Become Your Self (SELESAI)

By FaniaQhanita

1.1M 61.1K 2.5K

Kupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pe... More

PROLOG
UNIVERSITAS INDONESIA
JIHAN THINKING
Hang Out
Ujian Meja
WISUDA
Bandara
Keputusan
Berpisah
ANEH
SENIOR
YAKIN
PERSIAPAN
OPERASI
JODOH
COME BACK AGAIN
AKTIVITAS
RESE
I KNOW
All about JIHAN
JIHAN
MASALAH HANTU
Farhan VS Jihan
TIM ADIT VS TIM JIHAN
Bukan Update
Tim Adit Vs Tim Jihan part 2
Everything will be okay
Believe
Proses
Lamaran
Peryataan Adit
Pertunangan (1)
Pertunangan (2)
Persiapan Nikah
Persiapan Nikah (2)
Wedding Day
Wedding Day (2)
Cus
Cus (2)
Wedding In Bandung
Back Home
Seoul i'm Coming
Minoritas Muslim
Hospital
What???
Yes or No
Eksklusif
Over
Story Telling
Family
Smile
Snow
Problem
Hang Out
New Days
Need A Change
Say Goodbye
In Hospital
Emergency
Remember That
TWIN
BROTHER and SISTERS
Grandpa and Grandma
Baby Day's
Say Something
Flashback
Know
OUR
What ?
One Day
TWIN'S
INDONESIA
Info

Will Be Fine

9.5K 513 43
By FaniaQhanita

Flash Back On

kurang lebih dua jam aku tertidur di sofa dan saat bangun keadaan rumah kek kuburan baru sepi amet.

Aku berjalan menuju kamar ku untuk melihat keadaan anak-anak ku.

Dan mereka masih tertidur pulas di temani ke dua oma mereka.

Jadi aku berinisiatif untuk mencari abang ku sayang sekarang dimana.

Tapi setelah agak lama mencari aku pun tak menemukannya.

"Bibi... Liat abang ku tidak?" Tanya ku pada salah satu asisten rumah ini.

"Ohhh... Dua jam yang lalu di balik ke Indo nong kata nya ada urusan rumah sakit mendadak banget" jelas bibi.

Dan aku yang mendengarnya tentu saja sedih banget guyss!!! Abang ku udah pulang tanpa sepengetahuan ku.

"Ada apa nak?" Tanya Ayah ku.

"Huaaaaa... Yah!!! Abang pulang!!" Teriakku pada ayah.

"Iya, abangmu pulang karena urusan mendadak" kata ayah.

"Tapi abang ga beritahuin Jihan" kata ku lagi.

"Ckckck... Kamu ini nge-gas mulu" kata ayah.

"Jihan sedih nih masa abang pulang ga bilang" kata ku lagi.

"Abang mu itu ga tega bangunin kamu" jelas ayah ku.

"Lahh... Kok gitu Yah?" Tanya ku pada ayah.

"Dia tadi dengerin bunda sama umi ngobrol tentang kamu yang ga tidur semalaman" jelas ayah lagi.

"Huaaaa.... Abang pasti marah sama Jihan jadi dia bikin alasan" rengekku lagi.

"Alasan? bukan gitu nak" bela ayah.

"terus?" Tanya ku.

"Terus lalu belok kiri nyampe deh" kata ayah.

"Isshhh... Ayah! Jihan serius nih" kata ku dengan nada jengkel.

"Ayah duarius" kata ayah sambil terkekeh.

"Ayah!" Kata ku.

"Kamu ini nak jangan suka berspekulasi yang tidak-tidak, abang mu pulang karena urusan rumah sakit, kamu lupa klo abang mu direktur? Dan tadi abang mu berpesan klo dia ga marah sama kamu cuma jengkel dan satu lagi kata abang mu dia sayang banget sama kamu" jelas ayah yang berhasil bikin aku melongo.

"Ga salah dengerkan Yah?"   tanya ku pada ayah.

"Kamu kira ayah bohong?" Tanya ayah.

"Wahhhhhh..... Ayah!!!! Terhura aku" kata ku sambil memeluk ayah ku sanking senengnya.

"Yang bener terharu nak" kata ayah.

"Serah deh yah nanti Jihan telepon abang" kata ku dan ayah hanya menganggukkan kepalanya.

Flashback off

*******

Kini aku berada di kamar sambil menyusui si kembar.

Anak itu titipan dari Tuhan jadi harus di jaga dengan bener dan di besarin dengan baik, banyak orang tua di luar sana yang menginginkan malaikat kecil di keluarga mereka tapi Tuhan ga beri jadi seharusnya kita menjaganya dengan baik.

