Raja & Lea (COMPLETED)

De Neliyssaa

14.3M 803K 9.6K

Highest rank : #1 in CHICKLIT Seri pertama Trio Centil (Lea, Diandra & Lili) Cerita lengkap di Dreame dengan... Mais

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62 - End
Ekstra Part - 1
Ekstra Part - 2
Raja pov
Lea pov
Ken & Diandra
Tentang Buku dan ???????

Part 15

210K 13.5K 209
De Neliyssaa

Meskipun Rajata Mahendra itu drama king, tapi Lea tetap tak bisa memungkiri bahwa pria itu memang menjaganya dengan sangat baik. Dibalik kata - katanya yang kadang nyebelin ampun - ampunan itu, Raja tak pernah melalaikan kebutuhan Lea sama sekali. Well, meskipun mereka baru menikah dua hari.

Seperti saat ini, mereka berdua sedang duduk di salah satu meja kantin rumah sakit bersama dua orang yang Lea tahu selama ini hidup mereka bagaikan kucing dan anjing. Siapa lagi kalau bukan Diandra, sahabat Lea, dan Ergan Adiwangsa, kakak yang pulang ke Indonesia cuma setahun dua kali itu.

Lea sibuk memperhatikan Diandra yang tampak makan dengan mood ancur - ancuran dan Kak Ergan yang tersenyum lima jari menatap Diandra, sementara Raja sedang memesan makanan di kaunter. Lea tertawa geli. Ia sangat tahu sejak dulu kakaknya itu sangat suka menggoda Diandra jika ia pulang ke Indonesia, tapi sejak dulu pula Diandra tak pernah tampak tertarik meladeni kakaknya itu.

"Makan pelan - pelan Di, nggak bakalan lari itu makanan..." Kata Kak Ergan seraya tersenyum geli menatap Diandra yang makan terburu - buru.

"Gue yang mau lari dari sini. Capek gue denger lo ngoceh mulu dari tadi kak, sumpah!" Balas Diandra ketus.

Ergan terkekeh. "Nggak kangen apa kamu sama ocehan kakak? Kan udah lama gak ketemu."

"Nggak!" Kata Diandra plus dengan gelengan cepat.

Ergan langsung menampilkan mimik kecewa yang kentara sekali dibuat - buat. "Yaah... Padahal kan kakak emang kangen beneran sama kamu. Tapi lebih kangen Lea sama Lili, sih..."

"Hm..."

Semenit kemudian, Raja datang ke meja mereka membawa nampan berisi dua piring makanan dan dua gelas jeruk hangat. Pria itu dengan sigap menata makanan untuk dirinya dan Lea.

"Makasih..." kata Lea.

Raja tak menjawab dan langsung duduk. Mereka langsung fokus menikmati makanan, terkecuali Ergan yang memang sudah selesai sejak tadi. Pria 26 tahun itu malah asyik memandang adik dan iparnya dengan kening berkerut.

"Are you okay, Le?" Tanya Ergan pada adiknya itu.

Lea menghentikan suapan ayamnya dan menatap kakaknya itu tak mengerti.

"No, i just little bit worried, your hubby is so tough, i wonder if you faint or something when you guys... You know..."

Raja ikut mendongak mendengar ucapan iparnya itu. Sebagai laki - laki yang sudah berpengalaman dia langsung tahu maksud perkataan pria didepannya ini. Diliriknya Lea yang berada disampingnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tak ada yang salah kok dengan istrinya itu. Lea memang kurus, tapi tak terlalu kurus seperti model yang tubuhnya mirip papan itu. Tubuhnya berisi ditempat - tempat yang dibutuhkan. Dia udah terbayang-----

Ergan sialan!! Kenapa dia jadi mikirin hal kayak gitu sih?

Sementara Lea yang tak mengerti apa maksud ucapan kakaknya itu hanya menggeleng bingung, kemudian melanjutkan kembali makannya. Perutnya tiba - tiba lapar mencium aroma ayam panggang di depannya.

