Save Me In Your Love (Ikonsta...

By YGRyuiii

24.1K 2.2K 830

BL/YAOI (18+ T-M) : IM Changkyun yang bergantung pada Kim Hanbin ,serta Kim Hanbin yang tak ingin kehilangan... More

Pertemuan-Perpisahan (chap 1)
Derita (chap 2)
Kalian Jahat (chap 3)
Malam Dingin Berbintang (chap 4)
Saputangan (chap 5)
Segitiga (chap 6)
Tak Terlihat (chap 7)
Terjebak Diantara Mereka (chap 8)
Buka Matamu (chap 9)
Bencikah ? (chap 10)
Pain (chap 11)
Prahara Cinta (chap 12)
Reborn (chap 14)
Siapa kau? (chap 15)
IKONSTA (chap 16)
Sahabat (chap 17)
Backstreet (chap 18)
Dia (chap 19)
Pulang (chap 20)
Trauma (chap 21)
Egois (chap 22)
You're Mine (chap 23 )
Crazy (chap 24 )I
Help Me (chap 25) II
Save Me (chap 26)
I'M Yours (chap 27)
CINTA (chap 28) End S1

Black And White (chap 13)

817 84 17
By YGRyuiii



"Mark hyung... Kau memang yang paling bisa megerti aku. " Yugyeom bergelayut di lengan Mark.

"Giyomiii, dengar ya. Jangan buat keributan. Dan nanti jangan pulang terlalu malam. Hyungdeul masih ada kerja sampingan. Ok." Jelas Mark yang diangguki oleh maknae. Ahirnya Mark dan Jinyoung pun pergi untuk melanjutkan aktivitas masing masing.

Drrrrrrrrrrrrr...

Drrrrrrrrrrrr...

Getaran ponsel Yugyeom mendapat respon cepat dari empunya.

("Annyeong.")

("...")

("Ahahahaha anni, aku sedang melakukan sesuatu yang tidak penting. Sangat TIDAK PENTING . Wae kukiii ? ")

("..." )

("Mwooooo benarkah? Aiiissshh jinjja aku segera kesana. ") Girang Yugyeom dan menutup sambungan telepon.

"Tidak akan asik kalau mereka melakukan ini dengan mudah." Smirk Yugyeom sambil melempar tanda 'No Entri' ke sebelah tong sampah, dan meludah didepan pintu Toilet.

Dengan langkah santai ia meninggalkan toilet dan mengingkari janjinya pada Wonho.

.

.

.

I.M – POV

Aku terkejut, ini benar benar tak pernah terfikirkan olehku. Mau apa mereka kemari. Ingin mengerjaiku ?

Ayolah, aku sudah cukup menderita oleh kihyun hyung. Kenapa harus mereka tambah lagi.

"Ma.....ma...mau.....mau apa kalian..." aku mencari aman dengan memundurkan langkahku.

"Mau apa ya?. Wonhoo hyung mau apa ? " Tanya Jooheon menggoda

"Tentu saja memberi pelajaran pada anak yang kurang ajar." Wonhoo mengangkat sebelah alisnya.

Firasatku semakin buruk saat Jooheon hyung menarik tanganku. Kusentak tangan itu dan berusaha kembali masuk bilik kamar mandi.

"Aha ! Mau kemana chagiiiiyaaaa ?" wonho hyung menghadang

Aku berbalik dan wajah Jooheon hyung sudah bersiap meraup dan memonopoli bibirku.

Aku semakin meronta saat tangan Jooheon hyung meremat pantatku.

Wonho hyung tak mau kalah, ia juga ikut meremat pantat ku dan tangnya bergerilya di area privat depan ku. Ini sungguh diluar batas. Mereka melecehkanku dengan keterlaluan.

Aku semakin takut. Aku benar benar kalut. Kali ini habislah aku. Mereka berdua memiliki tubuh dan tenaga dua kali lebih besar dariku. Aku benar benar benci situasi ini. Aku marah, sebal, malu, dan sangat takut.

Mereka bukan hanya melumat, tapi menggigit. Jooheon hyung menggigit bibirku dan Wonho hyung menggigit leher beserta tengkkuk ku. Aku semakin takut kala Wonho hyung berusaha membuka baju ku.

"Jangan...jangan hyung...."

Kegiatan tarik menarik bajuku pun tak terelakkan. Aku mempertahankan kain yang melekat ditubuhku.

