Impossible Love

By viiitae3012

85.7K 7K 253

Kisah dua adik kakak yang saling jatuh cinta di dalam cinta yang tak mungkin terjadi. Sepasang adik kakak yan... More

1. Introduction
2. Oppa
3. Jimin
4. Namjoon
5. J-Hope
6. Taehyung
7. Seok Jin
8. Only You
9. Curse
10. Lights Out
11. Geoje
12. Diary
13. Begin
14. Goodbye Geoje Welcome Seoul
15. Holly
16. Soo Yeon vs Yoo Ri
17. Because This Is My First Date
18. Pi (Blood)
19. Who is He
20. I'm Leaving, Yoo Ri
21. Is This Really You?
23. Ice Cream
24. Packed Meal
25. Hospital
26. Your Tears Hurt Me
27. You Never Walk Alone
28. Nado Bogosipeo, Yoo Ri
29. Darkness In The Light
30. Punishment
31. Good Memories
32. Because My Happiness is See You Happy
33. Sun
34. The Sadness Go Away Forever
35. Forever In This Heart
36. Love Is Not Over
37. Little Angel
38. I Will Meet You There
39. Bonus Chapter
FF Jungkook
New Fanfiction
Sekuel Not Same

22. The Past

1.4K 145 0
By viiitae3012

Author POV

Flashback On

"Kenapa kau menangis sayang?"tanya seorang pengasuh.



"Yoo Ri merusak mainanku"jawab anak lelaki yang tampan itu seraya menangisi mainannya.



"Yoo Ri, kau jangan merusak mainan milik Jungkook itu tidak baik. Lihat sekarang Jungkook jadi menangis"ucap pengasuh itu.



"Tapi Jungkook yang pertama merusak bonekaku, lihat ini"jawab Yoo Ri.



Pengasuh itu tertawa kecil

"Bonekamu tidak rusak, lihat ini memang cara bermainnya seperti ini. Sekarang Yoo Ri yang cantik ini harus minta maaf pada Jungkook"ucap sang pengasuh.



"Tidak, aku tidak mau"tolak Yoo Ri.


Jungkook semakin menangis karena mainannya rusak.


Yoo Ri terdiam dan beberapa saat kemudian dia memberikan sebuah permen pada Jungkook.


"Mianhae"ucap Yoo Ri seraya memberikan permen.



Jungkook melihat Yoo Ri dengan tersenyum dan dia mengambil permen yang ada di tangan Yoo Ri.


Yoo Ri juga tersenyum melihat Jungkook yang tidak menangis lagi.


"Ahjuma, nanti bilang pada eomma belikan mainan yang baru untuk Jungkook, eoh"ucap Yoo Ri pada pengasuhnya.


Dari sejak kecil Yoo Ri memang dirawat oleh seorang pengasuh karena orang tuanya sudah sibuk bekerja.


Jungkook adalah anak yang tampan yang juga merupakan tetangga Yoo Ri sewaktu kecil.


Jungkook dan Yoo Ri sering bermain bersama dari mereka masih kecil. Keduanya mempunyai sifat yang sangat berbeda.


Yoo Ri adalah seorang wanita yang pemberani sedangkan Jungkook adalah seorang lelaki pendiam yang penakut.


Saat mereka sudah mulai sekolah di sekolah dasar, Yoo Ri yang selalu melindungi Jungkook saat orang lain menakuti Jungkook dengan kecoa mainan.


Yoo Ri memarahi semua teman sekelasnya yang membuat Jungkook menangis ketakutan.


Bagi Jungkook, Yoo Ri adalah pelindung untuknya.


Tidak terasa mereka tumbuh dengan cepat dan persahabatan mereka tidak pernah runtuh sekalipun.

Mereka selalu bersama, dan pada saat mereka menginjak SMP ada perasaan yang berubah dari Yoo Ri.



Yoo Ri mulai menyukai Jungkook namun dia tidak berani mengungkapkannya.


Yoo Ri selalu memendam perasaannya untuk Jungkook dalam ikatan persahabatan.




Hingga suatu hari saat hari kelulusan mereka, Yoo Ri memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Jungkook.



Yoo Ri berjalan dengan sangat ceria untuk bertemu dengan Jungkook dan menyatakan semuanya.



Mereka bertemu di tempat biasa yaitu taman dekat rumah.



