Protect You

By chikindesu

2.7K 377 117

Spiderman Fanfiction โ€• "Mereka berdua mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk melindungiku. Namun ada satu hal... More

Prolog
ii. About Him
iii. About Her
iv. Meet Him

i. Hometown

691 85 24
By chikindesu

FIVE YEARS LATER

↪☆↩

  "APA kau sudah bangun? Ini saatnya kau belajar"

Suara yang berasal dari luar kamar itu telah membangunkanku dari tidurku yang paling nyenyak.

Sungguh aku tidak mengerti mengapa ia selalu menggagguku di pukul tiga pagi seperti sekarang ini.

Tidakkah ia tau kalau aku selalu tertidur pukul satu pagi demi memahami dan menyelesaikan segala pelajaran dan tugas yang ia berikan?

Dan tak jarang aku terjaga setiap malam demi menyelesaikan tugas-tugas itu.

Lalu ketika baru saja aku menyelesaikannya dan ingin beristirahat, dua jam setelah itu ia selalu membangunkanku.

Kapan kauakan pergi dari hidupku, Tn. Strange? Gerutuku seraya memaksakan diri untuk bangkit dari tempat tidur.

Ketika aku melangkahkan kedua kakiku menuju kamar mandi, pandanganku tiba-tiba saja terhenti pada kalender.

Kenapa aku bisa sampai lupa kalau hari ini adalah tanggal merah?

Senyum semringah langsung terukir pada kedua sudut bibirku saat itu.

Kemudian aku segera mengambil kertas dan menuliskan sebuah pesan singkat untuk Tn. Strange.

Dengan penuh semangat kertas tersebut kutempelkan pada pintu kamarku agar nanti ia dapat membacanya dengan jelas.

Dan sekarang aku bisa tidur dan beristirahat dalam waktu selama yang aku mau.

●○●

  KINI waktu telah memasuki pukul sepuluh pagi dimana aku terbangun dari tidurku.

Biasanya pada waktu seperti ini aku pasti sedang berlatih bersama dengan murid-murid lainnya di Kamar-Taj.

Tetapi jika sudah tanggal merah, aku tidak akan memperlihatkan batang hidungku pada siapapun karena aku pasti akan bepergian.

Karena hanya pada tanggal merah seperti hari ini sajalah aku dapat pergi kemanapun tanpa harus meminta izin kepada Tn. Strange yang menyebalkan itu.

Dan tanpa membuang waktu yang lama aku langsung bersiap-siap untuk pergi ke kota kelahiranku, Queens.

Meski aku tidak mempunyai siapapun disana, tetapi aku masih memiliki rumah yang diwariskan orang tuaku dan tentunya rumah itu memiliki banyak kenangan indah.

Selain itu aku sudah lama sekali tidak pergi kesana, jadi siapa tau kalau akan ada banyak hal menarik yang terjadi bukan?

Kemudian setelah aku selesai bersiap-siap, aku pun segera melangkahkan kedua kakiku menuju pintu kamar dan..

"Apa-apaan?"

..ternyata itu terkunci dari luar. Hal yang lebih aneh lagi adalah aku tidak mempunyai kunci cadangan di dalam kamarku sendiri.

Baiklah, ini sudah keterlaluan.

Apa dia tidak menyukai pesan singkat yang kuberikan sampai-sampai mengunciku di dalam kamarku sendiri?

Kalau itu yang ia mau, maka apa boleh buat? Melarikan diri adalah satu-satunya hal yang wajib dilakukan saat ini.

Aku pun membuat sebuah portal sihir yang berbentuk lingkaran seraya memikirkan destinasi yang kuinginkan.

Setelah portal sihir tersebut terbuka dan menampilkan halaman rumahku yang ada di Queens, tanpa membuang waktu yang lama aku pun memasuki portal sihir itu dan menutupnya kembali setelah aku sampai pada tujuanku.

Bukankah ini adalah cara yang mudah untuk melarikan diri?

Dan dengan begitu aku terbebaskan dari sosok dokter yang bernama Stephen Strange itu.

●○●

  TIDAK banyak hal yang berubah sejak terakhir kali aku kesini, lima tahun yang lalu.