Sangking kerasnya wonho hyung menarik, kancing ku sampai terlepas dan dua diantaranya terceceran dilantai. Aku panic dan spontan mendorong mereka.

Entah kekuatan dari mana nyatanya aku berhasil membuat mereka tersungkur.

Dengan cepat aku berlari keluar toilet. Namun naas karna mereka lebih cekatan menarik kakiku dari bawah, dan aku ikut tersungkur seperti mereka.

Tadi mereka berusaha menarik bajuku agar terlepas. Tapi sekarang, mereka mencoba menarik celana panjang ku.

"Aiiisshhh anak sialan . Jangan sok jual mahal kau !" Jooheon hyung beranjak dan menaiki perutku. Aku merasa seperti kecoak yang ingin kembali tengkurap, menggeliat geliat dengan batin nelangsa.

"Bocah sialan sepertimu harusnya diberi pelajaran. Ini (Bugh)...rasakan ini (Bugh) !" Jooheon hyung memukuli wajahku.

"Hah, berani sekali bocah sepertimu melukai jari jariku. " sambungnya meludah di sisi kananku. Aku tak sanggup lagi menahan airmataku.

Ini sangat sakit. Benar benar sakit. Dan semakin sakit saat aku merasa Wonho hyung menarik paksa ikat pinggang ku. Aku panic, aku panic sampai tak menyadari bahwa Jooheon hyung sudah melumat bibirku rakus.

Dengan kasar ia menggigitnya, dan dengan spontan aku membalasnya. Sebenarnya aku tak sengaja, tapi ia Nampak kesakitan dan kesempatan itu tak aku sia siakan.

Kudorong tubuh Jooheon hyung dari atas tubuhku. Dia tampak lengah sewaktu mengusap darah di sudut bibir dan ambruk kesamping.

Wohoo hyung berusaha menggantikan posisi Jooheon hyung untuk menindihku. Namun aku lebih cepat.

Dengan spontan aku mangangkat sebelah kakiku. Tepat mengenai kepala Wonho hyung hingga oleng. Dan aku lari sekencang mungkin ,meninggalkan toilet.

.

.

.

IM POV

Aku berlari....

Terus berlari dengan baju compang camping dan celana hampir melorot tanpa mempedulikan sekitar. Aku tak tahu kemana arah tujuaan ku. Aku hanya ingin lari.

Lari sejau mungkin. Lari dari hidupku. lari dari kenyataan.Lari dari semua.

Aku berpacu dengan kencang melewati tangga darurat. Tak ku pedulikan beberapa orang yang menatapku aneh saat berhasil keluar menuju parkiran. Aku lelah, namun aku juga takut untuk berhenti.

Langkahku mengendur saat aku didepan sebuah gudang bekas tak jauh dari parkiran. Diteras ini sangat gelap, aku tekut . Aku takut gelap. Dan juga kegelapan.

Petir menyambar dengan kencangnya pertanda akan datangnya hujan.

Aku menggigil, aku melihat sekelabat orang dari posisis jongkok ku. Aku semakin memeluk erat kedua kakiku sebelum bayangan itu mendekat.

Aku takut, aku takut sampai tak bisa merasa keadaan di sekitar. Pandanganku berputar putar.

Tuhan.

Tuhan tolong aku

Aku tak dapat merespon apapun dan hanya mampu melihat gelap.

.

.

.

.

B.I –POV

Dasar sialan, bagaimana bisa aku punya member yang menyebalkan seperti mereka.

"Hyung... Hanbin hyung. Aiiissshhhh , kau mau kemana hyuuuung ? " June bertanya sambil menarik lenganku yang hendak melangkah pergi.

"Lepas. Kalian urusi saja Bety kalian yang berharga itu. Dasar Brengsek !" Sentakku menghempas tangan June.

"Hyung... aku tidak brengsek." June masih saja berteriak

"Sudah Jun , biar kan dia pergi, lagian bukan kau yang di katai brengsek, tapi Bety."Bobby nampak membujuk June rupanya.

Aku tak peduli , tetap kulangkakkan kakiku menjauh dari member dan tak menggubris panggilan mareka.

.

.

Duuuuaaaarrrr...

Bruk...

Krosak...krosak...

.

.

"Buuuwaaaaahahahahahaaaaaaahaaaaaa..."

