J O M B L O✔

By wusanidol_

4.4K 712 305

Diduga telah lama menjomblo, seorang perempuan cantik suka berbicara sendiri, warga sekolah ragu gadis itu su... More

J O M B L O
01
02
03
04
05
06
07
08
10
11
12
13
14
15 [END]
Penting
Extra Part
Up
yo konco
anyeong

09

140 34 3
By wusanidol_

Bodo amat gue suka, gue apdet lagi.

Auday kembali ke smp itu untuk melihat-lihat, memang sudah jam pulang sekolah, tapi masih banyak siswa yang berada di sekolah. Termasuk Rae yang sekarang sudah berjalan berdua dengan Auday.

"Rae, kau mengenal Poly?" tanya Auday pelan, mungkin saja anak ini ada hubungannya dengan kematian Poly.

"Poly ya? Sudah lama aku tidak melihatnya bersekolah, kakak siapa?" Auday sedikit terkejut. Tapi ketika Auday melihat raut wajah Rae, Rae terlihat berduka. Tidak salah dia mengajak Rae.

Rae segera mengganti raut wajahnya, "Maksudku, apa kakak ada hubungan dengan Poly?" Auday tersenyum sambil menggeleng.

"Aku hanya ingin tahu soal Poly, kau temannya kan?" Rae mengangguk tidak tanggung.

Mereka berhenti sebentar di koridor, didepan mading yang penuh foto angkatan. Rae menunjuk foto kelasnya, ada sekitar tiga lima atau tiga puluh tiga anak, entahlah dia malas menghitung.

"Itu Poly" Auday sedikit menyipit ketika Rae menunjuk foto Poly.

"Dan ini aku," lanjutnya dengan menunjuk siswi disebelah kanan Poly.

"Kalian kenal baik?" Rae mengangguk, "bahkan kami bersahabat," Auday mengangguk kemudian mengajak Rae untuk melanjutkan jalan dengan sedikit bercerita tentang Poly.

"Poly adalah teman paling konyol yang pernah kumiliki, dia bertingkah blak-blakan yang kadang terlihat konyol didepan teman-teman hanya untuk membuat mereka tertawa, dia baik, ramah tapi entah kenapa, dia menghilang tepat di hari ulang tahunnya yang ke limabelas." Raut wajah Rae berubah aneh.

"Dia dinyatakan menghilang setelah bermain bersama kakaknya, Tomy, kata kak Tomy Poly marah padanya karena tidak dibelikan es krim di kedai es krim favoritnya, lalu dia kabur sambil menangis, Tomy mengatakan itu ketika orang tua Poly menelfon Polisi,"

"Aku turut sedih, kau pasti tahu tempat favorit Poly kan?" Rae mengangguk dan berkata akan mengantar Auday kesana.

Mereka sampai di dekat pohon kemarin, yang tidak Auday ketahui, ada pintu menuju atap di sudut lain dari aula di dekat pohon itu.

Mereka naik dan kemudian angin menyapa mereka.

"Poly sering menemui kak Tomy disini," kata Rae.

Auday mengedarkan pandangannya, dan benar disana ada pagar yang rusak, sama persis seperti di mimpinya.

"Kenapa dengan pagar itu?" tanya Auday.

"Tidak tahu," Auday mengangguk memaklumi.

"Siapa kalian?" Segera Auday menoleh ke sumber suara, seorang laki-laki seumuranya ada diambang pintu.

"Hai kak, kami baru saja akan pergi kok," kata Rae kemudian sedikit menarik Auday pergi dari sana.

Ketika Auday berpapasan dengan orang itu, dia menatap lamat kemudian menatapnya menilai dari atas hingga bawah.

Lengan kanan.

Dia teringat akan petunjuknya, setelah matanya menjelajah ke tangan orang itu dia akhirnya menemukan bekas sayatan agak panjang di lengannya yang ditutupinya dengan baju lengan panjang.

Rae segera menarik Auday pergi dari sana, seakan takut sesuatu akan terjadi.

Auday akhirnya menurut, dia meninggalkan rooftop dan mampir sebentar ke pohon itu.