Kini umurku sudah beranjak 15 tahun dan jujur saja aku ingin sekali masuk sekolah seperti biasa selayaknya bagaimana remaja masa kini.

Namun sayangnya aku bukanlah remaja biasa seperti mereka.

Dan tingkat kecerdasanku juga sudah tidak dapat diragukan lagi karena aku telah banyak belajar tentang sihir maupun pelajaran umum sejak umurku masih 10 tahun.

Sampai sekarangpun aku juga masih belajar di Kamar-Taj, dan aku juga sering sekali mendapatkan pengajaran dari Tn. Strange.

Pria angkuh yang menyebalkan itu telah dipercayakan untuk menjadi seorang master dan menjaga sanctum yang ada di New York bersama denganku.

Aneh memang.

Kami berdua telah mendapatkan gelar 'master' namun ia selalu bertingkah selayaknya ia yang paling hebat dan kuat dariku.

Maka dari itulah ia sering memberiku pengajaran karena ia merasa pengetahuan dan kemampuanku itu masih kurang.

Dan sebagai gadis yang jauh lebih muda darinya, tentu aku harus melakukan apa yang ia inginkan serta menghormatinya bukan?

Selain itu aku telah tinggal selama satu tahun lebih bersamanya.

Meski tak betah sekalipun ia selalu menjagaku dengan baik.

Tapi tetap saja, ia adalah pria angkuh yang menyebalkan bagiku. Dan aku tidak menyukainya.

Untuk sekarang ini aku ingin menikmati hari liburku seharian di kota kelahiranku, Queens.

Untunglah aku masih mengingat jalanan yang ada disekitar rumahku sehingga memudahkanku untuk berjalan-jalan seraya menghirup udara segar.

Saat ini waktu telah memasuki pada pukul tiga sore. Karena merasa lapar aku memutuskan untuk membeli roti lapis yang tokonya terletak di pinggir jalan dan tidak jauh dari rumahku.

"Selamat datang, gadis manis. Siapa namamu?" seorang pria gemuk yang menjaga kasir itu bertanya.

"Terima kasih, tuan. Namaku [Name] Geraldine" jawabku; tersenyum tipis ke arahnya.

"Baiklah, Nn. Geraldine. Apa yang kauinginkan?"

"Hm.. roti lapis dengan isi keju?"

"Hanya itu saja?"

"Ya, kurasa."

"Oke, akan segera disiapkan. Apa ada yang lain, Nn. Geraldine?"

"Oh, dengan satu kotak susu coklat."

"Baiklah, ini dia. Silahkan."

"Dan berapa semuanya?"

"Hanya lima dolar, Nn. Geraldine."

"Terima kasih, Tuan...?"

"Panggil saja aku dengan Delmar."

"Ah, baiklah. Terima kasih, Tn. Delmar!"

"Ya, hati-hati di jalan!"

Setelah membeli makanan di toko Tn. Delmar aku pun kembali menelusuri jalanan seraya meminum susu kotak yang tadi juga dibeli.

Saat itu aku hanya berjalan-jalan saja di sekitar tempat itu namun ketika pandanganku menemukan sosok laki-laki aneh yang berpakaian ketat dan berayun-ayun pada bangunan-bangunan.

Seketika aku langsung terdiam.

Ah. Jadi sekarang di Queens ada orang aneh ya? Tapi sepertinya orang aneh itu baik hati? Karena dengan jelas sekali pada saat itu aku melihatnya membantu orang-orang yang ada disekitarnya.

Tapi tetap saja karena pakaian ketat dengan warna mencolok yang ia kenakan itu membuatnya terlihat aneh dimataku.

Kemudian saat itu aku pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalananku hingga akhirnya aku berhenti ketika berada di atas jembatan.

Melihat pemandangan danau dari atas jembatan seorang diri meski sebenarnya aku takut dengan ketinggian, tapi angin segar yang saat itu menerpa pada wajah membuatku merasa sedikit lebih tenang.

Saat itu aku pun mengambil roti lapis yang kubeli dari toko Tn. Delmar kemudian mulai menyantapnya.

Dari atas jembatan ini aku dapat melihat dengan jelas keadaan kota saat ini, sangat indah.

New York, Queens.

