BRIDE (End)

By justcallmegege_

21.1K 2.2K 350

[Kris x Tao | Boy x Boy | Yaoi ] ↭ Tao selalu takut jika malam tiba, jika gelap meraja dan jika tak ada satu... More

Voice
Shadow
Terrors (with warning inside!)
Quid
Deine [A]
Deine [B]

La Mariée (epilogue)

1.4K 202 54
By justcallmegege_

Tak terhitung, karena waktu bukan lagi bagian dari hidupnya. Seperti membeku di dalam ruang hampa udara, semuanya sama seperti sedia kala seperti tidak ada yang berubah.

Memahami jika kegelapan bukanlah hal yang benar-benar buruk jika akhirnya membuat rasa nyaman yang hingga tidak ingin ditinggalkan. Bagaimana kegelapan melayani dengan baik, tak lagi membuatnya takut.

Suasana sepi bukanlah masalah, kabut tipis yang menyelemuti setiap mata memandang tak lagi mengerikan. Dan karena sang waktu tidak lagi berteman dengan dirinya, maka dia tidak tahu sudah berapa lama dia berada di sana.

Tidak ada perubahan. Karena siang dan malam juga tak menguasai. Seperti tak ada kehidupan, tapi dia hidup, meski tak bernafas.

Kelopak matanya mengerjap, meski refleksi di pupil mata hitamnya yang indah hanya membias kabut tipis yang menyelimuti. Udara tidak dingin, tidak juga hangat, dan Tao tidak pernah memikirkan harus melakukan sesuatu untuk mengisi kegiatan.

Karena tidak ada yang bisa dilakukannya di dalam Dunia yang sepenuhnya milik Kris.

Begitu pula dirinya.

"Sudah bangun?" suara sedikit serak yang dalam menyapa lembut kedua telinganya.

Tao berdiri di dekat jendela yang terbuka, menoleh saat sosok tinggi tampan berambut keemasan berjalan mendekat tanpa suara. Mempertemukan gelap yang hangat dan merah yang membara.

Tangan besar yang pucat menyentuh helai hitam Tao yang jatuh hingga ke dahi, menyibaknya ke belakang dan mendaratkan sebuah ciuman di dahi. Tao menutup matanya, satu tangannya terbiasa berpegangan pada Kris, meremas kecil pakaian laki-laki itu saat kecupan masih berlangsung.

Wajah tampannya masih sama, seperti saat pertama kali Tao melihatnya dulu. Masih terlihat kejam, misterius, dingin dan juga mempesona. Karena dia iblis.

Bibir mungilnya tersenyum, warna kemerahan yang segar, kemudian melingkarkan kedua tangannya di pinggang Kris, saat laki-laki itu merengkuh tubuhnya ke dalam pelukan erat yang mutlak.

"Ada apa? Tao yang tersenyum sangatlah jarang terjadi sejak ada di sini" berusaha melihat wajah si manis, satu tangan Kris mengusap pelan kepala Tao. Kemudian memberi kecupan-kecupan kecil bertubi-tubi di sana, selagi tangannya yang lain melingkar sempurna di pinggang kecil si manis.

"Aku hanya berpikir, jika saja kau muncul di hadapan ku tanpa membuatku takut dulu, aku tidak akan membuatnya jadi lama. Aku akan ikut denganmu lebih cepat" senyumnya berubah jadi seringai geli saat mengingatnya.

"Aku sangat menyukai wajah menangismu"

"Kau memang iblis"

Kris memang sangat jarang tersenyum, tapi sikapnya yang sangat memuliakan Tao berhasil melumerkan sifat pemuda manis itu. Keinginan Tao adalah segalanya, karena itulah dia mengubah Dunia tempat tinggalnya sesuai dengan yang diinginkan pengantinnya. Tentu Kris tak mau membuat pengantin cantiknya terus ketakutan.

"Seperti Hades dan Persephone" Tao menggumam.

Kris hanya memeluknya erat.

"Aku tidak menyangka jika diinginkan dan dicintai oleh seorang iblis terasa sebaik ini"

Menyembunyikan wajahnya di bahu Kris, tapi tangan laki-laki itu meraih dagunya untuk mendongakkan kepala, menatap ke dalam mata masing-masing.

"Jika Dunia tidak mencintaimu, maka ada kegelapan yang siap menyambut cahayanya"

Tao tersenyum tipis yang kemudian hilang terbungkam bibir pucat Kris. Sang iblis selalu bisa menjerat lebih dalam lagi dan lagi, menawarkan secangkir madu yang manis dan tak pernah habis. Membuai yang menjadi keinginannya agar lebih dalam terjatuh, dan saat itu tiba, sang iblis telah memiliki segalanya.

Rumahnya, kekuasaannya, dan Cinta terlarangnya.

Diantara dua bibir yang bertautan, Kris menyisipkan satu tangan yang semula melingkari pinggang Tao, ke dalam pakaian tipis yang dikenakan si manis itu, membelai punggungnya.