Auday berharap sekali Poly muncul menemuinya, tapi Rae terlihat sangat takut dan ingin pulang. Jadi Auday membiarkan Rae berlari pulang dan berkata dia ingin disini sebentar.

"Bagaimana tampang kakakku?" Auday terkejut, tapi dia sudah mulai terbiasa.

"Jelek, lebih tampan Yoongi daripada Tomy," kata Auday kemudian melipat tangannya bersandar pada pohon.

"Kau ingin berbicara dengannya?" tanya Auday.

"Tentu, aku ingin mengatakan apapun yang ada dipikiranku sekarang, ah, lebih baik jika aku bermain-main dengannya sebentar," kata Poly kemudian menghilang, Auday segera naik ke rooftop, takut terjadi apa-apa dengan Tomy.

Biasanya hantu jika bermain tidak tanggung-tanggung.

Kau tau maksudku kan?

"Poly? Poly? Itu benar kau?" Auday mengintip Tomy yang sedang mencari-cari Poly padahal anak itu berdiri di samping kakaknya.

"Aku merindukanmu kak," Tomy menangis, keras sekali.

Tapi tidak ada orang yang bisa mendengarnya selain Auday yang ada dibalik tembok yang membatasi rooftop dan tangga.

Tomy meneriakan kata maaf pada udara dengan penuh penyesalan, kemudian berkata, "Maafin kakak yang udah bunuh kamu Pol, kakak nggak maksud, kakak bener-bener nggak maksud melakukan semua itu," katanya.

"Kakak khilaf Pol," katanya, pelan namun terdengar oleh Auday.

"Hei, tanyakan apakah dia siap masuk penjara ketika jasadku ditemukan?" Auday menggeleng menanggapi Poly.

"Nanti aku disangka sok tau," Poly kemudian masuk ke tubuh Auday, tapi Poly terpental dan menembus Tomy.

"Pol, jangan main-main, kakak takut nih, kamu pasti seneng lihat kakak takut," Poly kesakitan, kemudian kembali ke hadapan Auday.

"Kau! Kenapa aku tidak bisa merasukimu?" Auday mengangkat bahunya.

"Ya sudah, berakting saja kalau aku sedang merasukimu," Auday kemudian melangkahkan kakinya masuk ke area rooftop setelah berfikir selama lima menit.

"Kak Tom," panggil Auday dengan tatapan kosong.

"Siapa kau? Pergi, sebelum aku melakukan sesuatu yang tidak siapapun inginkan,"

"Ini aku kak, Poly,"

Tomy tersentak, kemudian dia berdiri dan memeluk Auday, dibalik punggung Tomy, Auday memasang wajah jijik dan risih karena dipeluk.

"Maafin kakak Pol," Auday mengangguk mengikuti permintaan Poly.

"Poly maafin, setelah kakak hapus perasaan yang kakak rasain ke Poly," kata Auday.

"Kamu tau kakak nggak bisa lakuin itu Pol," Auday menggeleng ketika Tomy menatapnya dan menggoyangkan badannya.

"Kakak harus bisa relain Poly, Poly kayak gini juga karena kakak, kakak nggak tau kan kalo Poly gangguan anak-anak lain disini? Itu semua karena Poly nggak tenang kak," Bagian terkahir murni keluar dari bibir Auday, bukan permintaan Poly.

"Baiklah, kalo itu yang kamu mau Pol, kakak bakal coba, kakak bakal coba relain kamu, kakak bakal coba suka sama cewek lain selain kamu," Poly tersenyum, Auday tidak.

"Satu lagi kak, kalo kakak ketahuan bohong pada polisi-polisi itu, apa kakak siap menerima apapun yang terjadi?" tanya Auday dengan nada datar.

"Mau nggak mau," kemudian Poly menyuruh Auday berakting pingsan seakan arwahnya keluar dari tubuh Auday.

Auday berbaring di tanah selama tiga menit kemudian dia mendengar seseorang meneriakkan namanya yang membuatnya sedikit demi sedikit membuka mata karena tidak mau menimbulkan masalah baru.

"AUDAY, KAU TAK APA? KAU APAKAN KEKASIHKU BODOH?!" Auday menutup bibir Yoongi dengan tangannya, kemudian melepasnya sambil memberikan tatapan 'biar kuselesaikan dulu'

"Poly sebenarnya ada disini, kau ingin bicara?" tanya Auday.