Kota yang kecil, tapi disinilah rumahku.

Mengetahui kenyataan bahwa sekarang di tempat ini masih aman dan tidak ada penjahat mengerikan yang ada membuatku merasa tenang dan bahagia.

Karena dengan seperti itu orang-orang yang tinggal di kota ini jauh dari segala kejahatan mengerikan seperti yang pernah kualami lima tahun lalu.

Disaat aku sedang menikmati pemandangan serta roti lapis yang lezat ini, tiba-tiba saja ada seseorang yang berteriak kepadaku.

"Nona! Cepat pergi dari sana, pria yang sedang kukejar ini adalah orang yang jahat!" teriaknya.

Ketika aku melihat ke arah darimana suara itu berasal, aku kembali dibuat terdiam setelah menyadari kalau yang tadi berteriak kepadaku adalah orang aneh dengan pakaian ketat itu.

Karena pandanganku hanya tertuju pada orang aneh itu aku tak sadar lagi dengan perkataannya tadi yang mengatakan bahwa ia sedang mengejar orang jahat.

Sehingga ketika pria jahat itu melaluiku dan mengambil dompetku yang ada di dalam kantong jaket; aku terlambat menyadarinya dan ia langsung pergi berlari menjauh dariku.

Sungguh, aku paling benci jika ada seseorang yang mengambil barang yang merupakan milikku.

Maka dari itulah tanpa berpikir dua kali aku langsung melakukan teleportasi dan berdiri tepat dihadapan pria jahat itu.

"Kau tau, dompetku bukan sasaran yang tepat untuk kau curi karena isinya hanya tersisa sepuluh dolar. Tapi meskipun begitu aku sangat tidak suka ketika ada orang lain yang menyentuh barang yang kumiliki" ucapku panjang lebar seraya menatap tajam ke arahnya.

Kemudian ketika aku ingin meraih dompetku dari tangan kanannya tiba-tiba saja ia menggunakan tangan kirinya untuk mendorongku dan mencoba untuk menjatuhkanku dari atas jembatan.

"Wow, wow, tunggu dulu, Tuan! Jangan lakukan itu!"

Kini tanpa disadari orang aneh itu telah berada tepat dibelakang si pria jahat. Kemudian dengan kuatnya ia menendang tubuh sang pria hingga membuatnya jatuh tersungkur di atas tanah.

Terima kasih akan hal itu karena akhirnya aku bisa mendapatkan keseimbangan meski detak jantungku kini tinggi sekali karena merasa ketakutan.

Aku tidak bisa membayangkan jika tadi aku terjatuh dan masuk ke dalam danau.

Dan aku bahkan tidak bisa berenang.

"Ah, pria ini menyebalkan sekali" orang aneh itu kembali berucap seraya berjalan ke arahku, "tapi apa kau tidak apa-apa, Nona?"

"..Iya, kurasa" jawabku seraya mencoba untuk menenangkan diri.

"Begitukah? Tapi apa tadi kau tidak mendengarkan peringatanku, Nona? Tadi aku yakin sekali jika kau mendengarkan ucapanku."

"Hah? Oh itu.." aku sedikit mengalihkan pandanganku kemudian bergumam, "aku dengar tapi karena kau orang yang aneh jadi tadi aku lupa dengan apa yang kau peringatkan padaku.."

"Apa yang baru saja kau ucapkan? Aku tidak menangkapnya dengan benar."

"Ah, tidak. Bukan apa-apa!"

"Oh, baiklah. Dan ya, ini dompetmu 'kan?"

"Iya, itu dompetku. Terima kasih karena telah—"

Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku tiba-tiba saja ada yang menarikku dari belakang dan membawaku masuk ke dalam portal sihir disaat aku belum mengambil kembali dompetku dari orang aneh itu.

Dan tidak perlu waktu yang banyak bagiku untuk mengetahui siapa yang telah membawaku kembali ke sanctum di New York.

"Kenapa kau seenaknya membawaku pergi, Tn. Strange?!"

↪☆↩

TO BE CONTINUE

Continue Reading

You'll Also Like

107K 9.3K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
90.2K 11.1K 35
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
87.5K 12.5K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
416K 33.7K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh๐Ÿ’ซ"