Bocah Seksi itu, Suamiku! [SU...

By majasto

11.1M 67.8K 1.9K

* TERBIT * SEBAGIAN PART DIHAPUS [Mature Romance 21+] ▪️▪️▪️▪️▪️ Hidup mereka berubah karena perjodohan. Sem... More

P1
P2
P3
P4 - "21+"
APA INI?
Pesan Om Rico dan Tante Mysha
INFORMASI PENTING
VOTE COVER
SAVE THE DATE!
OPEN PRE-ORDER
PO II
EBOOK
PROMO E-BOOK
GIVEAWAY
PROMO

P5

291K 10.7K 244
By majasto

Rico selesai bekerja hingga malam, dia memutuskan menjemput Mysha di tempat kerjanya. Rico mencoba menghubungi Mysha kembali namun tidak jadi karena chat sebelumnya yang belum dibalas. Rico sampai di tempat kerja Mysha dan bertanya ke satpam yang kebetulan mengenal Mysha, namun hasilnya nihil. Satpam menjelaskan bahwa Mysha sudah pulang dari tadi siang hingga membuat Rico terkejut,si satpam tidak tahu jika yang bertanya dengan dirinya adalah suami dari Mysha.

Rico menghela napas kemudian memutuskan kembali ke apartemen, dia tidak berpikir mencari Mysha ke rumah orang tuanya secara tiba-tiba karena akan menimbulkan masalah kembali dengan Mysha juga mungkin mertuanya. Rico menyalakan mobilnya dan berjalan pelan melewati jalanan tanpa hasil yang membuatnya bahagia.

Rico menekan password apartemen lalu berjalan pelan, tidak ada perasaan curiga atau apapun karena sudah frustasi memikirkan Mysha, dia langsung masuk saja padahal sepatu Mysha jelas berada di rak dekat pintu. Hingga ketika melewati dapur Rico terkejut memilihat seseorang yang beberapa hari membuatnya tidak tenang, dia tersenyum kecil disisi lain dalam dirinya ada rasa tenang dan bahagia.

"Kau pulang" kata Rico ragu melihat Mysha duduk menyantap makan malam

Mysha tidak menatap Rico dan mencoba menjawab dengan cuek, "Hmmm, kau sudah makan? Aku juga membuatkannya untukmu. Duduklah"

Rico berjalan pelan menuju meja makan lalu duduk di kursi depan Mysha, dia menatap sepiring pasta yang menggiurkan ditambah dia belum makan malam.

Rico tersenyum kecil lalu mencicipi pasta itu, "Enak" batinnya kemudian menyantap lahap pasta buatan Mysha

Seperti biasa, makan malam mereka kembali hening tanpa obrolan, sesekali Rico mencuri pandang ke Mysha yang sedang sibuk dengan makanannya. Begitupun Mysha, dia melirik Rico, terlihat lelah dan kurang tidur dari wajahnya .

"Apa dia sakit? Kelelahan? Terlihat sedikit kacau" batin Mysha lalu menggelengkan kepala membuyarkan pikirannya, "Lupakan Mys, jangan terlalu peduli padanya" batin Mysha kembali

"Apa kita bisa bicara" buka suara Rico terdengar ragu memecah keheningan dan Mysha menjawab dengan anggukan.

"Maafkan aku" kata Rico lalu Mysha menghentikan aktvitasnya dan menatap Rico hingga membuatnya canggung.

Mysha meletakkan sendok dan menghela napas "Soal kejadian itu? Kita lupakan saja, aku sudah memaafkanmu dan itu tak sepenuhnya kesalahan mu. Aku juga ikut andil" jelas Mysha paham dengan kemana obrolan Rico

"Maafkan ucapanku yang menyakitimu" ucap Rico kembali

Mysha mengehela napas kembali, "Aku sudah memaafkanmu" tegas Mysha, "Aku juga minta maaf dengan ucapanku padamu waktu itu" jelas Mysha kembali

"Maafkan perbuatanku waktu itu" ucap maaf Rico kesekian hingga Mysha mulai kesal

Mysha mendengus kesal, "Mau berapa kali kau ucapkan maaf?" tanya Mysha sedikit menekan

Rico meneguk ludah lalu tersenyum, senyum itu dirasakan Mysha berbeda dari senyum sinis Rico sebelumnya. Terlihat manis dengan dua lesung pipi indah terukir disana, membuat kekesalan Mysha mereda saat melihatnya.

