My Perfect Empress

By AyuExoNuna

960K 53.6K 421

Seorang gadis dengan paras cantik bagaikan seorang dewi dengan kepandaian yang sangat luar biasa bernama Hao... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25
Part 26
Pengumunan
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43 ( ENDING )
Pengumuman Penting
Jangan dibuka!!

Part 23

20K 1.1K 4
By AyuExoNuna

Anyeong reader's yang baik hari yang selalu setia membaca cerita yang tidak jelas ini namun saya suka Happy reading yahh....

Salam membaca dari author😉.

Author POV

para pelayan istana mulai mondar-mandir entah mempersiapkan apa Hao Zi yang melihat hal itu bingung ada apa ini.

"Kenapa semua orang tampak sangat sibuk apa kau tau?" Tanya Hao Zi kepada Mei.

"Saya juga tidak tau mungkin akan ada perayaan yang mulia"

"Ahh...tapi apa?" Tanya Hao Zi lagi namun Mei hanya menggelengkan kepala tanda dia tidak tau.

Hao Zi sekarang tengah berada di kamarnya ditemani dengan beberapa tumpuk buku yang niatnya akan dia baca.

Memang sudah bukan rahasia bahwa Hao Zi sangat gemar membaca bahkan dia akan melupakan sekitarnya apabila sudah membaca.

Seperti sekarang ini raja Hwang telah berdiri tidak jauh dari Hao Zi menatapnya dengan senyum yang terpancar di wajahnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Suara berat nan merdu itu mengubah pandangan Hao Zi yang semula di buku berpaling kepada sosok tampan yang kini berdiri di depannya.

"Apa itu perlu ditanyakan aku sedang membaca bukankah sangat jelas, anda sendiri kenapa disini" jawab Hao Zi dengan nada ketus dilanjutkan dengan pertanyaan.

"Sebenarnya aku tadi ingin mengajakmu jalan-jalan tapi Mei bilang kau ada dikamar"

"Ohh...emm yang mulia apa akan di adakan pesta?" Tanya Hao Zi dengan polosnya tapi hal itu membuat raja bingung apa benar Hao Zi tidak tau.

"Kau tidak tau hari ini hari apa?" Tanya kaisar Hwang dengan sedikit penekanan dan rasa kecewa.

"Tidak" satu kata itu sukses membuat raut wajah raja Hwang berubah menjadi kesal.

"Jadi kau tidak menyiapkan apa-apa?" Tanya raja lagi tampa mengubah nada bicara dan eksperinya.

"Aku tidak menyiapkan apa-apa dan untuk apa" Hao Zi benar-benar bingun ia tidak apa maksud raja.

"Hari ini adalah hari kelahiran raja dari kerajaan ini dan dia adalah suamimu dan kau tidak tau" wajah raja benar-benar menampakkan kemarahan.

Lain dengan wajah Hao Zi yang sepertinya kaget mendengar hal itu dia benar-benar tidak tau dan kenapa tidak ada yang memberitahunya.

Terlambat raja sudah terlanjur kesal ia melangkahkan kakinya pergi disusul Hao Zi yang terus memanggilnya namun tidak ada tanggapan dari raja.

Bahkan sampai melewati pintu raja tidak berbalik ia tidak memperdulikan Hao Zi yang terus memanggilnya sampai suara Hao Zi tidak terdengar lagi dan diganti dengan suara panik dari para pelayan Hao Zi.

"Yang mulia ratu" teriak para pelayan sembari menghampiri Hao Zi.

Raja membalikkan badan seketika wajah yang awalnya kesal berubah menjadi panik dan khawatir mendapati Hao Zi yang terkapar di tanah dikerumuni para pelayan.

Segera raja berlari menghampiri wanitanya itu memanggil namanya sambil terus mengguncang kecil dan menepuk pipi Hao Zi dengan lembut.

"Hao Zi bangun" Raja sudah membopong Hao Zi menuju ke kamarnya.

"Mei cepat panggil tabib...cepat!!!" Perintah raja dengan teriakan yang amat keras.

"Ba...baik yang mulia"

Mei berlari menuju ke balai kesehatan untuk memanggil tabib.

###___

Ibu suri dan selir agung kini berada di depan sebuah pintu yang tertutup didalamnya tengah terbaring Hao Zi yang sedang diperiksa oleh tabib.

"Yang mulia tidak bisakah kau tenang" tegur ibu selir agung yang melihat raja Hwang mondar-mandir karena khawatir.

"Ibunda bagaimana saya bisa tenang sedangkan Hao Zi sedang sakit"

Para ibu itu hanya saling menatap sambil menggelengkan kepala melihat raja Hwang, bukan berarti mereka tidak khawatir tapi mereka hanya berupayah tampak tenang.

Tabib sudah keluar dan langsung dihampiri oleh raja yang amat ridak sabaran.

"Bagaimana keadaan ratu tabib apa dia tidak papa?" Tanya raja Hwang tampa mengurangi rasa khawatirnya.

"Anda tenang saja yang mulia ratu tidak papa ini hanya bawaan dari bayi yang dikandungnya" satu kalimat itu mampu mengubah keadaan menjadi sunyi ibu suri dan selir agung saling melempar senyum lain lagi raja yang tampak masih mencerna omongan tabib barusan.

