MINI SERIES

By Shuu_07

17 0 0

Sebuah kumpulan cerita pendek saat Yuqi menjatuhkan hatinya pada senior tingkat akhirnya. Jeon Wonwoo pemilik... More

star blossom

17 0 0
By Shuu_07



Jeon Wonwoo X Son Yuqi

School life, Romance, little bit! Comedy

.

o0o

.


Sepertiga lapangan sudah penuh sesak dengan siswa baru yang akan melakukan kemping. Tentu saja ini masih serangkain acara untuk mengakrabkan satu sama lain. Matahari yang menyengat tidak menyurutkan semangat mereka.

Ada gadis dengan berambut keriting kecokelatan yang tampaknya tidak begitu senang dengan situasi ini. Ia melipat wajahnya dan sesekali mendengus kesal dengan terik matahari yang langsung menimpa wajahnya.

"Yuqi-ya, kenapa dengan wajahmu itu?" tanya Soojin, mereka baru kenal beberapa hari ini tampaknya Soojin pribadi yang menyenangkan.

Yuqi –gadis keriting itu- terlihat menengok ke kanan dan ke kiri. Ia kemudian meletakkan telapak tangannya di sudut bibir dan memajukan wajahnya. "Sebenarnya, aku tidak suka acara berkemah seperti ini."

"Kenapa? Bukankah menyenangkan?" tanya Soojin heran.

Yuqi mendecak kesal seraya menyelipkan anak rambutnya ke belakang teling. "Aku sangat tidak nyaman jika tidur bukan di rumahku. Tidak mandi itu juga sangat menyebalkan buatku."

Soojin terkekeh. Tetapi kekehan Soojin tidak berlangsung lama ketika para senior tingkat akhir mulai berdiri di depan barisan. Setengah diantara mereka menampilkan wajah garang. Melihatnya saja sudah membuat Yuqi sakit perut.

"Melihat mereka membuatku perlu ke kamar mandi," bisik Yuqi.

"Perhatian! Selamat datang dan selamat telah bergabung menjadi bagian dari keluarga Hanyang High School! Apa kalian sudah menerima buku panduan saat di bus tadi?" tanya seorang senior yang bertubuh gempal.

"Ne," jawab mereka bebarengan.

"Disana ada foto dan nama dari para panitia yang merupakan senior kalian. Kami harap kalian menghapalkan nama kami. Jika kalian butuh bantuan panggilah kami dengan nama seperti contohnya Kim Mingyu-ssi. Kami tidak akan menoleh jika kalian tidak memanggil kami sepeti itu. Paham?"

"Ne!" jawab mereka. Membuat suara mereka bergaung.

Kali ini seorang bertubuh tinggi mendekati barisan. Rambutnya hitam pekat dengan kulit yang kecokelatan. "Bukan tanpa alasan. Dengan adanya peraturan seperti itu, membuat dekat angkatan satu sama lain. Kami tekankan, Hanyang High School tidak mempunyai tradisi senioritas."

---

Setelah acara dibuka, sesuai regu mereka mulai membangun tenda masing-masing. Sinar matahari bersinar dengan terik. Kelihatannya Yuqi yang paling tidak bersemangat mengerjakan tenda. Semenjak tenda dibangun ia selalu mencari pekerjaan yang mudah seperti menancapkan pasak ke tanah dan hal mudah yang lain.

Sekitar kurang lebih satu jam, tenda yang mereka buat sudah terbentuk. "Yuqi-ya, istirahatlah," ucap Soojin sambil mengulurkan satu botol minuman isotonik.

"Gomawo." Ucap Yuqi sambil mengusap peluhnya dengan lengan bajunya.

Kemudian dua orang gadis mendekati mereka, "Hei, teman! Kami pergi dulu. Aku dan Soonyi akan mengecek jadwal lomba."

Yuqi dan Soonji duduk di depan tenda regu mereka. Sedangkan beberapa regu lain masih terlihat sibuk dengan tenda mereka. Yuqi kemudian membuka buku panduannya. Ia mencoba menghapal nama senior mereka. Ia paling tidak menyukai ini.

Ia sangat payah dalam menghapal nama orang. Apalagi nama-nama itu terkadang sulit ia lafalkan dan ia selalu terbalik dengan vokalnya.

Perhatian Yuqi terpacu dengan sebuah foto. Itu adalah foto senior lelaki mereka. Gadis itu terlihat menahan tawanya.

"Wae?" tanya Soonji.

"Lihatlah!" ucap Yuqi. Gadis berambut keriting itu menunjuk sebuah foto, tertera tulisan Jeon Wonwoo dengan posisi Penanggung Jawab di bawahnya.

"Kenapa memang?" tanya Soonji yang tak paham dengan Yuqi.

