Without Choice | Draco Malfoy

By heretemia

114K 13.6K 1.4K

Di Tahun Keenam, hari-hari Irish diisi oleh Draco Malfoy. Namun ada banyak hal yang menghalangi mereka untuk... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Epilog
📝❕

Bab 16

2.6K 406 21
By heretemia

"Told me I'd got my priorities wrong. Seemed to think I cared more about winning the Cup than I do about staying alive. Just because I told her I didn't care if it threw you off, as long as you caught the Snitch first."

- Charming captain Quidditch Gryffindor -

Irish menggeleng-gelengkan kepalanya ketika menatap Oliver Wood yang kini sedang menjawab beberapa soal Herbology. Yang membuat Irish heran adalah, laki-laki itu sama sekali tak lemah dalam pelajaran ini. Bahkan beberapa kali, Wood lah yang membenarkan ucapan Irish jika gadis itu salah sebut atau lupa.

Bagaimana bisa ia mendapatkan nilai Poor jika saja sepintar ini?

Sekarang Irish tahu kenapa Professor McGonagall menjadikan Wood sebagai salah satu siswa favoritnya. Laki-laki itu sangat tekun, berani, dan cerdas. Saking beraninya, ia hampir menentang Professor McGonagall yang mengatakan jika pertandingan Quidditch dibatalkan pada tahun kedua.

"Selesai." Wood menggeserkan kertasnya ke Irish.

Gadis itu mengangguk dan memeriksa jawaban Wood. Karena tidak menuliskan kunci jawaban dan Irish juga lupa dengan jawabannya, maka ia melihat-lihat dulu di buku jawaban yang benar. Alis Irish bertaut karena Wood hanya salah 2 dari 20 soal. "Bagaimana bisa?"

Wood mengangkat bahunya. "Malam tadi sebelum tidur, aku sempat menghafal. Dan soal-soal yang kau berikan adalah semua yang kupelajari. Kuharap NEWT nanti juga begitu."

Irish tersenyum teduh. "Kau pasti bisa."

"Terimakasih." Wood membalas senyumannya, lalu wajahnya berubah murung bercampur cemas. "Besok adalah hari yang penting, hari penentuan untuk kehidupanku ke depannya."

"Wood, kurasa kau terlalu menyiksa dirimu."

"Maksudmu?"

"Wajahmu sangat pucat dan kantung matamu sangat tebal. Kau mengkhawatirkan NEWT seperti kau mengkhawatirkan Quidditch, bukan? Kurasa kau terlalu banyak belajar dan tidak membiarkan otakmu refreshing, itu bisa membuat pikiranmu kosong ketika NEWT nanti."

"Yeah, jadi apa yang harus kulakukan?"

"Pelajaran apa saja yang sudah kau pelajari?"

"Hm...semuanya sudah, kecuali Herbology yang baru kali ini."

Irish tak tahu berapa kali ia mengagumi pribadi Oliver Wood ini. "Kalau begitu, kau aman dong. Yang kau harus lakukan sekarang hanya refreshing, seperti kataku tadi."

Wood mengelus dagunya. "Aku juga sempat berpikir seperti itu. Masalahnya, tidak ada tempat di Hogwarts yang menyenangkan. Maksudku, 7 tahun disini sedikit...yeah, membosankan."

"Bagaimana dengan Qudditch? Kau bisa bermain itukan?"

"Itu menguras tenaga walau menyenangkan."

"Lalu, Astronomy Tower? Central Park? Rumah Hagrid? Danau hitam? Per—"

"Ayolah, apa yang kau dapatkan disana?" Wood terkekeh pelan. "Aku ingin menginginkan sesuatu yang ramai dan menyenangkan."

Irish manggut-manggut mengerti, sepertinya ia tahu harus berbicara apa. "Slug Club. Malam nanti acaranya. Apa kau mau datang?"

"Professor Slughorn? Aku tidak ikut Slug Club, dan juga bukan murid favoritnya."

"Ya, aku tahu. Tapi kami yang diundang kesana, disuruh membawa pasangan."

Oliver Wood memandang wajah Irish dan tersenyum kecil. "Kau ingin mengajakku?" tebaknya dengan satu alis terangkat.

Irish mengangguk pelan dan tak dapat menyembunyikan wajah memerahnya, ia malu! Namun tak begitu karena merasa sudah dekat dengan Oliver Wood.

"Briliant, ide yang bagus!" Laki-laki itu tersenyum senang.

***

Karena ini bukan pesta yang besar seperti Festival Hogwarts kemarin, para undangan Professor Slughorn datang dengan pakaian yang tak berlebihan. Selain itu, Irish juga tak lagi merasa gugup walau ia akan pergi bersama seseorang yang dulu disukainya, karena Irish sudah cukup dewasa untuk tidak menjadikan kedekatan mereka sebagai rasa suka.

Hermione Granger sudah pergi duluan dengan McLaggen, dan Irish sedang menunggu Wood di Ruang Rekreasi. Gadis itu membaca The Quibbler pemberian Luna Lovegood di salah satu sofa yang berada di samping tangga laki-laki, menjelang menunggu kedatangan Wood. Namun bukannya Wood yang datang, justru si kembar Weasley yang menjahili Irish.

Fred di sisi kiri sofa dan George di sisi kanannya. Mereka terus menggoda Irish, membuat gadis itu merasa jika dia sedang dikelilingi oleh devil.

"Kau tahu tidak, Freddie?" tanya George dengan nada riang.

"Tidak, kau belum memberitahu," jawab Fred tak kalah riang.

Keduanya menatap Irish yang masih membaca The Quibbler, kemudian saling bertatapan dan mengangguk.

