The Reason ✔ [ complete ]

By giasirayuki

11.2K 1.5K 194

Jung Yunho. Aku bersumpah akan mengalahkanmu! This is the story by Vea Kim. I just republish and hope you'll... More

The Reason 02
The Reason 03
The Reason 04 (END)

The Reason 01

3.7K 423 48
By giasirayuki

KimYoonHye Vea

YUNJAE

Karena ini adalah dunia mereka. Yang lain cuma numpang!!

***

Jung Yunho... Aku bersumpah akan mengalahkanmu!!'

.

.

"Kisa chan... Keluarlah... Kau belum makan sejak kemarin!"

Hening...

Kim Jaejoong menghembuskan nafasnya sambil melihat pintu kamar putih yang terdapat hiasan bertuliskan nama 'Hishano Kisa'. Sejak kemarin pulang dari kampus, adik tirinya itu sama sekali tidak keluar kamar. Tidak menyentuh masakan Jaejoong sama sekali. Jaejoong cukup tau apa yang sebenarnya terjadi meskipun gadis itu tidak mengatakan apapun. Hanya ada satu alasan mengapa gadis itu mengurung diri di kamar.

The reason is Jung Yunho.

Laki-laki yang berkebangsaan sama dengan Jaejoong itu sejak dulu sudah menjadi musuhnya. Dari Jaejoong sekolah higschool senior hingga saat ini. Meskipun mereka sama-sama orang Korea yang tinggal di negara asing, Prancis, hal itu tetap tidak cukup untuk membuat mereka berteman.

Jung Yunho. Laki-laki itu cukup terkenal di universitas. Bukan hanya bakatnya yang pandai di biola dan otak yang jenius, ia juga memiliki wajah tampan yang terkesan manly. Membuat banyak siswi mengejar-ngejarnya. Tapi Jung Yunho adalah laki-laki yang dingin. Banyak yang menyatakan cinta kepadanya, namun hanya penolakan yang mereka dapatkan. Hal itulah yang dibenci oleh Kim Jaejoong.

Kim Jaejoong adalah orang Korea asli. Saat kecil, appanya meninggal karena penyakit kanker hati yang dideritanya. Kemudian eommanya menikah dengan orang Jepang yang kebetulan sedang bekerja di Korea. Hishano Yoichi. Dia memiliki seorang putri dari pernikahan pertamanya, Hishano Kisa. Istrinya meninggal saat melahirkan Kisa dulu. Saat Jaejoong berumur sebelas tahun, mereka pindah ke Paris karena Hishano Yoichi dipindah tugaskan di sana.

Sejak kuliah Jaejoong tinggal di flat kecil dekat kampusnya. Rumah orang tuanya berada di pinggiran kota Paris. Kemudian Kisa juga ikut tinggal bersamanya saat gadis itu kuliah di tempat yang sama dengannya. Saat itu ia masih semester lima.

Jaejoong pertama kali bertemu dengan Yunho di senior highschool. Sikap Yunho yang dingin dan tidak banyak bicara, membuatnya digilai gadis-gadis. Tapi Yunho bukan orang yang basa-basi. Ia akan mengatakan dengan jujur alasannya menolak gadis-gadis yang menyatakan cinta kepadanya. Seperti... 'Aku tidak suka gadis gendut' atau 'Aku benci gadis cerewet'.

Jaejoong sangat membenci sikap Yunho. Sebagai seorang kakak dari adik perempuan, ia cukup memahami perasaan gadis-gadis. Tidak seharusnya dia menyakiti dan membuat gadis-gadis menangis. Apalagi Yunho selalu mendapatkan juara umum di sekolah, membuat Jaejoong selalu berambisi untuk mengalahkannya. Hanya saja ia tidak menyangka, di tahun pertama Kisa masuk ke universitas yang sama dengannya, gadis itu mengaku bahwa dia telah jatuh cinta kepada seorang Jung Yunho.

Panik? Tentu saja. Jaejoong bahkan menceritakan segala keburukan Yunho -yang sebagian besar dikarangnya- kepada gadis itu. Ia hanya tidak ingin kisa mengalami nasib yang sama dengan gadis-gadis lainnya. Diantara sekian banyak laki-laki, kenapa gadis itu harus memilih Jung Yunho?! Akibatnya seperti sekarang, gadis itu semalaman mengurung diri di kamarnya. Kalau tebakannya benar, gadis itu pasti sudah mengaku pada laki-laki itu tentang perasaannya.

.

The Reason

KimYoonHye Vea

YUNJAE

.

"Come on Yunho... Apa aku tidak cukup menarik untukmu??"

