Sempiternal • Markhyuck

By ippi-chan

123K 17.3K 3.1K

Slow update! Inginnya Mark menolak belahan jiwa yang ditakdirkan untuknya. Tapi... memikirkan bagaimana Haech... More

i n t r o
s a t u
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m (/)
tujuh

d u a

14.6K 2.4K 577
By ippi-chan

Haechan memang sosok yang jahil dan periang walau dia dengan sekuat tenaga meyakinkan dirinya sendiri kalau ia seorang alpha. Sifat periang dan jahilnya kadang tidak tahu tempat untuk direalisasikan. Seperti saat ini.

Haechan sudah bersiap dengan beberapa baju yang ia bawa di dalam ransel pink kesukaannya. Ransel pink adalah hadiah dari Jeno, saudara kembarnya. Kakinya hendak menuruni tangga, tapi ketika telinganya mendengar geraman rendah dari dalam kamar Jeno membuatnya penasaran. Padahal Haechan sudah diwanti-wanti oleh ibunya agar tidak mendekat ke kamar Jeno.

"Bagaimana sih rut alpha?" ujarnya lirih dengan kaki yang melangkah menuju ke kamar Jeno yang tertutup rapat.

Haechan cekikikan di depan pintu kamar Jeno. Ia berjongkok untuk melihat apa yang dilakukan saudara kembarnya di dalam. Haechan mengintip melalui lubang kunci yang kecil. Meskipun kecil tapi lumayan jelas untuk melihat situasi yang ada di dalam.

"ASTAGA!"

Haechan jatuh terduduk di depan pintu kamar Jeno. Dadanya bergemuruh dengan tangan yang menutup mulutnya tidak percaya. Wajahnya memerah parah dengan bulir-bulir keringat dingin yang tiba-tiba keluar dari dahinya. Haechan terkejut setengah mati melihat Jeno sedang mengocok kejantanannya sendiri dengan geraman-geraman rendah yang keluar dari bibir tipisnya.

Haechan merasakan wajahnya memanas dengan bagian tubuh selatannya tiba-tiba menegang. Apalagi cairan lubrikan yang tiba-tiba keluar dari sana. Haechan terkejut dengan kejantanan Jeno yang besar dan panjang. Memang ketika kecil mereka sering mandi bersama, tapi menginjak usia remaja mereka tidak diperbolehkan mandi bersama. Haechan merasakan miliknya dengan milik Jeno sangatlah jauh perbandingannya.

"MAMA! HAECHAN MENGINTIP JENO DIKAMAR!"

Terkutuklah Johnny Lee dan teriakannya yang membuatnya semakin kalang kabut akibat terkejut. Dengan cepat Haechan menyusul Johnny yang tertawa-tawa girang melihatnya berlari dengan wajah kesal.

"JOHNNY BOHONG! AKU BENCI JOHNNY HYUNG!!!"

.

.

.

Ini adalah hari pertama sekolah tanpa Jeno. Biasanya sekalipun Jeno sakit ia akan tetap masuk untuk menemaninya sekolah. Tapi kali ini Haechan tidak bisa memaksa Jeno untuk masuk sekolah. Rut alpha yang dialami Jeno masih berlangsung dan Haechan tidak sekejam itu untuk memaksa saudara kembarnya itu untuk masuk sekolah.

Haechan menatap sekelilingnya yang menatapnya heran dan bingung. Mungkin ini pertama kali mereka melihat sosok Lee Haechan seorang diri keluar dari kelasnya. Haechan terpaksa pergi kekantin. Salahkan saja perutnya yang bergejolak minta diisi. Apalagi tadi pagi ia tidak sarapan karena tidak ada satupun bahan makanan yang ada dikulkas Johnny hyungnya.

"Haaahh..." Haechan mengerang kesal sembari menyumpalkan banyak-banyak ramyun dalam mulutnya. Seharusnya ia ikut saja Renjun dan Jaemin yang sedang mengurus bazzar sekolah bukan malah terdampar seorang diri tanpa teman dikantin yang ramai ini.

"Hai, Haechan! Boleh kami bergabung? Ini meja yang tersisa untuk kami duduki." Ujarnya dengan nada riang, seolah tidak melihat wajah Haechan yang tidak nyaman.