"Aku tergoda karena sebuah senyuman" kata Mysha dalam hati

Mysha menghela napas, "Seharusnya aku yang lebih dulu minta maaf, karena kesalahanku hingga membuat kita berakhir seperti ini" kata Mysha pelan

Rico menggeleng, "Tidak, orang tua ku.Maksudku Ayah ku merasa berhutang budi dengan Ayahmu. Mereka berjanji akan menikahkan anaknya kelak" jelas Rico

Mysha tertawa, "Kita berjodoh?" tanya Mysha menggoda membuat Rico membalas senyum

Selesai makan Rico menyuruh Mysha kembali ke kamar dan dia yang akan membersihkan perabotan. Mysha menurut begitu saja, karena dia juga sudah begitu mengantuk ingin istirahat.

Mysha mendengar ketukan pintu kamar, "Masuklah" teriaknya malas untuk berdiri

Rico ragu dan membuka pintu pelan, "Bolehkan aku masuk? aku ingin mandi dan mengganti pakaian" tanya Rico membuat Mysha menggeleng tak percaya

"Kenapa dia bersikap seperti itu? Bukankah kita suami istri?" batin Mysha

"Tentu, tapi apa kau tidak akan masuk angin jika jam segini mandi?" tanya Mysha ragu, dia tak ingin terlihat terlalu peduli

Rico tersenyum, "Tubuhku lengket karena keringat, aku tidak akan bisa tidur nanti"

Mysha mengangguk dan melihat Rico yang berjalan menuju kamar mandi, suara gemericik air mulai terdengar dari dalam sana membuat Mysha yang tadinya mengantuk hilang seketika karena harus menunggu Rico. Setelah beberapa menit Rico keluar dari kamar mandi dengan haduk menggantungdi lehernya, dia menuju ke lemari untuk mencari pakaiannya.Mysha yang berada diatas ranjang sedang memainkan ponsel mencuri pandang kearah Rico.

"OMG! Badannya, apa aku tidak salah lihat? Seksi sekali" batin Mysha tergoda dengan tubuh Rico

Mysha menelan ludah, "Kau mengganti bedcovernya?" tanya Mysha sambil mengendalikan suaranya

Rico membalikkan badan, "Hmmm, karena itu kotor" jawab Rico membuat Mysha menelan ludah dan melototi pemandangan disana

"Damn! Roti sobek enam biji" batin Mysha

Rico tersenyum lalu membalikkan badannya kembali, dia sedikit ragu juga malu saat akan mengganti pakaian dikamar. Rico sudah memegang boxernya kemudian menelan ludah, dia menunduk dan tetap bersikap santai saat mengenakannya. Mysha menelan ludah kembali melihat aktivitas Rico didepan lemari, dia semakin melotot dan hampir berteriak ketika handuk Rico terjatuh membuat pantat sekalnya terekspos jelas meski sudah tertutupi boxer.

"So Sexy" batin Mysha

Rico memejamkan mata karena malu, namun dia tidak ingin terlihat aneh dengan cepat-cepat mengambil handuk dilantai. Rico memilih mengambil celana bola dilemari lalu mengenakannya, dia kemudian memungut handuk dan membalikkan badan menatap Mysha yang masih terdiam menatapnya.

Mysha terkejut kemudian menggeleng menyadarkan dirinya dari lamunan jahat, "Apa kau tidur disini selama aku tidak ada?" tanya Mysha sekenanya, Rico tersenyum dan membalas anggukan pelan

"Apa malam ini kau juga akan tidur disini?" tanya Mysha ragu meski penuh harap dalam dirinya

Rico terdiam, "Jika kau tidak keberatan" tanya Rico

"Tentu tidak" jawab langsung Mysha bersemangat

"Oh bodoh, kenapa aku terlihat terlalu menginginkan seranjang dengannya" batin Mysha

Rico tersenyum sambil menggaruk kepala yang bahkan tidak terasa gatal, "Kau tidak terganggu dengan cara tidurku?"

