love letter ;;meanie ✔

Oleh jidatjunhui

10.5K 1.6K 76

"I would love to found a love letter tucked in this book, with my name on the envelope and the name of my thi... Lebih Banyak

prolog.
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]

epilog.

1.7K 248 28
Oleh jidatjunhui

Wonwoo keluar mengenakan sweater berwarna kuning kebesaran dan celana jeans pendek selutut. Kakinya dibalut dengan sepatu Adidas putih dengan kaus kaki semata kaki. Hari Minggu yang cerah, Wonwoo mengiyakan ajakan Mr. Kim untuk berkencan.

Astaga, memikirkannya saja Wonwoo bisa gila. Mimpi apa ia seminggu ini sampai Mr. Kim akhirnya melihat ke arahnya dan mengajaknya untuk jalan bersama. Wonwoo masih berharap ini bukanlah mimpi belaka. Walaupun ini mimpi, ia harap jangan ada orang yang membangunkannya sampai klimaks terindah dari mimpi ini ia gapai.

Tapi, mustahil bila ia mimpi seindah ini. Ini tampak begitu nyata, karena pada kenyataannya, ia memang tidak sedang tidur. Wonwoo tak kuasa menahan senyum bahagianya sepanjang perjalanan menuju kafe yang tak jauh dari sekolahnya.

Ya, tempat pertemuan pertamanya di luar jam sekolah dengan guru Bahasa Inggris kesayangannya.

Jauh di ujung sana, Wonwoo sudah mendapati sosok jangkung Mr. Kim yang sedang berdiri bersandar pada dinding kafe sebelum akhirnya mata mereka bertemu.

Pipi Wonwoo merona, saat Mr. Kim menyapanya dengan senyum gigi taring khas miliknya. Akhir-akhir ini Wonwoo merutuki dirinya yang mudah malu seperti seorang gadis yang dimabuk cinta.

Dan pada kenyataannya, dia memang dimabuk cinta. Bedanya dia bukan seorang gadis. Dan ia jatuh cinta pada gurunya sendiri yang berusia duapuluhlima tahun.

"Hai, Wonwoo."

"Halo, Mr. Kim."

Keduanya bertukar sapa sampai Wonwoo menilik gaya berpakaian sang guru yang terlihat begitu modis untuk usianya. Dalaman turtle-neck hitam yang dibalut dengan blazzer panjang berwarna cokelat tanah melewati lutut, jeans hitam dan terakhir sepatu pantofel mengkilat berwarna senada dengan celananya, menciptakan perpaduan yang sempurna untuk membalut tubuh jangkung Mr. Kim dan Wonwoo mulai membandingkannya dengan penampilannya yang sangat biasa saja.

Seketika, ia malu bersanding dengan Mr. Kim yang terlampau sempurna.

"Wonwoo, ada apa?" Mr. Kim sedikit menunduk, memperhatikan raut Wonwoo yang tiba-tiba berubah.

"Ah, tidak, tidak apa-apa," Wonwoo menggeleng cepat dan sedikit menjauhkan wajahnya dari Mr. Kim karena ia harus menyelamatkan kondisi hatinya.

Mr. Kim tersenyum teduh lalu mengacak surai sang murid sebelum mengajak Wonwoo masuk ke dalam kafe dan memesan secangkir espresso untuk dirinya dan iced lemon tea untuk Wonwoo.

"Bagaimana harimu, Wonwoo?" tanya Mr. Kim yang membuka obrolan terlebih dahulu.

"Pretty good, Mr. Kim. Bagaimana denganmu?"

Namun, bukannya menjawab pertanyaan Wonwoo, Mr. Kim langsung menggerakan jari telunjuknya ke kanan-kiri guna memberi peringatan berupa sebuah larangan, membuat Wonwoo mengerjapkan matanya.

"Tidak. Mulai sekarang jangan panggil aku Mr. Kim, jika kita berada di luar sekolah, mengerti? Panggil aku Mingyu, dan kurasa kau tidak akan masalah dengan hal itu," ujar Mr. Kim--dan mari sapa dia Mingyu mulai sekarang--dan diakhiri dengan senyum mematikannya.

Wonwoo tak punya alasan untuk tidak mengangguk. Sejak lama ia ingin menyebut nama Mr. Kim-nya itu dengan nama aslinya.

"Baik, Mingyu."

"Good boy."

Lalu keduanya menyesap minuman masing-masing dengan kontak mata yang tetap terjalin satu sama lain. Dan, mereka mulai menyadari bahwa perasaan yang satu tumbuh semakin besar lagi, dan yang satu lagi sadar bahwa ia menemukan seseorang yang pas untuk bersanding dengannya.

"Wonwoo...."

"Ya?"

"Kita akan berkencan sampai malam, apa kau tidak masalah?"

Wonwoo menggeleng, "Tidak. Aku tidak masalah."

"Orangtuamu, tidak melarang? Apa kau tidak punya pekerjaan rumah untuk diselesaikan?"

"Aku sudah menyelesaikan semuanya, jadi jangan khawatir."

Mingyu tersenyum mendengar jawaban memuaskan dari sang murid. Seperti biasa, Wonwoo dikenal sebagai anak yang rajin dan menjadi favoritnya, yang tak disangka-sangka menaruh hati padanya sejak lama.

"Baiklah, kalau begitu. Ayo, kita jalan-jalan."


;;;


Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, dan mereka berakhir duduk di pinggir sungai Han, menatap gemerlap lampu kota yang menandakan bahwa hari sudah mulai gelap.

