Hantu di Sekolah (Republish)

rachmahwahyu tarafından

1.2M 36.4K 1.4K

Highest rank #1 in mystery/thriller (07/04/2019) Trio-Di Budi, Andi dan Edi adalah anak kelas dua belas yang... Daha Fazla

Dafar pelaku
Cast
Prolog
1. Kisah kasih di sekolah
2.Tukang bully
3. Rindu
5. Uji Nyali
6. Kebetulan
7. Usil
8. Ramalan
9. Bintang
10. Hantu
11. Dilema
12. Cemburu
13. Belum Selesai

4. Guru Baru

34.6K 2.1K 98
rachmahwahyu tarafından

"Sialan! Siapa orang yang sudah duluan memakai strategiku? Bikin tengsin aja," gerutu Igo.

Cowok itu kembali ke kelas X IPA 5. Di sana rupanya ada sembilan orang yang tengah berkerumun. Empat cewek dari grup Shita, Empat cowok dari perkumpulan cowok mesum. Mereka tengah mendengarkan dengan antusias dongeng dari Bambang, si cowok culun dengan gigi tongos yang katanya paling pintar di sekolah.

"Saat itu aku pulang terlalu sore karena ketiduran di perpustakaan. Waktu aku bangun sudah jam tujuh malam," ujar Bambang.

"Karena aku terkunci di sana, akhirnya aku keluar dari jendela perpustakaan lalu berjalan merambat ke lorong. Aku nggak punya pilihan lain selain lewat kelas XI IPA 1. Kelas itu sangat gelap, lalu tiba-tiba terdengar siulan lagu Wind of Changes-nya Scorpion." Bambang pun bersiul lirih dengan menirukan nada lagu Wind of Changes. Siulan Bambang membuat seluruh bulu kuduk jadi merinding.

Igo melirik Shita yang tampak terpaku dengan cerita Bambang itu. Gadis itu adalah sahabat baiknya dari kecil. Igo tahu persis bahwa Shita takut sekali dengan cerita-cerita hantu. Igo berjalan mengendap-endap di belakang Shita untuk mengagetkan cewek itu.

"Aku terkejut! Siapa yang malam-malam begini bersiul-siul di dalam kelas XI IPA 1? Lalu aku ingat sebuah cerita bahwa di kelas itu setahun yang lalu ada seorang anak laki-laki bernama Bintang yang meninggal karena gantung diri. Aku juga mendengar gossip bahwa lagu Wind of Changes adalah lagu kesukaan anak itu. Aku memberanikan diri mengintip ke dalam kelas, ternyata di dalam kelas itu ada bayangan orang yang duduk di tempat duduk yang dulu di tempati oleh Bintang!!!"

"KYAAA!" Shita berteriak kencang saat Igo tiba-tiba mencengkram pundaknya dari belakang. Teman-temannya yang lain ikut terkejut karena mendengar suara soprano Shita. Sementara Igo terbahak karena merasa aksi jahilnya berhasil.

"Igo Jelek! Ngapain sih tiba-tiba ngagetin dari belakang gitu!" bentak Shita marah.

Igo hanya cengengesan. "Habis mukamu serius banget dengerin cerita hantu, jadi pengen ngusilin."

"Kirain ada apa tiba-tiba teriak gitu, bikin deg-degan aja." Erlangga mengelus dadanya karena kaget.

"Terus gimana lanjutannya? Habis kamu lihat bayangan orang itu?" Yusuf tampaknya masih tertarik pada cerita Bambang.

"Tentu saja aku langsung kabur ketakutan," jawab Bambang.

"Payah, mestinya kamu hidupkan lampu dan lihat siapa orang itu, siapa tahu ada anak iseng yang ingin menjahilimu," olok Tora.

"Nggak mungkin, itu jelas Hantunya Bintang!" Bambang mengelak.

"Hantu itu nggak ada!" tegas Tora.

"Setelah mati, arwah orang itu hidup di alam barzah, percaya sama hantu kayak bukan orang beriman aja."

"Nggak, hantu itu ada!" Bambang bersikukuh.

"Nggak ada! Paling itu Cuma orang iseng!" tantang Tora.

Bambang tersinggung. Dia menunjuk cowok yang terkenal paling berandal di SMA F itu.

"Kita buktikan saja, malam ini kita datang ke kelas XI IPA1 dan apakah di sana benar-benar ada hantu atau nggak!" sengit Bambang.

Tora tersenyum mengejek. "Oke, siapa takut? Apa taruhannya?"

"Yang kalah harus mentraktir makan semuanya di kantin besok!"

"Setuju!"

Tora dan Bambang saling berpandangan dengan penuh kebencian. Kalau di komik pasti sudah ada laser yang keluar dari mata mereka berdua.

"Wah seru juga ya, kayak uji nyali, kita ikut juga yuk, Cin," ujar Arina pada tiga sahabatnya. Citra langsung mengangguk setuju, Wulan ikut arus aja, sementara Shita melengos.

"Aku nggak ikut ya, aku ada keperluan lain." Shita beralasan, padahal dia sebenarnya hanya takut saja.

"Ih, Shita! Nggak setiakawan deh!" Citra memprotes.

"Sok gaya, palingan juga dia takut," ejek Igo.

"Nggak kok! Enak saja! Buat apa aku takut?" Shita mengelak.

"Gimana kalau yang nggak ikut, harus bantuin yang kalah taruhan nraktir?" tawar Fauzan.

"Eh! Kok gitu sih!" Shita memberengut. Padahal minggu ini dia sedang bokek-bokeknya.