Mysha menyerngitkan dahi, "Maksudmu?"

Rico terlihat malu, "Aku biasa tidur telanjang" ucapnya pelan

Mysha terkejut, "Apa?" teriaknya

"Bukan seperti itu, aku masih akan memakai boxer kau tak perlu terkejut" jelas Rico

"Polos sekali dia. Aku terlalu bergairah dengan ucapannya" batin Mysha

Mysha menelan ludah, "Tentu saja, silakan" jawab Mysha, "Telanjangpun aku tak masalah" batin Mysha

"Apa kau juga telanjang saat tidur disofa?" tanya Mysha penasaran

Rico menggeleng, "Tidak. Selama ada kau aku sedikit malu" jawabnya polos

Mysha tertawa kecil, "Oh. Lakukan kebiasaanmu, jangan pedulikan aku" jelas Mysha gembira karena akan sering mendapatkan vitamin

"Bagaimana aku keberatan? Menolak? Tidak akan, aku akan menikmatinya" batin Mysha

Rico menutup lemari dan berjalan ragu menuju ranjang lalu menjatuhkan dirinya, Mysha menelan ludah merasakan aroma maskulin dari tubuh Rico, dia menggeser tubuhnya memberi bagian untuk Rico dan berbaring membelakanginya. Mungkin Mysha akan menyesali hal itu, melewatkan momen Rico membuka baju.

Akhirnya mereka seranjang, keinginan Mysha selama ini tampak dia menyembunyikan kegembiraannya sedangkan Rico menarik kembali kaos yang dia kenakan dan berbaring menatap langit-langit . Ada perasaan ragu dalam diri Rico, namun kata-kata malam pertama dari rekan kerja membuatnya terusik, mungkin sekarang seranjang seperti ini sudah kemajuan baginya.

"Kau belum tidur?" tanya Rico yang merasa Mysha masih terjaga disampingnya

Mysha membalikan badannya dan melihat Rico yang menatap langit-langit kamar.

"Hmm. Kau juga" jawab Mysha

"Apa karena aku disini?" tanya Rico penasaran

"Tidak-tidak, bukan seperti itu" jawab langsung Mysha

"Apa aku terlalu menginginkannya? Apa terlihat seperti itu?" batin Mysha

Rico tersenyum, "Aku akan tidur, kau juga tidurlah"

Mysha membalikkan badannya kembali membelakangi Rico, dia senyum-senyum sendiri dan tampak begitu gembira, sedangkan Rico tersenyum kecil lalu memejamkan matanya.

"Seranjang? Ayo kita coba" batin Rico

*

Paginya Rico bangun lebih awal dari Mysha, dia sudah bersiap merapikan seragamnya didepan kaca. Rico tersenyum ketika melirik Mysha yang masih tertidur diranjang, tidak seburuk yang Rico pikirkan karena Mysha gaya tidur Mysha yang tenang.

"Kau sudah bangun?" tanya Mysha yang baru saja bangun dan masih mengumpulkan kesadarannya

"Hmmm, aku harus apel pagi" ucap Rico

Mysha melirik jam di dinding dan terkejut, dia bergegas berlari ke kamar mandi membuat Rico hanya tertawa kecil melihat kelakuannya. Rico menggelengkan kepala lalu menuju dapur, dia memanggang beberapa roti tawar dan menyiapkan dua gelas susu, Rico tahu jika Mysha sekarang bekerja shift pagi karena informasi dari satpam semalam, namun Rico pura-pura tidak tahu agar Mysha tidak curiga.

"Aku membuat sarapan" ucap Rico ketika Mysha menghampirinya, "Kau kerja shift pagi?" tanya Rico dibuat penasaran

"Ya, aku dipindah shift" jawab Mysha yang mulai menyantap roti panggang buatan Rico

Rico tersenyum sambil mengangguk, dia merasa senang Mysha kerja pagi karena bisa mengantarnya dan mungkin sore juga menjemputnya.

