❝ softie ; hwang hyunjin ❞ ━...

By qyungsu

23.1K 2K 265

🌸 soft hyunjin [uke/sub hyunjin whatever you call it] ━ changjin, chanjin, seungjin [... more to be added] More

he deserved it ; changbin
baby, i'm sorry ; seungmin
jangan pulang ; han jisung
let go ; chris
pregnant scammer ; felix

you're perfect ; bang chan

4.3K 421 47
By qyungsu

Sebenarnya memang mereka biasanya seperti ini. Banyak jeda dan senyap yang panjang dalam pertemuan mereka. Biasanya Bang Chan sih yang akan memulai percakapan duluan, karena sama-sama canggung, jadi Bang Chan akan memulainya dengan tawa yang canggung juga.

"Uhm, jadi ..., how was school?"

"It was ... fine." Terkadang Hyunjin berpikir kalau Bang Chan ini bersikap seperti orang tuanya.

"Kau banyak diam hari ini." Ohhh, impresif. Bang Chan menyadarinya. "Kau yakin kau tidak apa-apa? Ada sesuatu yang salah? Kau boleh bilang padaku tentang apa pun."

Hyunjin masih bergeming, memainkan sedotan minumannya. Ah, menyebalkan. Minuman dan makanannya sudah hampir habis. Jadi ia tidak bisa begitu menghindar dari Bang Chan dan mengurangi kecanggungannya. "Eh? Tidak apa-apa. Tidak ada yang harus ... dibahas."

Bang Chan bergeming, ia nampak skeptis untuk beberapa saat, namun memilih untuk tidak menekan Hyunjin. "Ah, ya. Ingat tentang Lisa? Teman di kelas Astrologi."

"Oh, ya ..., aku ingat." Dan tidak mau mengingatnya.

"Kemarin, aku dan Lisa ke Canamils. Kita mencoba french fries yang kausebut enak itu, dan ternyata memang enak. Terima kasih rekomendasinya, mungkin kalau ada kelas kosong, aku juga bisa sambil mengerjakan tugas di sana." Tutur Bang Chan yang diikuti dengan sebuah senyum manis.

Melihatnya, tidak membuat Hyunjin ingin membalas senyum tersebut. Ia hanya menggumamkan, "Ah. Okay." karena suasana hatinya sedang buruk.

Oh My God. Berani-beraninya! Berani-beraninya kekasih Hyunjin ini membahas tentang orang lain di hari ini.

Membahas orang lain sih tidak apa-apa, tapi kenapa harus Lisa? Kenapa harus perempuan itu dari seluruh kenalan Bang Chan?

Dan kenapa harus hari ini? Kenapa harus tepat pada hari jadi mereka, hah?!

Orang bilang kalau pada masa awal pacaran itu masa yang manis-manisnya. Hyunjin dan Bang Chan memang begitu, mereka memang baik-baik saja dan manis-manis saja. Tidak bisa lepas pada satu sama lain, sering mengirimi pesan teks penuh kasih sayang yang menggelikan.

Namun Bang Chan ini bisa jadi manusia yang paling tidak peka sedunia! Bang Chan juga pelupa. Hyunjin mengerti, mungkin ini ada kaitannya dengan dunia perkuliahan yang menyibukkan, tapi memangnya sampai hari yang penting—hari jadi hubungan yang masuk ke bulan ketiga ini bisa dilupakan?

Kalau boleh jujur, Hyunjin sebenarnya tidak begitu marah mengenai Bang Chan yang lupa pada hari jadi mereka. Karena bulan kemarin pun, Hyunjin sempat lupa, hehe. Tapi mungkin karena Bang Chan yang sering menyebut nama 'Lisa' akhir-akhir ini, Hyunjin jadi agak kesal.

Bang Chan memang tidak menunjukkan perasaan lebih dari sekadar teman untuk Lisa, namun Hyunjin tetap tidak suka. Bisa jadi dari bagaimana Bang Chan membicarakan Lisa yang membuat Hyunjin kesal. Lisa ini ... Lisa itu ... Lisa yang pintar, yang baik, yang ramah.

Ugh. Hyunjin kesal. Tapi pada saat yang sama juga tidak bisa kesal karena Lisa kedengarannya memang seperti orang baik-baik dan terpelajar, tidak ada tanda untuk merebut Bang Chan darinya.