Saat bertemu Yoo Ri memberanikan diri untuk mengatakan semuanya dan pada saat Yoo Ri akan bicara Jungkook mendahuluinya.

"Yoo Ri"panggil Jungkook.


Hati Yoo Ri berdebar-debar karena dia rasa Jungkook memiliki perasaan yang sama untuknya dan Jungkook akan menyatakan itu sekarang.

"Ne?"tanya Yoo Ri dengan wajah bahagianya.




"Yoo Ri, aku akan pergi"Ucap Jungkook.

Yoo Ri terdiam kebingungan mendengar ucapan Jungkook.



"Maksudmu?"tanya Yoo Ri dengan bingung.



"Aku dan keluargaku akan pindah ke Indonesia dan aku melanjutkan sekolahku disana"


Sontak Yoo Ri terkejut mendengar perkataan Jungkook.


"Kau jangan bercanda"


"Aku tidak bercanda, aku serius Yoo Ri"


Wajah ceria Yoo Ri berubah menjadi murung

"Jika itu benar, kapan kau akan pergi?"


"Besok"


"Mwo? Besok? Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?"tanya Yoo Ri dengan kecewa.



"Mianhae, aku takut untuk memberitahumu, aku takut kau akan marah padaku"



Yoo Ri terdiam dan sekarang hatinya benar-benar sangat kecewa dan marah sekaligus sedih.



Jungkook meraih tangan Yoo Ri dan menggenggamnya.



"Aku janji, suatu saat aku akan datang menemuimu"ucap Jungkook.



***

Saat di rumah, Yoon Gi sedang menonton acara tv. Beberapa saat kemudian Yoo Ri menghampiri kakaknya lalu berdiri di samping kakaknya seraya memegang gelas berisi air.


"Oppa kau sedang menonton apa?"tanya Yoo Ri.


"Entahlah, oppa hanya mengganti-ganti saluran tv saja tidak ada yang seru hari ini"


Tiba-tiba Yoon Gi mengganti saluran tv ke siaran berita pagi.

Breaking News

"Pesawat korean airplane terjatuh di perairan Indonesia, di duga karena mesin pesawat mengalami gangguan dan akhirnya pesawat lepas kendali. Kini belum ada keterangan pasti untuk para korban jatuhnya pesawat tersebut, saya Kang so jung melaporkan"



Suasana hening hingga sesaat kemudian Yoo Ri menjatuhkan gelas dan membuat Yoon Gi langsung melihat kearahnya.


Air mata Yoo Ri terjatuh mendengar berita tadi. Yoon Gi langsung beranjak dan memeluk adiknya itu.



Yoo Ri menangis sejadi-jadinya di pelukan Yoon Gi.


Sejak kecelakaan pesawat itu, Yoo Ri maupun Yoon Gi tidak pernah mendengar kabar lagi dari Jungkook.

Dan menurut informasi yang mereka dapatkan, tidak ada korban jiwa yang selamat dari kejadian itu.


Sejak saat itu, Jungkook benar-benar pergi dari hidup Yoo Ri.

Flashback Off

Yoo Ri POV


Lidahku terus kaku dan aku benar-benar tidak percaya, aku merasa seperti mimpi saat ini.


Dalam seketika, orang itu memeluk tubuhku.


"Aku sangat merindukanmu, Yoo Ri"ucap orang itu.


Tubuhku menjadi lemas namun aku berusaha bertahan agar tidak terjatuh.


Aku mengangkat tanganku perlahan untuk membalas pelukannya, namun aku takut. Aku takut saat aku memeluknya aku akan bangun dari mimpi ini.


Jungkook terus memelukku dengan sangat erat seraya berkali-kali mengatakan bahwa dia merindukanku.



Kami berdua bahkan lupa bahwa kami berada di tepi jalan dan banyak orang yang melihat kami.



Aku masih terdiam karena aku tidak bisa mengendalikan perasanku saat ini. Jungkook melepaskan pelukannya dengan lembut dan sekarang dia memegang kedua bahuku seraya menatapku.



Air mata Jungkook menetes dan terlihat jelas itu air mata kebahagiaannya.


"Yoo Ri, aku kembali"ucap Jungkook.


Tangisku semakin deras dan aku semakin terisak.


Aku berusaha untuk mengatakan sesuatu padanya.



