UNSPOKEN SECRET (NEW VERSION)

By She_Liu

868K 64.6K 2.7K

Cerita ini sudah ditamatkan sejak Juni 2018, dan akan dibuat dalam versi terbaru pada bulan November 2020. **... More

Unspoken Secret
PART. 1 - UNINVITED ARRIVAL
PART. 2 - IT'S GOOD TO SEE YOU AGAIN
PART. 3 - WELCOME HOME
PART. 4 - THE MAIN REASON
PART. 5 - FIX THINGS
PART. 6 - ANGLE FREAK
MAIN CAST
PART. 7 - GUILTY
PART. 8 - THE RAINBOW BRIDGE
PART. 9 - THE PASSIONATE KISS
PART. 10 - TAKE TIME
PART. 11 - LOVE GROWTH
PART. 12 - SUNRISE
PART. 13 - DELIBERATION
PART. 14 - BOARDING
PART 15 - RESEARCH
PART. 16 - REUNION
PART. 17 - REALIZED
PART. 18 - ALL YOURS
PART. 19 - LUNCH BREAK
PART. 20 - THE PLACE OF MEMORIES
PART. 21 - INTERCOURSE
PART. 22 - LEAVE
PART. 23 - LOST
PART. 24 - INCONVENIENCE
PART. 25 - CRUCIAL
PART. 26 -VVIP
PART. 27 - THE SECRET
PART. 28 - BREAKAWAY
PART. 29 - WALKING DEAD
PART. 30 - UNSPOKEN SECRET
PART. 31 - THE COMMITMENT
THE VISUAL.
PART. 32 (ON THE BOOK)
PART. 33 (ON THE BOOK)
PART. 33 (ON THE BOOK)
PART. 34 (ON THE BOOK)
PART. 35 (ON THE BOOK)
EPILOGUE (ON THE BOOK)
OPEN PO
UNSPOKEN SECRET ON GOOGLE PLAYBOOK

PROLOGUE

41.9K 2.9K 32
By She_Liu

Awal tahun untuk membuka cerita si Anak bungsu dengan revisi terbaru.

Good night. 💜

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Napasku tertahan ketika merasakan nyeri yang menusuk saat aku membetulkan posisi duduk. Di kursi roda yang sama, aku menatap ke luar jendela.

Setelah terbangun dari tidur panjang dengan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuh, hari ini adalah hari ketiga dimana aku menempati ruang rawat yang hanya berbeda beberapa ruangan darinya.

Tidak menyenangkan, tentu saja. Rasa sakit masih terasa begitu menyakitkan di setiap kali aku bergerak.

Sejak kecil, aku termasuk anak yang sehat, aktif, dan kuat. Oleh karena itu, aku tidak pernah merasakan rasanya tinggal di rumah sakit. Namun kali ini, berbeda. Rasanya? Sama sekali tidak menyenangkan. Tapi bukan saatnya untuk mengeluh karena ini adalah keputusan yang sudah kubuat.

Hanya saja, aku sudah membenci jarum-jarum yang masih menancap di pergelangan tangan, bau alkohol yang tercium, juga warna putih yang mendominasi seluruh ruangan. Aku tidak akan kembali ke tempat seperti ini. Sekali-kali, tidak akan.

Tatapanku masih tertuju pada taman rumah sakit, dimana banyak hal yang bisa kusyukuri dari sana. Rumput hijau yang tetap tenang meski sudah diinjak dan diabaikan oleh setiap jejak yang ditinggalkan.

Burung-burung kecil yang sedang bersiul nyaring meski tidak ada yang peduli, namun menjadi alunan yang indah untuk menambah keindahan taman.

Bunga-bunga tetap bermekaran, meski kecantikannya terabaikan oleh setiap orang yang berlalu lalang.

Damai, itulah yang kurasakan dalam hati.

Tenang, itulah yang sedang ada dalam pikiran.

Lega, itulah yang kurasakan.

Semua sudah terlewati dengan baik dan akan baik-baik saja.