Kata ku dalam hati sambil memandang wajah ke dua malaikat kecil ku ini. Wajah mereka sangat mirip dengn kak Adit.

Dan saat aku mendonggakkan kepalaku aku melihat sosok yang selama ini selalu meneror ku berdiri di samping box bayi ku sambil memandang ku.

Tiba-tiba Fahrian menangis dengan sigap aku meletakkan Fauziah lalu memggendong Fahrian.

"Hahahhahah.....!!!!!" Tawa hantu itu menggema dalam kamar ini.

"Mau kamu apa?" Tanya ku dengan memberanikan diri.

Lansung saja hantu itu berhenti tertawa dan menatap ku dengan mata merah nya itu.

"Mau kamu apa?" Tanya ku lagi.

"Apa kau bener tidak mengingat ku atau kau pura-pura melupakan ku? Ha?" Kata hantu itu.

"Mengingat mu? Pura-pura melupakan mu? Maksud kamu?" Tanya ku karrna aku benar-benar tidak tau arah pembicaran ini.

"Anak terpintar di SMA 1 NUGRAHA Jihan Rabbani, anak yang jadi most wanted seantero NUGRAHA karena kepintarannya dan orang tua nya donatur utama di sekolah itu" kata hantu itu flat dan tatapannya seperti ingin membunuhku.

"Kau mengenalku?" Tanyaku tak karuan.

"Pikir saja sendiri!!! Hahahahaha..." kata hantu itu.

"Aku tak mengingat mu dan tolong jangan ganggu hidup ku lagi!!!" Bentakku dan saat ini aku berusaha menahan air mataku.

"Apa kau tak mengingat kejadian saat kelas 10 ? Apa kau tak ingat penderitaan yang kau berikan padaku beserta genk sialan mu itu? Apa kau tak ingat kejadin di hotel waktu itu? HA???" Tanya hantu itu yang saat ini berada di samping ku sambil menarik rambut ku dengan kencang.

"Aaawwwww...." Rintih ku.

"Apa sekarang kau mengigat perbuatan mu di masa lalu???" kata hantu itu lagi.

"Tolong jangan ganggu aku" kata ku sambil menahan sakit di kepalaku.

"Seenak mu meminta itu padaku!!! Apa kau tak tau hidup ku hancur karena genk sialanmu itu!!!" Kata hantu itu.

Masalahnya di sini aku tak mengingat dia siapa.

"Apa yang telah di lakukan genk ku padamu?" Tanya ku lirih.

"Ternyata kau tak ingat, biar aku bantu untuk mengingatnya!!!
Anak kelas sebelah dengan kacamata lebarnya selalu kalian bully" bentak hantu itu.

Dan sederetan kisah masa lalu pun mengalir di dalam kepalaku.

"Nisa...." Lirihku dan dia semakin menarik rambut ku ke belakang dan aku masih menggendong Fahrin jangan sampai jatuh.

"Sekarang lo inget?" katanya sinis.

"Maafin aku nis..." lirih ku.

"Maaf kata lo? lo ga tau seberapa menderitanya gue di saat lo dan genk lo itu mem bully ku!!! Tak ada yang ingin jadi teman gue gara-gara lo semua" bentakknya lagi.

"Maafinn aku nis..." Lirihku lagi, hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini.

"Apa maaf bisa ngubah segalanya? Asalkan lo tau semenjak lo dateng di rumah itu gua ga tau klo itu ternyata lo, beda banget yah dulu lo  anak nakal sekarang lo jadi alim. Gue tau klo lo itu saat abang mu manggil nama lengkap lo" katanya flat tersirat kesedihan dalam nada bicaranya.

"Maafin nis.... Dulu aku khilaf" kata ku.

"Khilaf kata mu? Lo inget ga waktu kejadian pas di hotel? Teman-teman lo yang biadab ngejebak gua dan mereka nyebar gosip di sekolah klo gua jual diri!!!!" Kata Nisa hantu yang notabennya korban bully waktu masih jaman SMA.

"klo yang itu aku ga ikut nis..." lirik ku dan di semakin menarik rambut ku.

Inget guys Jihan ga makr Jilbab klo di kamar.

"Tetep aja kan mereka solmet lo, mau lo ada ato ga sama saja" bentaknya.

"Maaafin nis..." Lirih ku, sekuat tenaga aku tak membesarkan suaraku karena anak-anak ku sekarang bersamaku.