Wonwoo duduk diliputi dengan perasaan bahagia yang tak terhingga untuk hari ini. Sementara Mingyu duduk di sebelahnya, menatap Wonwoo yang tersenyum lebar menatap ke arah langit yang berangsur gelap. Pemandangan yang sangat jarang untuk didapatkan di kelas, dan Mingyu mengagumi senyum lepas itu.

"Wonwoo...."

Mendengar namanya dipanggil untuk yang kesekian kalinya hari ini--tentu bukan untuk teguran karena ia disangka tertidur di kelas--Wonwoo menoleh menatap Mingyu dengan binar sukacita.

"Ya?"

"Kau tahu, materi yang sempat kuajarkan minggu lalu? Yaitu, tentang expression of curiosity."

Wonwoo mengangguk dan jangan bilang Mingyu mau membahas tentang pelajaran di saat-saat romantis seperti ini. "Iya, aku ingat. Memangnya kenapa?"

"I'd like to know about the reason why you like me."

Wonwoo terpaku sejenak sebelum ia mengalihkan pandangannya ke arah arus sungai Han yang terlihat begitu tenang.

"I think, loving someone doesn't need any specific reasons. I like you, because it's you. It's simple."

"Tidak, tidak mungkin kau menyukaiku tanpa alasan. Setiap orang yang menyukaiku pasti hanya karena materi dan fisikku saja."

Wonwoo menautkan alisnya, "Kalau begitu, beruntung kau tidak berakhir dengan orang seperti itu, Mingyu."

"Maka dari itu, aku perlu menanyakan ini padamu, Wonwoo."

Kemudian, Wonwoo menghela napasnya berat.

"Kalau begitu biar aku jelaskan seadanya. Awal semester, saat aku berangkat ke sekolah untuk memulai tahun ajaran baru, aku mendapati seorang pria sedang mengelus anak kucing jalanan di sekitar sekolah. Aku senang melihat pemandangan itu, karena aku juga suka kucing. Aku juga merasa, bahwa orang itu sangat tulus melakukannya. Dan ternyata, ia adalah guru Bahasa Inggrisku untuk semester ini. Awalnya masih biasa saja, sampai kau selalu bersikap lembut dan baik kepada siapa saja, bahkan saat marah pun kau terlihat berwibawa dan aku menyukainya. Ah, apa lagi ya? Pokoknya, sejak saat itu aku mulai mengakui pada diriku sendiri kalau aku tertarik padamu, dan--"

Wonwoo lagi-lagi dibuat kaget setengah mati saat Mingyu membungkam mulutnya yang sedang berceloteh dengan bibir milik sang guru.

Mingyu awalnya hanya menempelkan bagian lunak milik Wonwoo itu dengan miliknya, sampai perlahan ia mulai menggerakan sedikit bibirnya untuk melumat bibir ceri Wonwoo yang sejak seharian ini menarik perhatiannya.

Tak ada perlawanan dari Wonwoo. Malah, seiring berjalannya waktu, Wonwoo mulai membalas dan menerima apa yang sedang mereka lakukan malam itu, di pinggir sungai Han, pada Hari Minggu. Mereka berciuman, saling menukar perasaan satu sama lain.

Mingyu menahan leher Wonwoo untuk tetap menyatukan bibir mereka, sampai akhirnya keduanya memutus pagutan pertama mereka--di kencan pertama mereka--untuk memasok oksigen sebanyak mungkin. Wonwoo terengah, karena ini pertama kalinya ia berciuman dengan seseorang dengan penuh perasaan.

Keduanya saling beradu tatap, sampai Mingyu kembali bersuara.

"Ayo, kita pacaran."

Tanpa perlu menjawab, Wonwoo segera memeluk Mingyu seerat mungkin dan kembali mencium bibir sang guru untuk yang kedua kalinya malam ini. Keduanya tersenyum disela-sela tautan bibir mereka, dan keduanya berterimakasih kepada buku harian Wonwoo, karena itu membuat mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Wonwoo yang berhasil menggapai cintanya, dan Mingyu yang berhasil menemukan orang yang tepat.


"Thank you for replying to my feeling.

Tonight, in Han River, Mr. Kim and I has officially dating. But this isn't the end of my story. I will write a new story for the next pages, because there'll be more Kim Mingyu's name that I'll write along with our story.

Thanks for the love letter. I received it with all of my heart.

I love you, Mr. Kim.

Jeon Wonwoo, your English student."


a/n:
gimana? cepet kan? wkwkwk. gapapalah ya, itung-itung pemanasan buat nulis work yang lain. soalnya akhir-akhir ini bahasa gw agak kaku dan sedikit males untuk nulis. makanya, lagi sering-sering baca dulu biar dapet bayangan sama inspirasi :' )

baiklah, voment-nya ditunggu, para bucin sebong. ngomongin sebong, aku pun lagi kudet bgt sejak konser mereka di jepun hiks. udah mau debut jepun saja itu barisan suami : ( kasihan hati q, lebih kasian lagi dompet q ; ___ ;

ah sudah sudah. babay. muacH !

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

8.7K 1.1K 9
Wonwoo wakes up on his tenth birthday with the ability to see a single word above everyone's head Original Story by Alex now https://archiveofourown...
149K 6K 71
➽Just short love stories...❤ ⇝❤️. ⇝🖤. ⇝♥️. ⇝💙. ⇝🩷. ⇝🤍. ➽💛Going on. ➽🩵Coming up [Ignore grammatical mistakes. I will improve my writing gradual...
119K 2.6K 41
Hailey Damaris never would have imagined, just several years after high school, she'd be falling in love with Jesse Pinkman. He was always the guy sh...