Mengingat hal itu saja, aku sudah bisa tersenyum dengan perasaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebab, luka bisa disembuhkan, rasa sakit akan pulih, dan semua akan kembali seperti semula.

Aku kuat. Aku sehat. Dan semua orang bisa bersukacita. Tidak ada tangis. Tidak ada duka. Yang ada hanyalah kebahagiaan, bukan ratapan.

Aku sudah melakukan apa yang seharusnya kulakukan, dan tidak ada penyesalan. Sama sekali tidak.

Pintu ruangan terdengar dibuka, dan aku segera menoleh untuk mendapati orangtuaku yang datang berkunjung. Senyumku mengembang begitu saja melihat kedatangan mereka.

Seperti biasa, Mama akan lebih dulu berlari menghampiri, dan memelukku dengan erat sambil menangis. Papa akan memberiku semangat dengan meremas bahuku pelan sambil menatap penuh kasih sayang.

"It's okay, Ma. I'm fine," ucapku sambil menenangkan Mama yang masih terisak.

Mama mengangguk sambil melepas pelukan, menangkup wajahku sambil tersenyum lirih, lalu mengecup kening dengan dalam. "I love you, Nak."

"Aku tahu," balasku ceria.

Tatapanku bertemu dengan Papa dan kami saling melempar senyuman penuh arti.

"Apakah semuanya berjalan lancar, Pa?" tanyaku dengan suara tercekat dan mata berkaca-kaca.

Papa mengangguk pelan. "Semuanya berjalan sesuai harapan, kamu tidak perlu cemas."

"Terima kasih, Papa," balasku dengan penuh rasa syukur bercampur lega.

"Apa kamu yakin dengan semua ini, Nak? Apa kamu bisa menjalaninya?" tanya Papa dengan serak.

Aku mengangguk tanpa ragu meski saat ini sudah menangis. "Tentu, aku pasti bisa. Percayalah."

Papa dan Mama menatapku lirih, terlihat tidak setuju tapi tidak mengatakan apapun. Kemudian, kami saling berangkulan, bertemu dalam cinta kasih keluarga yang harmonis, dan membuatku sebagai anak paling beruntung di dunia dengan memiliki orangtua seperti mereka.

"Papa dan Mama akan selalu mendukungmu, Nak," ucap Papa lirih, sedangkan isakan Mama terdengar semakin pilu.

"Aku tahu," balasku. "Kalian memang terbaik."

Aku tidak lemah. Aku tidak akan menangis. Dan aku tidak akan mengizinkan airmata membasahi kedua pipiku seperti saat ini. Sebab, aku sudah memutuskan untuk tidak membiarkan diri tenggelam dalam kesedihan, melainkan membuka pintu harapan untuk hari depan yang lebih baik.

Aku akan selalu tersenyum, menyongsong masa depan dengan penuh keyakinan, memberi keceriaan untuk menyertaiku, kebahagiaan membimbing jalanku, dan semangat hidup yang menguatkanku.

Aku tidak akan kalah, tapi tetap bertahan. Juga, aku tidak akan pernah menyerah, karena hidup bukan tentang beban berat, melainkan menjadi kuat.

Sampai saat itu tiba, aku sudah siap untuk menghadapinya.

Revision: 05.01.21 (22.50 PM)

Bertemu besok di part. 1 ya.
Borahae 💜

Continue Reading

You'll Also Like

18.3K 1.9K 15
Seorang fotografer yang memiliki bakat sebagai seorang sutradara harus menggantikan pekerjaan kakaknya. Ia menemukan makanan yang sangat berbeda. Ia...
1.6M 103K 39
This is Liam's story: "Kita sama-sama merasa sial dan dipaksa, yang artinya kita berdua nggak setuju dengan pernikahan hari ini. Jadi, kita bisa kerj...
1M 149K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
172K 10K 63
Béatrice hanya menginginkan satu hal setelah kematian kedua orang tuanya, ia hanya ingin jatuh cinta. Ia menemukan semua hal yang diinginkannya dalam...