Kulihat Chanu menertawakanku dari kejauhan, sementara yang lain sempat terdiam memandang ku bengong yang terjatuh sampai terjungkal kesemak semak karna kaget dengan petir menggelegar tadi.

Aku harus periksa kedokter sepertinya. Hah, kanapa aku jadi punya penyakit latah seperti ini.

"Yaaaakkkk maknae bisa bisanya kau malah tertawa !" dari kejauhan kulihat Yunhyeong menjitak kepal Chanu

"Ommooo Hanbin hyuuun !" Donghyuk berlari ke arahku diikuti Jinhwan hyung

"Hanbin-ah, kau tak apa ? " Tanya Jinhwan Hyung sambil membantu ku berdiri.

Namun aku terlanjur marah, ku acuhkan mereka sambil berlalu pergi.

Biar kan, biar saja mereka mengomel. Aku tak peduli. Silahkan urusi Bety jadul kalian itu. Sudah jelek, usang , lelet, sekarang mogok lagi. Dasar mobil butut.

Awas saja, kalau nanti sudah dapat bayaran, mereka tak akan ku bagi sebelum menjual mobil brengsek itu.

Aku berjalan hendak menuju jalan raya untuk mencari taxi. Namun belum sepenuhnya aku keluar parkiran, hujan mulai turu. Kulihat di ujung ada bangunan yang tak terpakai. Aku coba berteduh di teras itu yang ternyata sebuah gudang.

Hah dingin sekali. Kenapa semakin deras. Aku tidak suka situasi ini. Dingan, gelap, mencekam. Huweeee... seram sekali. Ayolah Kim Hanbin, jangan jadi pengecut.

Aku mencoba menghibur diriku dari ketakutan. Menyanyi nyanyi ringan sampai aku mendengar sesuatu.

Krosak...

Krosak...

"Hiks...hiks...hiiiiks..."

Bulu kuduk ku merinding saat ku dengar seseuatu, awalnya hanya suara suara geseran, namun aku mendengar tangisan sesorang.

Jantungku kian berdebar , kuputuskan untuk berlari menerjal hujan tapi urung niat ku saat aku melihat seseorang berjongkok, mengkerut di pojokkan dengan memeluk kedua kakinya.

Aku ragu, harus kah ku sapa. Tapi, bagai mana kalau dia bukan manusia.

Ku tarik nafas ku dalam dalam sambil memejamkan mata dan kuputuskan untuk mendekat.

"Haiiii... haiiii maaf... apa kau tidak apa apa ?."

"Ja... jang...an...jang...an...kuh...ku mohon...jangan...hikss..." Dia semakin mengerat kan tubuhnya

"Tidak usah takut . Aku tidak akan menyakit-..."

Bruuuk...

Ommo... omo...aduh bagaimana ini. Dia ambruk. Apa yang harus kulakukan ?

Ku tolong atau tidak ya ?

Tidak masalah jika dia hanya pingsan. Tapi bagaimana kalau dia mati ?

Aku bisa jadi tersangka pembunuhan nanti.

Aiiissshhh Jinjja, bagai mana ini? 

Bingung dengan perang batin aku melompat kesana kemari dan mataku bergerak tak tentu arah sampai menangkap sesuatu. Sesuatu yang melingkar di lengan kiri sang korban.

"Gelang Itu. Mungkinkah dia ?" Dengan ragu dan takut takut aku membalik badan itu.

Dan betapa terkejutnya aku saat ku tatap wajah yang sangat kacau dan membuat hatiku hancur.

Wajah pucat, penuh luka,dan jangan lewatkan darah segar yang menggalir dari sudut bibir juga keningnya.

Oh Tuhan, ada apa ini ?

Apa yang terjadi pada pujaan hatiku ? 

Malaikat ku... 

My angel........

IM Canghyun...

.

.

.

Normal – POV

Dengan panik B.I mengusap darah yang tak kunjung terhenti dari sudut kepala I.M.

Dia benar benar bingung harus bagaimana dan menghubungi siapa. Ingin menghubungi Jinhwan, tapi takut membuat heboh membernya. Lagi pula ia masih marah dengan kawan kawanya itu annia ?

Ingin minta tolong pada Sunbae kesayanganya Ji-Yong , namun iya urungkan karna melihat bayangan wajah mesum Seung Hyun , Dae Sung, dan Seung Ri yang menatap lapar pujaan hatinya.