"Kenapa? Lea perfect kok... Kata abang - abang gue model kayak Lea ini yang paling sempurna buat dijadiin fantasi---"

UHHUUKKK

Raja dan Ergan kompak tersedak dan terbatuk - batuk mendengar ucapan Diandra yang belum kelar itu. Mata Raja sampai memerah dan mengeluarkan air mata saking syok nya.

Kurang ajar abang - abang Diandra itu! Beraninya mereka jadiin istri gue objek fantasi liar mereka!

"Abang lo yang mana yang berani jadiin adek gue fantasi liarnya? Bangsat! Biar gue hajar mereka satu - satu!" Kata Ergan berang. Muka pria itu merah padam saking geramnya.

Lea terlonjak kaget begitu melihat kakaknya itu menggebrak meja sambil mengumpat. Hampir semua pengunjung kantin rumah sakit ini memandang mereka dengan pandangan tertarik. Ada juga yang senyum - senyum tak jelas. Dan Lea yakin sekali bukan karena terpesona dengan ketampanan kakaknya, tapi karena tak percaya pria tampan itu ternyata norak. Ngapain teriak - teriak gak jelas dikantin sih? Haaiisshh... Bikin malu aja!

"Bang Saka sama bang Kevin..." Kata Diandra.

Ergan langsung menelan ludah kesat mendengar nama Saka disebutkan. Pria itu langsung duduk kembali.
"Oh... Sa... Saka ya? Hmm..." Katanya ragu - ragu.

Diandra tak bisa menahan gelak tawanya melihat reaksi Ergan yang langsung kecut itu. Siapa juga yang tak kecut kalau berani menantang atlet beladiri nasional seperti bang Saka? Jatuhnya sama saja dengan bunuh diri! Apalagi Ergan, pria itu lebih suka adu otak daripada adu otot.

"Kita lagi bahas apaan sih sebenarnya? Lea gak ngerti deh! Itu fantasi - fantasi itu apaan?" Lea akhirnya angkat bicara setelah beberapa saat tadi mencoba mencerna pembicaraan ketiga orang itu, tapi tak kunjung menemukan titik terang. Apalagi sekarang bawa - bawa nama bang Saka. Bang Saka kenapa emangnya?

Raja dan Ergan hanya memandang Lea takjub, sementara Diandra hanya geleng - geleng kepala maklum. "Masih polos dia, mah!" Katanya sambil menunjuk Lea dengan garpu di tangannya.

"Dan kamu udah terlalu terkontaminasi!" Sambar Ergan.

Diandra mengangkat bahu. "Secara teori gue udah khatam kali, kak! Prakteknya aja yang belom." Katanya santai.

Ergan melotot. "Kamu..."

"Ya lo bayangin aja, gue punya lima orang abang. Dan otak mereka gak ada satupun yang kayaknya beres. Terutama bang Ke sama bang Gilang. Mereka itu gak ada malu - malunya ngomong blak - blakan ke gue soal begituan. Gue kan cewek padahal..."

Lea menggaruk ujung hidungnya yang tak gatal. Mereka pada ngomongin apa sih sebenarnya?

"Wuaahhh..." Ergan berseru heboh. "Kamu jangan coba macam - macam Diandra! Kalau Lea beda, dia udah punya suami. Sementara kamu..."

Diandra mengibaskan tangannya. "Taulah gue jaga diri. Lo kira gue ini cewek model apaan?"

Ergan menatap Diandra sedikit lama lalu mengangguk. Pria itu kemudian menatap lurus tepat kearah Raja yang duduk di depannya.

"Lo sehat kan, by the way?" Tanya Ergan dengan nada skeptis.

Raja mengerutkan dahi. "Maksudnya?"

"She is not the first, i know..."