Kim Jaejoong mendengus pelan melihat pemandangan yang membosankan itu. Seorang gadis Rusia berambut pirang dengan dandanan yang lebih dari kebanyakan gadis lainnya itu mendekap bukunya dengan sikap manja yang dibuat-buat di depan seorang laki-laki yang paling di benci Jaejoong.

"Aku tidak suka gadis menor!" jawab Jung Yunho dengan wajah datar.

"What? This is fashion, you know?!" protes gadis itu sebal.

"Whatever..." saut Yunho tidak perduli sambil melangkah pergi. Meninggalkan gadis yang sedang mengumpat kasar padanya.

Jaejoong berjalan di koridor itu lalu berhenti. Memotong jalan Yunho. Ditatapnya laki-laki itu dengan tajam.

"Apa?" tanya Yunho datar.

"Kau tau? Aku sangat muak padamu!" desis Jaejoong tajam.

Yunho mendengus pelan, "Bukan salahku jika aku selalu menjadi yang nomor satu dan digilai gadis-gadis."

Greep...

Jaejoong mencengkeram kerah kemeja Yunho. Ditatapnya mata musang itu dengan tajam. "Dengar Jung Yunho..." desis Jaejoong, "Aku bersumpah akan mengalahkanmu!"

"Well, aku menantikan untuk itu..."

"Kau__"

"Niichan!!"

Teriakan nyaring itu membuat Jaejoong menoleh kebelakang. Hishano Kisa sedang berlari ke arah mereka. Jaejoong melepaskan cengkeramannya begitu gadis itu tiba di depannya dengan nafas memburu.

"Sudah kuduga kau akan melakukan ini," kata gadis itu, "Ini semua tidak ada hubungannya dengan Yunho-san, okay?!"

"But..."

"Kau dengar itu?!" saut Yunho datar.

"Apapun yang dikatakannya aku tidak akan menarik kata-kataku kembali! Kalau kau tidak ingin menerima pernyataan cinta dari mereka kenapa tidak mencari kekasih saja? Kau laki-laki pecundang yang pernah kutemui!"

"Niichan sudah cukup! Ayo kita pergi!" Kisa menarik lengan Jaejoong, "I am sorry Yunho-san,"

"Jangan minta maaf padanya!!" protes Jaejoong.

"Ini bukan salahnya!" balas Kisa sambil menarik lengan laki-laki itu. Mengajaknya pergi.

"Karena dia kau mengurung diri di kamar dan tidak makan masakanku," gerutu Jaejoong.

"Sudah berkali-kali kukatakan kalau aku sedang diet! Masaklah untukmu sendiri. Kenapa kau senang sekali menyuruhku makan masakanmu?!"

"Kau tidak suka masakanku??"

"Iie... Bukan begitu..."

Yunho tersenyum tipis melihat pertengkaran kakak adik itu. Ada sorot lembut di matanya yang dingin. Hanya sekilas dan tak dapat tertangkap oleh mata.

.

The Reason

KimYoonHye Vea

YUNJAE

.

Jaejoong menatap geram pengumuman di dinding itu. Lagi-lagi nilai ujian prakteknya di bawah Yunho. Padahal ia sudah belajar dengan keras. Dengan kesal ia keluar dari kerumunan siswa yang melihat pengumuman itu. Matanya melihat Yunho yang sedang berdiri di dekat jendela sambil membaca buku dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya. Kakinya berjalan menghampiri laki-laki itu.

"Aku tidak akan gagal di ujian tulis!" katanya dengan tatapan dingin.

"Semoga berhasil," balas Yunho masih fokus pada buku yang dibacanya. Tidak menatap Jaejoong sama sekali. Membuat laki-laki itu mengeram kesal sebelum pergi.

Perpustakaan menjadi tempat Jaejoong menghabiskan waktunya. Ia jadi jarang pulang ke flat saat siang hari karena sibuk belajar. Kelemahannya adalah di bahasa asing. Meskipun sudah bertahun-tahun tinggal di Prancis, bahasa Inggris dan Prancisnya masih terkesan aneh. Apalagi bahasa Jepangnya. Kisa terpaksa berbicara bahasa Korea pada Jaejoong jika laki-laki itu tidak mengerti bahasa Jepangnya.

