon nampak nyari-nyari Zedd dan akhirnya ketemu.

Zedd lagi ngobrol sama temen-temennya dan langsung nyamperin gue sama Madeon.

"thank you for coming buddy" ucap Zedd sambil memeluk Madeon singkat  "who is she ?" tanya Zedd ke Madeon

"oh are you kidding me Zedd"

"seriously, who is she ?"

"she's yn. Austin's cousin"

"goddamn she looks so pretty, welcome to my party yn" Zedd langsung memeluk gue dan gue membalas pelukannya.

Ya kali dia ga kenal muka gue -_-

*drrrtt drrrt

Gue cek hape gue ternyata face time dari Austin.

"Hai TIN" sapa gue semangat

"YN ? lo tumben cantik banget. Eh lo dimana ?"

"gue lagi nemenin Madeon ke acara partynya Zedd" gue mengarahkan kamera ke Madeon dan Zedd "HI BRO" ucap mereka bersamaan. Austin cuma tersenyum sambil melambai tangan

"Tin, nanti aja ya facetimeannya , disini berisik"

"yaudah bye"

Madeon menarik gue ke tengah "liat aku perform ya" bisiknya ditelinga gue

Gue cuma senyum-senyum gajelas

Karena ini private party jadi yang dateng orang-orang tertentu aja. Madeon  melepas genggaman tangannya dan jalan menuju panggung.

NP.  Madeon - Shuriken

Madeon mulai memainkan musiknya. Gue berdiri sambil menikmati permainannya. Gila ni anak lagi nge DJ ga mau diem ._. sama kaya Greyson kalo lagi main piano.

duh Greyson lagi...

Gue berjalan ke pinggir buat ngambil minuman. Tiba-tiba mata gue tertuju sama cewe berambut pirang yang lagi berdiri menyamping. Gue kaya kenal sama ni cewe

Gue samperin dan menepuk pundaknya.

Dia nengok

"CHLOE "

Matanya membulat "YN" kita langsung berpelukan kaya teletubbies.

"Lo kapan dateng ke LA ?! kok ga ngabarin gue" tanya gue antusias

"sorry banget, gue lupaa. Eh lo ngapain disini ?"

"gue nemenin Madeon aja. Lo sama siapa kesini ?"

"sekarang udah ga sama Greyson lagi nih" tanya Chloe sambil naik turunin alisnya "haha gue kesini sama Trevor"

"Lo ketinggalan banyak cerita"

"yaudah cerita sekarang" Chloe narik gue ke salah satu kursi disini. Kita berdua ngobrol-ngobrol banyak. Tapi di mulai sama hubungan gue sama Greyson dulu.

Chloe sampe geleng-geleng kepala karena ga percaya sama apa yang udah gue ceritain

"lo yang sabar ya yn" gue cuma mengangguk sambil tersenyum simpul.

Gue baru sadar kalo Madeon udah selesai perform. Dia sekarang lagi clingak - clinguk nyariin gue

"Madeon, over here" ucap gue sambil melambai. Madeon tersenyum lalu nyamperin gue dan Chloe

"eh kok mirip Greyson ?!?!" tanya Chloe panik

"wkwk sepintas mirip ya xD"

"Mad, ini Chloe temen ku. Chloe ini Madeon"

"eh emang ngerti bahasa indo ?" bisik Chloe

"ngerti" balas gue sambil nyengir

"hi, Chloe Moretz"

"Madeon" ucap Madeon sambil membalas jabatan tangan Chloe

"yn gue kesana dulu ya"

"yaudah bye"

Madeon berdiri mengambil minuman.

Mata gue hampir loncat keluar ngeliat sepasang tamu yang baru aja dateng.

Greyson dan Maura.

Mereka berdua nampak serasi.

Greyson memakai kemeja biru lengan panjang dengan bagian tangan di gulung sampai siku dan Maura memakai gaun berwarna pink peach dengan rambut pirangnya yang tergerai indah.

Jantung gue terasa sesak lagi ketika ngeliat tangan Maura merangkul erat lengan Greyson.

Kampret Greyson pake acara ganteng banget malam ini.

"YN, are you okay"

"dia disini" ucap Gue tanpa menatap Madeon

"who ?" Pandangan Madeon mengikuti arah mata gue. Seketika Madeon tersenyum licik.

"I have a plan"

"hah ?"

"let's begin"

Duh Madeon mau ngapaiiiin.

Tangan gue langsung dingin dan muka gue mungkin pucat.

"Kamu berdiri disana dekat minuman itu, pasti nanti Greyson kesitu kan"

"hah disana ?? aku lagi gamau ketemu Greyson"

"just do it yn"

Gue menarik nafas dan pasrah. Gue berusaha ngatur detak jantung gue yang ga beraturan ini.

Mati gue mati

gue ga tau harus apa. Akhirnya gue berdiri dideket minuman. Dari pada gue kaya orang idiot akhirnya gue meraih satu minuman dan minumnya setengah.

Satu tangan gue terangkat dan satunya lagi memeluk pinggang gue sendiri.

Gue merasa kaya cabe-cabean nunggu mangsa kalo begini -______-

Madeon kemana lagi ih  ƪ('▿▿▿▿´ƪ)

Gue nengok kebelakang

MAMPUS GUE GREYSON JALAN KE ARAH SINI SENDIRIAN

aaaaaa gimana ini asadsfhsfd

Huh tenang yn tenang. Keep calm

Gue menarik nafas dalam-dalam dan berusaha tenang. Gue bisa liat tangan Greyson meraih minuman yang ada disamping gue.

Balik badan

balik badan ga

akhirnya gue membalikan badan

DEG

Greyson melongo ngeliat gue.

gue juga melongo ngeliat dia.

"Y-YN" ucap dia dengan terbata-bata

Gue menatap dia tanpa ekspresi. Sama seperti tatapan dia semalem.

Dia bengong ngeliatin gue dari atas sampe bawah.

"K-" belum sempet Greyson ngomong Madeon udah dateng. Dia langsung meraih pinggul gue dan mencium pipi gue. Gue tersentak kaget tapi langsung sadar karena ini permainan kita.

"hey babe" sapa Madeon dengan nada menggoda

"hai honey"

"who is he ?"

"uh just stranger" sahut gue dengan nada acuh

"don't forget for tomorrow" gue merangkul leher Madeon dan tersenyum "sure"

Madeon langsung memajukan kepalanya dan mulai mencium gue dengan lembut.

Greyson masih menatap gue dengan keadaan tangan meremas gelas yang dia pegang.

to be continued............

HAA GIMANA CHAPTER INI ?! *capslock error

gue geregetan sendiri nulis ini chapter hahaah xD

dan maaf ya kalo ada typo-typo. soalnya belum di cek lagi hehe

dont forget vote and comment!

xx

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 198K 101
✅ "We always long for the forbidden things." 𝐝𝐲𝐬𝐭𝐨𝐩𝐢𝐚𝐧 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 ↯ ⚔︎ ʙᴏᴏᴋ ᴏɴᴇ ᴀɴᴅ ᴛᴡᴏ ᴄᴏᴍʙɪɴᴇᴅ ⚔︎ ...
10.1M 506K 199
In the future, everyone who's bitten by a zombie turns into one... until Diane doesn't. Seven days later, she's facing consequences she never imagine...
1.9M 82.8K 127
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
278K 13K 90
Riven Dixon, the youngest of the Dixon brothers, the half brother of Merle and Daryl dixon was a troubled young teen with lots of anger in his body...