"Ju-jungkook"ucapku dengan bersusah payah.




"Ne, aku jungkook, aku menepati janjiku untuk menemuimu"




Seketika, aku memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Aku sangat bahagia sehingga air mataku tidak berhenti untuk keluar.



Aku memeluknya dengan sangat erat, aku tidak ingin jika ini mimpi.


"Ini bukan mimpi kan?"tanyaku yang masih memeluknya.




"Ne, kau tidak bermimpi."




"Aku sangat merindukanmu"ucapku yang makin terisak dipelukannya.




"Nado, Min Yoo Ri"



Aku melepaskan pelukanku, dan aku menghapus air mataku dengan kasar.

"Tapi bagaimana bisa kau kembali? Bukannya pesawat itu-"ucapku.



Jungkook meraih tanganku dan membawaku ke sebuah kursi taman tentunya taman di kampusku.



Aku dan Jungkook terduduk di kursi taman. Dia tersenyum padaku dan kedua tangannya menghapus air mata yang masih ada di pipiku.


"Jangan menangis, aku sangat merindukan wajahmu yang ceria"ucapnya.



Disaat seperti ini, jujur aku tidak bisa berhenti menangis dan mendengar Jungkook mengatakan itu menbuat air mataku menetes kembali.



"Jelaskan padaku!"ucapku pada Jungkook.



Jungkook mengalihkan pandangannya kearah lingkungan sekitar.



"Saat aku berada di pesawat, seorang pramugari menberitahukan bahwa pesawat yang aku tumpangi akan jatuh dan dia menyuruh semua penumpang untuk memakai pelampung.


Kami semua sangat panik sampai pesawat itu memang benar-benar jatuh.




Aku tidak tahu pasti, tapi aku merasakan tubuhku terhempas dan terseret ombak.


Aku tidak tahu orang tuaku ada dimana.

Setelah berjam-jam aku terbawa ombak, aku tidak sadarkan diri.

Kemudian, ada seorang nelayan yang melihatku terambang di tengah-tengah lautan dengan pelampung yang ada ditubuhku.


Nelayan itu menolongku, saat aku tersadar aku sudah ada dirumah sakit dan ternyata aku koma selama sebulan.


Untuk beberapa waktu, aku kehilangan ingatanku karena aku mengalami syok berat.


Aku benar-benar merasa sangat kosong saat ingatanku hilang.



Nelayan itu membawaku pulang kerumahnya dan aku tinggal disana hampir 3 bulan lamanya.

Nelayan dan istrinya itu sangat baik padaku, dia memperlakukanku layaknya dia merawat anaknya sendiri.


Hingga pada saat semua ingatanku telah kembali, nelayan itu mengantarku ke rumah paman dan bibiku yang ada di Indonesia"



"Lalu, o-orang tuamu?"tanya Yoo Ri dengan ragu.



"Kedua orang tuaku tidak selamat dari kecelakaan itu"


Sontak aku terkejut mendengar semua itu. Aku mengulurkan tanganku dan mengelus lembut bahu Jungkook.


Pandangan Jungkook beralih dan menatapku.


"Yoo Ri, selama disana aku sangat menderita terlebih lagi aku menderita karena aku sangat merindukanmu."


"Tapi kenapa kau baru datang sekarang?"tanyaku.



"Saat itu aku masih sangat kecil untuk pergi kesini dan jujur aku sangat trauma dengan pesawat, aku bersekolah disana dan sekarang aku kuliah disana.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk menemuimu. Mianhae karena aku membuatmu menunggu lama"


"Tapi kenapa kau sama sekali tidak menghubungiku?"


"Semua barangku hilang karena kejadian itu, jadi aku tidak bisa menghubungimu"


"Aku benar-benar seperti mimpi sekarang, aku pikir kau tidak selamat saat itu"ucapku yang kembali terisak.


Jungkook memelukku lagi dengan lembut.

"Mianhae, aku pasti sudah membuatmu sangat sedih"ucapnya seraya mengelus lembut rambutku.


Beberapa saat kemudian dia melepaskan pelukannya.


"Kau tahu, aku sangat sulit mencarimu karena rumahmu pindah jadi aku tidak tahu harus mencarimu kemana"ucap Jungkook.



"Lalu kenapa kau bisa menemukanku?"



