My Sexy Vella : Dark Romance...

By ErayDewiPringgo

6.8M 258K 26.8K

Menjadi cantik dan seksi adalah dambaan semua wanita. Tetapi mereka tidak mengetahui bahaya apa saja yang sel... More

My Sexy Vella : Dark Romance (24+)
1 | Pertemuan yang Menakutkan
2 | Sangat menakutkan!
3 | Jangan sentuh!
4 | Dijual?!
5 | Let's Play !
6 | Ancaman Thomas : 'Bergilir?!"
8 | Prostitusi Ilegal ?
9 | F*CK!
10 | Virgin ?! [21+]
11 | Melepas Mahkota [23+]
13 | Mencoba Menggoda Thomas [21+]
14 | Vella menikmati atau ...? (21+)
15 | Mencuri Kesempatan! [23+]
16 | Kembali ke Sarang Iblis!
17 | Terperangkap! [21+]
18 | Kelicikan Thomas (19+)
19 | Gaira* dan Frustasi
20 | Vella Menahan Malu (21+)
22 | Kelembutan Tiba-tiba (19+)
23 | Benci dan Cinta (21+)
26 | Hati Yang Terluka
28 | Cinta yang Tersembunyi
29 | Cinta vs Ego
33 | Godaan Lagi
35 | Gairah Lagi?! [21+]
36. Desiran Hati | 17+
My Sexy Vella (Book, Ebook, & PDF)

7 | Fetish!

274K 10.9K 443
By ErayDewiPringgo

***


"Thomas ... jangan lakukan itu ..." Vella mengeratkan genggamannya di pergelangan tangan Thomas.

Tidak! Vella tidak mau diperkosa oleh bajingan seperti mereka!

Vella merasa gelombang pasang siap menerpa kedua matanya. Kepalanya berdenyut kencang tanpa dapat ditahan lebih lama. Matanya terpejam sesaat setelah air matanya mengalir.

"Kenapa kau menangis, Sayang?" Thomas berbisik parau sambil menyapukan bibirnya ke pipi Vella. Bibirnya merayap turun hingga ke lehernya, menikmati dan menyesap rasa lembut kulit gadis itu di bibirnya. Tangannya turun menyambut pinggangnya dan menariknya lebih dekat, "Apa kau takut?"

Vella membuka matanya dan melihat wajah Thomas telah begitu dekat dengannya. Vella terguncang. Hatinya benar-benar hancur. Semua kehidupan mewah dan bahagianya sirna karena pertemuannya dengan Thomas. Psikopat gila.

Vella yang semula begitu erat mencengkeram tangan Thomas perlahan mulai lepas. Pandangan matanya tak lagi fokus karena kabut putih yang melayang lebat secara tiba-tiba menyerang indera penglihatannya. Semuanya mulai mengabur. Kekuatannya hilang saat Thomas menarik pergelangan tangannya menuju ke sebuah tempat tidur.

"Jika kau menjadi kekasihku, aku akan memberikan semua yang terbaik untukmu. Apapun yang kau inginkan akan kupenuhi. Uang? Itu sangat mudah, Sayang." Thomas memberikan opsinya kepada Vella sambil terus menuntunnya ke atas tempat tidur.

Tidak mau ... Sampai kapanpun Vella tidak mau menjadi pelacur!—setidaknya itulah ingin Vella teriakkan kepada Thomas, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya.

Vella memijat pelipisnya. Vella tidak kuat menahan rasa sakit di kepalanya. Rasa kantuk disertai sesak pada jantungnya telah mengalahkan segalanya.

Kakinya lumpuh dan akhirnya membuat tubuhnya jatuh ke lantai.

"Vella?"

Samar-samar Vella melihat Thomas duduk berjongkok sambil mengusap pipinya. Saat Vella berusaha mengerjapkan mata, semuanya telah berubah semakin samar, memutih dan berkabut hingga kesadarannya meninggalkan raga sepenuhnya.

Vella berharap semuanya hanya mimpi.

Apa Vella pingsan?

***

***

Mansion Russell III.

"Kak Josh! Jangan tinggalkan aku!! Jangan!!"

Jerit dan tangis Vella masih terngiang-ngiang di kepala pemuda yang saat ini tengah duduk dengan wajah pucat di meja makan.

Piring yang terisi penuh dengan hidangan tidak tersentuh sama sekali.

