Stagnant in You • Chanyeol pa...

By imyourforia

65.9K 7.7K 413

Bercerita tentang kisah cinta yang belum usai (PRIVATE START IN PART 4-END. Di sarankan untuk follow terlebih... More

Prologue
1. A Sense of Sadness
2. Driving Me Crazy
3. Meet Him
4. Meet Him pt 2
5. Start to Forget
6. Filled My Mind
7. Promise
8. Make Decision
9. Will be Back
10. Amarah
11. Rahasia
12. Egois
13. Impian
14. Pertaruhan
Klarifikasi
16. Side Story (EXTRA)
17. Last
Comeback, Book 2 publish jangan ?
Catatan Jari
Kabar Buruk !
Hiatus, Jangan?

15. Keputusan Menyakitkan

2.4K 348 29
By imyourforia

Nihan mematut dirinya di depan cermin seraya menghembuskan nafasnya perlahan, dipandanginya wajahnya yang terlihat pucat, tak ada rona merah di pipinya. Ia sebenarnya menyesal, sangat menyesal dengan keputusan yang telah ia ambil. Keputusan dimana ia dengan mau tidak  mau ambil bagian dalam pernikahan pria yang di cintainya itu, demi pria yang sejak beberapa tahun yang lalu mencintainya. Ini semua Nihan lakukan demi Xi Luhan.

Miris. Itulah kata yang tepat menggambarkan bagaimana Nihan saat ini. bagaimana wanita itu secara tidak langsung menghancurkan perasaannya lagi dan lagi, dengan menjadi bridemaid di pernikahan Pria brengsek yang ia cintai, Park Chanyeol.

Saat ini, Nihan mengenakan dress berenda berwarna abu perak, sedangkan rambut panjangnya dibiarkan tergerai dengan  mahkota bunga sebagai penghias di atas kepalanya. Di tangannya sudah ada buketan bunga yang akan ia berikan pada pengantin wanita.

Suara ketukan pintu membuatnya menoleh. Suara feminim, milik Tiffany sang Wedding Organizer.

"Nihan, acara pernikahan akan di mulai sebentar lagi. jadi, bersiaplah." Nihan menghela nafasnya sejenak dan kembali meneliti penampilannya.

Ini waktunya untukmu belajar dengan benar untuk bisa melepaskan dirinnya, Nihan gumam Nihan pada pantulan dirinya di cermin.

Usai mengatakan itu, Nihan akhirnya keluar dari ruangannya dan memasuki ruangan lain dimana mempelai wanita berada yang jaraknya tidak jauh dari ruangannya.

Saat melewati lorong kosong untuk menuju ruangan Seohyun, tiba-tiba dari arah samping seseorang menarik lengan Nihan hingga membuat wanita itu terhuyung hingga menabrak dada bidang seseorang itu. Nihan mendongak untuk melihat siapakah gerangan seseorang itu. bola mata Nihan seketika membulat sempurna saat mendapati jika seseorang itu adalah Park Chanyeol.

"Chan...," gumam Nihan memanggil, tanpa sadar.

Sedangkan pria itu kini menatapnya dengan sebuah tatapan yang tak bisa di artikan. Lengan atas Nihan di cengkramnya dengan kuat.

Suara Nihan tercekat, "Apa yang kau lakukan, Park! Kau tidak seharusnnya—"

"Ayo, kita melarikan diri," seketika Nihan membeku di tempatnya kala pria itu mengatakan itu dengan suara seraknya.

Apa Nihan tidak salah dengar? Apa yang pria itu katakan tadi? Melarikan diri? Apa maksudnya itu.

"Ayo, kita melarikan diri, Nihan. kita bisa pergi kemanapun yang kau inginkan lalu kita bisa menikah disana," ujar pria itu lagi, lirih.

Mendengar untaian kata yang meluncur dari bibir tebal pria itu, entah kenapa Nihan merasa muak. Ia  Muak dengan sikap dan tingkah pria yang ada di hadapannya itu. Apa pria itu menganggapnya sebagai layang-layang yang dapat ia tarik lalu ulur.

