J O M B L O✔

By wusanidol_

4.4K 712 305

Diduga telah lama menjomblo, seorang perempuan cantik suka berbicara sendiri, warga sekolah ragu gadis itu su... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15 [END]
Penting
Extra Part
Up
yo konco
anyeong

J O M B L O

1K 85 85
By wusanidol_

Kenalkan Auday Frista, gadis berparas cantik, berhati selembut kapas dengan senyuman malaikatnya yang mampu menyihir siapapun.

Ya siapapun, hingga hantu penasaran.

Auday tidak menginginkan hal ini, tapi ini adalah pemberian Tuhan, melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat orang lain membuatnya sedikit bangga akan dirinya sendiri, dia berterimakasih kepada Tuhan karena hal ini.

Awalnya dia tidak tahu jika dia memiliki hal ini, hingga suatu hari.

.

Hari jumat adalah hari terakhir sekolah, khusus sekolahnya saja.

Sekolahnya merupakan tempat khusus berfasilitas lengkap seperti asrama dengan taman satu kamar atau bahasa kerennya roommate, televisi dalam kamar, dan kamar mandi dalam.

Auday menyandang tasnya di punggung kemudian keluar dari kamarnya tidak lupa menutup pintu, beruntung dia tidak punya roommate jadi dia tidak perlu tunggu-menunggu.

Atau belum, Auday tidak pernah tahu.

Berjalan di koridor asrama tidaklah semenyenangkan berjalan di koridor sekolah. Koridor asramanya penuh siswa-siswi bersliweran entah masih mengenakan piyama mereka ataupun seragam.

Dan parahnya, Auday hampir berteriak keras jika saja dia tidak segera menutup matanya karena seseorang yang terlalu percaya diri melintas dari satu kamar ke kamar yang lain dengan hanya menggunakan celana dalam.

Auday tidak habis pikir dengan siapapun orang itu.

"Nanana.." Auday menoleh ke kiri dan kanan ketika mendengar suara tersebut.

Lantunan sederhana yang terdengar menyenangkan di telinganya membuat Auday tersenyum tipis.

"Nanana, hai kak," ketika Auday berkedip, membuka matanya, ia melihat seorang gadis setinggi perutnya sedang menghalanginya berjalan.

"Sedang apa kau disini?" tanya Auday menatap aneh gadis yang kira-kira berumur delapan tahun itu.

"Aku mencari teman," katanya polos.

"Hm? Inikan sekolah menengah atas kau tidak akan mendapat teman disini, lebih baik kau ke sekolah dasar, banyak anak seumuranmu disana," kata Auday sedikit membungkuk, menyamai tinggi gadis itu.

"Hei kau mau memamerkan celana dalammu? Menyingkir dari sana!" kata seseorang yang membuat wajah Auday merah padam, malu sekaligus marah.

Auday minggir, membiarkan rombongan Kim itu lewat, Auday menatap mereka sinis dari belakang, "Dasar lampu lalu lintas," katanya.

"Dia jahat sekali padamu," Auday menggeleng sambil menampilkan senyum simpulnya.

"Mereka selalu seperti itu, aku tidak masalah, malah aku sangat berarti bagi mereka,"

Gadis itu mmengangguk beberapa kali, "Bagaimana bisa?" tanya gadis itu berjalan disamping Auday yang sekarang sudah berjalan menuju sekolah.

"Mereka akan selalu membutuhkanku ketika mereka ditimpa masalah, tapi aku memaklumi mereka karena telah berbuat seperti itu, itu karena kepopuleran mereka tidak ingin terkontaminasi,"

Tak lama Auday sampai di kelasnya, gadis itu sudah menghilang entah kemana, Auday tidak mau terlalu memikirkan gadis itu.

Sebenarnya kasihan juga dia tidak memiliki teman.

Kims ada di kelasnya, Auday heran hingga timbul pikiran 'apakah lampu lalu lintas itu mengikutiku sejak tadi?'

Tapi segera dia tepis pemikiran itu ketika salah satu dari mereka menghampiri bangku yang ada dibelakangnya.

Murid lain mulai berdatangan, tidak lupa menyapa the Kims dan tentunya Auday.

"Day, kau free malam ini?" Suara berat dari belakang tubuhnya membuat Auday sedikit menoleh, dia tidak ingin memancing keributan dengan beredarnya gosip "Salah seorang Kims didapati tengah membicarakan sesuatu dengan seorang gadis yang satu kelas dengannya"

Hmm, dia tidak ingin berakhir di kuburan belakang sekolah karena di keroyok siswi seantero sekolah.

"Kurasa iya, ada apa?"

"Itu bukan urusanmu, yang terpenting malam ini, jangan kuncu pintu dorm-mu," Auday sedikit merinding karena permintaan -atau ancaman- dari salah satu Kims itu.

"Baiklah," kata Auday singkat lalu orang yang dibelakangnya meninggalkan bangku itu dna bergabung dengan para Kims yang lainnya.

Singkat waktu, pada jam istirahat makan siang, Auday mengambil nampan makanannya dan segelas jeruk peras dingin, tak lama ketika dia duduk dan mulai makan, suara alunan sederhana itu terdengar lagi.

"Nanana..."

Mata Auday melirik kiri dan kanan, mencari keberadaan gadis kecil itu.

"Kakak mencari siapa?" Auday terkisap dan menoleh ke sumber suara.

"Astaga, kau mengagetkanku," kata Auday mengelus dadanya.

"Hehehe, maaf ya kak, aku hanya ingin memberitahumu, kakak tadi keluar dari kamar nomor 69 kan?" Auday mengangguk.

"Seseorang tadi masuk kesana dan meletakan barang-barang besarnya disana,"

"Astaga, siapa?"