"Oliver Wood selalu menghindari semua perempuan yang mendekatinya, sejak tahun pertama," ujar Fred.

"Yeah, pantas saja dia payah dalam urusan asmara," lanjut George. "Namun kurasa dia sedang belajar dengan nona Helena,"

"Tentu. Wood juga akan belajar untuk mengabaikan orang berbicara kalau terus dekat dengan nona Helena," sindir Freddie.

Irish menutup The Quibbler dengan hentakan kasar. Ia memejamkan matanya dengan geram dan menatap Fred maupun George secara bergantian. "Setidaknya Wood tak akan menjadi pembocor rahasia jika berteman denganku!"

"Hm, sebenarnya Wood belum tentu menganggapmu teman," ucap George dengan raut wajah ragu yang dibuat-buat.

Fred tersenyum jahil. "Tapi bisa saja menganggapmu pacar,"

George dan Fred tertawa kompak setelah itu, membuat Irish melirik keduanya dengan sinis. "Ha-ha-ha, humor kalian sangat tinggi!"

"Terimakasih, Irish! Kami sangat tersanjung." Lagi dan lagi keduanya berucap dengan kompak.

"Bisakah kalian tidak menggangguku?" usir Irish.

"Tidak bisa," tegas Fred dan George, kemudian Fred berucap lagi, "Kau sulit sekali memaafkan kami. Lagian saat itu aku dan George tak sengaja memberitahu Wood kalau kau menyukainya."

"Ya. Waktu itu, Wood sedang menyukai siapa ya Freddie?" George pura-pura sedang berpikir. "Oh ya! Cho Cang, seeker dari Ravenclaw!"

Fred memukul kepala George. "Itu Harry, idiot!"

"Biasa saja! Aku tidak main kepala, jembalang!" balas George.

Lalu yang selanjutnya terjadi adalah pertengkaran mulut & fisik antara Fred dan George. Irish menghela nafas pelan melihat itu ketika Wood baru saja turun dari tangga, awalnya ia terlihat bingung melihat Fred dan George, namun tak peduli mengingat mereka memang sering seperti itu. Wood beralih pada Irish yang mengenakan dress sabrina selutut dan rambut yang dibiarkan tergerai bebas.

Mereka berdua saling melempar senyuman dan pergi ke tempat pesta berlangsung. Sebisa mungkin Irish dan Wood mengambil jalan yang sepi di Hogwarts, agar terhindar dari desas-desus tak jelas.

***

Professor Slughorn sedang berbicara dengan Irish dan Wood ketika tiba-tiba Mr. Filch masuk ke kawasan pesta dengan tangan menyeret kerah baju seorang laki-laki, laki-laki itu memberontak dan berkata; "Lepaskan! Aku tidak suka disentuh dengan Squib!" Semua yang ada di pesta melihat itu dan menghentikan aktivitas mereka.

Kameramen baru saja ingin memoto Mr. Filch dan orang yang dibawanya itu ketika Professor Slughorn melarang dan menyuruh kameramen itu untuk mundur. "Ada apa?" Professor Slughorn heran.

"Dia penyusup dan mengatakan jika dirinya diundang ke pesta ini!" jelas Mr. Flitch menyeringai pada Draco Malfoy—laki-laki yang ia tarik kerahnya secara paksa.

"Baik! Aku tidak diundang, puas?!" gertaknya. Sesekali Malfoy melirik Irish yang berada di sebelah Wood.

Severus Snape yang baru saja berbicara dengan McLaggen di balik horden, keluar dari horden tersebut dan menghampiri Mr. Filch. "Biar aku yang mengurusnya,"

"Tentu saja, Professor," balas Malfoy sinis.

Kemudian Professor Snape mengambil alih Malfoy dan membawa laki-laki itu keluar dari pesta. Irish bisa melihat jika Malfoy sempat meliriknya lagi ketika hendak keluar, gadis itu berusaha tersenyum namun tak bisa. Sepergian Malfoy dan Professor Snape, Professor Slughorn mengatakan jika acara dilanjutkan.

Irish berbincang lagi dengan Wood, walaupun pikirannya mengarah pada Malfoy. Untuk apa laki-laki itu kesini? Dan kenapa, kini perasaan Irish selalu memburuk setiap bertemu dengan Malfoy? Gadis itu menghela nafas pelan dan tak sengaja matanya menangkap pemandangan dimana Harry bergegas keluar.

Irish tahu ada yang tak beres. Ia pamit dengan Wood dan Professor Slughorn, kemudian mengikuti langkah Harry Potter.

Mereka berdua bersembunyi di balik tembok dan mendengarkan percakapan antara Malfoy dan Snape, yang kemudian suara mereka lenyap. Ketika Harry mengintip, ternyata keduanya sudah berlalu.

Pandangan Harry beralih pada Irish. Wajah Irish kini terlihat syok dan penuh dengan gurat cemas, gadis itu mengangkat pandangannya dan menatap Harry dengan tatapan hampa. "Kenapa aku berpikir, jika dia seorang Pelahap Maut?"

Mendengar itu, Harry membawa Irish dalam pelukannya. Ia bisa merasakan kecemasan Irish.

Continue Reading

You'll Also Like

49.8K 7.2K 46
Cintaku yang terkasih, Ini dia part 2 dari dear draco by @malfoyuh yaa teman-teman. Lanjut lagi baca kisah Belly-Draco! Be happy, always!
185K 28.8K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
762K 76.1K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
17.7K 1.6K 15
[COMPLETED] Berawal dari seorang anak perempuan yang tinggal di London, bersama dengan 3 saudaranya, menemukan sebuah pintu masuk untuk menuju dunia...