Cool Boy vs Girl Indigo

By mujiatifrd

280K 19.9K 1.4K

Masa lalu memang sulit untuk dilupakan, apalagi Di dalam masa lalu tersebut kita kehilangan seseorang yang ki... More

1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

9

9.6K 672 18
By mujiatifrd

Akhirnya bis rombongan Gadis dan teman temanya telah sampai Di area perkemahan. Semua peserta bersiap siap untuk menuruni bis.

"Din bangun, dah sampe nih, hoy kalau Lo nggak bangun gue tinggal nih!" kata Gadis sambil menggoyang goyangkan pundak Dina.

"huaaa hmm dah sampe ya dis?"tanya Dina sambil menggaruk garuk rambutnya.

" udah makanya kalau dibangunin itu cepet bangun. Gue ragu Lo tadi sebenarnya tidur atau pingsan sih, susah banget dibangunin, dasar kebo betina". Gerutu Gadis.

Gadis pun berjalan keluar bis meninggalkan Dina yang duduk termenung,mungkin mengumpulkan nyawanya yang belum genap.

Setelah semua peserta turun mereka diarahkan menuju tempat pendirian tenda.

"bagi peserta perempuan kalian mendirikan tenda disebelah kanan, dan yang laki laki disebelah kiri. Waktu pendirian tenda 15 menit setelah itu kalian mencari kayu bakar disekitar area perkemahan, ingat jangan terlalu jauh apalagi hingga masuk kedalam hutan. Usahakan kalian tetap berkelompok ketika mecari kayu bakar,apakah bisa dimengerti??!" tanya pembina.

"mengertii!!" jawab peserta serentak.

Setelah itu semua peserta mulai mendirikan tenda masing masing sesuai posisi yang telah ditentukan.

Satu tenda akan diisi oleh empat peserta. Untung Gadis bisa satu tenda dengan Dina, ya karena gadis belum terlalu akrab dengan teman lainnya.

Ketika tenda Gadis sudah berdiri, Gadis beserta teman setendanya memulai mencari kayu disekeliling tempat perkemahan. Karena semakin cepat mengumpulkan kayu semakin cepat pula mereka dapat beristirahat.

Ketika sedang mencari kayu Gadis melihat ada anak kecil yang sedang berdiri menatapnya. Hanya berdiri dan menatap lurus kepadanya.

Dengan perlahan lahan Gadis melangkahkan kaki menghampiri anak lelaki itu. Namun ketika hanya tinggal beberapa langkah Gadis sampai dimana anak itu berdiri, tiba tiba dia hilang begitu saja. Karena rasa penasaran yang dimiliki Gadis muncul, ia berusaha mencarinya dan hendak memasuki hutan..

Seseorang menyentuh pundaknya, dan ia pun segerak membalikan badannya karena kaget.

" Dina! His Lo ngagetin aja tau nggak..ngapain Lo disini sih, Nyebelin banget."gerutu Gadis.

Dina mengangangkat salah satu alisnya bingung,"lah kok gue, seharusnya gue yang tanya, disuruh cari kayu bakar eh malah tau tau nya Lo terdampar disini. Ngapain sih disini Lo mau masuk kedalam hutan? Kan udah dibilangin tadi nggak boleh masuk ke-."

" iya tau, dasar bawel kek emak emak Lo. "sela Gadis dengan berjalan meninggalkan Dina.

" eh dasar temen laknat Lo ya, his tungguin guee dong dis!!! Kenapa disini serem banget.. Lah merinding."ucap Dina sambil mengejar Gadis yang sudah berjalan jauh didepannya.

Tanpa mereka sadari, mereka tengah diawasi dari dalam hutan yang diselimuti kegelapan dan rindangnya pepohonan.

***

Setelah semua peserta beristirahat dan melaksanakan sholat isyak bagi mereka yang berkewajiban. Mereka semua berkumpul ditengah lapangan utama.

" Oke, selamat malam semua!!."

" malam!!."

" kegiatan kita kali ini yaitu kita akan mengadakan pesta api unggun kemudian akan diteruskan dengan acara pensi dari perwakilan setiap kelas." jelas panitia.

Kemudian peserta perkemahan duduk dan membentuk lingkaran mengelilingi api unggun. Dibawah langit gelap ,bertaburan bintang yang gemerlap. Angin menerbangkan setiap helai rambut seorang pemuda, yang tengah mengikuti upacara api unggun dengan tenang seperti yang lainya. Dibawah sinar rembulan wajah Andra semakin bertambah tampan, dengan wajah datar andalanya.