Meskipun Kisa pernah mengatakan bahwa Jaejoong tidak perlu memasak untuk dirinya, tetap saja rasanya aneh kalau tidak melihat masakan Jaejoong di meja makan. Bagi Kisa, kakak tirinya itu cukup unik. Dia tinggi untuk ukuran laki-laki. Memiliki bahu yang lebar. Tapi wajahnya manis. Matanya bulat seperti kelereng yang berbinar. Hidungnya mancung dengan bibir plum merah penuh. Kulitnya juga seputih susu dan halus. Kim Jaejoong bisa dikatakan cantik dan tampan dalam satu pandangan. Indah lebih tepatnya.

Kemampuan memasaknya juga tidak perlu diragukan. Laki-laki itu selalu belajar membuat masakan Korea meskipun tinggal di Prancis. Ia ingin mengingat dan mengenal tempatnya dilahirkan. Tapi ia juga jago membuat masakan Jepang dan Prancis. Tinggal bersama Jaejoong, seperti tinggal dengan ibunya. Meskipun ibu tiri, Kisa tetap menyayanginya. Well, Jaejoong sangat mirip dengan ibunya.

Kisa tau ujian akan diadakan seminggu lagi. Karena itu beberapa hari ini ia hampir tidak pernah bertemu dengan Jaejoong. Laki-laki itu berangkat pagi-pagi sekali, dan ketika sampai di flat, ia langsung mengunci diri di kamar. Gadis itu cukup mengerti untuk tidak mengganggunya.

.

.

Jaejoong merasa sangat lelah. Akhir-akhir ini ia hanya makan makanan instan dan tidak teratur. Ujian tinggal dua hari lagi, Jaejoong berusaha keras untuk itu. Ia tidak ingin kalah dari Yunho. Apapun yang terjadi. Hari sudah hampir malam tapi laki-laki itu masih ada di perpustakaan. Duduk di sudut ruangan, menyendiri. Mungkin hanya dirinya yang ada di sana.

Laki-laki itu merenggangkan otot-otot di tubuhnya agar lebih rileks. Ia menyingkirkan buku yang dibacanya lalu meletakkan kepalanya di atas kedua lengannya yang bertumpu di meja. Rasa lelah yang menyerangnya membuatnya memejamkan mata tanpa sadar. Tertidur.

Ruangan itu terasa lebih sunyi dan legang. Lalu terlihat sebuah bayangan seseorang tanpa terdengar langkah kakinya. Perlahan mendekati sosok yang tengah tertidur itu. Jung Yunho berdiri menatap Jaejoong cukup lama. Ada sebuah rahasia yang disimpannya hingga kini. Tentang laki-laki yang tidak mau kalah darinya itu. Jaejoong tidak perlu bersusah payah mengalahkan Jung Yunho karena laki-laki itu sebenarnya sudah sadar bahwa ia kalah telak dari Kim Jaejoong.

Tatapan mata musang itu melembut. Menyimpan baik-baik raut wajah itu dalam memori otaknya. Tangannya terulur merapikan poni yang menutupi sebagian dahi dan mata Jaejoong. Ia melepaskan kaca mata yang dipakainya lalu menunduk. Mengecup sudut bibir Jaejoong.

"Jaljayo..." bisiknya dengan lembut.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Yunho berbalik akan melangkah pergi. Tapi kakinya urung melangkah. Ia terdiam menatap seorang gadis yang tengah berdiri di samping rak buku. Hishano Kisa sedang menatapnya tajam.

"You're a gay..." kata Kisa memecah kebisuan mereka.

"Sekarang kau tau alasannya," jawab Yunho tenang. Ia masih ingat pernah mengatakan tidak bisa menjalin hubungan dengannya saat gadis itu menyatakan cinta beberapa hari yang lalu. Dan Yunho belum mengatakan alasan mengapa ia menolak gadis itu. Kini gadis itu sudah mendapatkan jawabannya.

"Dan kau menyukai kakakku..." tambah gadis itu.

"Sejak pertama kali aku bertemu dengannya."

Kisa menatap terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka. Dan tidak pernah membayangkannya sedikitpun. Matanya mengikuti sosok laki-laki yang sedang berjalan menghampirinya itu.

"Apa kau keberatan?" tanya Yunho setelah berada di hadapan gadis itu.

"Well... Ini sangat mengejutkan. Tapi... Aku lega sudah mendapatkan alasannya. Kau tau, aku sering berfikir apakah aku cerewet, gemuk, sombong, atau seperti semua alasan yang kau katakan pada mereka."

Yunho tersenyum mendengarnya, "Kau tidak seperti mereka. Hanya saja aku yang berbeda."

"Dan bahkan sekarang kau tersenyum kepadaku," Kisa mendesah pelan, "Tidak ada gunanya menghalangimu. Kau tau...? Mungkin Niichan juga sama sepertimu."