"Aku kan pintar"jawabnya seraya menghiburku.



Aku terkekeh "dari dulu aku yang lebih pintar darimu"jawabku.



"Jinjja? Bukannya sejak kecil kau selalu mendapat nilai merah"ucapnya menggodaku.


"Yak! Sekarang aku tidak seperti itu"ocehku.


"Ne ne arasso, kau lebih pintar dariku"



"Tapi kenapa kau sangat berbeda sekali, kau dulu penakut sekarang kau terlihat lebih gagah, kau dulu gendut dan sekarang tubuhmu bagus sekali, dan juga kau dulu sangat jelek tapi sekarang kau-"aku menghentikan ucapanku seketika.



Jungkook terkekeh "sekarang kau apa? Maksudmu sekarang aku tampan kan?"ucapnya terus menggodaku.



Aku terdiam malu

"Umm maksudku sekarang kau tetap jelek"jawabku meledeknya.


"Aku dari lahir sampai sekarang selalu tampan"




"Mwo? Kau itu jelek"


Jungkook menatapku dengan serius.


"Kenapa kau menatapku seperti itu?"tanyaku.


"Tunggu tunggu, kenapa kau sangat berubah"ucapnya seraya mengerutkan dahinya.


Jungkook memasang wajahnya seperti orang yang jijik melihat wajahku.


"Mwo? Ada apa denganku?"tanyaku.



"Ihh kenapa kau jadi seperti ini"ucap Jungkook yang masih memasang wajah seperti tadi.



Aku memegang kedua pipiku

"Apa wajahku terlihat sangat jelek, apa ini karena aku jarang merawat wajahku"ucapku dalam hati.


"Yoo Ri apa kau tidak pernah melihat wajahmu? Kenapa wajahmu berubah seperti ini?"ucapnya dengan ekspresi yang ketakutan.


"Yak! Memangnya wajahku kenapa?"tanyaku dengan merengek.



Ekspresi Jungkook berubah dan dia sekarang menatap wajahku dengan serius.

"Kau berubah, kau menjadi sangat cantik"ucapnya dengan sebuah senyuman yang tulus.


Aku terdiam membeku mendengar perkataan Jungkook, dan saat Jungkook menatapku seperti tadi hatiku merasa damai.



"Yak! Kau meledekku"teriakku pada Jungkook.



"Aku tidak meledekmu, kau memang benar-benar sangat cantik"


Wajahku memerah, dan aku berusaha menahan senyumku yang malu.


"Woah daebak wajahmu memerah, apa kau malu?"ucapnya menggodaku.


"Yak kau ini!"teriakku.


"Aku hanya bercanda tadi, kau itu jelek sangat jelek"


"MWO? Kau bilang aku jelek? Yak Jeon Jungkook rasakan ini"teriakku seraya mencubit tubuhnya beberapa kali.



Jungkook berteriak kesakitan

"Yak hentikan!"ucap Jungkook.


Beberapa saat kemudian Jungkook menghentikanku dengan menggenggam kedua tanganku.


Jungkook menatapku dengan tatapan seperti tadi.


"Aku tahu pasti Jungkook akan bilang kalau aku sangat cantik"ucapku dalam hati.


"Yoo Ri"ucapnya.

Seketika senyumku terukir

"Kau masih galak seperti dulu"lanjutnya.


"Mwo? Yak kau ini!"teriakku.



Aku kira dia akan bilang kalau aku semakin cantik.




Jungkook berlari di sekitar taman ini.


"Jeon Jungkook Tunggu aku!!!!!"teriakku dengan wajah yang sangat kesal.



Aku mengejarnya dengan sangat cepat dan dia juga berlari dengan cepat.





"Gomawo Jeon Jungkook"ucapku dalam hati

~ I am so glad , because my past beautiful has returned ~

-to be continue-
Keep Vote and Comment
Gomawo.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 105K 58
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
282K 11.7K 31
Hal baru terjadi dalam hidupku setelah kami menikah. Menjadikan seorang Kim Yoorin sebagai istriku. Mengubah marganya menjadi seperti margaku. Park Y...
16.4K 1.7K 57
Min Yoon Gi tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta hingga ia bertemu seorang gadis bernama Lee Chae Rin. Gadis yang dekil dan sedikit gila...
125K 13.5K 57
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...