"Ah... itu... bo—boleh kok, sunbae! Silahkan duduk." Haechan merutuki mulutnya yang gagap dalam menanggapi sosok sunbae berparas cantik itu.

"Yoo!! Teman-teman kita duduk disini!" teriak wanita cantik yang bernametag Kim Yeri itu.

Haechan menatap gerombolan kakak kelasnya yang sedang membawa nampan makan siang yang ada ditangannya masing-masing. Haechan sedikit tidak nyaman kala matanya bersibobrok dengan netra setajam elang milik sunbaenya yang bernama Mark Lee itu.

"Selamat makan!" ujar semangat sosok pemuda yang statusnya beta bernama Kangmin itu.

Haechan memperhatikan sosok-sosok sunbae mereka dalam diam. Haechan masih tetap menyumpalkan ramyun dalam mulutnya sesekali matanya melirik pada sosok sunbae mereka yang asyik bercanda seolah disitu tidak ada dirinya.

"Oh iya, kau Haechan 'kan? Kudengar kau saudara kembar Jeno, apa itu benar?"

Haechan mengangguk membenarkan ucapan sosok sunbae bernama Arin itu; "Iya, sunbae. Kami kembar tidak identik."

Semua yang ada disana menganggukan kepalanya. Kecuali satu orang yang sama sekali tidak sudi bertatapan dengan netra Haechan. Pelakunya adalah Mark Lee.

Setelah itu diam tak ada percakapan. Mereka sibuk dengan bahasan mereka yang tidak Haechan ketahui. Haechan juga sibuk mengunyah ramyun yang seakan tidak ada habisnya dalam mangkuk.

"Oh iya, kudengar Jaehyun hyung memiliki mate seorang omega laki-laki, apa itu benar?" tanya Kangmin pada semua teman-temannya.

Haechan memang tidak mengenal sosok Jaehyun itu siapa. Ia juga tidak ingin tahu, namun bahasan mereka yang membahas 'omega laki-laki' itu membuatnya sedikit tersentuh hatinya. Haechan merasakan tidak nyaman.

"Oh ya? Kurasa ia sangat beruntung, Kangmin. Memang kasus omega laki-laki itu sangat langka, kurasa Jaehyun oppa sangat beruntung." Ujar Yeri menggebu pada teman-temannya.

Haechan mencoba untuk tidak mendengar bahasan mereka. Menulikan pendengaran dan fokus menghabiskan makanan dalam mangkuknya.

"Beruntung apanya? Itu terdengar mengerikan, Yeri-ah."

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Haechan tersedak kuah ramyun yang sedang dimakannya. Membuat semua orang yang ada dimeja yang sama dengannya menatapnya heran, sedangkan Haechan mencoba meneguk jus jeruk miliknya sampai tandas untuk meredakan serak ditenggorokannya.

"Hey, jangan terburu-buru. Kau baik-baik saja, Haechan-ssi?" ujar Kang Chanhee yang ada disebelah Haechan. Alpha itu menepuk pelan punggung Haechan yang segera ditepis pelan oleh empunya.

"Aku tidak apa, sunbae. Maafkan aku." Ujarnya menunduk sembari melanjutkan makannya dalam diam. Haechan benar-benar tidak habis fikir dengan ucapan Mark Lee itu. apa yang mengerikan dari omega laki-laki? Kurasa mereka tidaklah buruk. Mereka sama seperti omega pada umumnya. Cantik dan penuh goda.

"Hey, tidak baik berkata seperti itu, Mark Lee!"

"Yak! bukan seperti itu. aku tidak bisa membayangkan apa yang mereka perbuat saat masa heat. aku sedikit ngeri membayangkannya." Ujar Mark dengan mengendikan bahunya acuh. Menyumpalkan sedotan berisi lemon tea itu pada mulutnya sembari menjawab ucapan-ucapan temannya.

"Berlebihan." Cibir Kang Chanhee yang sedari tadi sibuk dengan makan siang miliknya.

"Apa tanggapanmu jika mate yang ditakdirkan untukmu adalah omega laki-laki?"