Yunho mengerjap pelan. Apakah gadis di depannya ini serius? Jaejoong is a gay?

"Kalau kau mau membuktikannya, tentu saja," tambah gadis itu sambil tersenyum.

"Aku harus menunggu untuk itu. Akan ada saatnya," ucap Yunho, "Aku harus pergi sekarng. Sampai jumpa!"

"Mm,"

.

The Reason

KimYoonHye Vea

YUNJAE

.

Kim Jaejoong menatap pengumuman itu dengan diam. Namanya ada di urutan pertama. Tapi nama Jung Yunho lenyap. Tidak ada dalam daftar itu.

'Kudengar Yunho pindah ke Korea sehari sebelum ujian. Omoudeto gozaimasu (selamat), kau menang sekarang Niichan...'

Tangan itu terkepal. Melihat namanya pada urutan pertama tidak membuat Jaejoong merasa puas. Ia masih belum mengalahkan Jung Yunho. Tapi... Kenapa laki-laki itu tiba-tiba saja pindah...? Setidaknya hal itu cukup bagus. Ia tidak akan pernah melihat gadis-gadis menangis karena ulah Yunho lagi. Termasuk Kisa.

.

.

Five month latter...

"Kita harus kembali ke Korea?"

"Sumimasen (maaf) perusahaan di Korea membutuhkanku kembali. Kita harus kembali ke sana dalam minggu ini."

"Bagaimana? Apa kalian akan tetap di sini? Aku berharap kalian akan ikut kami kembali ke Korea..." wanita cantik itu mendesah pelan, menatap putra putrinya.

"Niichan, bagaimana denganmu? Kau sudah semester enam, apa kau akan ikut pindah?" tanya Kisa.

"Aku akan ikut..."

Gadis itu menatap terkejut. Jaejoong menjawab tanpa ragu. Apakah mungkin karena hal itu...? Kisa cukup tau Jaejoong tidak akan meninggalkan apa yang sudah dicapainya kalau bukan untuk satu hal. The reason is Jung Yunho. Sesuatu yang belum dicapainya adalah mengalahkan Jung Yunho.

"Kalau begitu aku akan tinggal di sini..." senyum gadis itu.

"Kisa chan..." semua menatap gadis yang tengah tersenyum itu.

"Otousan, biarkan aku tetap di sini. Setelah lulus, aku akan kembali ke Korea. Bolehkah?"

"Apa kau yakin?" tanya pria itu.

"Kalau begitu biar Jaejoong juga menemanimu, dia tidak perlu kembali ke Korea," tambah eomma Kim.

"Iie... Tidak perlu okaasan. Biarkan Niichan kembali ke korea. Ada yang harus dilakukannya."

Jaejoong menatap gadis di sebelahnya itu sedikit terkejut. Ia tidak tau kalau ternyata Kisa lebih paham dari yang dikiranya. Memang ada yang harus Jaejoong lakukan di sana. Ia akan membuktikan pada laki-laki itu bahwa Jaejoong mampu mengalahkannya.

.

The Reason

KimYoonHye Vea

YUNJAE

.

Laki-laki bermata bulat itu berdiri di depan gerbang sambil menatap bangunan besar di depannya. Tampak mahasiswa yang berlalu-lalang masuk atau keluar dari gerbang itu. Seoul Art University adalah universitas di Korea yang dipilihnya. Juga universitas tempat Yunho berada. Ini adalah hari pertamanya, dan Jaejoong tidak sabar dengan apa yang akan terjadi.

Meskipun system pengajaran di Korea sedikit berbeda dari di Prancis, Jaejoong masih bisa mengikutinya dengan mengagumkan. Ia langsung menjadi pusat perhatian siswa-siswa lain dan dosen. Hal itu sudah biasa untuknya. Ia selalu terlihat good looking dan pintar. Tidak ada yang tidak menyukainya. Seperti saat ini ketika ia sedang duduk di salah satu kursi cafeteria. Ia akan terlihat mencolok di sana dengan penampilan menawannya. Membuat seluruh isi kantin mencuri-curi pandang padanya.

"Anyeong, Jae! Park Yoochun imnida, boleh aku duduk di sini?"

"Tentu!"

Laki-laki bersuara husky itu meletakkan nampan makan siangnya di atas meja lalu duduk di hadapan Jaejoong, "Aku devisi vocal tingkat enam, kau?"

"Devisi piano, tingkat enam."

"Kudengar kau pindahan dari Prancis, apa kau juga mengenal Jung Yunho?"

Jaejoong menghentikan makannya lalu menatap Yoochun yang saat ini sibuk makan, "Kau tau dia?"

