POISON AND HEALLING YOU [END]

Door seoriika

10.2K 862 147

[NaruHina Fluffy Day 9] [Ide cerita by @citrakrismalany] [Naruto, original story by Masashi Kishimoto] [Matur... Meer

BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

BAB 1

3.6K 184 35
Door seoriika


 [NaruHina Fluffy Day 9]

[Naruto, original story by Masashi Kishimoto]

[Mature/18+/Romance/Drama]




BAB 1

KONOHA BRIGHT RESIDENCE, Naruto House – LAB.

08.00 JST.

Alunan Moonlight sonata gubahan Beethoven yang sendu memenuhi sebuah ruangan temaram yang penuh dengan bermacam botol aneh yang berwarna-warni. Music nya yang menghanyutkan tampak memberikan efek ketenangan yang sangat sesuai dengan suasana di ruangan tersebut. Cahaya yang redup membuat aura dingin sangat kentara. Bermacam bentuk wadah dan catatan tersusun rapi di tempat nya.

Di salah satu sudut yang terpasang meja marmer hitam panjang tampak seorang pria dengan rambut blonde cepak sedang memainkan jarinya di keyboard laptop, seakan bergerak seirama dengan music yang mengalun sendu. Cahaya layar laptop tampak terpancar dari kaca mata si pria tersebut, menyembunyikan binar dari mata biru yang tampak sangat bersemangat menuangkan isi otak nya dalam layar kerja elektronik tersebut.

"akhirnya... akhirnya.. kutemukan formula yang tepat.."

Si pria blonde itu mengguman dalam smirk yang tersungging di mulutnya.. sinar mata semakin cerah sedikit lagi mungkin smirk kecilnya akan berubah menjadi tawa keras yang membahana di ruangan itu seiring dengan melodi sonata yang memasuki Presto agitato, dimana permainan piano yang legendaris tersebut mulai mengalun dengan tempo yang makin cepat. Membuat siapa saja yang mendengar dan menghayati pasti akan terhipnostis terhanyut dalam melodi nya, tak terkecuali si pria blonde yang sekarang memejamkan mata mengikuti alunan nya, tenggelam larut dalam euphoria yang tak bisa di rasakan oleh orang lain, hingga tak menyadari suara lain yang memanggil namanya.


"Oi, Naruto, ... " suara maskulin yang tajam khas seorang pria terdengar mencoba menginterupsi gaungan melodi di ruangan tersebut.

"Naruto... oiii dobee",,,


Sasuke si pemilik suara yang tadinya memanggil di depan pintu terpaksa harus masuk lebih jauh dan membangunkan sahabat sintingnya itu dari ketidaksadaran nya akan dunia.

Sasuke menghela nafas, dia tidak pernah menyukai ruangan ini, ruangan yang membuat nya seakan kehabisan nafas. Entah bagaimana sahabat nya yang jenius ini senang sekali diam bersemedi ber jam-jam dan mendengarkan music horror yang memusingkan seperti ini.

"KLICK..."

Sasuke mematikan mesin yang sedari tadi mengeluarkan suara horror tersebut. Music pun terhenti, menyisakan suasana hening dalam ruangan. Si pria blonde mematung, menghela nafas panjang seiring mata terpejam nya yang terbuka. Dalam hela jeda pergerakan jarum jam yang terdengar kemudian adalah suara si pria blonde menutup laptop dengan gerakan sedikit kasar, membalikan badan dan berdiri , melangkah perlahan menuju si pria dengan rambut hitam yang juga mematung di samping MP3 player yang tadi dimatikan nya.

Menatap tajam tepat ke mata si pengganggu yang dengan berani mematikan music paforitnya.


"Sebenarnya.... Masalah apa yang membuat mu perlu mengganggu ku seperti ini Teme, " Naruto memiringkan kepala nya dan terdengar derak otot di leher pria tersebut.



Hening menggelayuti athmosphere diantara keduanya yang saling menatap tajam.


PLETTAAAK



"awww, kau ini kenapa sih" Naruto merundukkan kepala nya yang terasa sedikit perih akibat ulah sahabatnya tersayang.

