Cool Boy vs Girl Indigo

By mujiatifrd

280K 19.9K 1.4K

Masa lalu memang sulit untuk dilupakan, apalagi Di dalam masa lalu tersebut kita kehilangan seseorang yang ki... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

11

9.2K 677 25
By mujiatifrd

Malam kembali datang, kegelapan telah tiba. Sang surya telah tergantikan dengan rembulan yang bersinar didalam kegelapan. Ketika kegelapan mendominasi, maka mereka yang tak terlihat mulai bereaksi. Seperti halnya manusia mereka yang tak terlihat juga melakukan aktivitas mereka dengan cara mereka tersendiri.

Dimalam yang sunyi ini, para peserta sudah berkumpul di lapangan utama. Mereka semua sudah bersiap untuk kegiatan yang harus mereka ikuti dimalam terakhir perkemahan ini. Karena besok pagi mereka akan kembali menuju Jakarta, kembali menuju rumah mereka masing masing.

"selamat malam semua!!!. "

" malam!!!. "seru mereka bersamaan.

" oke, ini malam terakhir kita berada dibumi perkemahan ini, dan ini juga merupakan kegiatan terakhir yang harus kalian ikuti. Kegiatan yang menguji ketangkasan, keberanian, kemandirian, dan juga kerja sama tim. Dimalam kali ini kalian semua akan melaksanakan jurit malam atau bisa kalian sebut dengan penjelajahan. Kalian nanti akan dibagi menjadi beberapa kelompok, disetiap kelompok terdiri dari lima sampai enam orang. Untuk rute penjelajahan kalian harus mengikuti petunjuk yang sudah panitia letakan didalam hutan. Ingat kalian harus tetap berkelompok dan jangan sampai tersesat. Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya dan melanggar aturan. Kalian mengerti?!!!. "jelas sang pembina.

" mengerti!!!. "

Kemudian pembina dan panitia membagi kelompok untuk penjelajahan. Entah dewi keberuntungan atau kah kesialan, Gadis beruntung karena dapat satu kelompok dengan Dina, Andra, dan juga varo. Namun kesialan karena dia juga satu kelompok dengan myra dan sita teman satu kelas mereka yang terkenal sebagai ratu gosipp, penakut tapi sok sok an berani.

Kelompok Gadis mulai masuk kedalam hutan. Baru saja beberapa langkah suara jeritan mengagetkan semua orang.

"hiii apaan tu tadi?? Gelap banget sih disini, aduh banyak nyamuk lagi kan jadi merah merah kulit gue.. Aaa."teriak myra.

Sita pun tak mau kalah,"iya bener, disini sepi gelap, nyeremin, nanti kalau ada harimau gimana? Kalau ada beruang kutub gimana coba?!."

Gadis dan Dina hanya memutar mata jengah.
"heh Lo berdua, namanya juga hutan ya pasti sepi dan gelap lah, Lo kira ini moll yang terang benderang dan rame banyak orang hah? Terus gue bilang sekali lagi ini tuh HUTAN, H.U.T.A.N, sejak kapan beruang kutub ada didalam hutan tropis Kayak gini?? Lebay nggak ketulungan dasar. " kesal Dina.

"ye.. Jangan sewot dong, sans jangan ngegas, dasar cewek bar bar. "balas myra tak mau kalah.

"Apa?!! Lo bilang bar bar??!. "Tanya Dina tak terima.

"udah din, jangan berantem kek anak kecil aja. Kapan kita selesainya kalau kalian semua ribut mulu?. "tengah Gadis.

"betul tuh kata bebeb Gadis, mending kita lanjut yok, keburu semakin malam tambah serem hii. "tambah varo yang sedikit menakut nakuti.

Akhirnya semua melanjutkan kembali perjalanan, hanya cahaya senter yang mereka genggam sebagai satu satunya pencahayaan. Mereka terus mengikuti petunjuk yang telah diberikan. Dan semakin masuk kedalam hutan.

Didalam hutan yang gelap ini,perjalanan terasa sangat lama. Karena sejauh mata memandang Gadis selalu saja melihat mereka yang tak terlihat berkeliaran. Mereka menyukai tempat yang gelap, sunyi, lembab seperti hutan ini. Bohong jika Gadis tidak merasa ketakutan, ia merasa takut namun sekuat tenaga ia menyembunyikannya agar teman teman nya tidak mengetahui bahwa ia bisa melihat makhluk tak kasat mata, dan menganggap Gadis sebagai gadis yang aneh. Gadis hanya selalu berdoa dalam hati semoga semua baik baik saja.