"Anni ani akan sangat berbahaya kalau aku ke dorm Bigbang." ucap B.I sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

"Ah. Taehyun." dengan senyum cerah Hanbin menghubungi rekan seagencynya itu.

Namun senyum cerah itu berubah jadi dengusan saat tak kunjung dapat jawaban dari orang diseberang sana. Ahirnya Hanbin memutuskan menghububngi yang lain.

Dimulai dari Mino, Seung Hoon, Seung Yoon hingga Jin Woo namun naas, tak ada satupun dari mereka yang mengangkat teleponya.

"Sialan. Kemana mereka sebenarnya." Dengan kesal Hanbin mengantongi ponsel itu. Namun dengan tiba tiba terlintas nama hobae tersayang di keningnya.

Kim Ji-soo

.

.

.

Lama menunggu , ahirnya jisoo datang juga. Yah setelah melalui perdebatan alot dengan Lisa yang tiba tiba saja merebut HP jisoo dan aksi maki memaki pun tak terelakkan antara Hanbin dan Lisa.

Terlihat dari sudut pandang Jisoo dan Lisa, tampak Hanbin dengan susah payah membopong tubuh I.M menghampiri mobil yang di kendarai Lisa.

"Ommooo... oppa, dia kenapa ? " Tanya Jisoo panik menghampiri Hanbin

"Sudah tanyanya nanti saja, sekarang tolong oppa. Ijinkan oppa dan changkyun menginap di apartement kalian ne ?" mohon Hanbin

"Mwooooo enak saja. Tidak bisa. Kau tidak boleh tinggal bersama kami." Lisa menyela

"Ayolah Gajah Thailand. Jangan pelit begitu. Kau tidak lihat keadan Changkyun ? Aku tak mungkin membiarkanya disini !"

"Yaaaakkkk, sudah ku tolong masih berani memaki. Dasar kuda laut cacingan. Bawa ke dorm mu sana !." Lisa tak mau kalah

"Aku tak mau pulang ke dorm kau in-..."

"Sudah sudah ! Jangan bertengkar. Oppa cepat masuk, dan Lisa  jalan ke hotel Lavend !" Jisoo memberi perintah

"Tapi jis-..."

"SUDAH JALAAAANNN !" bentak Jisoo murka dan tak ada yang berani melawan. Ha ha ha singa betina yang mengamuk sangat menyeramkan Annia ?

.

.

.

.

.

I.M – POV

Kurasakan sinar matahari menerobos masuk menusuk celah mataku yang mencoba untuk membuka, namun Kudengar sayup sayup ada suara namja dari sisi kanan ranjang ku sedang mengankat telepon.

Suara itu tampak asing bagiku dan, tunggu. Tempat ini juga terasa asing bagiku. Setelah mengahiri acara telepon nya , ia masuk ke kamar mandi.

Selepas kepergian namja itu, dengan panik aku terduduk memandangi kamar disekitarku yang nyatanya memang bukan kamarku.

Aku bertambah panik saat kulihat tak ada sehelai benangpun melekat pada tubuhku. Hanya celana dalam dan juga selimut yang menutupi area bawahku.

Astaga, apa yang sudah terjadi. Apa aku baru saja dilecehkan oleh namja tadi. Atau dia bahkan tidak hanya melecehkan ? Tapi sudah...

Ah kepalaku pusing. Perutku jadi mual kalau membayangkanya. Ottoke, bagai mana ini ?

Aku hancur. Aku benar benar sudah hancur.

.

.

.

Normal – POV

Hanbin keluar dari kamar mandi dengan celana kolor dan handuk di atas kepalanya. Sepertinya namja tampan ini habis keremas. Uh... sengat sexi jika saja kau bisa melihat perut ber ABS nya itu.

Merasa janggal, Hanbin menoleh kekanan dan kekiri. Benar, sang pujaan hati nyatanya sudah tak berada di atas ranjang. Lantas kemana perginya.

Hanbin takut, ia cukup cerdas untuk membaca situasi saat ini. Bagaimana kalau I.M salah paham. Orang pasti akan berfikir buruk jika sadar dengan keadaan telanjang hanya dengan celana dalam.

Demi tuhan hanbin takut I.M menilai dirinya cabul, seharunya dia memakaikan jaket untuk mengganti baju I.M yang compang camping tak layak pakai.