"Klo lo minta maaf apa bisa ngubah segalanya? HA? satu lagi yang bikin gue benci banget sama  lo dan genk sialanmu itu asalkanlo tau semenjak gua di jebak sama kalian gua hamil jadi gua ga mau sekolah lagi!!! Mau aborsi ini anak ga ada salahnya jadi gua rawat mereka liat anak lo gua jadi inget sama triplet" kata nis dengan nada sedih.

Dan aku hanya menangis tak tau harus berbuat apa, pengen teriak tapi ada si kembar jangtung mereka masih lemah.

"Bahagia ya lo sekarang!!! lo sama se genk lo bahagia banget hidupnya, gue sering gangguin mereka pada tapi ga ada yang bisa liat gua dan lo bisa liat gua"  kata nya lagi.

Aku hanya terisak kecil dan mengingat sederetan masa lalu ku yang bisa di bilang 360° sangat berbeda dari kehidupan ku sekarang.

Hukum karma itu terus berlaku.
Seperti yang sekarang aku rasaian akibat pergaulan bebas ku waktu SMA. Walapun aku tergolong siswi yang berprestasi tapi teman-teman ku sangat bebas tapi mereka semua juga pintar jadi genk aku waktu SMA isinya anak pintar-pintar dan tentu saja nakal.

"Dek....!!!!" panggil kak Adit.

Dari tadi aku nungguin ada yang nolong.

"Adekk...." panggil kak Adit lagi dan tak lama pintu kamar di buka oleh Kak Adit.

Dan ekspresinya melihat ku sangat terkejut.

"Kau apakan istriku?" Tanya kak Adit pada hantu itu.

"Hahahahahha.....!!!!!" Tawa hantu itu lalu menghilang.

"Dek... Kamu ga apa-apa kan?" Tanya kak Adit padaku.

"Kak.... hiks... hiksss....!!! Ini semua salah Jihan kak" tangis ku pun pecah sejadi-jadinya yang membuat si kembar ikut menangis tapi saat ini aku tidak bisa berpikir jernih sampai kak Adit memanggil semuanya lalu semuanya pun ikut menghitam.

**"

Kurang lebih 30 menit aku pinsang dan saat bangun semua orang memenuhi kamar ku ini.

"Kak..." lirihku.

Dengan sigap kak Adit lansung berada di samping ku.

"Iya dek" kata kak Adit.

Dan tangis ku pecah lagi.

"Hiks... hikss... hiksss... Kak, ini.... hiks... Semua salah Jihan kak" kata ku.

"Ada apa dek?" tanya kak Adit bingun.

"Hantu yang ngikutin kita kak, ini semua salah Jihan" kata ku lagi.

"Coba ceritakan sama kakak?" kata kak Adit.

"Kamu tenang dulu nak, ini anak mu sedari tadi nangis mereka lapar" kata Ayah.

Yang membuat ku merasa sangat sedih di saat seperti ini aku melupakan si kembar tentu saja aku lansung mengambil mereka berdua lalu menyusuinya.

"Kamu jangan stress nak kasian si kembar" kini kata Umi.

"Kita keluar saja nanti klo Jihan sudah menyusui kita kembali lagi" kata abah.

Dan kini tinggal aku dan kak Adit di dalam kamar ini.

***
Bukber Senin Depan

Dr. Baek
"Assalamu alaikum....!!!!"

Dr.park
"Waalaikumsalam ahli kubur"

Dr. Baek.
"Parah.... Lo kira ini gc kuburan apa"

Dr. Park
"Iya kan lo tukang gali kuburnya 😜"

Dr. Baek
"Iya, gua tukang  gali kuburnya dan kuburan yang gua gali kuburan lo"

Dr. Park
"Anjirrrr.....!!!!"

Dr. Baek
"No ngumpat masih puasa"

Dr. Park
"Astagfirullah...."

Dr. Baek
"GC berasa PC"

Dr. Park
"That's right"

Dr.irene
"Ngapain sih lo pada ribut banget"

Dr. Baek
"Macan bangun... Kaburrr!!"

Dr. Park
"Ga tau si Baek ngajak berantem"

Dr. Irene
"Awas yah lo Baek"

Dr. Kim
"Bocah ngapa yah?"

Dr. Baek
"Aaaa...aisya... Ku.. Jatuh.. Cinta... Papapada... Jamila!!!"