Ditengah perjalanan Gadis mendengar suara tangisan,suara tangisan anak kecil lebih tepatnya. Karena penasaran ia mengedarkan pandanganya mencari dimana sumber suara itu. Ketika ia memfokuskan penglihatannya ditengah gelapnya malam. Gadis melihat sesosok anak kecil yang ia lihat tadi pagi. Gadis akhirnya berjalan mendekati anak tersebut. Tanpa Gadis dan yang lainnya sadari, Gadis telah memisahkan diri dari rombongan. Karena memang posisi Gadis tadi berada dibelakang.

Gadis mendekati anak kecil tersebut secara perlahan. Ketika ia ingin menggapainya anak laki laki tersebut malah pergi dan berlari masuk kedalam hutan.
" hey.. Tunggu, kenapa kamu lari?!!. "teriak Gadis seraya mengikutinya.

Gadis berlari mengikuti anak tersebut, rasa penasaran yang lebih besar, membuat rasa takut yang menyelimutinya sejak tadi seperti menguap seketika. Gadis terus mengikuti kemana anak kecil tersebut berlari. Setelah berlari beberapa waktu, anak tersebut akhirnya berhenti disebuah bangunan tua yang mungkin telah Lama ditinggalkan. Sebagian bangunan sudah terlihat usang, tidak utuh, dan dirambati oleh semak semak atau tanaman merambat.

setelah melihat kondisi rumah dan sekelilingnya, gadis mengalihkan tatapannya menuju anak kecil tadi,yang kini berdiri beberapa langkah didepannya.

"kenapa? Kenapa kamu bawa kakak kesini? Sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan?. "tanya gadis.

Sedangkan sosok anak kecil tersebut hanya diam menatapnya. Perlahan sosok itu mengulurkan tangan mungilnya kearah Gadis.
Gadis yang melihat itu dengan perlahan mendekat dan memegang tangan kecil nan dingin itu. Ketika kulit mereka bersentuhan, kegelapan merenggut kesadaran Gadis. Gadis terjatuh tak sadarkan diri didepan bangunan tua itu.

**

Andra dan juga yang lainya meneruskan perjalanan tanpa menyadari bahwa Gadis tak lagi ada dibelakang mereka. Ketika mereka hampir sampai Dina yang merasa sedikit aneh pun menengok kebelakang dan ia baru menyadari bahwa sedari tadi gadis tidak ada dibelakangnya.

"Gadis!!!Gadis mana?? Heh berhenti dulu.. Ini Gadis mana kok nggak ada?? Haduh Lo kebiasaan ilang sih dis.. Gadis?!!!!."teriak Dina panik.

"ck, nyusahin aja sih tu anak baru. Pake ilang segala, drama banget." Gerutu Myra.

Dina yang mendengar itu mulai terpancing emosi tak terima.

"heh!!! Tu mulut dijaga ya!mikir dong Gadis itu gak mungkin bikin drama kayak gini, dia tu nggak seperti Lo yang hidup nya penuh drama!."

"bener kata Myra, temen Lo tu yang drama. Mukanya aja yang polos tapi kegatelan sama bebeb Andra! "sambar Sita.

" udah.. Jangan pada ribut dong, nih bebeb Gadis ilang, kalian malah adu mulut disini. Sementara dipending dulu bisa nggak. " lerai Varo.

"ndra sekarang gimana? Kita balik masuk kedalam hutan lagi?. "tanya Varo.

"gimana dong, gue takut Gadis kenapa kenapa didalam hutan sana. "kata Dina.

Andra yang melihat itu juga menyadari bahwa sedari tadi ia tidak mendengar ocehan cewek itu. Entah kenapa tiba tiba perasaanya menjadi tidak enak.

" var, Lo bawa mereka kembali ke perkemahan, terus Lo minta bantuan. Gue yang akan cari Gadis terlebih dahulu, "ujar Andra.

" tapi ndra -." ucapanya terpotong karena Andra sudah terlebih dahulu berlari memasuki hutan.