Gadis itu mengangkat kedua bahunya bersamaan lalu menghilang.

"Auday, kau sendirian?" tanya seorang perempuan yang dulunya teman Auday ketika sekolah menengah pertama.

"Kurasa," jawabnya ragu, karena gadis yang duduk di depannya tadi mendadak menghilang.

"Auday, kau sedang dekat dengan Taehyung ya?" Auday terkisap ketika salah satu nama Kims tadi disebut.

"Taehyung? The Kims?" tanya Auday memastikan.

"Iya, kulihat kau tadi mengobrol dengannya waktu di kelas," Gadis itu, menatap intens seakan memaksa Auday untuk menceritakan semuanya.

"Ah tidak, bukan seperti itu, kau mungkin salah lihat, aku tadi sedang bertelepon menggunakan earphone tanpa kabel," kata Auday, beruntung dia punya alasan ketika melihat ponsel Salsa.

"Ah seperti itu, kukira kalian ada hubungan, Auday, jangan pernah berurusan dengan The Kims, kau pasti habis oleh fans mereka yang hampir seantero sekolah," Auday mengangguk mendengar nasehat Salsa.

"Aku tahu, aku tahu. Aku sudah menghindari mereka sejak masuk sekolah ini," mereka saja yang sepertinya ingin menempel terus padaku, lanjutnya dalam hati.

"Kau sudah melihat murid baru hari ini? Dia tampan, ah rasanya aku ingin mengusek wajah manisnya," kata Salsa dengan binar-binar di matanya.

"Ada murid baru?" tanya Auday penasaran.

"Iya, biar kulihat, tadi setahuku dia bersama seseorang," Salsa menegakkan badan dan lehernya lalu mulai mengobservasi setiap sudut kantin.

"Nah itu, itu dia, sedang menuju kemari,"

"Dia lebih mirip cosplayer ketimbang siswa sma," kata Auday dengan tatapan menilai.

"Dia hampir sama dengan The Kims, mereka kan juga tidak bisa dibilang sebagai siswa sma," mereka berdua tertawa.

Usai makan siang, masih ada satu kelas lagi yang harus di hadiri Auday.

Ketika berjalan menuju kelas, Auday melihat seseorang duduk di jendela yang terbuka di suatu kelas.

Awalnya dia memilih tidak peduli, tapi jika orang itu tiba-tiba menjatuhkan diri, bagaimana? Pikirannya berkelana, langkah kakinya membawa Auday kembali ke ruang kelas itu.

"Hei, maaf menggangumu. Apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Auday.

"Dulu aku sering melihatnya bermain basket disini," kata perempuan itu terdengar parau.

"Siapa maksudmu?" tanya Auday.

Auday tidak menyadari bahwa di dalam kelas bukan hanya dirinya.

"Kekasihku,"

Auday perlahan mendekat ke jendela menyentuh pundak orang itu seakan menyalurkan semuanya akan baik-baik saja.

"Lalu dimana dia apa dia meninggalkanmu atau?" Auday bertanya sambil menuntun perempuan itu turun dari jendela.

"Dia meninggal karena didorong temannya lewat jendela itu," dia menunjuk jendela itu seakan mengutuknya secara bersamaan.

Auday menutup mulutnya yang sedikit terbuka karena terkejut.

"Maaf," kata Auday.

"Tidak apa, lagipuka aku bertemu dengannya sebentar lagi," Auday menatap perempuan itu, pipi tembamnya membuat gadis ini berbeda dari yang lain.

"Haru!" Gadis itu menoleh, senyumnya terkembang.

"Ah Yoru!" Pekiknya kemudian meninggalkan Auday dan memeluk kekasihnya.

Ketika Auday menoleh, iris mata Auday mengecil ketakutan.

"Kalian..." dia tidak berani mengatakannya, takut menyinggung perasaan kedua makhluk dihadapannya ini.

"Permisi," kata Auday lalu keluar dari kelas dan masuk ke kelasnya.

Dia sendirian, tapi setidaknya dia tidak bersama sesosok hantu.

"Hei," Auday menoleh ke arah pintu, The Kims ada disana menatapnya seakan Auday melakukan hal yang fatal pada mereka.

"Kau, kembalilah ke dorm sekarang, kelas terakhir barusaja di bubarkan karena penemuan mayat seorang perempuan," Tubuh Auday mendadak kaku mendengar pernyataan yang keluar dari Taehyung.

"B-benarkah?" tanyanya tidak percaya.

The Kims mengangguk mengiyakan, "Cepatlah, semua ruang kelas akan ditutup," sahut laki-laki berambut pirang.

"Ba-baiklah," kata Auday menyandang tas lalu melewati mereka.

"Jangan kunci dorm-mu!" Teriak Taehyung menggema di lorong kelas yang ada di tingkat dua.

Tanpa menjawab Auday buru-buru pergi ke asrama, semua orang bercakap-cakap soal mayat yang katanya ditemukan di taman belakang sekolah diduga korban jatuh dari atas dan menghantam tanah dengan kuat.

Auday tidak berani mendengarkan lain hal lagi, dia ingin segera ke kamar dan menenangkan diri dengan secangkir coklat panas.

Tapi ketika membuka pintu kamarnya, "Ya!" pekik seseorang itu keras.

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 222K 28
SELESAI ✔️ "Lo nggak akan bisa keluar dari hidup gue setelah ini. Lucy, lo milik gue. Satu-satunya." - Dean Caldwell Daren Hidup Lucy awalnya baik-ba...
4.9K 105 1
Kim Taehyung. Kucing berandal, sang basis cloud9 yang hobinya minum, merokok dan bermain hal gila bersama kedua sahabatnya, sang vokalis dan drummer...
KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.6M 552K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...