"Tunggu maksudmu ratu hamil" tanya raja memastikan tabib hanya tersenyum menunduk hormat.

"Jadi barusan kau mengatakan bahwa ada bayi didalam perut ratu dan itu adalah anakku" ucap raja konyol sambil memegang perutnya dan menggerakkan tangannya diperutnya.

"Benar yang mulia selamat anda akan menjadi seorang ayah"

"Ahh...hahaha."

Semua orang terkaget saat melihat tingkah raja yang memekik dan tertawa bahagia sambil memeluk tabib yang telah membawa berita bahagia untuknya.

"Terima Kasih tabib sebagai balasan aku akan membarikanmu sebuah hadiah terlebih dari itu boleh aku melihat ratuku"

"Silahkan yang mulia tapi beliau masih belum sadar mungkin sebentar lagi" papar tabib itu namun langsung dipotong dengan cepat oleh raja.

"Tidak papa"

"Selamat yang mulia semoga yang terbaik untuk anda" kata itu keluar dari para pelayan secara bersamaan.

Kini giliran para ibu raja yang memberi selamat padanya "selamat yang mulia kau harus menjaga istri dan anakmu mengerti" ucapan itu keluar dari mulut ibu selir agung.

"Selamat putraku sebentar lagi kau akan jadi seorang ayah selamat nak" ibu suri agung memeluk hangat putranya itu bahkan sampai meneteskan air mata saking senangnya.

"Terima kasih ibu" balas raja Hwang melepas pelukan mereka dan berlalu memasuki kamar Hao Zi.

Pemandangan pertama yang raja dapat adalah Hao Zi yang masih terbaring di tempat tidurnya, raja menghampiri Hao Zi mendudukkan diri di tepi tempat tidur Hao Zi menatap dalam wanita yang amat dicintainya lalu menciumi kening Hao Zi dengan lembut.

Mata Hao Zi perlahan mulai terbuka saat merasakan sentuhan raja saat matanya mendapati raja Hao Zi langsung terbangun dan memegang tangan raja sambil terus memohon.

"Yang mulia tolong maaf saya, saya lupa kalau hari ini hari kelahiran anda saya...saya bahkan tidak menyiapkan apapun untukmu, tolong maaf dan jangan tinggalkan saya sepeti tadi" ucap Hao Zi dengan cepat sambil menaikkan tangan memohon.

"Sudah cukup bicara, dengar Hao Zi aku tidak mempermasalahkan itu lagi mengerti jadi jangan merasa bersalah"

"Tapi aku-" ucapan Hao Zi terhenti saat merasakan bibir raja yang menyentuh bibirnya bukan sebuah lumatan hanya sedikit penekanan.

"Terima Kasih Hao Zi" ucap raja kemudian mencium kening Hao Zi, membuat Hao Zi kebingungan dengan raja tadi marah sekarang mesra.

"Kenapa kau berterima kasih akukan tidak memberikanmu hadiah apapun"

"Kau sudah memberikannya, hadiahmu ada disini" raja memegangi perut Hao Zi sambil mengelusnya tampa menghilangkan senyum bahagia yang terpancar di wajahnya.

"Maksud anda apa?" Tanya Hao Zi bingung dengan dahi yang berkerut.

"Ku kira kau pintar, kenapa itu saja tidak mengerti"

Hao Zi sudah sangat kebingungan ia tidak mengerti apa maksud raja, raja yang melihat hal itu membuang bafas berat.

"Bodoh! Kau hamil dengar hamil apa aku harus jelaskan bagaimana caranya hamil dan apa itu hamil" ucap raja mengerjai Hao Zi, namun Hao Zi tidak perduli ia sangat kaget dengan apa yang baru saja raja katakan.

Hao Zi menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan tangan satunya lagi memegang perutnya hingga tampa sadar beberapa tetes air mata jatuh dari ekor matanya.

"Aku akan menjadi ibu yang mulia" Hao Zi tidak mampu membendung air mata kebahagiaannya ia terus saja menangis sampai raja memeluknya.

"Terima kasih Hao Zi aku sangat menyayangimu" ucap raja disela pelukannya dengan Hao Zi.

"Aku juga menyayangimu yang mulai sangat"

*******
Yuuhui aku aja yang nulis senang banget gimana yang baca yahh, tapi ngak tau sih kan beda orang beda rasa....jangan lupa give me vote and coments yahh reader's yang baik hati!

Terima Kasih😘.

Continue Reading

You'll Also Like

52.4K 8.1K 108
[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta p...
4.8K 434 5
"Engan Ziel di cini, ada yang bica Ziel antu" "Ata unda nda boleh cuujon tau" "Hoam antuk pelgi dali Ziel, hoam Ziel au mam" -- Kenzi Anziel bocah mu...
9.9K 760 30
"Kadang ingatan seseorang bisa menjadi musik, tulisan, atau bahkan lukisan. Dan musik yang kamu dengar, tulisan yang kamu baca dan lukisan yang kamu...
293K 21.7K 27
Highest Rank on Wattpad: #1 - Empress (25/11/2020) #2 - Empress (27/11/2020) Bai Meihua terjebak di dunia yang sama sekali asing baginya. Ketika ia m...