Tao membuka matanya saat tautan bibir mereka usai, Kris menyatukan dahi mereka selagi lengan kekar laki-laki itu kembali pada tempatnya, di pinggang Tao. Sementara Tao mengulurkan tangannya, menyentuh kedua sisi wajah Kris. Tidak ada suara, hanya keheningan.

Hal yang Tao sukai setelah hatinya telah diluluhkan.

Dan hal yang semakin disukai Kris setelah Tao berada di sisinya. Menjadi miliknya.

"Aku ada urusan setelah ini, kau mau ikut?"

Membuka matanya segera, Tao bertanya. "Kemana?"

"Aku harus turun, ikut?"

"Boleh?"

"Tentu saja. Siapa yang akan mengambilmu dariku? Bahkan kau sendiri tidak bisa lari dariku, Taozi"








"Ini aneh" suara Baekhyun yang tidak terlalu keras sanggup mengalihkan perhatian keempat temannya di dalam club yang super berisik. Mereka asik membicarakan sesuatu sebelum si mungil itu tiba-tiba berceletuk.

"Kenapa kita selalu menyisakan satu tempat kosong saat sedang berkumpul? Aku selalu bertanya-tanya selama ini, dan sekarang aku tidak bisa menahannya lagi" gelas bir yang ada di genggamannya tersisa sedikit dan dia memilih untuk mengabaikannya.

Sehun menoleh ke samping kirinya, tempat kosong yang dimaksud oleh seniornya yang mungil. "Aku juga tidak tahu hyung"

Luhan menyesap Screwdriver miliknya, sambil menopang dagu, kemudian ia memperhatikan isi gelasnya yang tersisa separuh. Melirik ke arah tempat kosong di samping Sehun, ia terlihat sedang mencoba mengingat-ingat.

"Bukankah kita selalu melakukan hal ini saat berkumpul? Aku lupa mulai kapan kita melakukan kebiasaan ini" ucapnya mengangkat bahu.

Chanyeol melipat tangannya di dada, menyandarkan punggungnya selagi ia mulai berpikir tentang 'kebiasaan menyisakan tempat kosong' ketika mereka berlima sedang berkumpul. Meski seharusnya mereka bersenang-senang di club itu, dan bukannya memikirkan sesuatu yang bahkan mereka sendiri tidak bisa mengingatnya.

"Aku merasa ada yang kurang. Seperti seseorang akan datang dan bergabung dengan kita" ujarnya menerawang. Lay menganggukkan kepalanya kecil, setuju.

"Apa kita melupakan seseorang? Karena aku merasa ada yang hilang setiap harinya"

Baekhyun menggelengkan kepalanya, menatap sahabatnya bergantian. "Kita berlima di sini. Aku, Chanyeol, Luhan-hyung, Sehun, dan Yixing. Kita semua di sini"

"Bukankah ini aneh?"  Luhan menoleh pada Baekhyun, dan si mungil itu juga menatap ke arahnya. "Kita tidak kekurangan satu orang pun, tapi kita selalu merasa ada sesuatu yang hilang. Seperti kita melupakan sesuatu yang kita tidak tahu apa"

Sehun menyambar gelas miliknya di meja, menegak isinya yang tersisa sedikit sampai kosong, kemudian mengisi gelasnya lagi dengan cairan yang sama. Tapi saat dia mendongakkan wajah hendak menegak minumannya kembali, kedua matanya tak sengaja melihat siluet seseorang di lantai atas yang berdiri di dekat pagar pembatas.

Sehun menurunkan gelasnya, memperhatikan orang asing yang berada di area VIP itu. Dia tidak mengenalnya, tapi entah kenapa dia merasa pernah melihatnya, tapi dia tidak tahu di mana.

Seorang wanita, tampak seusianya, berambut hitam panjang, wajahnya kecil, bermata indah dan bibirnya....itu bibir yang dia kenal. Tapi siapa?

"Ada apa Hun-ah?" Luhan penasaran karena Sehun tak kunjung merespon. Dia pun mengikuti arah pandangan Sehun di lantai 2 dan melihat seorang wanita cantik berpakaian hitam.

"Apa yang kalian lihat sih?" tiga orang lainnya mau tak mau ikut penasaran, kemudian mendongakkan kepala.

Diantara hingar bingar club, kadar kepekaan seseorang akan berkurang. Tapi tidak dengannya, wanita cantik yang berdiri di dekat pagar pembatas lantai 2 itu menemukan sekelompok pemuda di lantai bawah yang menatap ke arahnya.

Pupil gelapnya melebar terkejut, tapi tidak dengan wajah manisnya yang pucat. Pegangan tangannya pada pagar menguat, dan sentuhan di pinggangnya membuatnya menoleh terkejut.

"Kris..." kecemasan membayangi mutiara kembarnya. Laki-laki tampan yang berdiri di sampingnya memeluk pinggangnya dengan satu tangan.

Kris tahu kemana arah pandangan Tao, dan dia tidak perlu menatap ke arah yang sama. Dia hanya menatap wajah pemudanya lekat.

"A-apa mereka mengenali ku?" Tao menggigit bibir.

"Tidak. Lihatlah ke belakang" Kris menyahut tenang.