Raja meletakkan sendok dan garpunya dengan sedikit kasar. Pria itu memandang Lea yang masih memasang wajah bingung kemudian menghela napas pelan. Ergan memang benar, Lea bukan yang pertama. Dia sudah pernah melakukan 'itu' dulu dengan mantan - mantan pacarnya. Dan terakhir kali dengan Friska lebih kurang dua tahun yang lalu kalau dia tak salah hitung. Sementara Lea sendiri masih betul - betul suci murni waktu mereka menikah. Darimana dia tahu? Ya taulah, gadis itu bahkan sudah hampir pingsan hanya gara - gara sedikit kecupan darinya.

Dia heran juga dengan Elang. Selama beberapa tahun dekat dengan Lea dan mengklaim gadis itu sebagai kekasihnya, mereka ngapain aja? Cium kening? Cium pipi?

Hmm... Tapi kalau dipikir lagi memang masuk akal juga. Elang itu tipe pengasih dan penyayang. Sangat menjaga perempuan, apalagi pada gadis lugu seperti Lea.

"Gue juga gak maniak, kali!" Katanya geram.

Ergan memicingkan matanya dan menghela napas panjang. "Udahlah, let's gone be by gone. Yang penting kan kedepannya. Sekali aja lo bikin adek gue nangis, gue bakalan penggal kepala lo!"

Lea mengerjap - ngerjapkan matanya mendengar ucapan Ergan. Kakaknya yang biasanya berwibawa itu kenapa sekarang jadi tiba - tiba emosian begini sih?

Raja hanya mengangguk, kemudian kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

***

"Kak, kak Ergan tadi pas di kantin itu bahas apaan sih sebenarnya? Lea gak ngerti deh."

Pembicaraan di kantin tadi ternyata belum juga usai. Sudah beberapa kali Lea menanyakan hal itu pada Raja, tapi pria itu hanya menjawab 'hm' dan 'ada deh' saja.

"Kasi tau dong kak... Lea kepo banget, nih." Kejarnya.

Raja mematikan mesin mobilnya begitu mereka tiba di rumah. Ia dan Lea baru saja menyusuri jalanan malam kota Jakarta dan kembali ke rumah setelah sebelumnya mengantar Diandra pulang.  Ergan bersikeras menyuruh mereka pulang agar Lea dan Diandra bisa beristirahat. Lagipula kata dokter Armando kondisi Eyang sudah semakin membaik, jadi tak perlu terlalu khawatir. Dan setelah melalui perdebatan yang sedikit alot, akhirnya Lea mengalah.

"Kamu beneran mau tahu?" Tanya Raja sembari melepaskan seatbelt yang membelit tubuhnya dan bergegas keluar dari Lexus nya diikuti oleh Lea dengan terburu - buru. Gadis itu tersenyum berbinar begitu Raja menanyakan hal itu.

"Dasar gadis bodoh. Hal semudah itu aja kamu gak ngerti!" Sindir Raja.

Lea mencebik kesal. "Kak Raja itu sebenarnya niat ngasi tau apa nggak sih? Kalau nggak niat, nggak usah ngata-ngatain Lea bodoh juga, kali!"

Raja mendekatkan wajahnya kearah Lea. Menatap wajah gadis itu lekat - lekat. Lea tetap nampak cantik dibawah cahaya lampu garasi meskipun dengan rambut sedikit awut - awutan karena terlalu lama berada di rumah sakit.

"Emang kamu bodoh, kok!" Katanya pelan.

Lea melotot begitu mendengar ucapan Raja. Terlebih lagi melihat seringai menyebalkan menghiasi bibir suaminya itu.

"Dan aku juga yakin kamu pasti bakalan pingsan kalau aku kasi tau."

"Nggak akan!"

Raja menggeleng cepat kemudian melenggang santai meninggalkan Lea dan masuk kedalam rumah. Mengabaikan teriakan frustasi istrinya yang masih saja tak mau menyerah dengan usahanya.

"Kak Raja!"

Raja melambaikan tangan cuek dan terus menapaki tangga.

"Atau Lea tanya sama bang Gilang atau bang Kevin aja ya? Kalau nanya sama Diandra pasti jawabannya bakalan sama sama kak Raja..."