"Tentu saja. Dia langsung menjadi populer di sini sejak hari pertama kepindahannya. Kau tau, permainan pianonya sangat mengagumkan. Dia bukan hanya menguasai piano, tapi juga biola dan beberapa alat musik lainnya. Membuat semua gadis di sini menggilainya."

Trakk

Jaejoong meletakkan sumpitnya dengan kasar. Ia sudah tau hal ini sebelumnya tetapi kenapa rasanya tetap menyebalkan?

"Yunho oppa!!"

"Kyaa... Dia makan di sini!!"

"Omo, dia tampan sekali!!"

Jaejoong menatap sekelilingnya dengan bingung mendengar suara ribut itu. Mata doenya menajam saat menangkap sosok yang sudah lama tidak dilihatnya itu berjalan dengan santai menghampiri salah satu bangku kosong. Penampilan Yunho sedikit berbeda. Laki-laki itu memanjangkan rambutnya dan dipotong rapi seperti style rambut Korean kebanyakan, juga mewarnainya menjadi dark brown lembut. Membuatnya terlihat dewasa.

"Kau bisa melihatnya sendiri," saut Yoochun masih fokus pada makanannya.

"Oppa... Boleh aku makan denganmu?" seorang gadis manis berambut gelombang berdiri di depan Yunho dengan wajah malu-malu.

Jaejoong memutar bola matanya. Pasti gadis itu sebentar lagi akan mengalami nasib pahit. Sayang sekali, padahal dia cantik. Jika itu Jaejoong, ia pasti tidak akan menolaknya. Tapi jung Yunho bukanlah dirinya yang baik hati. Laki-laki itu sangat sadis. Jadi kenapa gadis itu masih nekad untuk mendekati Yunho?!

"Tentu saja. Duduklah, Yoon Hye ssi," senyum Yunho.

Mata Jaejoong melotot melihatnya. Tanpa sadar ia langsung berdiri dari kursinya menimbulkan bunyi deritan keras. Membuat Yoochun menatapnya heran. Tanpa berfikir, Jaejoong melangkah dengan cepat menghampiri Yunho.

Namja tampan itu mengerutkan alisnya saat seseorang berdiri di samping mejanya. Ia mengangkat wajah lalu menatap orang itu. Mata musangnya sedikit terkejut melihat siapa yang ada di sana.

"Kim Jaejoong?"

"Apa rencanamu?" Tanya Jaejoong ketus.

"Mwo?"

"Kau membiarkannya duduk bersamamu!!" seru Jaejoong tidak sabar.

"Apa ada yang salah?" tanya Yunho bingung.

"Tentu saja salah!! Kau adalah makhluk sadis yang tidak berperasaan kepada wanita? Sudah tidak terhitung wanita yang kau sakiti saat di Prancis, lalu kenapa kau sekarang menjadi baik kepada mereka? Apa yang kau rencanakan??" seru Jaejoong sambil menunjuk-nunjuk wajah Yunho.

Yunho tertawa geli melihatnya. Ah... Kim Jaejoong tetaplah sama, tidak berubah sedikitpun. Tetap menggemaskan dan lucu. Membuat Yunho menahan dirinya untuk tidak memeluk dan mencium pipi itu saat ini juga.

"Itu karena aku tidak suka wanita asing," jawab Yunho tenang.

"Termasuk adikku???" sembur Jaejoong.

"Adikmu jelas tau apa alasanku, kau bisa menanyakan kepadanya kenapa aku tidak bisa membalas perasaannya. Aku yakin dia akan berbalik memarahimu."

"Mwo?" Jaejoong melebarkan matanya, "YAA!! Sebenarnya apa rencanamu? Aku tidak akan percaya pada kata-katamu! Lihat saja, aku pasti akan mengalahkanmu!! Hidupmu tidak akan tenang Jung Yunho! Kau akan tau nanti!!" seru Jaejoong-lagi-sebelum namja itu berjalan keluar cafeteria.

Yunho masih mengikutinya dengan tatapan lembutnya. Tatapan penuh rindu. Jadi Jaejoong pindah ke universitas ini? Kenapa?

The reason is Jung Yunho.

.

The Reason

KimYoonHye Vea

YUNJAE

To be continue

Continue Reading

You'll Also Like

529K 6.9K 15
disini boleh req sesuka hati. SEMUA BAB ISINYA🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 JANGAN HARAP SUCI KALO UDAH MAMPIR DISINI
341K 2.8K 18
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca
88K 7.5K 33
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...
335K 9.6K 64
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.