Sungguh ia bahkan tak berani menyentuh tubuh I.M sepucuk rambut pun.

Hanbin panik, benar benar panik saat memeriksa dibawah ranjang, didalam lemari dan tempat sampah. Sang pujaan hati tak ada dimanapun. Entah terlalu panik atau apa, namun leader kita yang satu ini tampak begitu botol.

Bodoh dan Tolol.

Mata seorang kim Hanbin membelalak saat melihat balkon terbuka lebar dan dia bisa melihat di balik kaca ada seseorang yang bersiap melompat dari pagar lantai 24 kamar hotel ini.

Sesorang yang tampak gila di matanya karna hanya memakai celana dalam merah tanpa motif , mirip seperti superman yang sipa terjun bebas fikirnya.

Namun kenyataan seakan menaparnya untuk sadar tatkala ia mengenali rambut sang tokoh utama. IM Changkyun. Itu I.M. Angel-nya yang siap untuk melompat.

Dengan kecepatan kilat Hanbin memeluk tubuh bergetar itu dari belakang guna menggagalkan aksi nekat I.M.

"Apa apaan ini lepaskan aku !" teriak I.M meronta ingin dilepas

"Kau yang apa apaan. Mau jadi hantu dengan bunuh diri eoh !"BI menghalau

"Lepaaaaas... lepas kan aku..."

usaha keras I.M mencoba lepas dari pelukan B.I dengan menggigit lenga yang melingkar di lehernya itu. Tak ayal membuat Hanbin kesakitan dan melepas pelukanya.

Dengan tetap nekat I.M mencoba menaiki pagar balkon.

Hanbin rupanya tak tinggal diam, dengan penuh tekat dia berlari ke arah I.M sangking paniknya dia sampai tak memperhitungkan tatakan jendela kaca hotel itu yang succes menjigal kakinya.

Hanbin terjatuh, dengan susah payah ia merayap sambil mengesot seperti hantu guna menggapai kaki I.M.

Bukan hanya kaki , Hanbin bahkan dapat menyentuh paha I.M. dan merambat ke bagian atas tubuh I.M

Kesempatan tak disia siakan oleh Hanbin. Ia tarik apapun yang bisa di gapai untuk meraih tubuh I.M.

Naas nya, bukan tubuh sang pujaan hati.

Malah celana dalam yang ia tarik sehingga menyembulkan pantat I.M yang putih terantul antul. Sempat terpana, hingga ia sadar saat kaki I.M dengan tidak berkeprimanusiaan menjejak wajahya. Dan tepat mengenai hidungnya.

Darah mengalir dari lubang hidung Hanbin dan tak lupa bonus benturan jendela kaca hotel yang mengelus kepala Hanbin dengna tidak sopannya.

"Hikkksss...hikksss... dasar byuntaeeee... keterlaluaaaannnnn...huweeeee..eeee..." Tangis I.M kurang fokus pada aksi bunuh dirinya sambil membenahi celana yang malah terselip di belahan pantatnya.

Namun tangisan itu terhenti saat dia mendengar rintihan Hanbin.

"Aduuuuuhhhhh... aaaaahhhh... appo..." hanbin memegangi kepala sambil mengusap darah di hidung nya.

I.M terbelalak, faktanya walau ia tak mengenal namja itu, tapi dia tahu siapa namja yang sedang menangisi nasib sialnya.

B.I

Kim Hanbin

Leader IKON

Sunbae-nya.

"B...B...B..I... Sun...bae...nim ? " tanya I.M ragu

"Aaaahhhhh I.M-shi, tega sekali kau melakukan ini padaku. Aduh kepalaku. Kepalaku. Sepertinya aku mau mati. Aaahhh kepalaku sakit sekali." Rintih B.I melas menjalankan akting nya.

Usaha B.I tak sia sia karna sedetik kemudian malaikat kita yang baik hati ini langsung berhambur memeluknya.

"B.I-shi. Ommo. Ayo ayo berdiri pelan pelan." I.M membantu B.I kembali masuk kamar dan membaringkanya di ranjang.

"Ahhh...sakit... sakit sekali..."

"Mana, mana yang sakit ? Aduh apa yang harus aku lakukan ?" panik I.M tak menyadari ada senyum di ujung bibir B.I

Sempat bingung dengan apa yang harus dilakukan, I.M membersihkan darah di muka B.I dan memperlakukan B.I seperti orang sakit.