Entah karena kecemburuan (memang cemburu) atau apalah itu. Hyunjin pokoknya kesal karena pikirannya mulai ke mana-mana.

Pasangan kekasih harusnya saling percaya, tapi Hyunjin juga merasa takut. Hwang Hyunjin hanyalah seorang pelajar sekolah menengah di tahun akhirnya sebelum dapat menyusul sang kekasih yang sudah ada di jenjang lebih tinggi—tahun keduanya di universitas.

Dan perbedaan lingkungan ini membuat Hyunjin jadi kurang percaya diri, apa lagi bila melihat orang macam apa yang mengelilingi Bang Chan ....

"Lisa ingin bertemu denganmu, you know." Hyunjin tidak mau melihat Lisa. Ah, lebih baik tetap tidak tahu. Kalau Hyunjin melihat ternyata Lisa ini berpenampilan amat mengagumkan. Ah ..., Hyunjin mungkin mundur saja ....

"Uh, cool."

Bang Chan langsung terlihat khawatir karena menyadari respon Hyunjin yang tidak seceria biasanya. Jadi ia hendak mengatakan sesuatu, namun seseorang dari arah Hyunjin tiba-tiba saja menghampiri mereka, memekikkan, "Bang Chan!" begitu antusiasnya. Ada sebuah senyum lebar yang mengembang di wajah perempuan yang kini sudah berdiri di samping meja mereka. Semuanya terjadi begitu cepat. What, whatttt.

"Oh! Lisa!" Ekspresi khawatir terhapus seketika dari wajah Bang Chan, tergantikan oleh raut wajah sumringah. Perhatian Bang Chan teralihkan pada orang yang sudah berdiri di samping meja, ia menyalin senyum perempuan tersebut.

Lisa, katanya. Butuh beberapa saat untuk Hyunjin menelaah apa yang kini sedang terjadi di hadapannya. Jadi Lisa yang dimaksud itu ... ini? Yang sering diceritakan Bang Chan?

Hyunjin tanpa sadar menelusuri pandangannya ke penampilan Lisa dari ujung kepala hingga kaki. Tidak sopan memang, tapi Hyunjin tidak dapat menghentikan dirinya sendiri.

NO WAY.

Baik-baik, terpelajar, dan juga berparas indah?

Mungkin memang harusnya Hyunjin mundur saja ya ....

"Hey, baru saja bertemu kemarin."

"Yeah, aku bosan melihatmu." Bang Chan sesungguhnya bergurau, namun Hyunjin dalam hati berharap apa yang dikatakan olehnya benar. "Oh, Lisa, ini Hyunjin!" Kemudian Bang Chan menoleh pada Hyunjin dan berkata, "Babe, ini Lisa."

"Oh! Finally!" Lisa sekarang sudah menghadap Hyunjin, pandangan mereka akhirnya bertemu. Senyum gembira Lisa masih ada di wajahnya. Ia hendak menjulurkan tangannya, namun baru ingat bahwa bukan begitu cara menyapa seseorang baru dikenal di Korea. Jadi Lisa membungkuk sedikit, memberikan senyum manisnya pada Hyunjin. Huh.

"Uh ..., hai." Hyunjin mengucapnya pelan, ia tidak membuat kontak mata banyak dengan Lisa.

"Hai! Oh, Bang Chan banyak bercerita tentangmu! Dan dia tidak berlebihan, kau memang lucu—not so bad, dude." Kemudian Lisa terlihat tersenyum lebar pada Bang Chan sambil meremas bahunya, huhhhh, Hyunjin saja tidak berani berpegangan tangan dengan Bang Chan di hari pertama mereka berkencan. Dan perempuan ini, orang yang bukan siapa-siapanya Bang Chan, berani bersikap seperti—entahlah! Pokoknya seperti itu.

Hyunjin tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi ia merasa kesal pokoknya!

Lisa hendak merespon Hyunjin dengan memperpanjang percakapan mereka, namun ia terlihat berkonflik dengan batinnya sesaat ketika kembali menghadap wajah Hyunjin. Lisa akhirnya kemudian mengucap kata pisah pada sepasang kekasih yang jelas-jelas sedang berkencan itu, ia pun pergi setelah sebelumnya tersenyum lagi pada Hyunjin.