"Josh?"

"Semua akan baik-baik saja, Josh. Thomas tidak akan menyakitinya."

Josh teringat dengan ucapan Stella beberapa jam yang lalu.

Benar. Vella pasti baik-baik saja!

"Josh?" Sentuhan lembut di bahunya menyadarkan Josh dari lamunan kelam.

Josh terkejut, "I-ibu?"

"Ibu dari tadi memanggilmu, Josh. Tapi kau tidak merespon panggilan Ibu." Wanita itu berkata lembut, "Apa telah terjadi sesuatu?"

Josh buru-buru menggelengkan kepala, lalu memaksa dirinya untuk terseyum, "Tidak apa-apa Ibu."

Josh kemudian mengambil salad yang tersaji di piringnya. Saat dia akan memasukkan ke dalam mulut, jantungnya kembali berpacu karena pertanyaan Sarah berikutnya.

"Apa kau yakin Vella saat ini sedang bersama dengan temannya?"

"Apa Ibu tidak percaya kepadaku?" Tanya Josh dengan nada sedikit tersinggung dan kaku.

"Bukan begitu, hanya saja ..." Sarah mengusap dadanya cemas, "Ibu tidak tenang, Josh. Bagaimanapun juga Vella adalah ..."

BRAK!—Josh tiba-tiba bangkit dan menggebrak meja dengan amarah yang seharusnya tidak dia limpahkan kepada Sarah. Ibunya tidak bersalah.

"Aku tahu aku bukan putra kandung Ibu, tapi aku telah menganggap Vella sebagai adikku. Jadi tidak mungkin bagiku untuk menyakiti Vella seperti yang saat ini dipikirkan oleh Ibu tentangku!"

"Josh ... Ibu tidak ..."

"Cukup Ibu. Aku lelah." Josh memotong ucapan Sarah.

Josh kemudian merogoh sesuatu di dalam saku celananya. Dia mengambil sebuah kertas kecil yang berada di dalam dompet, lalu diberikannya kepada Sarah.

"Jika Ibu tidak percaya kepadaku, Ibu bisa menghubungi Stella."

"Stella?"

"Saat ini Vella sedang bersama dengan Stella."

Tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Josh mencium pipi Sarah, "Selamat malam, Ibu."

"Se-selamat malam, Josh ..." balas Sarah sambil memandangi kertas kecil bertuliskan nomor telepon Stella. Saat kepalanya kembali tengadah, Sarah melihat punggung Josh yang perlahan mulai bergerak menjauh dan akhirnya menghilang dari pandangan.

"Josh, kenapa kau marah seperti itu?"

***

***

10.56 P.M.

You got a fetish for my love

I push you out and you come right back

Lagu itu terdengar lembut dan membuat seseorang menggeliat kecil di atas tempat tidur.

"Nghhh ..."

Pening ... Sakit ...

Vella memijat pelipisnya yang terasa berat. Vella merasakan kelembutan pada seprai dan selimut tebal yang terasa asing dengan kulitnya. Aroma selimutnya pun sangat familier di indera penciumannya.

Aroma ini .... THOMAS?!

Setelah sadar secara sempurna, Vella buru-buru memaksakan tubuhnya untuk duduk. Vella menundukkan kepala dan terkejut ketika mendapati pakaiannya telah berganti dengan gaun tidur satin yang anehnya jatuh elegan dan terasa pas ditubuh Vella. Pita warna pink di dadanya yang sedikit terbuka memberikan kesan polos dan seksi.

Pakaiannya telah berubah?!

Vella menyibakkan selimutnya saat sayup-sayup alunan musik milik penyanyi ternama terdengar semakin keras.

Reaching your limit

Say you're reaching your limit

Going over your limit

But I know you can't quit it

Vella menelan salivanya dengan berat. Dia ada dimana?

Vella turun dari atas tempat tidur. Kakinya yang telanjang merasakan dinginnya lantai marmer yang menusuk pori-pori kulitnya. Vella melihat ke setiap sudut ruangan dan merasakan tubuhnya mulai membeku. Vella melihat salju turun dari luar jendela.

Vella ingin menangis. Harapan untuk liburan akhir musim dingin bersama ayah dan ibunya tiba-tiba lenyap.

Tidak! Kau harus kuat Vella!

Vella mengusap matanya yang berair. Yang harus dilakukan Vella saat ini adalah kabur dan kembali ke rumahnya dengan selamat.