"Apa kau gila! Bagaimana bisa kau mengajakku melarikan diri di hari pernikahanmu, Park Chanyeol!" tolak Nihan lancang, "Jangan kau pikir aku dengan suka rela mengikuti segala kemauanmu. Hanya karena aku mencintaimu,"

Chanyeol menarik nafas dalam sambil menatap dalam mata Nihan sebelum berucap, "Aku tahu aku gila. Aku tahu bahwa aku juga berengsek, Nihan. Aku rela jika kau menyumpahiku dengan ribuan sumpah serapah seumur hidupku asal kau tetap berada di sampingku. Jadi, aku mohon ikutlah denganku. Ayo kita pergi dari sini dan memulai semuanya dari awal."

Deru nafas Nihan berubah menjadi tidak beraturan karena mendengar permintaan pria yang berdiri kokoh dengan balutan jas pengantin lengkap. Nihan memandang tak percaya pada Chanyeol.

"Kegilaan apalagi yang kau lakukan, Park! Apa kau tidak tahu malu? Kau ingin mengajakku melarikan diri dan meninggalkan semua perjuanganku selama ini? kau tidak sadar dengan apa yang pernah kau perbuat padaku? Kau membuangku, Park. MEMBUANGKU!" kata Nihan, emosi.

"Aku lelah, Park. Aku lelah dengan segala perbuatanmu padaku selama ini. kau lupa? Kau sudah membuangku tiga tahun yang lalu, kau meninggalkanku demi wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrimu, kau juga selalu bertingkah seolah dirimu mencintaiku padahal tidak, semua tentang dirimu begitu menyesakkan, dan aku ingin mengakhirinya hari ini! " tambah Nihan.

Chanyeol menggeleng, "Tidak. Kau tidak boleh mengakhiri ini, bahkan kita belum memulainya, Nihan."

"Kenapa? Kenapa aku tak bisa mengakhirinya, HAH?!—"

"KARENA SAAT INI AKU SUDAH MENCINTAIMU, HAN!" mendengar itu, Nihan tersentak.

"Aku mencintaimu, Nihan. Sangat. Apa kau tahu, dadaku terasa begitu sesak saat melihat dirimu berdekatan dengan Luhan. itu terasa begitu menyakitkan,"

"Oh ya?" Nihan tak percaya, "Kalau begitu buktikan padaku, Park. Buktikan jika kau memang benar-benar mencintaiku,"

"Baiklah. Aku akan membuktikannya padamu. Kau ingin pembuktian seperti apa? Apa kau ingin aku mengatakan bahwa aku membatalkan pernikahan ini dihadapan semua orang?"

"Bukan.  Bukan itu yang aku inginkan darimu melainkan aku ingin kau tetap menjalankan pernikahanmu ini dengan Seohyun," pegangan Chanyeol seketika mengendur.

Pria itu memandang tidak percaya pada Nihan, "Apa maksudmu, Han?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas. Aku ingin kau melanjutkan pernikahanmu dengan Seohyun,"

"kau—,"

"Kau bilang kau akan membuktikan cintamu padaku kan? Jadi buktikan itu dengan kau tetap menikah dengan Seohyun,"

"Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, Han. Apa kau sedang menghukumku saat ini?"

"Terserah kau ingin menyebutnya dengan apa. Tapi, jika kau memang mencintaiku maka buktikan!"

"Nihan,"

"Buktikan padaku, Park."

Rahang Chanyeol mengeras, pria itu bahkan kini mengepalkan tangannya.

"Baiklah. Aku akan melakukannya, demi dirimu. Dan jangan salahkan aku, jika kau akan menyesalinya." Ujar Chanyeol sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Nihan disana, dengan kebodohan yang dilakukannya lagi dan lagi.

Sedangkan Nihan, wanita itu hanya memandang nanar punggung Chanyeol yang semakin menjauh itu.

Aku juga berharap bahwa aku tidak akan menyesalinya, Chan. Aku hanya tidak ingin kau meninggalkan Seohyun beserta calon buah hati kalian. Aku juga tidak ingin menyakiti Luhan hanya untuk kebahagiaanku, gumam Nihan dalam hati.

.

.

.

.