Seusai kepergian Lisa, Hyunjin dan Bang Chan tidak berbicara banyak.

Meski Bang Chan berusaha untuk membuat topik obrolan (bahkan Bang Chan bersedia membicarakan rapper favorit Hyunjin, SPEARB, yang selalu Bang Chan hindari karena selain karena ia tidak begitu tahu-menahu mengenai rapper tersebut, Bang Chan juga agak malas kalau Hyunjin sudah membuat raut wajah yang amat gembira dan lembut kalau membicarakan SPEARBeh, memangnya sehebat apa sih?), namun Hyunjin tak kunjung seaktif biasanya dalam merespon. Pada poin ini, Bang Chan tahu ada yang salah pada Hyunjin.

"Are you sick?" Tanya Bang Chan, ia menarik tangan Hyunjin untuk digenggam, ibu jarinya mengelus punggung tangan Hyunjin lembut. "Kita bisa pulang sekarang kalau kau mau."

Hyunjin menggeleng kepalanya, "Aku tidak sakit," katanya hampir berbisik, ia juga tidak tahu kenapa merasa begitu down. "Tapi aku ingin pulang."

Bang Chan diam beberapa saat, memeriksa raut wajah kekasihnya, dan berkata, "Okay." lalu mengeratkan genggaman tangannya pada Hyunjin.

Baiklah, baiklah ..., Hyunjin akui bahwa ia tidak merasa amat kesal pada Bang Chan karena telah melupakan hari jadi mereka. Namun mungkin ia terus memikirkan Lisa. Bagaimana ternyata anak perempuan itu lebih baik dari yang Hyunjin pikirkan.

Ia kesal karena ia seharusnya tidak merasa kesal pada Lisa. Orangnya baik, dan tidak ada yang amat buruk mengenai Lisa. Meski memang agak 'touchy' dengan Bang Chan, tapi itu kan hanya interaksi biasa antara sepasang teman. Hyunjin dan Seungmin juga sering begitu, tapi Bang Chan tidak pernah mengomentari kedekatan Hyunjin dan Seungmin.

Ugh. Situasi ini begitu mengesalkan karena masalahnya ada pada dirinya, jadi ia tidak berani membicarakannya dengan Bang Chan.

Terlihat kekasih Hyunjin itu berkutat pada ponselnya sesaat sebelum kemudian akhirnya mengajak Hyunjin pergi dari tempat. Bang Chan tidak melepaskan genggaman tangannya dari Hyunjin sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, namun pria itu juga tidak mengatakan apa-apa di saat yang sama.

Mereka sudah duduk di dalam mobil, masih membisu, Bang Chan bahkan tidak menyalakan radionya. Merasa agak aneh, Hyunjin pun akhirnya menghadap Bang Chan yang sudah menatapnya duluan.

"Kau marah padaku."

"Huh?"

"Kau marah padaku, mengenai sesuatu ...." Bang Chan berkata hati-hati. Di sini amat senyap, hingga deru napas Hyunjin saja dapat terdengar. "You can always tell me, I won't judge you, you know that."

Hyunjin diam, tidak mau menjawab Bang Chan dan hanya ingin pulang, mungkin sambil merutuki dirinya yang begitu kekanak-kanakan. Di saat-saat seperti ini, Hyunjin dapat merasakan bagaimana berbedanya dunia mereka.

"Aku—uh—bukan apa-apa." Ia kemudian menunduk karena tidak mau menatap Bang Chan di saat begini. Pulang, pokoknya ingin pulang.

"Hyunjin." Namun yang dipanggil masih bergeming. "Hey, sweetheart." Terasa tangan Bang Chan menangkup pipi Hyunjin, membuat anak lelaki itu akhirnya kembali menghadap Bang Chan, Hyunjin terlihat amat cemberut. "Kalau ada yang salah, katakan saja, it's fine. Aku akan mengerti."

"Nothing ...."

Hyunjin masih bersikukuh. Jadi Bang Chan pun berkata, "It's about Lisa." Dan Hyunjin menjauhkan dirinya sedikit dari Bang Chan, tangan Bang Chan pun turun ke tangan kekasihnya, menggenggamnya lagi kini dengan kedua tangan. "Kau, uhm, tidak suka kalau aku dekat-dekat dengan Lisa?"