Dr.Hifsya
"Kalian tau juga yah aplikasi goblok itu"

Dr. Park
"Taulah kan lo sering ngirim video kek gitu"

Dr. Hifsya
"Hehehe.... Iya juga yah"

Dr.Baek
"Btw anyway busway, guys senin depan kita bukber yah udah mau lebaran nih masa kita ga bukber"

Dr. Park
"setuju gua, okay senin depan kita semua harus luanging waktu"

Dr. Irene
"Okay... Asalkan lo pada yang bayar gua ikut"

Dr. Hifsya
"Aku juga"

Dr. Park
"okay gua yg bayar"

Dr. Baek
"Alhamdulillah...."

Dr. Irene
"Dasar pecicilan lo Baek"

Dr. Baek
"Tau aja lo"

Dr. Hifsya
"Btw Jihan ama Adit kok ga nongol?"

Dr. Baek
"@jihanR jangan marah yah sumpah kemarin gua sibuk banget jadi ga sempat ke aqiqahan ponakan yg embul"

Dr. Irene
"Iya han, kita semua sibuk jadwal operasinya padat banget"

Dr. Hifsya
"Iya han"

Dr. Kim
"Kita kerumah mereka aja sekarang"

Dr. Baek
"Good idea"

Dr. Park
"Otw"

Dr. Irene
"Jangan lupa bawa hadiah buat si kembar guys!!!

Dr. Hifsya
"Sip"

Dr. Park
"Ok"

Dr. Baek
"Wokeh"

Dr. Kim
"Otw"

***

Mansion Adit & Jihan

"Kuyyy...!!! Kita masuk ga dabar gua ketemu debay" kata dr. Baek sangat antusias

"Sabar kali, lo kira masuk rumah orang ga ada aturannya?" Kata dr. Park

"Aturan nya kudu ketuk pintu tiga kali klo ga ada yang buka kita pulang' kata dr. Baek

"Tau kan lo jadi jangan nyelonong aja" kata dr. Park

"Gimana klo udah genap tiga kali ga ada yang bukain, masa gua harus pulang ga ketemu debay" kata dr. Baek dengan hebohnya.

"Ehh... Kodok,  lo bisa diem ga sih! Lebay banget" sinis dr. Irene

"Enak aja ngatain gua dasar macan" gerutu dr. Baek

"Kalian ini mau masuk atau tidak?" Kini suara dr. Hifsya dan dr. Kim.

Sedari pintu terbuka dan kami berdebat hal sepeleh.

Sontak saja dr. Baek, irene, park menoleh dan nyelonong masuk bagaikan rumah sendiri.

"Woyyyy.... Assalamualaikum!!!" teriak dr. Kim

"Assalamualaikum!!!" kata mereka serempak dan belum ada yang ngejawab salam mereka,lahhh mereka sendiri ngejawab.

"Waailakumsalam!!"

Dasar klo gesreknya pada kambuh otak pinter mereka ga tau di kemanain.

"Kalian siapa?" kata bapak paruh baya dengan tatapan intensnya.

"Hehehe.. Kami teman dapartemen Adit dan Jihan om" kata dr. Baek dengan senyum yang bisa membuat para wanita klepek-klepek untung yang di senyumin bukan wanita.

"Kalian berlima dokter juga?" tanya om itu.

"Iya om, ini dr. Park, dr. Irene, dr. Hifsya, dr. Kim, dan saya sendiri dr. Baek" kata ku menjelaskan dan memperkenalkan mmereka.

"Anggap rumah sendiri nak, Jihan sama Adit ada di kamarnya" kata om itu.

"Wokeh om" jawab kami kompak.

Dan kami pun menuju kamar mereka dan kalian pasti taulah klo kami ngumpul kek gimana.

Halo Readers 🙋🙋🙋
Im back 🤗

Taqabbalallahu minna waminkum🙏😊

Rindu ga sama author?
*apaaan sih thor lebay tau

Kalian mah cuma rindu sama hantu dan ke gesrekan mereka semua, tapi ga apalah yg penting kalian seneng baca nih cerita!!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 151K 66
#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas ti...
85.8K 1.7K 42
[Proses Penerbitan] Ikhlas adalah yang Annisa lakukan terhadap Kahfi. "Insya Allah aku Ikhlas jika ikhlas adalah satu-satunya cara agar membuat kita...
16.2K 1K 43
Seorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu t...
2.5M 294K 68
ZINNIA : CINTA TANPA KOMA Novelnya masih bisa dipesanπŸ“Œ β‰ͺβ€’β—¦ ❈ ◦‒≫ Fyi: alurnya masih berantakan, yang rapi versi novelnya. Gak maksa kamu buat baca...