"Kalau begitu ikut dong! Palingan hantunya yang takut lihat wajahmu," olok Igo.

Shita menjitak kepala Igo dengan keras.

"Oke! Aku ikut!" seru Shita akhirnya, meski nyalinya ciut dia harus tetap menjunjung harga diri dan isi dompetnya.

"Kalau begitu deal ya, nanti malam sepulang sekolah kita berkumpul di sini!" seru Bambang penuh semangat. Yang lain mengamininya. Anak-anak itu tidak tahu bahwa di luar kelas, Haru memerhatikan mereka dari luar jendela sambil tersenyum sinis.

"Dasar orang-orang bodoh," lirih Haru.

Bel tanda masuk berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Anak-anak kelas X IPA 5 menghentikan pembicaran mereka dan duduk di tempat masing-masing. Semua siswa yang masih berada di luar kelas pun segera kembali ke kelas mereka masing-masing. Semua kecuali tentu saja Haru.

Cowok itu sedang malas masuk kelas dan berniat membolos. Haru berjalan berlawanan arah dengan murid-murid yang berlarian masuk ke dalam kelas hendak menuju taman belakang sekolah. Namun seorang guru menghalangi jalannya.

Guru itu adalah seorang pria berpenampilan necis, berusia sekitar awal dua puluh tahun dan lumayan tampan. Wajahnya terlihat ramah dan penuh senyum namun terlihat agak licik. Haru adalah murid pindahan di sekolah ini, jadi wajar kalau dia belum pernah melihat guru ini sebelumnya. Tapi wajah guru ini bagi Haru sangat mencurigakan.

"Kamu mau ke mana? Kelasnya sudah mau mulai loh," ucap Guru itu sambil tersenyum.

Haru terdiam, ada perasaan aneh yang berdesir saat dia menatap senyum ramah guru di hadapannya itu. Sekaligus rasa takut yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Akhirnya Haru hanya mengikuti guru itu masuk ke dalam kelasnya, kelas X IPA 5 dan duduk di tempat duduknya yaitu di samping Igo di bangku paling pojok kelas.

Guru ramah itu berdiri di depan kelas dengan penuh senyum. Semua murid memandangnya dengan raut bingung. Ternyata bukan Haru saja yang tidak mengenali guru ini, seluruh siswa belum pernah melihatnya.

"Apa kabar semuanya?" sapa Guru yang ramah dan penuh senyum itu.

Semua murid tampak kebingungan dengan wajah baru yang ada dihadapan mereka. Yusuf tidak ambil pusing, dia mengeluarkan laptop dari dalam kolong mejanya dan mulai mengutak-atiknya seperti biasa. Tora teman sebangku Yusuf yang sama sekali gaptek memandangi perilakunya dengan penasaran.

"Kamu ngapain? Dapat job lagi? Berarti habis ini ada traktiran lagi dong." Tora semringah.

"Nggak ... hanya ada sesuatu yang membuatku penasaran dan harus kupastikan," kata Yusuf tanpa menoleh dari laptopnya.

"Kalian pasti belum pernah melihat muka saya ya?" ucap Guru itu setelah memandangi wajah para muridnya yang tampak gamang.

Pria itu menghadap papan dan menuliskan sesuatu di sana. "Michel Jordan" itulah kata yang tertulis di sana.

"Meskipun umur kita nggak terlalu berbeda jauh, saya harap kalian menghargai saya. Ahmad Fauzan tutup dulu buku pornomu, Isman Yusuf matikan laptopmu dan Wulan Prasasti letakan dulu ponselmu, Haru Dhanuswara matikan MP3-mu," tegas guru bernama Mike itu tanpa membalikkan punggungnya.

Keadaan kelas menjadi hening, keempat orang yang namanya disebut oleh Mike itu terkejut karena aktivitas mereka ketahuan. Tidak mau ambil resiko, mereka pun meletakan benda-benda yang mereka bawa itu ke bawah kolong meja.

Igo yang melihat tindakan Haru itu tertegun, tidak biasanya Haru mengikuti perintah seorang guru? Biasanya kan anak ini dengan cueknya tidur dikelas atau bahkan bolos, eh tapi kok sekarang tiba-tiba jadi anak penurut? Igo mengamati teman sebangkunya itu dengan saksama. Meskipun Haru berusaha menutupinya Igo dapat melihat dengan jelas bahwa tangan Haru gemetar. Kenapa anak ini?

Mike membalikkan badan dan tersenyum pada murid-muridnya dengan senyuman yang sangat menawan.

"Saya guru baru di sekolah ini, saya akan mengajar kesenian menggantikan guru kalian Pak Prabu, panggil saja saya Mike."

***

Votes dan komen ya guys.

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

169K 14K 36
Ketika persahabatan mereka diuji, apa yang harus mereka lalukan? akankah mereka akan kembali bersama? atau memilih Jalannya masing-masing? dimanakah...
47.8K 5.4K 33
[SELESAI] Aku menyukai sejarah yang menceritakan masa lalu. Namun aku lebih menyukai apa yang aksara buat dibelakang catatannya. Ia mengungkap kamu...
1.9K 1.1K 38
⚠️[PENULIS AMATIRAN] ⚠️[PLAGIAT? JAUH-JAUH SANA] ⚠️[MURNI CERITA DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI,JADI BIJAK DALAM MEMBACA] ⚠️[BUDIDAYAKAN FOLLOW DULU S...
1.3M 35.4K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...