"sudah kubilang jangan berlagak keren seperti itu di depan ku, membuatku emosi saja" , Sasuke menatap gemas Naruto.

"baiklah .. baiklah.. kau ini selalu saja mengganggapku sok keren padahal memang kenyataan nya aku ini sangatlah keren" , Naruto beranjak sambil mengusap kepala nya menjadi korban keganasan si sahabat dan meregangkan badan nya . sudah ber jam –jam dia diam di ruangan ini, membereskan sentuhan terakhir dari karyanya.

"terserah kau sajalah Dobe, aku hanya ingin menitipkan kunci rumah ku saja, aku akan pergi selama beberapa hari ke luar kota. Nanti ketika Sakura pulang dari paris berikan saja kuncinya". Sasuke berbicara sambil mengikuti Naruto yang sudah masuk ke dapur dan menusukan sedotan ke sekotak jus .

" kau ini, memangnya aku tempat penitipan kunci ? setiap kau pergi ke luar kota selalu saja kau titipkan dirumahku. Lalu apa fungsi nya kantor satpam di depan sana Teme". Naruto menyesap jus strawberry yang dikeluarkan nya dari kulkas.

"ayolah Dobe, aku ini kan sahabatmu" Sasuke merentangkan tangan nya dengan tatapan sendu yang menggoda.

"hentikan ... hentikaan.. kau ini membuat jus ku menjadi pahit. Taruh saja kunci nya di tempat biasa, aku mau mandi" Naruto meninggalkan Sasuke yang terbahak-bahak melihat reaksi nya.

"hahaha, kau ini selalu saja tak suka dengan hal seperti itu ya, bagaimana bisa kau dapat pacar nanti huh ?" Sasuke tetap mengikuti Naruto yang kini sedang mengambil handuk kimono nya.

"punya pacar itu tak ada hubungan nya dengan keharusan melihatmu bermuka mesum seperti itu, heran sekali bagaimana Sakura bisa menyukaimu. Aku yakin suatu hari nanti akan ada wanita yang menyukai kejeniusan ku" Naruto berjengit melihat sahabatnya itu terus mengikuti nya kemanapun.

"baiklah.. baiklah terserah kau saja. Ah , ngomong-ngomong soal jenius, apa kau sudah siap untuk ke rumah keluarga Hyuga nanti malam, maksudku kau tahu kan apa yang harus di siapkan ?" Sasuke bertanya serius dan menatap tajam pada Naruto.

Naruto yang sudah berjalan menuju kamar mandi tiba-tiba berhenti dan memalingkan sedikit wajahnya yang dihiasi smirk menakutkan..

"tentu saja.."

Sasuke yang sudah sangat mengenal Naruto tahu jika sahabatnya itu sudah berhasil menemukan obat yang selama ini dikembangkan oleh perusahaan mereka.

"OBAT AWET MUDA"

Yah itulah obat yang berusaha Naruto temukan selama 2 tahun lebih mereka mengerjakan proyek ini, dengan Sasuke yang menjabat sebagai CEO nya dan Naruto kepala Lab . Dan malam ini investor terbesar mereka Keluarga bangsawan Hyuga mengundang Naruto untuk makan malam perusahaan, sayang nya Sasuke tidak bisa ikut karna harus meeting dengan clien lain nya di luar kota. Tapi Sasuke cukup percaya dengan Naruto untuk mewakili dia di makan malam nanti.

Semoga saja sahabatnya ini benar-benar sudah menemukan sedikit kemajuan untuk proyek mereka.





NARITA AIRPORT, terminal arrived .

11.00 SIANG -JST.

Neji Hyuga menunggu dengan bosan di kursi besi yang tersedia di bandara, sesekali matanya menatap ke pintu kedatangan. Seharusnya sudah sejak satu jam yang lalu orang yang ditunggu nya datang. Delay nya jadwal landing membuat nya mau tak mau harus menunggu satu jam lebih disini, 2 cup kopi kosong sudah menemani nya sedari tadi. Semalam suntuk dia mengerjakan persiapan untuk makan malam dengan para client perusahaan keluarga nya, tapi pagi ini dia harus sudah stand by di bandara untuk menjemput si tuan putri.