" yaudah ayok kita segera keperkemahan, minta bantuan cepet. "komando varo.

Dina yang bingung, resah, dan juga khawatir pun mulai menangis. Ia takut gimana nasib Gadis didalam hutan yang gelap itu. Walaupun mereka baru berteman dan saling kenal, tapi Gadis sudah ia anggap sebagai sahabatnya karena Gadis adalah perempuan yang baik.

Andra kembali masuk kedalam hutan,ntah kenapa perasaannya tidak tenang. Ia berjalan mengikuti nalurinya dan kembali berjalan melewati jalan yang tadi mereka lalui. Ia terus berjalan membelah gelapnya hutan. Hanya berbekal cahaya dari senter yang ia bawa, Andra terus berjalan dalam kesunyian. Langkah kakinya membawa Andra ke sebuah bangunan tua yang begitu usang yang ada didalam hutan.
Tanpa mengenal rasa takut, Andra menyelusuri area bangunan tersebut. Ketika ia semakin dekat dengan bangunan tua itu retina matanya menangkap tubuh seseorang yang tergeletak ditanah. Andra melangkah mendekati tubuh tersebut, dan ketika sudah berada didepan tubuh tersebut,

" Gadis,. " ternyata itu adalah Gadis yang tak sadarkan diri.

Andra meletakan kepala Gadis dipangkuanya. Wajah Gadis begitu pucat, dan berkeringat. Ia mencoba menyadarkan nya dengan menepuk nepuk pipinya.
Andra bingung kenapa Gadis bisa disini dalam kondisi seperti ini. Karena Gadis tak juga sadar, akhirnya Andra menggendongnya ala brigdal style,berjalan menembus hutan menuju tempat perkemahan.

***

Gadis membuka kedua matanya. Menyesuaikan cahaya yang mulai memasuki retinanya. Entah berada dimana sekarang Gadis, ia tidak mengenali tempat dimana ia berada. Ia juga merasa bingung, seingatnya ia tadi berada ditengah hutan, mengejar anak kecil yang membawanya disebuah gedung tua. Namun kenapa sekarang Gadis berada didepan sebuah rumah yang sederhana, namun terasa sangat asri sebab disekelilingnya masih tumbuh pepohonan yang rindang. Gadis ingat, ketika ia memegang tangan dingin anak kecil itu, tiba tiba gelap yang ia lihat. Apa mungkin ini memori anak kecil tadi?

Gadis berjalan perlahan,membuka pagar yang terbuat dari potongan potongan bambu. Ia terus berjalan hingga sampai didepan teras rumah sederhana tersebut. Disana ia melihat anak kecil tadi yang sedang memainkan sebuah bola. Tawa ceria menghiasi wajah polosnya, begitu bahagia. Gadis pun mulai mendekatinya, namun langkahnya harus berhenti ketika seorang pria paruh baya berjalan mendekati anak kecil tadi. Pria tersebut terlihat begitu sangat kacau, dengan mata merah, rambut acak acakan, dan ia berjalan dengan sedikit sempoyongan. Gadis berfikir bahwa pria tersebut pasti dalam kondisi mabuk.

Pria tersebut semakin dekat dengan anak laki laki itu. Ketika sudah sampai, ia menarik kasar lengan anak itu, menariknya dengan tak berperasaan. Wajah yang dipenuhi tawa ceria berubah menjadi wajah ketakutan dan Air mata mulai menetes menghiasi wajah anak itu.
Anak itu terus meronta ronta ingin melepaskan gegaman yang ada ditangan mungilnya. Namun tenaganya tidak lah sebanding dengan pria paruh baya yang menariknya.

Gadis yang melihat itu sungguh merasa tak tega, hatinya ikut menangis melihat bagaimana kasarnya pria itu menarik tangan mungil anak itu. Tak memikirkan bagaimana jika tangan kecil itu bisa saja mengalami cidera akibat tarikannya.

Gadis berjalan mendekat kearah mereka. Ia mencoba manarik tangan anak kecil itu yang tak dipegang oleh sang pria. Namun kenapa tangannya selalu menembus, tak bisa meraihnya.

"heyy.. Lepasin anak ini bodoh!! Tanganya bisa putus kau tarik seperti itu! Lepasin!!dasar tua bangka!!!. " teriak Gadis dengan airmata yang menghiasi wajahnya.