Raja menghentikan langkahnya begitu mendengar gumaman samar Lea yang mengekorinya dari belakang. Pria itu langsung balik badan dan berteriak heboh. "NGGAK BOLEH!"

Lea hampir saja terguling di tangga karena syok dengan teriakan maha dahsyat itu kalau saja Raja tak sigap menangkap tubuh mungilnya. Suara suaminya itu menggema hingga keseluruh ruangan. Untung saja sekarang sudah hampir tengah malam, jadi semua anggota rumah sudah terlelap di peraduan mereka masing - masing. Ya... Berdoa saja!

"Oke, oke, aku kasih tau kamu. Tapi jangan pernah membahas hal ini sama siapapun diluar sana terutama laki - laki. Kamu ngerti?"

Lea mengangguk penuh semangat. Senyumnya merekah lebar begitu tahu sebentar lagi dia juga akan mengetahui apa yang dibahas Raja, Kak Ergan dan Diandra di kantin tadi.
Tapi senyumnya langsung beku begitu bibir dingin Raja mendarat di bibirnya. Tanpa pemberitahuan, tanpa aba - aba. Gadis itu mengerjap cepat dan kakinya seakan kehilangan tumpuan saat Raja memagut lebih dalam bibirnya. Untung saja saat ini ia masih berada di pelukan pria itu.

"Aku udah bilang, kamu bisa pingsan nanti. Tapi kamu gak percaya..." Kata Raja begitu ia menyelesaikan ciumannya. Seringai geli tak bisa ia cegah dari bibirnya begitu melihat reaksi Lea yang masih tampak setengah sadar itu.

"Yakin masih mau tau? Ini belum ada seperempatnya loh!"

Lea tak menjawab. Gadis itu tampak masih bersusah payah mengumpulkan sisa kesadarannya.

"Le? Lea..."

Lea tak juga bergeming.

"Heran deh, ini kan bukan pertama kalinya kamu aku cium..."

Lea masih saja melongo.

"Ayo masuk, kamu emang perlu istirahat kayaknya..."

Raja mengangkat tubuh Lea dan memanggulnya seperti karung beras. Gadis itu tak memberontak, bahkan sampai saat Raja menurunkannya di depan pintu kamar mandi.

"Mandi yang bersih, trus tidur!"

***

"Anakmu Mas! Kemaren aja sok - sokan nolak, sekarang malah nyosor - nyosor begitu." Nyonya Tyana Mahendra berkomentar pada suaminya yang sedang nonton acara tinju di televisi.

Anggara terkekeh. "Biarin ajalah mereka. Kan kamu juga yang suka ribut tiap hari nanyain cucu..."

Tya tertawa. "Iya ya, kalau begini ceritanya tahun depan rumah kita pasti udah rame dengan tangis bayi ya, mas... Aaahh... Nggak sabar rasanya!"

Anggara menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Kita doakan saja rumah tangga mereka selalu bahagia..."

--------------------------------------------

Tbc...


Continue lendo

Você também vai gostar

1.4K 253 24
Dia yang berpulang ketika hujan datang. *** (Sejak awal memutuskan untuk mencintainya, maka ia telah bersepakat pada semesta untuk menciptakan luka.)...
1.5M 119K 55
Meta memutuskan pulang kampung untuk menemani orang tua ketika mendengar bahwa sang adik harus merantau karena kuliahnya, namun seperti dugaannya, ke...
BETWEEN US De Pramareyhan

Literatura Feminina

2.3M 12.5K 26
Menceritakan kehidupan seorang lelaki yg bernama Nathan. dia dikenal sebagai anak baik yg tidak pernah neko neko dan sangat sayang pada keluarganya...
The Fate (Completed) De RIN

Ficção Adolescente

320K 16.7K 51
Sequel INABILITY, bisa dibaca terpisah:) Menyembunyikan perasaan perihal biasa, berpura-pura tidak suka meski sebenarnya suka. Itulah yang Zelda lak...