Entah kenapa Gadis menatap wajah datar tersebut sejak tadi. Ya mungkin karena posisi duduknya yang saling bersebrangan membuat Gadis mau tidak mau ketika melihat kedepan akan melihat Andra.

"Andra kalau dilihat lihat lumayan juga sih, tapi kok Andra yang gue lihat ini sedikit berbeda dengan Andra yang dikoridor dan dikelas waktu itu? Hmm apa ya yang berbeda??". Batin Gadis.

Ketika Gadis memandang kearah Andra, tanpa diduga Andra juga menatap kearahnya. Mata mereka saling menatap, tidak lama karena seperti biasa Andra selalu mengalihkan tatapannya terlebih dahulu.

" songong banget deh mukanya."

" hah? Apa dis? Lo ngomong apa tadi? ."

"haha? Nggak ngomong apa apa gue din, salah denger Kali Lo. "

Dina hanya mengangkat bahunya acuh, kemudian kembali memperhatikan acara api unggun dengan seksama:v

Setelah kayu yang disusun sedemikian rupa dibakar dan menimbulkan cahaya serta kehangatan bagi orang disekelilingnya.

" oke teman temann,masih semangat??! ."

" masih!!!." jawab mereka serempak.

"okeh kita mulai saja, acara selanjutnya yaitu pentas seni dari perwakilan masin masing kelas!! Uda siap? Kita mulai dari kelas 11 ipa 1. Inilah penampilan dari kelas 11 ipa 1,tunjukan aksimu!!!." heboh sang host:v

Tak terasa pensi Dari kelas 11 ipa 1 telah selesai kini giliran kelas 11 ipa 2 kelas Gadis. Gadis yang sedang melamun, tiba tiba dikejutkan oleh Dinda. Dan refleks ia berdiri,

" wahh ini dia kita sambut penampilan Gadis dari 11 ipa 2!!."

Suara host tersebut menyadarkannya dari rasa kesalnya terhadap Dina. Ternyata sekarang ia telah berdiri dan menjadi pusat perhatian semua orang.

"haduh gue mau pensi apa ini his dasar Dina kampret ya tu anak."  batin Gadis.

Gadis melihat varo membawa sebuah gitar, akhirnya ia menghampirinya guna meminjam gitarnya.

Sebenarnya Gadis tidak pandai dalam hal bermain musik dan menyayi, namun daripada harus menanggung malu kalau dia tidak menampilkan pensi, lebih baik ia mencobanya.

Gadis memulai memetikan sinar gitar yang ada dipangkuannya.

Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa lara

Suara gadis tidaklah jelek, namun lumayan merdu dan enak didengar.

Senyum membawa tawa
Tawa membawa cerita
Cerita kasih indah tentang kita

Gadis menyayi dengan sangat menghayati, hingga tanpa disadari olehnya, Andra menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikku

Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kita

Hmm ...
Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikku

Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kita

U-u-uh ...

Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kita

U-u-uh ...

Gadis mengakhiri permainannya dengan memetik gitar perlahan lahan. Semua orang memberikannya tepuk tangan yang lumayan meriah, setidaknya penampilannya tidak begitu buruk, pikirnya.

Ketika semua orang memberikan pujian dan tepuk tangan, pandangan Gadis tidak sengaja mengarah ke Andra, dan yang ia lihat hanyalah wajah datarnya seperti biasa, tidak ada senyuman yang tercetak diwajahnya seperti teman teman yang lainnya. Entah kenapa Gadis merasa sedikit kecewa, ia berpikir mungkin Andra tak menyukai penampilannya.

Gadis mengembalikan gitar kepada varo,kemudian kembali duduk ditempatnya semula.

"wowww Gadis Lo keren tau, suara Lo Bagus bangeettt, pokoknya the best deh. "ujar Dina dengan penuh semangat.

" the best pala Lo botak, ngapain sih tadi pake ngageti segala bikin malu tau nggak din, his sebel gue sama Lo. "omel Gadis dengan muka sebalnya.

" yee maaf keun dong dis, gue tadi bercanda doang. Tapi penampilan Lo tadi bagus kok, hehe.. Jangan marah yaya?."bujuk Dina.

Gadis tidak menjawab ocehan Dina, entah kenapa moodnya jadi hancur. Setelah melihat reaksi Andra tadi.