Yah betul tuan putri, tuan putri satu-satunya di keluarga Hyuga. Hinata Hyuga, adik sepupunya di keluarga Hyuga. Dirinya dan Hanabi memang telah dianggap anak keluarga Hyuga juga, tapi yang memiliki garis keturunan langsung adalah Hinata. Putri semata wayang dari Hiashi Hyuga, pemimpin Hyuga Corp. Perusahaan besar yang bergerak di bidang farmasi dan i-tech, paman nya itu sangat tertarik sekali dengan dunia industri pengobatan dan tekhnologi. Hingga mengirim gadis kecil nya ke luar negeri di umur 10 tahun untuk belajar dengan para ahli di sekolah bangsawan sana. Ah mungkin saat ini sudah bukan gadis kecil lagi , dia mungkin sudah menjadi gadis dewasa yang sangat berbeda. Yang waktu itu masih menangis tersedu-sedu saat berpisah dengan nya di sini.

"memang nya menunggu ku itu sangat menyenangkan ya, sampai kau tersenyum-senyum begitu kak?".

Suara sofrano halus yang sedikit manja membuat Neji yang memang tersenyum-senyum tersentak, dia sampai harus membuka kacamata hitam yang dipakai nya untuk memastikan bahwa suara yang barusan memanggilnya kakak adalah Hinata.

Ternyata memang benar gadis kecil nya sudah menjadi wanita dewasa yang memukau. Tubuh tinggi nya di balut sweater merah muda, menutupi dress sepanjang paha yang dipadukan dengan legging warna hitam. Boots coklat muda menutupi kaki jenjang nya. Topi pet warna senada dengan sweater merah muda nya bertengger pas diatas geraian rambut hitam yang berkilau. Tas putih mungil disampirkan di bahu kiri dan koper putih dalam genggaman tangan kanan nya.

"o-oh hime, kau sudah datang" Neji yang masih belum selesai mengobservasi Hinata menjawab sambil terus menatap Hinata.

"kakak , kau hanya akan terus melihat ku seperti itu atau memeluk ku ?", Hinata tersenyum melihat kakak yang hampir 10 tahun tak ditemui nya itu.

"ah,, maaf kakak benar-benar terkejut melihatmu. Dulu kau ini hanya setinggi paha ku, bagaimana mungkin kau bisa tumbuh seperti ini hhahaha", neji memeluk Hinata sambil terus berkata tidak percaya.

"tentu saja aku ini tumbuh kak, mana mungkin aku masih anak kecil cengeng yang selalu menempel padamu" Hinata balas memeluk kakak nya.

"aku benar-benar rindu padamu hime" . Neji mengacak kepala Hinata hingga topi nya terlepas.

"ugh kakak, kau ini merusak rambutku". Hinata pura-pura kesal dengan kakak nya. Wajah nya yang merengut membuat Neji tertawa keras karna bahagia bisa mngusili adik nya lagi.

"kau ini di mata ku akan tetap menjadi gadis kecil yang cengeng, nona" Neji melepas rangkulan nya dan mengamati Hinata sekali lagi.

"berhentilah menatapku seperti itu, kau ini seperti tak pernah melihat gadis cantik saja kak". Hinata menjulurkan lidah nya dan berjalan menuju pintu keluar.

Neji mengejarnya sambil masih tertawa, obrolan mereka berlanjut ke semua hal yang tak sempat mereka bagi selama ini. Keadaan keluarga dan keadaan Hinata di tempat sekolah nya. Hinata sangat antusias menceritakan semua yang dia pelajari di sekolah nya, kehidupan asrama dan teman-teman yang dimilikinya disana, tapi keasyikan cerita Hinata harus terinterupsi dengan dering handphhone di saku Neji.


....Isse no se de fumikomu goorain bokura wa, Nanimo nanimo mada shiranu.....