Dengan tekad bulat, Vella berjalan mendekati pintu. Saat dia meraih gagang dan memutarnya, Vella tersenyum lega karena pintu itu tidak dalam kondisi terkunci. Sangat ceroboh, kenapa pintu ini tidak dikunci?

Vella berjalan mengendap sambil melihat ke sekeliling. Vella menyusuri koridor gelap yang menyerupai labirin. Alunan musik Fetish itu terdengar semakin keras, membuat jantung Vella berdetak semakin kencang.

Bersamaan dengan itu tiba-tiba Vella mendengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan tepat ke arahnya.

Vella mundur dan melihat ke sekeliling. Dia harus sembunyi dan lagi-lagi Tuhan memberikan bantuan kepadanya. Dia melihat sebuah pintu misterius.

"Jordan, apa kau sudah mengaktifkan semua kunci rumah ini."

"Tenang saja Tuan Muda, semuanya sudah terkunci. Semua terkunci rapat sampai tikus pun tidak akan bisa keluar dari tempat ini."

"Bagus."

Vella menelan ludahnya saat percakapan itu diakhiri dengan tawa puas. Suara itu adalah suara Thomas!

Tubuh Vella menegang. Dia mencoba menggerakkan kakinya yang tiba-tiba menjadi lumpuh.

Ayo Vella! Lari! Jangan diam saja!-Vella meracau dalam hati, mencoba kembali menguatkan tekad.

Suara langkah kaki itu terdengar semakin dekat dan Vella memaksa tubuhnya yang lemah untuk berlari menuju ke arah pintu berwarna hitam yang berada di sisi kiri. Sekali lagi, Vella beruntung karena pintu itu tidak terkunci.

Vella membuka pintu itu dan menutupnya buru-buru. Vella menempelkan punggungnya dan bersembunyi di balik pintu dengan jantung berdebar. Namun Vella terlambat menyadari bahwa dia salah memilih ruang untuk bersembunyi.

"Sakit, Tuan!"

"Tahan, jalang kecil."

"Tidak! Pelan-pelan ..."

Suara aneh itu membuat Vella terkesiap. Matanya melebar saat melihat sesuatu yang menjijikkan tengah terjadi.

Menjijikan dan menakutkan. Seorang pria paruh baya terlihat memaksakan tubuhnya yang besar untuk menyetubuhi sang gadis yang tampaknya masih sangat muda. Vella yakin gadis itu masih di bawah umur.

"ARGH!!" Vella menjerit histeris dan membuat pasangan tak lazim yang tengah bergumul itu menoleh.

Pria yang sebagian rambutnya telah memutih itu menarik milik-nya keluar dan menoleh sambil menatap Vella. Bibirnya tertarik ke atas saat matanya menatap Vella dari atas ke bawah.

"Wow!" pria itu kemudian turun dan melilitkan tubuhnya dengan jubah tidur, lalu berjalan mendekati Vella.

Vella otomatis mundur hingga punggungnya menempel pada pintu.

"Aku tidak menyangka ada gadis secantik ini di sini." Pria itu menjilat bibirnya yang kering.

Tidak ingin mengambil resiko, Vella kemudian meraih gagang pintu dan membukanya lagi.

Namun saat Vella membuka pintu, sosok tegap yang begitu Vella benci dan takuti berdiri menyambutnya.

"Hai, Sayang. Kau sudah bangun?"

Tubuh Vella membeku di tempat. Tangannya mengepal saat tangan lelaki itu menyentuh pinggangnya dan menariknya keluar.

Oh Tuhan! Sial!

***

Jeremy 🥲


Rangorn 🥲

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 293K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
2.8M 118K 50
[Mature Content 21+] "Berani mengganggu istriku, itu berarti kau sudah siap kehilangan nyawamu." -Rafa Alterrio *** Ketika keduanya resmi menjadi sep...
329K 11.7K 32
❌ DON'T COPY MY STORY! ❌ Please, hargai penulis yang sudah susah payah buat cerita. Kalau ingin famous, lebih baik dari hasil karya sendiri. Oke? ***...
16.7M 317K 72
[LINK PEMBELIAN TERSEDIA DI BIO] (Sebagian part di hapus demi kepentingan penerbitan) TW // cheating, mature content, fire, murder, blood [21+++] Di...