***

Hari semakin larut, udara juga semakin dingin menembus kulit. Akhirnya pensi dari perwakilan setiap kelas telah usai.
Para peserta dipersilahkan untuk kembali ketenda masing masing untuk beristirahat,karena besok akan masih ada kegiatan untuk selanjutnya.

"dis...temenin sebentarr yukk, gue kebelet nih. "pinta Dina sembari menarik narik tangan Gadis.

" huaa gue ngantuk din, pingin cepet cepet ketenda,rebahan."ujar Gadis

"ish..sebentar aja, gue udah di ujung ini. Nanti kalau gue ngompol gimana, kan bau kalau ditenda nanti Lo sama yang lain nggak bisa tidur, yuk sebentar gue takut kalau sendirian."

Ketika ingin protes, Gadis sudah terlebih dahulu ditarik oleh Dina, ia pun hanya pasrah.

"tunggu sebentar, jangan tinggalin gue Lo, awas."ancam Dina. Kemudian ia masuk kedalam toilet.

Diarea perkemahan ini sudah ada beberpa toilet dan satu mushola, jadi memudahkan para peserta perkemahan jika ingin melaksanakan ibadah dan juga mandi dsb.

Ketika menunggu Dina, gadis melihat sekelilingnya yang tampak sepi dan juga gelap,walaupun sudah ada beberapa lampu yang menerangi sebagian tempat.

Ketika sedang asyik menikmati dinginnya angin malam, tanpa sengaja ia melihat anak kecil yang tadi sore ia lihat dipinggir hutan. Karena penasaran ia pun mendekatinya.

"hey adek manis, kenapa malam malam disini? Mama kamu mana?. " Gadis bertanya sambil melihat keseliling siapa tau ada keluarga anak ini yang sedang mencarinya. Namun yang ia lihat hanya kekosongan sepanjang mata memandang.

Ia pun kembali menengok ke arah dimana anak kecil tadi berdiri.

"lhoo kok nggak ada sih, lari kemana tu anak cepet banget sih." gerutunya.

Ketika hendak berbalik..

"astagfiruallah...Andra ngagetin aja sih Lo, untung gue nggak punya riwayat jantung, kalau punya udah mati sia sia gue. "kata Gadis sambil mengelus dadanya,menghilangkan rasa kagetnya.

"ngapain Lo disini?? ."tanya Gadis.

" nungguin varo. " jawab seadanya.

"oo..oh iya Lo lihat anak kecil laki laki disini tadi nggak? Lihat dia pergi atau lali kemana gitu??."tanya Gadis.

Andra mengangkat satu alisnya, "Lo udah ngantuk? Mana ada anak kecil berkeliaran di Hutan Kayak gini, dasar aneh."jawabnya dengan senyuman miring tecetak diwajahnya.

Ketika hendak menjawab perkataan Andra, Dina datang bersama Varo disampingnya, mungkin Varo juga habis dari toilet.

" Gadis, gue cariin juga. Gue pikir Lo tinggalin gue, jadi gue bareng nih curut yang kebetulan Dari kamar mandi juga. "omel Dina sambil melirik Varo.

"yee apa Lo bilang, curut? Orang ganteng kayak manu rios Lo bilang curut? Dasar anyang Dina tega ama babank ya."kata varo dengan muka melasnya.

" udah dis yok kita pergi, enek gue lihat muka sicurut. "

Akhirnya Dina menggandeng Gadis menjauh dari varo dan Andra, ia hanya bisa pasrah karena sebenarnya ia juga sudah lelah pingin tidur.

Andra pun berjalan menuju ketempat tendanya berada meninggalkan varo yang masih terbengong Kayak orang bego:v

" loh gue kok ditinggal sih.. Nasib cogan gini nih, ditinggalin begitu aja. Dasar teman teman lucnat.. Eh gue sendirian nih kok merinding ya. "ucap Varo sambil mengusap tengkuknya yang merinding.

" heh babank Andra...! Tunggui babank Varoo ye elah!. " teriaknya sambil berlari mengejar Andra yang sudah berjalan jauh didepannya.

...

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Hy, gimana menurut kalian, ini bagian ceritaku yang ke sembilan semoga kalian suka ya, maaf masih banyak typho yang bersebaran. 😊

Aku tunggu Like dan comment dari kalian,😊
#dilarang keras plagiat ya,,,

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 272K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
304K 15K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...
1.1M 43.2K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...