"Uhhh,"

"Aku lebih suka kalau kau jujur, it'll be better," mungkin karena di sini amat senyap, Bang Chan jadi berbisik-bisik, "for us."

Dan sebagai jawabannya, Hyunjin hanya mengangguk, masih membiarkan tangannya digenggam. It feels warm.

"Lisa itu hanya temanku, she's nice, dia tahu mengenai hubungan kita. Tidak mungkin dia melewati batas. Lagi pula, aku tidak tertarik padanya seperti itu. Kita hanya teman." Bang Chan membasahi bibirnya yang tiba-tiba terasa kering. Mengetahui Hyunjin merasa sedih karenanya, membuatnya amat merasa bersalah. Ia mengeratkan genggamannya. "I like you, and I always will. Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu."

Bang Chan tentu saja tidak memberitahu bagian di mana Lisa tadi mengiriminya pesan teks, mengatakan bahwa sepertinya ada kesalahpahaman yang tidak diketahui antara dirinya dan Hyunjin, ada hal yang tidak beres antara Hyunjin dan Lisa yang harus Bang Chan ketahui. Tanpa diberitahu oleh Lisa secara rinci, Bang Chan paham. Ia terkadang lupa bagaimana kekasihnya itu sering insecure mengenai dirinya sendiri. Bang Chan adalah kekasih pertamanya Hyunjin, jadi Hyunjin tidak begitu banyak tahu soal hubungan seperti ini.

"Okay." Hyunjin juga membisikkannya, ia terdengar seperti tercekik, dan Bang Chan jadi menyadari bawa Hyunjin sepertinya akan menangis. Pipi dan hidungnya memerah, bibirnya bergetar. "I'm sorry ...."

"Oh, no, baby." Panik. Ini pertama kalinya Bang Chan melihat Hyunjin akan menangis, jadi ia buru-buru mendekatkan tubuhnya ke Hyunjin meski memang masih terpisah jarak oleh jok kendaraan, posisinya agak canggun, but it's fine. Bang Chan segera membawa tubuh Hyunjin ke dalam pelukannya, yang membuat Hyunjin secara otomatis melingkarkan lengannya ke tubuh Bang Chan. "Aku yang harusnya minta maaf, aku tidak begitu peka."

Mereka berpelukan begitu untuk waktu yang cukup lama, Bang Chan terus mengelusi punggung Hyunjin. Mereka tidak melepaskan keeratan pelukan mereka hingga Bang Chan merasa Hyunjin ingin mengubah posisinya. Akhirnya mereka pun saling berhadapan, Bang Chan melihat Hyunjin mencoba untuk menghapus garis air matanya di pipi, ia pun meraih tangan Hyunjin dan menggantikan tangan Hyunjin dengan tangannya untuk menghapus air mata itu.

Masih ada isak tangis kecil. Ugh. Bang Chan feels so bad now.

"Aku childish, ya ...?"

Bang Chan menggeleng. "Tidak, reaksimu itu wajar. Aku mengerti. Ada lagi yang ingin kaukatakan padaku, hm?"

Hyunjin hendak menjawab tidak, namun ia tiba-tiba saja teringat mengapa hari ini begitu spesial untuknya. Awalnya Hyunjin pikir, Bang Chan mengingat hari jadi mereka. Namun melihat hari ini akan berakhir, dan Bang Chan tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menyadari hari yang istimewa ini ..., Hyunjin pun akhirnya menjawab, "It's our anniversary."

"Huh?"

"Ini hari jadi kita ..., kau pasti lupa, ya. But it's fine." Kata Hyunjin sungguh-sungguh. Kalau Bang Chan lupa, ya tidak apa-apa, mereka kan masih berhubungan, dan Bang Chan masih menyayangi Hyunjin, begitu pun sebaliknya, itu yang terpenting.

"Oh." Ada jeda, lalu, "Uhm," Bang Chan memutar tubuhnya sedikit, kemudian merogoh sesuatu ke balik joknya dan mengambil sebuah bingkisan. "Happy anniversary, Hyunjinie."

Dia tidak lupa??? Hyunjin melenguh terkejut. Ia tidak mengira bahwa Bang Chan akan mengejutkannya seperti ini karena Bang Chan bukan tipe yang akan memberikan kejutan di akhir sebuah kencan. Ia biasanya akan mengejutkan Hyunjin dengan sesuatu di tengah hari, dan kejutannya biasanya berupa karangan bunga, coklat, dan hal-hal yang orang biasanya pikir begitu basic. Tapi Hyunjin tetap senang, mungkin karena it's from Bang Chan, kekasihnya, jadi apa pun itu, Hyunjin akan tetap senang.