Semua yang ada dibarisan meja itu terdiam. Menyimak jawaban apa yang akan keluar dari mulut tipis Mark Lee. Haechan juga terdiam menatap dalam pada paras tajam sosok alpha arrogant bernama Mark Lee itu.

"Aku akan membunuhnya, tidak peduli kalau aku juga akan mati perlahan."

Srakk!

"Aku permisi dulu, sunbae."

Haechan meninggalkan barisan kakak kelas itu dengan keadaan heran. Haechan terlihat buru-buru meninggalkan kantin dengan langkah kaki gontai yang terlihat gemetar. Semua yang ada disana menaruh atensi pada sosok mungil itu yang kini tidak terlihat dari pandangan mereka.

"Hey, ada yang salah?" tanya Kangmin pada semua temannya. Ia melirik tempat Haechan duduk tadi, masih terdapat jus jeruk yang hanya diminum sedikit dengan ramyun yang hampir utuh itu, "Dia tidak menghabiskan makanannya."

"Ck! Kau keterlaluan, Mark Lee! Dia Lee Haechan 'kan?" tanya Arin pada semua teman-temannya.

"Yups! Dia memiliki saudara kembar yang sangat tampan. Lee Jeno namanya," jawab Yeri sekenanya.

"Aku pernah mendengar kalau ia terlahir sebagai omega murni sejak ia lahir." Jawab Arin dengan wajah seriusnya yang kini menatap temannya satu persatu dengan tajam.

"Yak! kau menyakiti hatinya, bro!" Kangmin yang berada disamping Mark menepuk pundaknya keras. Seolah menyadarkan Mark kalau ucapannya adalah salah.

Mark hanya mengendikan bahunya acuh dan memakan makan siang miliknya kembali. mark merasa tidak ada yang salah. Kalau benar sosok adik kelasnya itu adalah omega laki-laki, berarti ia sudah menyampaikan pendapatnya dengan tepat. Mark memang seorang homophobic.

.

.

Haechan menyeka setitik airmata yang meluncur bebas pada matanya. Kenapa ia sakit hati mendengar penolakan Mark pada omega laki-laki? Haechan berusaha meyakinkan dirinya kalau ia adalah alpha. Namun, ia tidak munafik kalau instingnya adalah omega. Insting selalu ingin dilindungi.

"Haechan adalah alpha seperti Jeno!"

Haechan berucap tegas pada pantulan wajahnya yang ada dicermin. Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk yang sekian kali pada dirinya sendiri kalau ia seorang alpha sama seperti saudara kembarnya.

Tangannya membasuh wajahnya yang sedang kacau pada air yang mengalir pada wastafel. Mencoba menghilangkan bayang-bayang ucapan sunbae sialan yang bernama Mark Lee itu.

"Oh, ada omega disini."

Haechan memejamkan matanya mendengar ucapan dengan sarat cemooh dari sosok yang berada dibelakangnya. Sosok sialan yang tadi katanya akan membunuh omeganya sendiri.

"Siapa yang kau sebut omega?" ujarnya dingin pada sosok Mark Lee yang kini menatapnya remeh.

"Apa ada orang lain disini selain dirimu?" Mark menaikan sebelah alisnya pada Haechan yang kini mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Aku tidak mengenalmu, sunbae. Berhenti mencari masalah." Haechan melewati pundak Mark begitu saja. Enggan menatap wajah menyebalkan milik Mark yang masih menatapnya remeh.

"Aku Mark Lee kalau kau ingin tau, Haechan-ssi."

"Tidak penting sama sekali."

"Yak!"

Sepeninggal Haechan dari toilet, Mark termenung. Sebenarnya setelah diingatkan oleh Kangmin tadi Mark sedikit merasa bersalah. Tapi, ia menepisnya jauh-jauh, Mark merasa kalau ucapannya tidaklah salah. Mark hanya menyampaikan apa yang ada difikirannya. Setiap orang bebas berpendapat, bukan?

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

290K 24.3K 28
Kisah tentang seorang Alpha yang menjadi mate seorang Alpha Dominant. Bagaimana bisa? Bisa saja, karena semua sudah diatur dalam takdir Dewi Bulan. B...
43.3K 4.9K 41
bukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di...
4.3M 235K 55
R : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku ad...
1K 143 5
erine dom jangan salpak