"Tidak, terimakasih, aku sudah selesai, waktuku sudah habis. Aku harus segera memberitahu polisi tentang kebenarannya," Auday mengangguk.

Yoongi memeluk Auday erat, "Ya! Kau ini apa-apaan? Pergi tidak memberitahuku, sudah hampir malam kau tahu?!" Auday meringis.

"Kau merindukanku ya?" tanya Auday.

"Aku serius Au," Yoongi merona.

"Aku juga serius Yoongi," Yoongi melepas pelukannya kemudian menggandeng Auday turun.

Di pohon besar, Auday tersenyum ketika Poly mengatakan terimakasih dia memeluk kakaknya yang sedang menangis dibawah pohon.

"Terimakasih," kata Tomy.

Auday tersenyum menanggapinya, "Sama-sama" katanya kemudian berjalan keluar dari smp menuju kembali ke asrama.

"Urusan Poly sudah selesai?" Auday mengangguk kemudian menghela nafas, "Akhirnya, untung saja dia bertanggung jawab,"

"Aku sempat melihat bekas sayatan di lengannya, mungkin dia melakukan selfharm karena depresi atas kejadian itu," kata Auday.

"Aku benar-benar heran, kenapa dia melakukan itu jika pada akhirnya dia tahu dia melakukan hal yang salah," kata Yoongi.

"Dia sempat membohongi polisi dengan mengatakan bahwa Poly menghilang bukan terbunuh," kata Auday.

Dan perjalanan pulang ke asrama mereka habiskan dengan pembicaraan soal Poly dan kakaknya Tomy. Sampai di komplek asrama mereka, Yoongi menawarkan makan malam pada Auday.

Tentu aja dia tidak menolak, apalagi gratis, Auday belum mengganti pakaiannya, seragam lunaknya masih melekat dan tasnya masih berada dipunggung.

Berbeda dengan Yoongi yang sudah mengenakan celana pendek selutut dan kaus putih.

"Kau melakukan apa saja ketika aku tidak ada?" tanya Auday.

"Hm? Banyak, mendengarkan musik, membaca, tidur sebentar, lalu menjemputmu," Auday terkekeh.

"Sebenarnya tidak perlu, aku sudah mau pulang waktu kau meneriakkan namaku,"

"Kau jatuh, aku langsung panik tau," Auday melotot.

"Kau melihatku jatuh?" Yoongi mengangguk.

Kemudian Auday tertawa, "Bagaimana aktingku?" tanya Auday.

"Itu semua akting?" Auday mengangguk.

"Awalnya Poly ingin merasukiku karena ingin bicara dengan kakaknya, tapi sepertinya tubuhku terlalu elit untuk di rasuki Poly, dia memintaku berakting seakan aku adalah Poly yang berbicara pada kakaknya," mereka berdua tertawa.

Malam itu, satu masalah selesai dan sirene mobil polisi yang melewati kafetaria membuat degupan jantung Auday mendadak berdebar tapi dia berdoa agar semua baik-baik saja. Lagipula Tomy mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya pada Poly.

.

Disisi lain, Tomy membuat seisi rumahnya panik setelah ia memanggil petugas polisi yang sama dengan petugas yang dipanggil pamannya ketika melaporkan hilangnya Poly.

Tomy mengakui semuanya tanpa ada yang ditutupinya. Mulai dari pengakuannya terhadap Poly hingga tragedi jatuhnya Poly dari rooftop dan bagaimana dia mengubur Poly di belakang sekolah.

Anak itu masuk ke tahanan para remaja, yang agak berbeda dengan tahanan di penjara pada umumnya.

Tomy akan dibina agar tidak melakukan hal-hal bodoh dan selfharm lagi, dia akan di rehabilitasi dan menerima terapi untuk depresinya.

End










.






.









.




.





.

G. Hahaha

Continue Reading

You'll Also Like

30.8K 817 53
Sebelum baca cerita ini lebih baik baca cerita orang tuanya dulu ya, biar gak bingung nanti. Jangan lupa follow, komen dan votenya. See you. JANGAN...
30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
13.8M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...