Dan yang Bang Chan sodorkan pada Hyunjin, bukanlah sebuah karangan bunga, atau pun coklat, atau apa pun itu yang nampak biasa.

Hyunjin membuka bungkusnya hati-hati, tidak biasanya Bang Chan membungkus hadiah sampai seperti ini, jadi ia merasa amat spesial.

Dan,

"Oh My God. Oh My God! How did you get this?!"

Sebuah piringan hitam salah satu album SPEARB yang ditandatangani oleh sang rapper sendiri. Di sana bahkan ada sebuah pendek yang bertuliskan, "Hey, Hyunjin! Thank you for always supporting me! Semoga kau suka lagu-lagu di album ini. Your bf is cool, so keep him, haha!"

"It's a long story, sepupunya sepupuku? Uh, dia punya kenalan yang dekat dengan SPEARB."

Hyunjin masih menatapi Bang Chan, ia tersenyum lebar, kemudian berhambur kembali pada Bang Chan—memeluknya erat. Sebagai gantinya, Bang Chan terkekeh, ia pun mengecup pucuk kepala Hyunjin lama, lalu mengecup keningnya untuk yang terakhir kali dan tersenyum pada sang kekasih.

"Thank you so much, kupikir kau lupa. Dan maaf mengenai Lisa ...."

"Oh, it's fine. Tidak usah dibahas lagi, salah pahamnya kan sudah selesai."

Jantung Bang Chan sepertinya akan copot ketika Hyunjin tiba-tiba saja mendekat ke wajah Bang Chan dan mengecup bibirnya sekilas. Wow. Bang Chan tidak bereaksi berlebihan, mereka memang pernah berciuman, tentu saja. Tapi Hyunjin tidak pernah memulai interaksi seperti tadi karena sisi pemalunya. Jadi ini merupakan kemajuan dalam hubungan mereka. Ohhh, hoho.

"So, are we good now?" Bang Chan tidak bisa menyembunyikan keterkejutan sekaligus kegirangannya dalam nada bicaranya. Ia melihat bagaimana Hyunjin mengangguk malu-malu sambil masih memeluk piringan hitam pemberian Bang Chan.

Mereka pun tetap mengakhiri hari itu meski semuanya baik-baik saja. Bang Chan tetap mengantarkan Hyunjin sampai rumah. Mereka juga tetap tidak berbicara banyak sepanjang perjalanan, tapi mereka merasa lebih baik dari sebelumnya.

Bang Chan mengecup pipi Hyunjin untuk sebelum mereka benar-benar dapat berpisah, tak lupa tersenyum pada kakak Hyunjin yang terus mengawasi gerak-gerik mereka dari jendela rumahnya. Dalam hati berharap, kakak Hyunjin tidak menyadari wajah Hyunjin yang agak sembab. Kalau Bang Chan ketahuan sudah menyakiti adiknya, bisa tamat riwayat Bang Chan.

"Bye, love you." Kata Hyunjin malu-malu sebelum menghilang ke balik pintu rumahnya, jadi Bang Chan tidak sempat membalasnya, dan ia malah tersenyum sendirian di dalam mobil.

Bang Chan menarik napas dalam-dalam, bersandar lega pada kursi kemudi.

Nah, sekarang saatnya Bang Chan memikirkan apa yang dapat menggantikan piringan hitam album SPEARB yang seharusnya menjadi hadiah ulang tahun Hyunjin di minggu depan.

God, untung saja Bang Chan masih menyimpan hadiah untuk ulang tahun Hyunjin itu dalam mobilnya, sungguh kebetulan. Kalau tidak, bisa kacau! Nanti ia ketahuan kalau memang lupa hari jadi mereka ....

.

.

.

.

.

.

f i n

☆゚.*・。゚

    ☆゚.*・。゚ 

.

.

.

thank you for reading!

feedback would be very appreciated,

they motivate me to write more~


Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 62.3K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
305K 32.9K 34
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. Β° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
741K 69.4K 49
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
394K 31.7K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuhπŸ’«"