"Ia sepertinya tidak siap untuk difoto. Lihatlah ia pasti bingung, aku akan menunjukkan gigiku atau tidak. Jadilah, giginya setengah terlihat. Bukankah ini lucu?" tanya Yuqi sambil tergelak.

"Ya itu tidak lucu sama sekali tahu!"

Tawanya meledak kali ini. "Ini lucu!" elak Yuqi masih dengan tawanya.

---

Soonji dan Yuqi sedang bersiap untuk mengikuti lomba kaki tiga. Yuqi mengikat rambut keritingnya ke atas, juga menyingsingkan lengan bajunya. Ia sangat bertekad kali ini, karena hadiah dari perlombaan ini adalah camilan dan beberapa makanan kaleng.

"Kapan lomba ini harus berakhir?" tanya Soonji yang sudah mendengus kesal.

"Ya! Bertahanlah, kita bisa memakannya nanti malam."

Soonji memegang perut bawahnya. "Aku sedang mengalami menstruasi. Aku selalu mengalami keram perut jika ini terjadi. Jika aku tidak dapat menahan sakitnya, aku biasanya akan jatuh pingsan."

"Jinjja?" ucap Yuqi. Ia kemudian menepuk pundak Soonji untuk memberinya semangat. "Bertahanlah untuk kali ini saja. Setelah lombanya berakhir kau boleh pingsan. Kita harus menang untuk kali ini saja."

"Baiklah."

---

Terjadi insiden saat lomba kaki tiga tadi. Salah satu pasangan jatuh ke tanah dan itu terlihat buruk. Kaki salah satunya terkilir sedangkan yang lain harus dibawa ke posko kesehatan karena dahinya berdarah.

Tetapi untungnya Yuqi dan Soonji memenangkan lomba tersebut. Tetapi sesaat kemudian perlombaan harus di hentikan. Dan sekarang ini ditemani matahari yang setengah terbenam, seluruh siswa baru Hanyang Highschool kembali berkumpul di lapangan.

Ketua panitia berjalan maju ke depan mendekati barisan. Di tangan kanannya ia memagang sebuah megaphone. Kemudian ia mulai berbicara.

"Saya sangat kecewa dengan sikap kalian!"

Semua mulai bingung dengan apa yang terjadi. Begitu pula dengan Soonji dan Yuqi, mereka saling pandang tidak mengerti.

"Kalian mengerikan! Lebih mengerikan dari hantu. Kalian menjadi saudara untuk sama lain, bagaimana bisa kalian membiarkan teman kalian terluka tanpa berbuat apapun? Bahan beberapa dari kalian bersorak untuk pemenang. Kami sangat kecewa."

Mereka semua menunduk. Suasana tegang seperti ini membuat Yuqi sakit perut.

"Apa kalian bisa mempertanggung jawabkan perbuatan kalian?" tanya sang senior.

Yuqi memandang Soonji, ia tidak mengerti suasana apa yang sedang dihadapinya ini. "Siapa perwakilan dari kalain yang mau mempertanggung jawabkan semua ini?"

Salah satu dari angkatan mereka maju. Ia adalah seorang gadis berambut pendek. "Seorang gadis? Tidak ada yang berkelamin lelaki? Nyali kalian lemah? Mana lelaki yang seharusnya mempunyai tanggung jawab?"

Siswa lainnya sudah banyak yang berkeringat karena sejak mereka datang tadi, mereka belum mendapatkan istirahat yang cukup. serta jadwal lomba yang padat membuat mereka semakin lelah. Begitupula Yuqi, kakinya sudah pegal dan saat ini dia tidak bisa berpikir jernih. Ia hanya ingin semua ini berakhir dan ia perlu istirahat.

Tak lama kemudian seorang lelaki muncul, wahnya ragu-ragu. Para senior menyuruhnya beriri di samping gadis yang sudah meju terlebih dulu.

"Hanya dua orang yang mampu mempertanggung jawabkan kejadian ini?"

Oh ayolah, suasana seperti ini membuatku stress

Soonji mengangkat tangannya tinggi. Refleks Yuqi langsung menoleh ke arah Soonji yang ada di sampingnya.

Mau apa anak ini? Dia mencari masalah?

"Sebutkan alasan kalian hingga tidak membantu teman kalian tadi." Itu adalah sang ketua panitia, namanya Kim Mingyu kalau Yuqi tidak salah. Ia sedikit mengingatnya setelah membaca buku panduannya tadi siang.

Langit berubah warna menjadi violet. Hanya cahaya dari api unggun di tengah lapangan yang memberikan penerangan. Lampu dari tenda-tenda berpendar sangat kecil. Yuqi sudah mulai frustasi. Sudah ia tekankan berulang kali jika situasi ini membuatnya stress. Jika ia merasakan stress perutnya sakit.