"ah sial, mengapa mereka tak pernah membiarkanku istirahat", dengan kesal Neji mengacungkan jari nya pada Hinata untuk memberinya waktu mengangkat telepon. Hinata mengerti kakak nya ini sangat sibuk. Selama ini kak Neji lah yang membantu ayah nya di perusahaan. Menjadi tangan kanan sang ayah yang sangat bisa diandalkan. Sambil bersenandung Hinata menunggu di samping vending machine yang menjual permen warna-warni. Iseng sambil menunggu Hinata menggesek kartu e-money nya dan menekan tombol permen berwarna lavender. Warna kesukaan nya, pasti rasa anggur piker Hinata senang ketika permen nya keluar di kotak bawah machine.

"Hinata, ada hal mendesak di kantor. Sepertinya aku tak bisa mengantarmu ke rumah, kau tak apa kan pulang dengan supir kita?", tampak jelas sesuatu yang urgent sedang terjadi, siapapun yang melihat wajah serius Neji yang berkerut pasti bisa menebaknya.

Hinata menggembungkan pipi nya pura-pura merajuk.

"maafkan aku Hime, kakak janji nanti malam akan kakak bawakan cheesecake kesukaanmu" Neji merayu Hinata yang tampak kesal.

"hahaha, tenang saja kakak, aku mengerti kau ini adalah tuan super sibuk yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan kita. Tentu saja aku bisa pulang sendiri dengan supir. Tapi bagaimana kakak pergi ke kantor ?'', Hinata bingung jika mobil dan supir bersamanya, lalu bagaimana Neji bisa pergi ke kantor nya.

"tenang saja Hime, aku bisa memanggil supir yang lain. Yang paling penting adalah kau bisa pulang dengan selamat" Neji terseyum lagi sambil mengelus kepala Hinata dengan sayang.

Keduanya pun menuju ke parkiran dimana mobil keluarga mereka sudah menunggu, Neji bersikeras menyuruh Hinata untuk pergi duluan pulang, walaupun Hinata ingin sekali menemani kakak nya sampai mobil kantor datang. Akhirnya Hinata pun mengalah dan menaiki mobilnya untuk pulang. Lagipula Hinata memang sedikit merasa lelah dengan perjalanan nya yang panjang dari Irlandia. Walaupun duduk di kelas VIP namun tetap saja tubuh nya merasa lelah.

Tak butuh waktu lama, dengan music romance the amor karya bethoveen yang mengalun pelan Hinata yang awalnya menikmati pemandangan musim semi pun terlelap di kursi penumpang. 



UENO VILLAGE - HYUGA MANSION

04.00 SORE - JST.  


Rasanya baru sekejap gadis cantik itu memasuki alam mimpi yang dipenuhi oleh bunga sakura ketika suara sang supir yang sedikit keras menariknya kembali ke alam nyata.

"Nona Hinata kita sudah sampai, biar saja semua barang nona nanti saya antarkan ke dalam, maaf kita tidak bisa berhenti tepat di depan pintu karna sepertinya sudah dipenuhi dengan meja untuk acara nanti malam" , supir tua yang sudah bekerja di keluarga Hyuga dari Hinata bayi itu menjelaskan dengan geli karna sepertinya Hinata masih belum sepenuhnya bangun.

"A-ah baiklah , terimakasih sudah mengantarku dengan selamat ya paman. Tak apa biar aku berjalan saja dari sini, sepertinya aku memang butuh sedikit udara segar" Hinata mencoba terseyum di sela kantuk nya.

Memang betul, Hinata sangat butuh udara segar untuk membuatnya sepenuhnya bangun. Perlahan Hinata berjalan di jalan setapak kecil yang dibentuk oleh batu bata merah tersusun rapi. Di apit oleh pohon magnolia yang sedang berkembang di sepanjang sisi nya, jalan tersebut memang jalan yang membelah taman menuju ke kediaman utama keluarga Hyuga yang dikelilingi oleh banyak taman.

Ini adalah hal yang selalu Hinata rindukan dari rumah nya, dulu sewaktu kecil dia selalu senang berlarian di sepanjang jalan ini bersama kakak nya Neji. Terkadang mereka bermain petak umpet dan bersembunyi di sela pohon untuk saling mengagetkan. Rasanya sangat menyenangkan sekali bermain hingga cahaya matahari berubah temaram dan mengintip di sela pepohonan nya, persis seperti saat ini. Hinata menengadahkan tangan dan menikmati udara hangat di sela jari nya dan tersenyum.