Dahinya berkerut, tapi Tao tetap melakukannya, menoleh ke belakang punggungnya, pada cermin besar yang menghiasi sepanjang dinding ruangan yang mereka tempati, tepat di belakang sederet sofa berwarna merah untuk melihat bayangannya.

Terkejut untuk yang kedua kalinya melihat refleksi bayangan dirinya di cermin. Tao meraba pipinya, kebingungan sekaligus kaget ia mengalihkan tatapannya pada Kris.

"Ke-kenapa di cermin itu aku jadiㅡ"

Kris menempelkan sisi kepalanya di kepala Tao, memeluk pinggangnya yang kecil dengan satu tangan.

Tao menjadi sangat cantik di cermin. Rambut pendeknya jadi panjang, indah tergerai di punggug, pakaiannya berubah menjadi gaun pendek tanpa lengan, riasan menghias wajah manisnya, dan hal itu membuatnya sedikit ketakutan.

"Kau sudah tidak hidup lagi di dunia ini, Taozi. Itu artinya orang-orang yang memiliki hubungan denganmu sebelumnya, akan dihilangkan ingatannya tentangmu. Dan mereka tidak mengenalmu, saat inipun mereka bukan melihat seorang laki-laki bernama Huang Zi Tao, melainkan seorang wanita cantik berambut panjang"

"Kenapa begitu?"

Kris mengangkat kepalanya, menatap Tao yang masih bertanya-tanya. "Karena kau tidak lagi di dunia ini. Kau sudah menjadi milikku. Dan aku yang menentukan apa yang harus ku lakukan untukmu dan apa yang tidak"

Tao mengangguk kecil, menyadari perubahan suara Kris, dia tidak mau membuat laki-laki itu marah. Lagipula memang benar, dirinya sudah tidak lagi hidup di dunia ini.

Masih memperhatikan bayangannya di cermin, dan Tao menyadari jika beberapa orang yang ada di ruangan itu juga memiliki bayangan yang berbeda. Orang-orang yang dikatakan Kris sebagai 'rekan kerja'nya. Kepalanya tertoleh cepat pada laki-laki itu dengan kerutan yang kembali menghiasi dahinya.

"Mereka juga?" anggukan kecil diterimanya sebagai jawaban. "Jadi mereka sama seperti kita?" Tao memelankan suaranya.

Kris mengusap kepala Tao, "Ya, kau pasti pernah mendengar jika Tuhan mengutus para iblis untuk menggoda manusia, bekerja menjerumuskan mereka"

"Dan kau juga melakukan pekerjaan itu?"

"Tidak. Aku rajanya, kenapa aku harus bekerja?"

"Lalu kenapa kita datang kemari?"

"Iblis juga menyukai dunia kelam milik manusia, Taozi. Dan pekerjaan mereka sangat menyenangkan"

Bibir mungil unik itu membulat kecil.

Merengkuh tubuh semampai Tao ke dalam pelukannya, dan si manis balas melingkarkan tangannya di pinggang tebal Kris. Di balik bahu laki-laki itu, Tao masih melihat kelima sahabatnya menempati salah satu meja di lantai bawah, mencuri pandang ke arahnya.

Disatu sisi dirinya senang melihat kelima sahabatnya baik-baik saja, di sisi lain dia juga sedih karena tidak bisa menyapa mereka.

Tapi tak apa, selagi mereka baik-baik saja, itu sudah cukup untuknya. Kris tidak akan melanggar janjinya, dia percaya.

"Pasangan yang serasi, wanita itu sangat cantik" celetuk Yixing. Masih memperhatikan sepasang laki-laki dan wanita yang kini berpelukan di dekat pagar pembatas.

"Dia seperti model" ini Baekhyun.

"Entahlah, aku merasa mengenalnya, tapi aku tidak ingat" Luhan menggumam.

"Aku juga hyung" Sehun yang menimpali.

Luhan menggali ingatannya, namun sayang dia tak bisa mengingat apapun, tidak ada ingatan tentang sosok wanita itu. Yixing merasa sedikit kecewa saat sepasang kekasih? Mereka berpelukanㅡ itu beranjak dari dekat pagar dan tak lagi terjangkau kedua matanya.

"Ini malam teraneh yang pernah ku alami" kata Baekhyun menghela nafas.

Keempat sahabatnya yang lain tidak memberikan respon, seperti tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Apapun yang mereka lupakan, apapun itu, mereka berharap jika hal itu bukanlah sesuatu yang buruk.









.
.

End

.
.










Beneran tamat. Sampai ketemu di ff yang lain! 😘

Regards, Skylar
09/03/2018

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
5.9K 444 21
Aku melihatnya, kau adalah seorang pembunuh. This story based on movie "Recalled" Plottwist ⚠️ BxB Angst⚠️ Mingyu x Wonwoo ⚠️Sorry banyak typo
107K 10.4K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
45.9K 4.2K 11
Byun Baekhyun yang selalu di bully disekolah dan Chanyeol yang selalu menolongnya, tapi siapa sangka kalau semua itu hanyalah sandiwara? WARN! YAOI/B...