.

"Dengan ini, aku nyatakan bahwa kalian berdua telah sah menjadi suami dan istri!" ujar sang penghulu sontak membuat semua orang bersorak senang.

Sedangkan di sudut lain, Nihan terus mencoba untuk meneguhkan dirinya agar bertahan untuk tidak menyesali keputusannya. Dan kini, di balik meja bundar khusus tamu undangan, Nihan menahan gejolak keinginannya untuk melarikan dirinya dari sana.

Joon Myeon, Irene dan kedua orang tuanya menatap Nihan khawatir. Takut jika wanita itu akan runtuh. Bahkan Ny. Kim kini menggenggam kuat tangan Nihan, berusaha menyalurkan kekuatan pada putrinya itu.

"Nihan,"

"Aku tak apa. Kalian tenang saja, hmm"

Mereka disana hanya bisa menghela nafas berat. Nihan lagi-lagi menutupi perasaannya dengan berbohong.
Namun semua pertahanan Nihan seketika hancur kala mendengar sorakan para tamu undangan. Nihan menoleh kearah Chanyeol.

"CIUM. CIUM. CIUM!" orang-orang bersorak.

Chanyeol yang ada di depan sana sejenak bertukar pandang pada Nihan sebelum akhirnya mencium Seohyun. Nihan sontak mengalihkan pandangannya dari pasangan suami-istri itu lalu berdiri dari duduknya dan melangkah meninggalkan altar pernikahan dengan  tergesa-gesa.

Joon Myeon yang ada disana segera mengejar adiknya itu. beberapa kali, Joon Myeon memanggil adiknya itu, hingga membuat suara gaduh yang mampu mengalihkan perhatian mereka.

Sedangkan Chanyeol yang ada di depan sana hanya bisa menatap nanar Nihan yang ia yakini tengah menyesali keputusan yang mereka ambil. Keputusan dimana keduanya memilih untuk mengambil jalan menyakitkan.

.

.

.

.

.

Joon Myeon kini tengah mengejar mobil Nihan yang berada cukup jauh dari penglihatannya. tak pernah terkira bagi Joon Myeon bahwa adiknya akan begitu kesetanan saat memacu mobilnya disaat perasaan kalut menyertai wanita itu.

Joon Myeon berkali-kali mengumpat kala ia mengalami kesulitan untuk menyalip beberapa mobil yang cukup menghambat dirinya dalam melakukan kejar-kejaran dengan adiknya itu. Namun, saat sudah melewati beberapa halangan Joon Myeon di kejutkan dengan pemandangan mengerikan.

Dari jarak beberapa meter, Joon Myeon melihat dengan jelas bagaimana truk besar menghantam mobil yang di tumpangi Nihan dari arah samping hingga membuat mobil itu terpental cukup jauh. Joon Myeon mengerem mendadak mobilnya, terlalu terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Nihan!" seru Joon Myeon.

Dengan tubuh yang bergetar hebat, serta air mata yang  mengalir deras, Joon Myeon keluar dari mobilnya dan berlari kearah mobil Nihan. Disana, ia sudah di suguhkan pemandangan mengerikan dimana hampir  sebagian mobil rusak. Bagian kap mobilnya yang tak terbentuk, kaca mobil yang seluruhnya pecah dan Nihan yang berdarah disana.

"Nihan!" Joon Myeon menyentuh pipi adiknya yang sudah berlumuran darah itu.

"Nihan. Bertahanlah," gumam Joon Myeon.

Dengan kesadaran yang tersisa Nihan bergumam.

"Oppa—" kemudian setelahnya Nihan sudah tidak sadarkan diri disana.

"NIHAN—,"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tamat.

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 281 21
Suga dan Taehyung adalah saudara tiri, Suga begitu membenci Taehyung tapi mereka terpaksa hidup berdampingan. Akankah persaudaraan mereka akan menjad...
15.8K 1.7K 42
Berbagai macam halangan dan rintangan, perjuangan Krystalia dan Kaizan untuk bersatu. "Kenapa lo datang engga tepat banget sih kai?" - Krystalia. p...
178K 8.7K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
277K 21.7K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...