Tiba-tiba Hinata teringat dengan permen yang dibeli nya di aiport tadi, mungkin aku butuh sedikit gula agar jetlag ku ini cepat hilang. Seraya merogoh saku sweater nya Hinata mengeluarkan permen berwarna lavender yang harum tersebut. Ternyata permen nya berbentuk bulat lonjong, dengan senang Hinata menimang permen tersebut ditelapak tangan nya..


BRAAAAKKKK


Tubuh Hinata serasa melayang ketika keseimbangan kaki nya yang memang sedang tidak mantap goyah, mata nya terpejam dan mulutnya terbuka dengan jerit tertahan yang tak sempat dikeluarkan nya, bahkan entah bagaimana rasanya ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan nya, dan sebentar lagi badan nya pasti akan menghantam tanah jika saja tidak ada tangan kekar yang memeluknya. Kekar ?? eh ..

"Nona.. kau tidak apa-apa ..? suara pria yang sedikit serak mengusik indra pendengaran sang tuan putri. Mata biru dan cahaya senja membuatnya tak yakin apakah dirinya masih di alam mimpi ataukah tidak. Mencoba menelan ludah untuk membasuh kering karna keterkejutan tadi, tapi lagi-lagi Hinata merasa ada yang tersangkut di tenggorokan nya, permen ?

Sekarang bahkan kepalanya terasa sedikit pusing berputar, aneh sekali bukankah dirinya tak terbentur sedikit pun tadi. Lalu mengapa badan nya terasa aneh, seakan seluruh ototnya tertarik ke dalam, dan rasa panas mulai menjalar dari tenggorokan nya. Hinata ingin menjerit tapi mulutnya serasa terkunci. Lalu semuanya gelap...




UENO STRET - NARUTO'S CAR

06.00 SORE- JST

.. NOMOR YANG ANDA HUBUNGI SEDANG TIDAK AKTIF, SILAHKAN TINGGALKAN PESAN SETELAH BUNYI BEEP..

"AGHHH, kenapa si bodoh ini tidak bisa di hubungi di saat seperti ini" . Dengan kesal Naruto memukul setir mobilnya.

"Oi Teme, ini serius. Hubungi aku secepatnya begitu kau mendengar pesan ini. Kuulangi, ini SE-RI-US". Naruto memberikan penekanan pada kata serius.

Yah ini memang masalah yang sangat serius, Naruto tidak tahu harus senang atau sedih saat ini. Matanya terus melirik ke kursi penumpang disampingnya, yang saat ini di duduki oleh balita mungil berambut hitam indigo. . .




------ TBC------






Nahhhhh TBC,, 

wagelaseehh jujur ini beraaaattt kak     hahaha.. ide cerita seini ini sangat mudah dibelokkan menuju konflik berat dan sedikit adventures. tapi tantangan nya harus penuh dengan fluffy dan romance. gustiii...butuh waktu cukup lama untuk w bisa merangkai kata yang pas, hahah.

tapi super bahagia lho bisa garap ide extreme kaya gini, trimakasih ya kak citra dan juga team NHFD9 sudah bikin event gilak seperti ini. uhuhuhuu
semoga bisa selesai tepat waktu dan bisa sesuai dengan keinginan kak citra. .
ga akan panjang-panjang ko,, ini 3 chapt juga end. xoxo



Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

1.1K 217 16
you were the hardest lesson i ever had to learn semua cerita hanya berisi satu atau dua chapter yah☺️ nulis sesuai mood dan khayalan, boleh request k...
18.7K 512 25
Collection of Oneshots made by truly yours with touch of fanarts made by fellow shippers and music that may go with the entry
6K 446 20
What Happens when Sang and her boys get some devastating news? Ghostbird Academy fanfic with Sang and her Boys (all 9). The Toma team may make an app...
2.6M 150K 48
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...