"Aku akan mengantarmu karena arah kita sama" pinta Rico ketika di parkir apartemen

Mysha tersenyum, "Oke" jawabnya tampak bahagia

Pagi ini Mysha dan Rico berangkat bersama, tampak kebahagian dalam diri mereka berdua namun tak mereka perlihatkan. Mereka menikmatinya sendiri, dan menutupi agar satu sama lain tidak mengetahui.

"Kau pulang jam berapa" tanya Rico membuka obrolan

"Jam dua" jawab Mysha

Rico mengangguk, "Aku akan menjemputmu nanti"

Mysha tampak begitu bahagia, harinya terasa begitu indah tidak seperti sebelumnya. Namun Mysha juga penasaran kenapa suaminya si Rico bersikap seperti ini, dia bingung apa karena Rico ingin membalas kesalahannya saja? Atau memang Mysha yang mulai mengenal Rico. Mysha ingin menanyakan hal itu namun tidak sekarang karena Mysha tidak ingin menghancurkan hari indahnya.

"Aku akan menjemputmu nanti" ucap Rico kepada Mysha yang sudah diluar mobil

Mysha mengangguk sambil tersenyum lalu Rico melajukan mobilnya kembali meninggalkannya. Mysha masih berdiri menatap mobil Rico yang kian menjauh hingga menghilang dari pandangannya, dia tersenyum kemudian berjalan masuk ke rumah sakit.

"Wah neng Mysha hari ini diantar mobil, bukan abang ijo" goda Pak Budi, tak lain salah satu satpam dirumah sakit dan Pak Budi inilah yang semalam mengobrol dengan Rico.

"Apa sih Pak Budi pagi-pagi udah jahil" balas Mysha

Pak Budi tertawa, "Ngomong-ngomong siapa neng tadi? Gak mungkin kalau sopir taksi"

Mysha tertawa, "Yah pak, kalau dia supir taksi pasti setiap hari sudah aku booking" batin Mysha

"Kok malah tertawa neng, jangan-jangan pacar neng ya? Yang semalem itu pasti" kata Pak Budi menebak-nebak

Mysha tampak bingung, "Semalam siapa Pak?" tanya Mysha penasaran

"Iya neng, semalam ada laki-laki berseragam polisi sedang mencari neng Mysha, Bapak pikir neng tercyduk" jelas Pak Budi sambil tertawa

Mysha ikut tertawa karena jawaban Pak Budi, "Lhah bapak ada ada aja, enggak lah pak"

"Jadi semalam dia mencariku" kata Mysha dalam hati lalu tersenyum

"Lha yang nyari polisi neng, bapak pikirnya jadi aneh-aneh"

Mysha tertawa kembali,"Masih pagi Pak jangan mikir aneh-aneh, udah ya Pak saya kerja dulu. Makasih Pak Budi"

"Iya neng, hati-hati ya dengan polisi" goda Pak Budi kembali

Mysha berjalan dikoridor sambil senyum-senyum sendiri dan tak sadar Kevin sudah berjalan disampingnya

"Kau mengagetkan ku" kata Mysha begitu terkejut saat tahu keberadaan Kevin

Kevin tersenyum, "Sepertinya kau sedang bahagia, hingga itu membuatmu tidak fokus"

Mysha mendengus kesal, "Sejak kapan kau disini?" tanyanya mengalihkan

"Benar kau tidak fokus dengan pertanyaanku" ucap Kevin sambil tersenyum

Kevin memang terkenal usil dengan Mysha, dia selalu membuat kesal namun Mysha tak pernah marah dengan kelakuan Kevin. Kenapa? Karena Kevin baik dan perhatian, bukan itu saja dimata Mysha Kevin adalah sosok pria idaman, bukan, teman terbaik mungkin.

"Iya dokter Kevin , hari ini aku begituuuu bahagia" kata Mysha seperti anak kecil

Kevin tertawa, "Apa kalian semalam making love" bisik Kevin, "Yaaaa, kenapa kau memukul kepala ku" lanjut teriak Kevin karena Mysha memukul kepalanya

"Karena pikiran gilamu " bisik Mysha

Kevin tersenyum, "Syukur kau tidak murung lagi" ucap Kevin

"Making love, aku menginginkannya" batin Mysha membayangkan tubuh Rico dan permainannya waktu itu, kasar dan liar membuat Mysha langsung sadar dari lamunannya

"Pergilah, aku bosan melihatmu" pinta Mysha membuat Rico terkejut

"Kau marah? Wah, hanya karena seperti itu ?"