Pria itu tetap manarik dan menyeret anak itu keluar dari area rumah. Anak kecil itu dapat melepas cengkraman dari pria itu. Ia berusaha berlari menjauh, namun dengan kaki yang kecil ia tidak bisa berlari dengan cepat untuk melarikan diri, pria itu sudah dapat meraih tubuh mungilnya. Dan dengan kejamnya menampar wajah anak itu hingga keras. Yang menyebabkan ia tak sadarkan diri. Pria itu segera mengangkat tubuh mungil tak berdaya itu.

Gadis sangat bingung, ia begitu kesal kenapa ia tidak bisa menolong anak itu.

Akhirnya pria paruh baya itu membawa tubuh kecil itu berjalan memasuki hutan.
Gadis yang melihat itu hanya bisa mengikutinya.

Pria itu terus berjalan memasuki hutan yang rindang. Hingga sampai disebuah bangunan tua yang sudah Lama terbengkalai. Gadis ingat itu adalah bangunan yang ia lihat sebelum ia pingsan dan masuk kedalam memori ingatan anak laki laki tadi.

Pria paruh baya masuk kedalam bangunan tua itu dengan mudah, sebab pintu bangunan itu sudah tak lagi berada pada tempatnya. Ia kemudian meletakan sibocah pada sebuah sova usang. Yang berada pada tengah tengah ruangan. Mungkin dulu ruangan ini berfungsi sebagai ruang tamu. Karena terdapat beberapa kursi yang sudah mulai rusak.

Setelah meletakan sibocah, pria itu pergi entah kemana. Tidak lama kemudia si pria itu kembali dengan membawa sebuah pisau yang berkilau sangat tajam. Mata Gadis terbelalak melihat itu, ia semakin bingung harus melakukan apa sekarang.

Tepat ketika pria itu ingin menancapkan pisau itu kedada sang anak kecil. Anak itu terbangun dan sempat menghindar. Hingga pisau menancap pada badan sova.

Pria itu terlihat sangat marah, karena tikamannya meleset.

"mau kemana kau bocah?!!! Kesinilah, kesini.. Akan ku kirim kau menuju syurga. Disana kau tidak akan merasa tersika dengan penyakit sialanmu itu. Penyakit yang sudah menguras semua uang yang ku punya!!." teriak pria paruh Baya.

Anak kecil itu semakin ketakutan, air mata terus mengalir tanpa henti diwajahnya. Ketika hendak berlari menuju pintu keluar,si pria paruh baya berhasil menangkapnya kembali. Mendorongnya dengan keras hingga menghantam kerasnya dinding bangunan.

"kau akan hidup bahagia di syurga, bocah kecil!!! Aku juga tidak perlu merawatmu lagi, hahaha... Selamat tinggal, kau pasti bahagia disana!!!."

" Ampunn Ayahhh.... aaa!!. "

Pisau menghunus dada anak itu, menembus jantungnya hingga darah mengalir deras dari tubuhnya.
Gadis tak kuasa menahan tangisnya, ia merasa sangat terpukul dan sedih melihat dengan teganya sesosok Ayah tega membunuh sang anak dengan sangat keji. Sungguh tak mempunyai hati.

Tak sampai disitu, pria yang tak lain Ayah dari sang anak kecil itu merobek tubuh mungil tak berdosa itu tanpa belas kasihan. Merobek dan mencabik cabiknya bagaikan merobek seekor hewan. Ia kemudian membelah Dada dan perut itu kemudian mengambil ginjal yang ada didalam tubuh tak bernyawa itu. Kemudian pria paruh baya itu membawa mayat sibocah kebelakang rumah dan menguburnya disana. Sungguh tak berperasaan.

Gadis tak habis pikir, bagaimana bisa seorang Ayah membunuh sang anak dengan keji. Dan mengambil ginjalnya ntah untuk apa.

Tiba tiba sesosok anak kecil tadi berdiri didepanya. Menatapnya dengan sorot penuh kesedihan. Hingga..
















Sesuatu yang tak terduga dan tak pernah terpikirkan bisa terjadi kapan saja, jadi waspadalah:)

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian#like misalnya:)

Continue Reading

You'll Also Like

808K 96.2K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 326K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
4.9M 388K 37
[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SA...
575K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...