Mengompres, mengelus kening dan juga perhatian lebih seperti bertanya "apa masih sakit " dan lain sebagainya.

Tentu itu terjadi setelah ia mendapat jaket dari hanbin untuk menutup tubuhnya .

Saat hanbin bilang bahwa ia sudah agak baik mereka mulai mengadakan sesi tanya jawab. Mulai dari bagaiman Hanbin bisa membawanya kemari, dan bagaimana bisa I.M seperti ini.

"Aku sudah menceritakan padamu bagai mana kau dan aku bisa berada disini. Jadi tolong ceritakan padaku apa yang sebenarnay terjadi." pinta B.I

"..." tak ada jawaban, I.M hanya terdiam.

"Baiklah, kita memang baru saling mengenal, tak apa jika kau tak percaya padaku. Beri aku nomor leader atau manajermu. Agar aku bisa mangantar mu."

"Tidak ! Aku tidak mau . Jangan antar aku kesana hiks...tidak...jangan...hiks..." B.I bingung dengan perubahan raut wajah I.M

I.M tampak ketakutan, menderita dan sangat tertekan. Sehingga muncul keinginan Hanbin untuk mengorek kisah I.M

"Managislah, menangislah jika ingin menagis. Namun setelah ini. Kau tetap harus bilang dimana dormu stelah it-..."

"Tidak...tidak...tidak jangan ku mohon...jangan..." I.M makin terisak dalam pelukan B.I

Dengan susah payah dan perjuangan extra sabar, Hanbin berhasil meluluhkan I.M dan mebuat I.M mau bercerita keluh kesahnya.

Ide berlian muncul di kepala Hanbin dan mereka membuat suatu perjanjian.

"Beri aku waktu beberapa minggu untuk menaklukan mereka. Agar mereka tak semena mena lagi padamu." ucap B.I halus sambil mengusap surai IM

"....."

" Setelah ini, akan ada 2 temanku yang akan mengantar masing masing dari kita ke dorm. Kau sudah mencatat semua kebiasaan dan juga sifat membermu pada note ponsel kan? " tanya B.I yang diangguki oleh I.M

"Baiklah, aku juga sudah mencatat semuanya di note Ponsel ku, sini kemarikan Ponsel mu ! Mulai sekarang kita bertukar segalanya. Kau Kim Hanbin, dan Aku IM Changkyun." ujar B.I sambil menukar Hp keduanya.

"Aku mencatat nomor ku di panggilan 1 jikau ada situasi darurat. Dan ingat pesanku. Jangan pernah membuka baju didepan member lain, apapun yang terjadi. Karna aku, punya tato ini." BI mangarahkan tangan IM ke dadanya dan succes membuat pipi maknae Monsta X itu memerah.

"An...annii... aku tak akan membuka baju. Aku juga kurang suka pamer perut rataku. Aiiiissshhhh kau mau mengejeku yang tidak punya ABS ya !" IM mencubit perut BI yang tersenyum mengejek.

-Tbc-

.

.

.


.

.

.

Haiiii Readers...,

Pasti diantara readers ada yang bertanya "Kog ada Taehyun?"

Nah, jawabanya adalah.....

Di FF ini ceritanya Si maknae Winner belum keluar ya.

Jadi siap siap sering dengar nama itu nanti.

Ok Chingu , mian kalau ada yang kurang berkenan dengan cerita ini.

Terimakasih bagi yang sudah bergabung bersama @YGRyuiii dan kesetiaan chingudeul menanti FF ini.

See yaaaa...,

Continue Reading

You'll Also Like

8.8K 786 30
Ini adalah beragam cerita yucil dengan para abang nya yang kelakuaannya lebih bikin istigfar dan naik darah seorang bocil ini, inilah kisahnya dari y...
10.2K 1.7K 33
Candra yang baru mengenal lingkungan kampusnya, dengan Jojo yang selalu berada di sekitarnya. Hubungan manis keduanya membuat banyak sekali fans Jojo...
533 129 17
Hal paling baik yang pernah terjadi dalam hidup Senayla Hazel adalah menjalin kasih dengan Satya Wardhana, teman kantor Papanya. Diantara sekian juta...
116K 8.7K 43
Berisi cerita random tentang namja kesayangan member x1,, SON DONGPYO 😊😊