Mysha tertawa karena kelakuan Kevin, "Sudahlah, aku harus bekerja begitu juga dirimu. Jika seperti ini kita akan terus-terusan mengobrol dan tidak bekerja"

*

Rico juga tampak begitu bahagia hari ini, dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya dari teman dekatnya Deny.

"Apa semalah kalian melakukannya?" tanya Deny membuat Rico terkejut

"Kau frontal sekali" jawab Rico

Deny tertawa, "Kau serius sekali"

"Menjauhlah dariku, sebelum moodku rusak" pinta Rico kesal

Deny kembali tertawa, "Oke bos" jawabnya kemudian menjauh dari Rico

Rico mengambil ponselnya dan mengirum chat pada Mysha

"Nanti kujemput"

"Kau tadi sudah mengatakannya"

Rico tersenyum "aku hanya mengingatkan kembali"

"Terima kasih, akan ku ingat" balas Mysha membuat Rico senyum-senyum sendiri menatap ponselnya

*

Mereka berdua sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, hingga waktu makan siang tiba, Mysha sepertinya akan terus makan siang dengan Kevin karena Ayu dan Sivia shift siang, mereka sekarang terpisah dan Kevin satu-satunya yang tersisa. Mysha sibuk dengan ponselnya sedari tadi dengan makanan yang belum disentuh sedikitpun, membuat Kevin menggelengkan kepala menatapnya.

"Jangan lupa makan siang" chat Mysha pada Rico

"Kau juga" balas Rico membuat Mysha tersenyum

"ting ting" suara sendok dipiring dari Kevin

"Makanlah dulu, jangan sibuk dengan ponselmu. Kau tak perlu update story makan siang dengan dokter tampan" ucap Kevin percaya diri

Mysha tertawa, "Kau percaya diri sekali, tidak mungkin aku senorak itu"

Mysha selalu nyaman dengan Kevin, karena sifat Kevinlah yang membuat nyaman orang disekitarnya termasuk Mysha. Dia mengakui jika Kevin tampan, namun setelah bertemu Rico, Mysha menganggap Rico satu tingkat diatasnya, pasti.

"Apa kehidupan rumah tangga menyenangkan?" tanya Kevin penasaran membuat Mysha tersedak

Mysha mengelap mulutnya dengan tissue, "Kau harus mencobanya" goda Mysha sambil tertawa

Kevin ikut tertawa, "Kau mulai sombong"

"Apa kau mau ku kenalkan dengan temanku?" bisik Mysha

"Tidak perlu, terima kasih" balas bisik Kevin dan mereka berdua tertawa bersama

*

Sudah waktunya pergantian shift, Mysha terlihat begitu semangat karena Rico akan menjemputnya, dia sampai berlari menuju depan rumah sakit dan bertemu kembali dengan Pak Budi.

"Kok lari-lari neng, udah ditunggu abang ijo ya?" tanya Pak Budi

Mysha tertawa sambil mengatur napasnya, "Bukanlah pak"

"Oh, kalau gitu mobil yang tadi pagi ya? Bapak belum lihat mobil itu neng" jelas Pak Budi

Mysha tersenyum kembali, "Terima kasih infonya Pak"

Mysha kemudian melihat ponselnya, terlihat chat masuk dan itu dari Rico

"Kau sudah selesai? Maaf aku sedikit terlambat, aku lupa mengatakan kerjaku sampai jam tiga"

"Tidak masalah, aku akan menunggumu" balas Mysha dengan senang hati

"Jangan berdiri dipinggir jalan, tunggulah di kedai kopi samping tempat kerjamu"

Mysha tersenyum membaca balasan Rico, "Baiklah"balasnyakemudian menuju kedai kopi

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 130K 28
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
344K 30.8K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
711K 139K 46
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...
4.7M 34.2K 29
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...