Soonji mengemukakan pendapatnya, "Jujur saja, saya saat itu terlambat menyadari jika teman saya terluka. Saya sangat terkejut saat melihatnya dan refleks saya buruk. Mungkin teman-teman juga merasakan hal sama. Maka dari itu kami tidak tanggap untuk membantu mereka."

---

"Kalau begitu kalian semua boleh membubarkan diri dan membersihkan diri kalian,"

Yuqi melihat jika Soonji tidak dalam keadaan baik. Ia masih berdiri di depan dnegan wajah yang pucat. Badannya juga terhuyung beberapa kali ke belakang dan ke depan.

Brukk..

"Soonji!" teriak Yuqi yang mendapati Soonji pingsan. Untung saja salah satu senior perempuan mereka berada di belakang Soonji. Dengan cekatan perempuan itu langsung menahan tubuh Soonji supaya kepalanya tidak membentur tanah.

Yuqi mematung dan mengingat perkataan Soonji tadi siang. Perkataan Soonji bahwa ia akan pingsan jika tak bisa menahan kram perutnya.

Suasana berubah kasak-kusuk, tetapi para senior sudah bersikap tanggap. Kim Mingyu langsung membantu untuk mengangkat Soonji menuju posko kesehatan.

Yuqi masih terkejut, ia terdiam mulutnya ia tutup dengan sebelah tangannya.

Setelah keadaan terkendali mereka didudukkan menghadap api unggun. Seluruh siswa yang tadi berkasak-kusuk seketika terdiam. Ia sibuk dengan pikiran masing-masing begitu pula Yuqi. Tetapi ia sedikit menunjukan senyum tipisnya. Setelah ini ia harus berterimakasih pada Soonji kalau gadis itu tidak pingsan pasti penderitaan mereka smeua tidak akan berhasil.

Siapa itu?

Ditengah pikirannya yang akan berterimakasih pada Soonji, netra Yuqi terfokuskan pada seorang lelaki bertubuh tinggi yang sedang berjalan di depan barisan dari arah jam sembilan. Untuk beberapa saat seakan jantung Yuqi berhenti berdetak. Mulutnya sedikit terbuka dan matanya membulat sempurna. Sesekali gadis berambut keriting itu mengerjap memastikan pandangannya.

Kenapa lelaki itu begitu tampan? Wajahnya mulus seperti porselen.

Aku tahu wajah itu. Sebentar, aku pernah melihatnya.

Ya benar di buku panduan! Dia lelaki dengan senyum aneh itu! Tetapi aku tidak dapat mengingat namanya. Woo... wo? Siapa? Kenapa ia begitu berbeda dari foto? Ia tampak jauh lebih lebih lebih tampan di dunia nyata.

Kenapa wajhanya begitu bersinar? Seperti ia telah menyerap cahaya dari sebuah bintang.

Mata Yuqi mengikuti setiap pergerakan lelaki itu. Lelaki tinggi itu mempunyai pesona yang kuat terhadapnya. Yuqi tahu ini berlebihan, tetapi ia baru kali ini menjumpai lelaki dengan pesona seperti itu. Yuqi meresa sebentar lagi ia akan gila jika terus-terusan melihatnya.

Yuqi menatap sampai lelaki itu berbelok di antara barisan regunya. Ia menyadari jika saat ini jarak mereka begitu dekat. Setelah itu Yuqi tak berani menatapnya lagi. Yuqi tak sadar telah menahan nafasnya sejak tadi. Cepat-cepat ia langsung meraup seluruh oksigen yang ada disekitarnya. Tangannya meremas dada kirinya. Memastikan apakah jantungnya sudah kembali bekerja. Saat ini saking cepatnya jantungnya berdegup ia sampai tidak mendengarnya.

Lelaki itu menunjukkan diri dengan alis yang saling bertaut. Itu bukan raut kemarahan atau kekecewaan, yang ia tahu. Itu adalah raut kecemasan. Ia menebak pasti lelaki itu yang menghentikan acara ini setelah melihat Soonji jatuh pingsan.

Aku harus mencari tahu namanya setelah hari ini berakhir!

To be continue?

ENJOY! Hai ini adalah cerita selingan untuk mengisi kekosongan. Jangan lupa vote dan komen :) Lanjut?

Jika kalian tertarik sama cerita ini mungkin kalian juga akan tertarik dengan cerita yang Shuu post sebelumnya. Check Caramelo ya!

Continue Reading

You'll Also Like

186K 727 40
warning sex!! you can cancel if you don't like it.This is only for the guys who have sensitive desire in sex.
6.3K 10 40
I don't own this stories
125K 1.2K 32
smut, fluff , angst
31.1K 1.1K 45
bongleni short stories! All of the short stories published in "Fated to Love You" will be transferred here.